Ny. Ani Sutrisna (65 tahun) mengalami koma selama dua minggu, terpaksa
dirawat di ICU sebuah rumah sakit akibat kesalahan mendapatkan obat gliklazid 80
mg yang diberikan tiga kali sehari dari Puskesmas X.
- Banyaknya pasien yang berobat pada hari kamis saat ada acara pasaran di
kecamatan
- Pada hari tersebut ada empat orang bernama Ani yang berobat ke Puskesmas
X
- Anak perempuan pasien berulang kali menanyakan kapan obat untuk ibunya
diberikan
- Resep obat tidak dituliskan dengan menggunakan nama lengkap oleh dokter
- Pelayanan tidak dilakukan oleh petugas farmasi, melainkan petugas CS
(Retno) yang belum pernah mendapat pelatihan penyediaan obat
- Puskesmas X sedang dalam proses akreditasi sehingga belum semua
kebijakan maupun pedoman dan prosedur pelayanan telah disusun dan
disahkan
V. Kronologi kejadian:
- Kejadian terjadi pada hari Kamis tanggal 19 April 2018, pada Puskesmas X.
Dimana Ny. Ani Sutrisna (65 tahun) yang diantar oleh anak perempuannya
diperiksa oleh dokter Slamet sesuai dengan rujukan balik dari dokter spesialis
THT dan diberikan resep obat prednisolone 5 mg tiga kali sehari sehubungan
dengan rhinitis alergi yang diderita Ny. Ani Sutrisna.
- Saat itu terdapat 4 pasien yang bernama Ani. dr. Slamet menuliskan nama
Ani. S pada resep obat yang diberikan kepada Ny. Ani Sutrisna (65 tahun)
yang menderita rhinitis alergi dan Ny. Ani Saputra (70 tahun) yang menderita
diabetes.
- Pukul 12.15 siang, seorang petugas CS (Retno) menyiapkan dan menyerahkan
obat kepada Ny. Ani Sutrisna (65 tahun) yang ternyata tertukar dengan resep
obat Ny. Ani Saputra (70 tahun).
- Ny. Ani Sutrisna (65 tahun) mengalami koma dan dirawat di ICU RS selama 2
minggu karena kesalahan mendapatkan obat dari petugas (glikazid 80 mg).
- dr. Slamet tidak menuliskan secara lengkap nama pasien pada kertas resep
- Petugas farmasi tidak melakukan pelayanan obat dan melakukan
pengawasan pada CS (Retno), yang belum pernah mendapat pelatihan
penyediaan obat
- Terdapat 4 pasien bernama Ani.
- Belum ada SOP pelayanan dan SOP penulisan resep.
- Format identitas resep tidak lengkap
Sarana Metode
Laporan ini bersifat rahasia (confidential), hanya dilaporkan kepada Kepala Puskesmas,
dan Komisi Keselamatan Pasien. Laporan ini tidak boleh di foto copy.