Anda di halaman 1dari 14

PERAN MASYARAKAT

DALAM
PENANGGULANGAN HIV
DAN AIDS

Nama : Surya Sukmana


Jabatan : Narasumber
Mengapa Masyarakat berperan
penting dalam penanggulangan
AIDS ?
1. Yang terinfeksi adalah Warga Masyarakat, bila ada yang sakit
dan menularkan didalam masyarakat maka masyarakat pula
yang akan menanggung biaya prawatan dan biaya-biaya
lainnya.
2. Hal yang paling efektif untuk pencegahan adalah bila warga
masyrakat saling mengingatkan, saling memapukan sehingga
terhindar dari perilaku yang beresiko tertular HIV.
3. Masyarakat yang bersatu untuk melawan peredaran narkotika
di lingkungannya ternyata sangat ampuh mencegaha
pengguna napza/ narkoba bagi naka muda wilayahnya
tersebut.
4. Bila ada warga yang sudah terinfeksi HIV maka perawatan
berbasis masyrakat (community based treatment)
merupakan cara efektiof untuk menghilangkan stigma dan
diskriminasi, masyarakat ternyata sangat efektif memulihkan
kesehatan seorang pecandu.
Bagaimana Masyarakat bisa
berperan?
1.Setiap warga masyarakat yang telah
memahami HIV dan AIDS dapat berperan
memberdayakan warga masyarakat yang
lain untuk mencegah penularan HIV dan
AIDS, tolong menolong jika ada yang telah
terinfeksi HIV.
2.Memanfaatkan struktur pemerintahan yang
ada, lurah/kepala desa, ketua RT dan RW
wajib memimpin penanggulangan AIDS di
lingkungannya bersama tokoh masyarakat,
tokoh agama, aktivis pemuda dan
sebagainya.
Apa peran dari lurah/kepala desa/
Ketua RT/ RW dalam
Penanggulangan AIDS?
1. Identifikasi masalah yaitu mendata masalah atau potensi
masalah yang berkaitan dengan masalah AIDS dan
narkoba di lingkungan.
2. Merujuk ke layanan yaitu mendorong dan memfasilitasi
warga yang dianggap memiliki masalah atau potensi
masalah HIV dan AIDS ke fasyankes (untuk medapatkan
informasi lebih lengkap, mengikuti tes HIV, pemeriksaan
IMS, pengibatan dan sebagainaya).
3. Menjaga lingkungan kondusif yaitu menciptakan suasana
yang aman, tenang serta kondusif bagi anggota
masyarakat (baik yang berpotensi terinfeksi HIV maupun
yang telah terinfeksi) hidup harmonis dalam lingkungan
warga.
Bagaimana Meng-Identifikasi
Masalah?
1. Apakah ada indiksi anak2 muda akan/sudah terlibat
penggunaan narkoba?
2. Apakah di lingkungan ada pekerja seks (perempuan, waria,
atau laki-laki).
3. Apakah ada warga yang ber profesi sebagai pelaut atau supir
jarak jauh atau profesi lainnya (yang sering pergi lama
meninggalkan keluarga).
4. Apakah ada warga yang bekerja di industri hiburan malam
(misal sering pulang sangat larut malam).
5. Apakah lingkungannya terdata (misalnya oleh puskesmas
setempat) banyak kasus penyakit kelamin atau banyak kasus
penanggkapan narkoba oleh polisi.
6. Apakah banyak suami atau laki-laki yang bekerja cukup lama
di luar kota (misal, pelaut, supir, pedagang dan sebagainya)
Bagaimana Merujuk ke Layanan
Kesehatan??
1. Lurah/kepala Desa/RT/RW mengumpulkan semua warga atau
menggunakan forum pertemuan rutin (misalnya arisan bulanan warga
dsb) untuk mejelaskan mengenai HIV dan AIDS serta
menginformasikan alamat/ tlp dari puskesmas/ RS? Klinik yang bisa
memberikan test HIV.
2. Mendatangi satu persatu keluarga yang memiliki potensi bermasalah
dan membicarakan secara bijaksana dan penuh kekeluargaan tentang
HIV dan AIDS.
3. Jika sudah ada pecandu narkotika atau pekerja seks di lingkungan
maka perlu di ajak bicara dan didorong untuk mengunjungi
puskesmas/RS/klinik yang menyedikan layanan konseling dan test
HIV.
4. Jka ada warga miskin/ tidak mampu yang saki maka di bantu untuk
mendapatkan SKTM atau sejeninsnya.
5. Jika layanan sangat jauh, sementara banyak warga yang
membutuhkan layanan terkait test HIV dan pengobatan, maka
adavokasi permerintah untuk menyediakan layanan yang dekat
dengan warga
Bagaimana Menjaga Lingkungan
Kondusif?
1. Melakukan diskusi dan himbaua tentang HIV dan AIDS
kepada warga bahwa HIV adalah virus atau penyakit
biasa yang bisa dicegah, tidak perlu memusuhi mereka
yang sudah terinfeksi apalgi mengusirnya.
2. Memberikan pemahaman bahwa mereka yang terinfeksi
HIV belum tentu karena perilaku beresiko mereka, bisa
saja mereka terinfeksi secara tidak tahu atau tidak
disengaja. Misal : mendapat transfusi darah yang
mengandung HIV, perilaku pasangan dimasa lalu dang
sebagainya
3. Menyampaikan nilai-nilai agama/ ke,anusaiaan dan
kegotong royongan menganjarkan kita akan masyarakat
yang tolong-menolong jika ada yang sedang kesusahan
mendapat musibah karena terinfeksi HIV atau terkena
kecanduan narkoba yang berat.
4. Dan sebagainya sesuai kondisi
Siapa Saja komponen
masyarakat yang dapat
dilibatkan???
Komponen yang dapat dilibatkan oleh
Lurah/ Ketua RW/ Ketua RT :
1.TP PKK
2.Kader Posyandu
3.Tokoh Agama
4.Karang taruna
5.Tokoh Masyarakat
TP PKK
1.Tim Penggerak PKK dapat membantu
mensosialisasikan HIV dan AIDS dengan
membina Kader PKK dan Dasawisma
untuk dapat mengambil peran dalam
penanggulangan AIDS.
2.Mendorong ibu-ibu dan perempuan usia
produktif agar sadar potensi infeksi
menular seksual (termasuk HIV) di
lingkungannya.
Tokoh Agama
1. Dapat berperan melalui ceramah agama baik di
mesjid, di gereja, di kuil, di klenteng tentang
penanggulangan AIDS.
2. Mendorong umatnya untuk abstinent ( tidak
melakukan hubungan seks) dan setia pada satu
pasangan sah saling mengingatkan agar tidak tergona
oleh narkoba, seks beresiko dan sebagainya
3. Dapat berperan dalam mengurangi diskriminasi
terhadap ODHA dan populasi kunci (mereka yang
beresiko terinfeksi HIV) di lingkungan warga dan ikut
mendorong mereka untuk mengakses layanan
kesehatan
4. Memberikan dorongan kepada umatnya terkait makna
kasih sayang yang diajarkan oleh agama sehingga
dapat meringankan beban sosial dari mereka yang
terinfeksi HIV.
Karang Taruna/
Kelompok Remaja

Dapat membantu
melindungi generasi
muda dari bahaya
narkoba, HIV dan AIDS
melalui diskusi-diskusi
kepada kelompok
mereka
Tokoh Masyarakat
1.Dapat membantu mensosialisasikan
HIV dan AIDS serta narkoba dalam
kelompok keluarga.
2.Mendorong keterlibatan masyarakat
dalam penangulangan AIDS (baik
pencegahan, mengurangi stigma dan
pelaksanaan pengobatan dan
perwatan berbasis masyarakat bagi
orang yang terinfeksi HIV).
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai