Anda di halaman 1dari 25

PEMBERIAN OBAT MASAL

PENCEGAHAN FILARIA ( POMPF)


 Menurunkan kadar mikrofilaria dalam darah
sehinggah tidak lagi terjadinya penularan,
walaupun POMP sudah dihentikan

 Semakin besar proporsi penduduk minum


obat semakin besar peluang untuk
memutuskan mata rantai penularan
 Semua penduduk yang tinggal didaerah endemis
 Pengobatan di tunda sementara bagi :
1. Anak < 2 thn
2. Ibu hamil
3. Penderita sakit berat ( ginjal, hepatitis dll)
4. Penderita dengan epilepsi
5. Penderita filaria kronis dlm serangan acut
6. Anak kurang gizi ( marasmus & Kwashiorkor)
7. Penduduk usia lanjut > 75 thn
Obat Utama :
1. Diethylcarmazine Citrate (DEC)

2. Albendazole

Obat Kejadian Ikutan :


1. Paracetamol
2. Antasida
3. CTM
4. Prednison tablet 5 mg
5. Deksametason 0,5 mg (tablet & injeksi)
6. Adrenalin injeksi
7. Amoksisilin
a. Sediaan : 100 mg DEC
b. Ciri :
- Bundar datar
- Hijau muda
- Pahit
- Tidak berbau
c. Indikasi
Drug of choice filariasis.
1. Terhadap Mikrofilaria, yaitu :
- Mematikan mikrofilaria ( anak cacing)
2. Terhadap Makrofilaria, yaitu :
- Mematikan makrofilaria( cacing dewasa)
- menghambat reproduksi makrofilaria.

Absorbsi & Ekskresi DEC


-Absorbsi/penyerapan cepat di saluran
cerna.
-Diekskresi/keluarkan dlm 48 jam melalui
urin/kencing.
a. Sediaan : Tablet salut mengandung
400 mg Albendazole.
b. Ciri Tablet :
- Bundar
- Penandaan ALB 400 & INF
- Cembung
- Putih
- Pahit
c. Indikasi :
Bersama DEC, mengontrol limfatik
filariasis.
Mekanisme Kerja Albendazole

1. Meningkatkan efek DEC dlm mematikan


mikrofilaria.
2. Melemahkan otot makrofilaria.
3. Sebagai obat cacing usus.

Absorbsi & Ekskresi DEC


- Absorbsi cepat di saluran cerna.
- Diekskresi dalam 48 jam mlli urin.
DEC (tablet 100 Albendazole (tablet 400
Umur (tahun)
mg) mg)

2-5 1 1

6-14 2 1

≥ 14 3 1
Pengobatan Penderita
Pengobatan Massal
Filariasis (Individual)

DEC Albendazole Paracetamol DEC Paracetamol

2-5 th 1 1 0,25
3x100 mg 3x500 mg
sehari sehari
6-14 th 2 1 0,5
selama 14 selama 3
hari hari
≥ 14 th 3 1 1
CARA MINUM OBAT

 Minum obat sesudah makan,


(beritahu pasien kemungkinan
efek samping terjadi lebih
besar bila tidak makan terlebih
dahulu).
 Obat diminum di depan
petugas kesehatan
Ditjen PP & PL Depkes RI
Kejadian Ikutan
Pasca Pengobatan Filariasis

1. Kejadian ikutan terhadap hasil


pengobatan (matinya makroflaria &
mikrofilaria).
2. Kejadian ikutan yg tdk diinginkan,
akibat efek samping, interaksi obat,
reaksi alergi.
Gejala Umum Pada 3 Sakit kepala, pusing,
(respon imun, hari demam, mual, muntah,
matinya pertama nafsu mkn turun,nyeri otot,
mikroflaria) nyeri sendi,lemas

Gejala Lokal 1-3 Limfadenitis, limfangitis,


(respon imun, minggu adenlimfangitis, funikulitis,
matinya epididimitis, orkitis,
makrofilaria) orkalgia,abses, ulkus,
limfedema.
Ringan Demam, pusing,sakit kepala, nyeri otot, nyeri
sendi,lemas, mual, muntah, nafsu makan
berkurang, keluar cacing.
Sedang Diare, eritema, urtikaria,limfadenitis,
limfangitis, adenolimfangitis, nodul subkutan,
abses, orkitis, orkalgia, epididimitis,
funukulitis.
Berat Asma bronkial, angioedema, ikterus,
kolestasis, serangan epistaksis.

Mengancam Syok anafilaktik, spasme larings


nyawa
GAMBAR KEJADIAN IKUTAN
PASCA PENGOBATAN FILARIASIS

LIMFADENITIS URTIKARIA ANGIOEDEMA ABSES


Klasifikasi Gejala Penanggulangan
Ringan Demam, pusing, sakit Istirahatkan.
kepala, nyeri otot, nyeri Berikan paracetamol (10
sensi, lemas. mg/KgBB/kali) setiap 4 jam.
Bila dlm 3 hr demam ttp
berlanjut rujuk PKM

Mual, muntah, nafsu makan Istirahatkan.


berkurang. Berikan minum air hangat.
Bila gejala tdk berkurang
berikan antasida ssi dosis.
Berikan obat anti muntah
bila perlu.

Keluar cacing. Berikan penjelasan bahwa


kejadian tsb tdk berbahaya
bahkan menguntungkan.
KLASIFIKASI GEJALA PENANGGULANGAN
Sedang Diare Nilai derajat dehidrasi :
1.Tanpa dehidrasi  banyak
minum, bila perlu berikan oralit .
2.Dehidrasi ringan  berikan
oralit.
3.Dehidrasi sedang & Berat 
rujuk ke PKM/ RS.
Eritema & Urtikaria Ringan  berikan CTM dan KS
oral.
Bertambah berat  Injeksi KS di
PKM / RS.
Limfadenitis, Kompres daerah meradang &
limfangitis, berikan antibiotik & analgetik.
adenolimfangitis
Nodul subkutan A & antiseptik eksisi nodul 
berikan AB & AG.
Abses A & antiseptik  insisi abses
drainase  AB & AG
PENCATATAN REAKSI
PENGOBATAN FILARIASIS

Tujuan
1. Untuk mengamati, mendeteksi dini,
mencatat, melaporkan serta merespon
kasus yang terjadi dengan cepat dan tepat

2. Mengurangi dampak negatif kasus tersebut


terhadap kesehatan individu dan terhadap
program filariasis.
Sasaran

Orang yang mendapat dan minum


obat pada saat pengobatan
filariasis dilaksanakan.
Kasus yang dilaporkan
1.Reaksi ringan (rekapitulasi)
2.Reaksi Sedang (rekapitulasi)
3.Reaksi Berat (masy resah)
4.Reaksi yang mengancam jiwa
(masy resah)
Kegiatan surveilans reaksi
pengobatan filariasis
1. Pencatatan
Pencatatan dari seluruh kasus reaksi
pengobatan filariasis oleh petugas kesehatan
sesuai dengan form yang berlaku.

2. Pelaporan kasus
Kegiatan penemuan kasus yang dilaporka masy
atau ptgs kesehatan diduga merupakan suatu
kasus reaksi pengobatan filariasis
PERSIAPAN

 PERTEMUAN
 PENDATAAN SASARAN
 PELATIHAN KADER
 SOSIALISASI PADA MASY
 PELAKSANAAN
 EVALUASI
Atas Perhatian Anda

Anda mungkin juga menyukai