Anda di halaman 1dari 26

Referat

Demam Berdarah
Dengue
Disusun Oleh:
Anastasya Sabrina Attawuni
1102019017
Pembimbing:
dr. Teddy Ervano, Sp.PD K-EMD
Definisi
Infeksi dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue. Virus ini termasuk kelompok
arbovirus (arthropod-borne virus), genus Flavivirus dan
famili Flaviviridae.

Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia melalui


gigitan nyamuk Aedes terutama Aedes aegypti yang
terinfeksi virus dengue.
Epidemiologi
Epidemiologi
Etiologi
Virus dengue yang termasuk kelompok arbovirus (arthropod-borne
virus), genus Flavivirus dan famili Flaviviridae dan memiliki empat
serotipe yaitu virus dengue 1, 2, 3, dan 4 (DENV-1, DENV-2, DENV- 3
dan DENV-4).

Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue, dan wabah demam


berdarah juga dikaitkan dengan nyamuk Aedes albopictus, Aedes
polynesiensis, dan Aedes scutellaris.
Klasifikasi
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
● Gejala dan tanda klinis infeksi
dengue dapat berupa flu-like
syndrome, demam mendadak
tinggi, mialgia,artralgia, nyeri
retro-orbital, terdapat ruam,
mimisan, gusi berdarah,
limfadenopati, trombositopenia,
leukopenia, peningkatan
hematokrit, hipoalbuminemia,
diatesis hemoragik, hingga syok
dan kematian.
Perjalanan
Penyakit
Fase Demam
• Ditandai dengan demam yang timbul mendadak
tinggi, terus menerus, kadang bifasik, serta
berlangsung selama 2-7 hari.
• Demam disertai dengan gejala lain seperti muka
kemerahan (facial flushing), nyeri kepala, nyeri
retroorbita, anoreksia, mialgia, dan arthralgia. Gejala
lain seperti nyeri ulu hati, mual, muntah, dan kadang
disertai nyeri tenggorokan.
• Manifestasi perdarahan ringan seperti petekie dan
perdarahan membran mukosa (misal epistaksis dan
perdarahan gusi) dapat terjadi.
• Pada pemeriksaan darah: terdapat penurunan jumlah
leukosit (leukopenia)
Fase Kritis
• Terjadi pada saat demam turun (time of fever
defervescence) yaitu ketika suhu tubuh menjadi 37,5-
38C atau kurang dan tetap berada di bawah suhu
tersebut, merupakan saat berlangsungnya perembesan
plasma terjadi sehingga pasien dapat mengalami syok
hipovolemik.
• Peningkatan permeabilitas pembuluh kapiler bersamaan
dengan peningkatan kadar hematokrit. Periode
perembesan plasma yang signifikan berlangsung 24-48
jam.
Warning Signs
Fase Pemulihan

• Jika pasien berhasil melewati fase kritis selama 24-48


jam, rearbsorbsi cairan intravaskuler secara bertahap
akan berlangsung selama 48-72 jam berikutnya.
• Keadaan umum akan membaik, nafsu makan
membaik, gejala gastrointestinal menghilang, status
hemodinamik stabil, dan diikuti oleh perbaikan
diuresis.
Diagnosis
Demam Dengue
● Probable ● Confirmed
1. Demam akut/mendadak selama 2-7 hari Kasus probable dengan setidaknya satu dari
disertai 2 atau lebih manifestasi klinis berikut beberapa di bawah ini:
ini: a) Isolasi virus dengue dari serum, cairan
a) Sakit kepala; serebrospinal, atau
b) Nyeri retri-orbital; sample autopsy;
c) Mialgia; b) Peningkatan serum IgG (dengan uji
d) Arthralgia; hemaglutinasi inhibisi)
e) Ruam kulit; dengan kelipatan empat atau lebih atau
f) Manifestasi perdarahan; peningkatan
g) Leukopenia (leukosit ≤5000 sel/mm 3); dan antibodi IgM yang spesifik virus dengue;
h) Trombositopenia (trombosit ≤150,000 c) Deteksi virus dengue atau antigen pada
sel/mm3). jaringan, serum
2. dan setidaknya satu dari keadaan di bawah atau cairan serebrospinal dengan pemeriksaan
ini: immunohistochemistry, immunofloresens, enzyme-
a) Pemeriksaan serologi dengue positif; dan linked immunosorbent assay, atau
b) atau ditemukan penderita DD/DBD yang immunochromatography rapid test; dan
sudah d) Deteksi asam nukleat virus demam berdarah
dikonfirmasi pada lokasi dan waktu yang dengan reaksi rantai transkripsi-polimerase
Diagnosis DBD
Berdasarkan kriteria WHO 2011 diagnosis DBD (kebocoran plasma) sebagai berikut:
ditegakkan bila semua hal dibawah ini a) Peningkatan hematokrit /
terpenuhi: hemokonsentrasi ≥20%
1) Demam mendadak tinggi dengan selama dibandingkan standar sesuai dengan umur
2-7 hari; dan jenis
2) Manifestasi perdarahan dapat berupa kelamin;
salah satu dari gejala b) Penurunan hematokrit >20% setelah
berikut: tes torniket positif, petekie, ekimosis mendapat terapi
atau purpura, atau perdarahan dari mukosa, cairan, dibadningkan dengan nilai hematokrit
saluran pencernaan, tempat injeksi, atau sebelumya; dan/atau
perdarahan dari tempat lain; c) Tanda kebocoran plasma seperti efusi
3) Trombosit ≤100.000 sel/mm3; dan pleura, asites
4) Terdapat minimal satu tanda-tanda atau hipoproteinemia/hipoalbuminemia.
plasma leakage
Perbedaan utama antara DD dan
DBD adalah terjadinya kebocoran
plasma pada DBD sedangkan pada
DD tidak.
Diagnosis Dengue Shock Syndrome

Berdasarkan kriteria WHO 2011 diagnosis Sindroma Syok Dengue ditegakkan


bila kriteria infeksi dengue seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya disertai
dengan tanda-tanda syok seperti:
1) Takikardi, akral dingin, masa pengisian kapiler melambat, nadi lemah, lesu
atau gelisah, yang kemungkinan dapat menjadi tanda-tanda penurunan
perfusi otak;
2) Tekanan nadi ≤20 mmHg dengan peningkatan tekanan diastolik, contoh:
100/80 mmHg; dan
3) Hipotensi menurut umur, yang diartikan dengan tekanan sistolik <80
mmHg untuk anak dibawah 5 tahun atau 80 sampai 90 mmHg untuk anak
yang sudah lebih besar dan orang dewasa.
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium

Deteksi antigen NS1 Uji serologi IgM/IgG Uji serologi lain


Uji Hambatan Hemaglutinasi,
Uji netralisasi

Biakan virus dengue Nucleic acid amplification Pemeriksaan


test, (NAAT) radiologi
Tatalaksana
● Protokol penanganan DBD dewasa dibagi dalam 6 kategori
yakni:
● Protokol 1. Penanganan tersangka (Probable) DBD
● Protokol 2. Pemberian cairan pada tersangka DBD di ruang
rawat inap
● Protokol 3. Pemberian cairan pada kasus DBD dengan Tanda
Peringatan
● Protokol 4. Penatalaksanaan Perdarahan Spontan pada DBD
● Protokol 5. Penatalaksanaan DBD dengan syok terkompensasi
Protokol 6. Penatalaksanaan Sindroma Syok Dengue
Tatalaksana Cairan pada Tersangka DBD
Dewasa di Ruang Rawat
● Di ruang rawat inap penderita tersangka DBD tanpa
perdarahan spontan dan masif dan syok diberikan cairan
infus kristaloid dengan jumlah seperti rumus berikut ini:
Volume cairan kristaloid per hari yang diperlukan
● Sesuai rumus berikut 1500 + (20 x (BB dalam kg – 20))
Contoh volume rumatan untuk BB 55 kg: 1500 + (20 X
(55 – 20)) = 2200 ml/24 jam
Setelah pemberian cairan dilakukan pemeriksaan Hb, Ht
tiap 24 jam:
● 1) Bila Ht meningkat 5-10% dan trombosit <100.000
jumlah pemberian cairan tetap seperti rumus diatas
tetapi pemantauan Hb, Ht trombo dilakukan tiap 12 jam.
● 2) Bila Ht meningkat ≥20% dan trombosit <100.000
maka pemberian cairan sesuai dengan protokol
penatalaksanaan DBD dengan tanda peringatan.
Tatalaksana DBD
dengan warning signs
Tanda peringatan (warning signs)
seperti muntah terus-menerus
dan tidak dapat minum, nyeri
perut hebat, letargi dan atau
gelisah, perdarahan, pusing atau
lemas, akral pucat, dingin dan
basah, dan oliguria penting untuk
diketahui karena keadaan
tersebut dapat mendahului
terjadinya syok.
Tatalaksana Perdarahan Spontan pada
DBD Dewasa
Tatalaksana DBD dewasa
dengan syok terkompensasi
● Seseorang dikatakan
mengalami syok terkompensasi
bila tekanan darah sistolik
tetap dalam batas normal tetapi
didapati tanda gangguan
perfusi seperti frekuensi nadi
meningkat (takikardia), pulsasi
nadi melemah, akral dingin dan
pucat, dan waktu pengisian
kapiler (Capillary Refill Time) >2
detik.
Tatalaksana Sindroma Syok Dengue Dewasa
Kriteria Pulang Pasien Rawat Inap

● Bebas demam minimal 24 jam tanpa menggunakan obat


antipiretik;
● Nafsu makan membaik;
● Perbaikan klinis yang nyata;
● Diuresis yang adekuat;
● Hematokrit stabil;
● Telah melewati masa paling tidak 2 hari setelah syok;
● Tidak ada gangguan pernafasan akibat efusi pleura atau
asites; dan
● Jumlah trombosit lebih dari 50000 per mm3.

Anda mungkin juga menyukai