PROVINSI MALUKU
TENTANG
Menimbang :
a. dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan
Retribusi Daerah, maka Daerah dapat menetapkan retribusi izin sebagai salah satu pendapatan
yang memberikan kontribusi Daerah;
b. Bahwa Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna
membiayai penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan pembangunan daerah;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, maka perlu menetapkan Peraturan
Daerah Maluku Barat Daya tentang Retribusi Izin Pada Dinas Perhubungan;
Mengingat :
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : RANCANGAN PERATURAN DAERAH MALUKU BARAT DAYA TENTANG RETRIBUSI
IZIN PADA DINAS PERHUBUNGAN
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
Pasal 2
Golongan dan Jenis Retribusi ini masuk dalam Retribusi Perizinan Tertentu yang terdiri dari :
Pasal 3
(1) Setiap wajib retribusi yang memerlukan pelayanan dan perizinan perhubugan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 2, harus memenuhi persyaratan ssuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah ini;
(2) Untuk mendapatkan pelayanan dan perizinan perhubungan sebagaimana dimaksud pada pasal 2
wajib retribusi harus mengajukan permohonan kepada Bupati atau pejawbat yang ditunjuk;
BAB III
Pasal 4
Pelayana perhubungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah objek yang dikenakan Retribusi;
Pasal 5
(1) Atas golongan dan jenis retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a dipungut Retribusi
Perizinan Tertentu dengan nama Retribusi Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang Dalam Trayek;
(2) Atas golongan dan jenis retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b dipungut Retribusi
Perizinan Tertentu dengan nama Retribusi Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang Tidak Dalam
Trayek;
(3) Atas golongan dan jenis retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c dipungut Retribusi
Perizinan Tertentu dengan nama Retribusi Izin Penyelenggaraan Angkutan Barang;
Pasal 6
(1) Subjek retribusi izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek adalah wajib retribusi yang
menggunakan dan/atau menikmati pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a.
(2) Subjek retribusi izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek adalah wajib retribusi yang
menggunakan dan/atau menikmati pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b.
(3) Subjek retribusi izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek adalah wajib retribusi yang
menggunakan dan/atau menikmati pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c.
(4) Subjek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) smpai dengan ayat (3)
BAB IV
Pasal 7
(1) Tingkat penggunaan jasa izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 huruf a diukur berdasarkan jenis kendaraan, jumlah kendaraandan jangka waktu;
(2) Tingkat penggunaan jasa izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 huruf b diukur berdasarkan jenis kendaraan, jumlah kendaraandan jangka
waktu;
(3) Tingkat penggunaan jasa izin penyelenggaraan angkutan barangsebagaimana dimaksud dalam pasal
2 huruf c diukur berdasarkan jenis kendaraan, jumlah kendaraandan jangka waktu;
BAB V
KETENTUAN PERIZINAN
Paragraf 1
(1) Setiap pengangkutan penumpang atau orang dengan mobil bis sdang(penumpang lebih dari 15
orang) dan mobil bus kecil (penumpang kurang dari atau sama dengan 15 orang) yang melintasi
jarngan trayek di Kabputan Maluku Barat DAya harus memiliki izin penyelenggaraan angkutan orang
dalam trayek;
(2) Setiap pengangkutan penumpang atau oang dengan mobil bus sedang (penumpang lebih dari 15
orang) dan mobil bus kecil (penumpang kurang dari atau sama dengan 15 orang) yang tidak
melintasi jaringan trayek di Kabupaten Maluku Barat DAya harus memiliki izin penyelenggraan
angkutan oang tidak dalam trayek;
(3) Setiap pengangkutan barang dengan truck box terbuka atau truck box lebih dari 6 ban, truck ban
terbuka atau truck box 6 ban, mobil pick up atau mobil box dan truk bak terbuka atau truck box 4
ban kendaraan ban terbuka atau kendaraan box 3 ban yang melintasi jalan di Kabupaten Maluku
Barat Dayaharus memiliki izin penyelenggaraan angkutan barang.
Pasal 9
(1) Sebagaimana dalam pasal 8 ayat (2) bagi wajib retribus dilarang mengangkut penumpang pada
jaringan trayek yang telah ditentukan;
(2) Bagi wajib retribusi yang memiliki mobil pick up 4 ban dan telah Memodifikasi mobil tersebut
menjadi angkutan orang, maka wajib retribusi dikenakan izin penyeberangan keseluruhan yang
tertuang pada pasal 2;
Paragraf 2
Tata Cara Memperoleh Izin Penyelenggaraan Angkutan
(1) Untuk mendapatkan izin penyelenggraan angkutan sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2 wajib
rtribusi harus mengajukan permohonan tertulis kepada Bupati melalui Dinas Perhubungunan
Kabuaten Maluku Barat Daya;
(2) Etentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlampir pada Peraturan Daerah ini.
PAsal 11
(1) Wajib retribusi harus memberikan surat pernyataan yang ditempel materai Rp.6,000,- (enam ribu
rupiah) serta ditandatangani dan diserahkan bersama surat emohonan tertulis Bupati melalui Dinas
Perhubungan Kabupaten Maluku Barat Daya;
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggungjawab penuh wajib retribusi dan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta surat pernyataan terlampir pada
Peraturan Daerah in;
Paragraf 3
Pemberian Izin Penyeberangan Angkutan
Izin penyelenggaraan angkutan sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2 diberikan setelah retribusi
tersebut dalam Peraturan Darah ini dibayar lunas dan dapat dibuktikan dengan dokumen
pembayaran;
Pasal 12
(1) Izin penyelenggaraan angkutan sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2 diberikan dalam Surat
Keputusan Bupati;
(2) Surat Keputusan Bupati yang dimaksud pada ayat (1) harus diambil oleh wajib retribusi Dinas
Perhubungan dengan membawa bukti pembayaran retribusi;
Paragraf 4
Masa Berlaku Izin Penyelenggaraan Angkutan
Pasal 14
(1) Izin Penyelenggaraan angkutan diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang
kembali bila memenuhi persyaratan yang ditetapkan;
(2) Permohonan perpanjangan yang dimaksud pada ayat (1) harus diajukan 3 (bulan) sebelum masa
berlakunya habis;
(3) Ketentuan sebagaimana imaksud pada ayat (2) wajib retribusi kembali melaksanakan ketentuan
yang ada pada pasal 10 dan pasal 11;
Paragraf 5
Pencabutan Izin Penyelenggaran Angkutan
Pasal 15
(1) Izin penyelenggaraan angkutan sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2 dapat dicabutdari
pemegang izin apabila:
a. Memebrikan keterangan yang tidak benar dalam surat permohonannya serta melanggar
peraturan perundang-undanganyang berlaku;
b. Tidak mematuhi, memenuhi, dan melaksanakan kewajiban yang tertera pada surat pernyataan;
c. Dalam jangka 3 (tiga) bulan belum atau tidak dapat membktikan kemampuannya dalam
melaksanakan izin.
BAB VI
PRINSIP PENETAPAN, STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF
Pasal 16
Prinsip dan sasaran penetaan tariff retribusi izin penyelenggraan angkutan orang dalam trayek,
izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek dan izin penyelenggaraan angkutan
barang sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 adalah dengan memperhatikan biaya survey, biaya
transportasi dalam rangka pengwasan dan pengendalian serta biaya pembinaan.
Pasal 17
Struktur dan besarnya tariff retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebagai
berikut :
a. Izin Penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek:
1. Mobl bus sedang (penumpang Rp. 500,000,-/kendaraan/1 lebih dari 15 orang)
2. Mobil bus kecil (penumpang s/d 8 Rp. 400,000,-/kendaran/1 orang)
3. T erhadap setiap kterlambatan memperpanjang sebagaimana dimaksud pada angka 1
sampai dengan angka 2 dikenakan tambahan sebagi berikut:
a) Atas keterlambatan samapai dengan 3(tiga) bulan dikenakan tambahan reribusi
sebesar 10% (sepuluh persen) dari retribusi terutang;
b) Keterlambatan lebih dari 6 (enam) bulan dikenakan tambahan retribui sebesar 20%
(dua puuh persen) dari retribusi terutang;
c) Keterlambatan lebih dari 1 (satu) tahun dikenakan 30 (tiga puluh persen) dari
retribusi yang bersangkutan;
b. Izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek:
1. Mobil bus sedang (penumpang Rp.500,000,-/kendaraan/1 lebih dari 15 orang) tahun
2. Mobil bus kecil (penupang kurang Rp.400,000/kendaraan/1 dari atau sama dengan 15
orang)
3. Terhadap setiap keterlambatan memperpanjang sebagaimana dimaksud pada angka 1
ampai dengan angka 2 dikenakan tambahan sebaai berikut:
a) Atas keterlambatan smapai dengan 3 (tiga) bulan dikenakan tambahan retribusi
sebesar 10% (sepuluh persen) dari retribusi terutang;
b) Keterlambatan lebih dari 6 (enam) dikenakan tabahan retribusi sebesar 20 % (dua
puluh persen) dari retribusi terutang;
c) Keterlambatan lebih dari 1 (satu) tahun dikenakan 30 % (tiga puluh persen) dari
retribusi yan bersangkutan;
c. Izin penyelenggaraan angkutan barang:
1. Truck bak terbuka atau truck box lebih dari 6 ban Rp. 1,000,000/kendaraan/1 tahun
2. Truck ban terbuka atau truck box 6 ban Rp. 750,000/kendaraan/1 tahun
3. Mobil pick up atau mobil box dan truck bak terbuka atau truck box 4 ban
Rp.500,000/kendaraan/1 tahun
4. Kendaraan bak terbuka atau kendaraan box 3 ban Rp. 250,000/kendaraan/1 tahun
5. Terhadap setiap keterlambatan memperpanjang sebagaimana dimaksud pada angka 1
samapai dengan angaka 4 dikenakan tambahan sebagai berikut:
a) Atas keterlambatan sampai dengan 3(tiga) bulan dikenakan tambahan retribusi
sebesar 10 % (sepuluh persen) dari retribusi terutang;
b) Keterlamabatan lebih dari 6 (enam) bulan dikenakan tambahan retribusi sebesar
20% (dua puluh persen) dari retribusi terutang;
c) Keterlambatan lebih dari 1 (satu) tahun dikenakan 30 % (tiga puluh persen) dari
retribusi yang bersangkutan.