Anda di halaman 1dari 4

Contoh perilaku / sikap positif sesuai sila ke 3 (ketiga) Pancasila, Persatuan Indonesia :

1) Di lingkungan keluarga:

a) Mencintai sesama anggota keluarga dan membina kerukunan serta keutuhan keluarga.
b) Mengutamakan kepentingan keluarga.
c) Tidak memaksakan kehendak kepada anggota keluarga.
d) Saling menyayangi, tolong-menolong, saling menghormati, dan menghargai serta bergotong-
royong di antara sesama anggota keluarga.
e) Memajukan pergaulan demi keutuhan keluarga.
f) Menjaga, memelihara dan mempunyai rasa memiliki harta benda keluarga.

2) Di lingkungan sekolah:

a) Menghindari sikap dan perilaku yang mencemarkan nama baik sekolah.


b) Mencintai dan saling menghormati antarteman, guru dan petugas sekolah.
c) Mengutamakan kepentingan sekolah.
d) Bergaul dengan teman tanpa saling mengejek dan membedakan antarsuku, agama, ras, dan
golongan.
e) Mengikuti upacara dengan tertib.
f) Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan serta tidak mencoret-coret dinding dan sarana
lainnya.
g) Menggunakan bahasa daerah dan nasional secara baik dan benar.
h) Rajin mengembangkan usaha-usaha memajukan diri, misalnya giat belajar, mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler, gemar membaca, dan memperdalam bidang keahliannya.
i) Tertib membayar uang sekolah.

3) Di lingkungan masyarakat:

a) Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b) Mengembangkan transmigrasi.
c) Giat mengikuti sistem keamanan lingkungan dan bela negara.
d) Saling tukar kesenian daerah.
e) Bergaul dengan masyarakat tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan
antargolongan.
f) Meningkatkan pariwisata dalam negeri.
g) Mencintai dan membeli produk bangsa Indonesia.

PENERAPAN SILA-SILA PANCASILA

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia.Butir-butir Pancasila tidak dapat diubah karena
kandungan isi dari Pancasila tersebut sangat sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia.
Maka dari itu kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia harus menerapkan isi kandungan dari
Pancasila tersebut, yaitu dengan :
a. Penerapan sila pertama  “ Ketuhanan Yang Maha Esa” yang dilambangkan dengan BINTANG
:

1. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing- masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaanya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

b.  Penerapan Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang dilambangkan dengan
RANTAI EMAS :

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
2.  Saling mencintai sesama manusia.
3.  Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4.  Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5.  Menjunjung  tinggi nilai kemanusiaan.
6.  Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7.  Berani membela kebenaran dan keadilan.

c.   Penerapan Sila ketiga “Persatuan Indonesia” yang dilambangkan dengan POHON


BERINGIN :

1.  Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi atau golongan.
2.  Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3.  Cinta tanah air dan bangsa.
4.  Bangga sebagai bangsa Indonesia dan tanah air Indonesia.
5.   Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.

d.   Penerapan Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawarataan/perwakilan” yang dilambangkan dengan KEPALA BANTENG :

1.   Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.


2.   Tidak memaksakan kehendak orang lain.
3.   Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4.   Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputu oleh semangat kekeluargaan.
5.    Dengan tekad baik dan bertanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
6.    Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

e. Penerapan Sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang dilambangkan
dengan PADI dan KAPAS :

1.   Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotong-royongan.
2.    Bersikap adil.
3.    Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4.    Menghormati hak-hak orang lain.
5.    Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6.    Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7.    Suka bekerja keras.

Anda mungkin juga menyukai