Case Report
Disusun oleh:
BANDUNG
2018
ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari sebelum masuk RS. Demam dirasakan
mendadak tinggi, terus menerus terjadi sepanjang hari. Keluhan disertai dengan mual dan
muntah yang terjadi setiap pasien makan berisi makanan sebanyak 3-4x/hari sejak 4 hari sebelum
masuk RS. Pasien menemukan ada bintik-bintik merah di seluruh tubuhnya sejak 3 hari sebelum
masuk RS. Pasien juga mengalami nyeri kepala sejak 3 hari sebelum masuk RS yang sifatnya
hilang timbul. Pasien tidak mengeluhkan pegal otot atau sendi dan nyeri belakang mata. Keluhan
mimisan, muntah darah, atau BAB berdarah tidak ditemukan. Tidak ada keluhan batuk pilek,
kejang, sesak napas, perut cembung, dan penurunan kesadaran. BAB dan BAK pasien normal.
Ini merupakan pertama kali pasien mengalami keluhan seperti ini. Pasien sudah mencoba
minum paracetamol namun tidak ada perbaikan pada kondisinya. Pasien belum ke dokter
sebelumnya. Karena keluhannya, pasien dibawa ke IGD RSUD Majalaya dan diberikan infus dan
paracetamol selanjutnya pasien diobservasi dan direncanakan untuk dirawat.
Keluarga pasien tidak ada yang menderita keluhan yang sama. Tapi, teman sekolah pasien
ada yang dirawat karena demam berdarah seminggu yang lalu. Pada lingkungan rumah pasien
tidak pernah dilakukan fogging. Pasien sering jajan makanan di dekat sekolahnya yang kurang
bersih dan jarang cuci tangan.
Pasien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Imunisasi yang sudah dilakukan antara
lain Hepatitis B, polio, Hemoinfluenza B, DPT, BCG, dan campak sudah dilakukan tepat waktu.
Tidak ada keluhan mengenai keterlambatan pertumbuhan atau perkembangan. Setiap harinya
pasien mengonsumsi nasi dan lauk pauk yang dimasak di rumah dan jajanan dekat sekolahnya.
PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan Umum
Sakit sedang
Compos mentis
T : 100/70 mmHg
N : 120x/menit
R : 28x/menit
S : 38,1O C
Antropometri
• BB: 45 kg
• TB: 155 cm
• BMI: 18,75
• Status gizi:
• BMI/U: normal range
• Kepala & leher
• Konjungtiva tidak anemis
• Sklera tidak ikterik
• KGB tidak membesar
• Mata cekung tidak ada
• Mukosa mulut tidak kering
• Thoraks
• VBS ka=ki
• gerak dan bentuk simetris
• Wheezing -/-; Rhonci -/-
• COR: S1 S2 reguler, tidak ada murmur
• Abdomen
• Datar, lembut, hepar dan lien tidak teraba
• BU (+)
• Skin turgor cepat
• Ektremitas:
• ptechiae
• Akral hangat
• CRT <2’’
DIAGNOSIS BANDING
• Demam dengue
• Demam typhoid
• ISK
USULAN PEMERIKSAAN
• Darah rutin ( Hct, trombosit )
• IgG & IgM antidengue
DIAGNOSIS KERJA
Demam dengue
PEMBAHASAN
DEFINISI
Infeksi virus dengue (tipe 1,2,3,atau 4) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus
Aedes (Aedes aegypti atau Aedes albopticus)
EPIDEMIOLOGI
Infeksi virus dengue merupakan masalah kesehatan global dengan peningkatan angka
kejadian di berbagai negara dapat menimbulkan kematian sekitar 1% dalam tiga dekade terakhir.
Penyakit dengue ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Diperkirakan setiap tahun sekitar 50
juta manusia terinfeksi virus dengue yang membutuhkan dirawat inap dimana 90% diantaranya
merupakan pasien anak-anak.
Indonesia bersama dengan negara Asia Tenggara lainnya merupakan kategori endemik dari
infeksi dengue. Hal itu berarti penyakit dengue merupakan alasan utama rawat dan salah satu
penyebab kematian anak.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Virus dengue adalah golongan arthropod borne virus grup B, yang termasuk kelas flavivirus,
famili flaviviridae. Virus dengue memiliki 4 serotipe, DEN-1, DEN-2, DEN-3,DEN-4. Virus
dengue memiliki struktur protein: core (C), membran-associated (M), envelope (E), dan
nonstructural protein. Transmisi virus melalui vektor,ditularkan oleh gigitan spesies nyamuk
aedes, diantaranya Aedes aegypti, Aedes albopictus, Aedes polynesiensis, Aedes scutellaris
complex. Masa inkubasi virus adalah 4-10 hari, dengan multiplikasi di kelenjar saliva.
Faktor risiko untuk demam dengue antara lain orang yang tinggal di daerah dengan iklim
tropis atau subtropis. Biasanya saat musim hujan juga menjadi faktor risiko dari infeksi dengue
karena banyaknya tempat untuk nyamuk berkembang biak. Daerah yang padat dan riwayat
perjalanan ke daerah endemik juga menjadi faktor risiko infeksi dengue.
Grading
DF/DHF GRADE SIGN & SYMPTOMS LABORATORY
DF Fever with 2 following signs : Leucopenia
Headache ( WBC < 5000
Retro-orbital pain cells/mm3 )
Myalgia Thrombocytopenia
Arthralgia/bone pain ( <150.000
Rash cells/mm3 )
Hemorrhage Rising hematocrit
manifestations ( 5% - 10% )
No evidence of plasma No evidence of
leakage plasma loss
MANIFESTASI KLINIS
Infeksi virus
dengue
Asimtomatik Simtomatik
Demam berdarah
Demam tidak khas Expanded dengue
Demam dengue dengue (kebocoran
(sindrom virus) syndrome
plasma)
Sindrom syok
Dengan perdarahan
dengue
PEMERIKSAAN PENUNJANG
JENIS TES HARI DILAKUKAN
Deteksi antigen Terdeteksi pada hari ke 1-8
( NS1 rapid test )
Deteksi IgM Terdeteksi mulai hari ke 3-5, meningkat
sampai minggu ke 3, menghilang setelah 90
hari
IgG Terdeteksi pada hari ke 14 ( Primer ) dan hari
ke 2 ( Sekunder )
DIAGNOSIS KLINIS
1. Demam dengue
Gejala demam ditambah dengan adanya ≥ 2 tanda dan gejala, antara lain:
Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-menerus, bifasik
Manifestasi perdarahan baik spontan seperti petekiem purpura, ekimosis,
epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, dan atau melenal maupun berupa
tourniquet positif
Nyeri kepala, myalgia, artalgia, nyeri retroorbital
Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau di sekitar rumah
Leukopenia < 4000/mm3
Trombositopenia <100000/mm3
Komplikasi
Gangguan pada SSP seperti kejang, spastisitas, penurunan kesadaran dan parese
sementara
Terapi cairan yang berlebihan dapat menyebabkan efusi, asites
Kerusakan hati akibat kegagalan sirkulasi yang berat
Dapat terjadi gagal ginjal akut dan sindroma nefrotik uremia
TANDA PERBAIKAN
Nadi, tekanan darah, dan pernafasan stabil
Suhu normal
Tidak ada perdarahan
Nafsu makan membaik
Tidak ada keluhan mual atau nyeri perut
Urin normal
Hct normal
KRITERIA PULANG
Bebas deman minimal 24 jam tanpa antipiretik
Pada pasien SSD minimal 2-3 hari sesudah syok teratasi
Nafsu makan membaik
Secara klinis tampak perbaikan
Tidak terdapat distress pernafasan akibat efusi pleura atau kelebihan cairan dan tidak
terdapat asites
Jumlah trombosit minimal 50.000
SUMBER
Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak IDAI
WHO SEARO Dengue Guideline 2011