Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN

PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE pada ANAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

…………….. …………… ½
STANDAR Tanggal Ditetapkan
PELAYANAN
MEDIS …………………
Definisi  Demam Berdarah dengue ( DBD ) adalah penyakit infeksi virus yang
menimbulkan demam akut disertai dengan manifestasi perdarahan dan
bertendensi menimbulkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian.
 Ada 4 tipe virus dengue yaitu DEN-1,DEN-2,DEN-3,DEN-4. Keempat
serotype dengue terdapat di Indonesia, DEN-3 merupakan serotype dominan
dan banyak berhubungan dengan kasus berat, diiikuti serotype DEN-2.
 Dengue syok syndrome adalah DBD yang disertai dengan gejala gelisah /
kesadaran menurun, nafas cepat, nadi teraba kecil dan lembut atau tak teraba,
tekanan nadi menyempit atau tekanan darah tak dapat diukur, bibir biru /
pucat, tangan dan kaki dingin produksi urin menurun / tak ada urin.

Kriteria Diagnosis 1. Anamnesis :


a. Demam merupakan tanda utama, terjadi mendadak tinggi, selama 2-7 hari.
b. Disertai lesu, tidak mau makan, dan muntah.
c. Pada anak besar dapat mengeluh nyeri kepala, nyeri otot dan nyeri nyeri
perut.
d. Diare kadang – kadang dapat ditemukan.
e. Perdarahan yang paling sering dijumpai adalah perdarahan kulit dan
mimisen.
2. Pemeriksaan Fisik :
a. Demam mendadak tinggi, facial flush, muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan
sendi, nyeri tenggorok, faring hyperemis
b. Hepatomegali
c. Perdarahan dapat berupa petechiae, epistaxis, melena, hematuria.
d. Dapat terjadi syok dengan tanda-tanda sbb :
1) Anak gelisah, sampai terjadi penurunan kesadaran, sinosis.
2) Nafas cepat, nadi teraba lembut, kadang tidak teraba.
3) Tekanan darah turun, tekanan nadi , 10 mmHg
4) Akral dingin, capillary refill menurun.
5) Diuresis menurun sampai anuria.
3. Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium :
a. Kadar Hb, leukosit dan hitung jenis, haematokrit, trombosit, apusan darah
perifer ( LPB ).
b. Uji serologi.
c. Rongten dan USG apabila ada indikasi.

4. Diagnosis DBD sesuai kriteria WHO :


a. Klinis :
1) Demam tinggi mendadak, terus menerus selama 2 – 7 hari
2) Manifestasi perdarahan (termasuk uji tourniquet +) seperti petekie,
epistaksis dll.
3) Hepatomegali
4) Syok: nadi kecil & cepat dengan tekanan nadi < 20, atau hipotensi
disertai gelisah dan akral dingin.
b. Laboratorium :
1) Trombositopeni (<100.000/mm3)
2) Hemokonsentrasi ( kadar Ht lebih 20% dari normal )
Diagnosis DBD : apabila terdapat 2 atau lebih tanda klinis ditambah tanda
laboratories.

5. Klasifikasi Berat penyakit :


a. Derajat I : demam dengan uji bendung (+)
b. Derajat II : Derajat I ditambah perdarahan spontan di kulit atau
perdarahan lain.
c. Derajat III : didapatkan kegagalan sirkulais, yaitu nadi cepat dan
lemah, Tekanan Nadi < 20, hipotensi,sianosis sekitar mulut, akral dingin,
anak gelisah.
d. Derajat IV : syok berat, nadi tak teraba, Tekanan Darah tak terukur.
DSS adalah DBD derajat III dan IV
Diagnosis Banding 1. Dengue Fever
2. Chikingunya
3. Thypoid fever
4. Faringitis Akut
5. ISK akut
6. Infeksi susunan saraf akut
7. Malaria

Standar Tenaga Dokter umum dan Dokter spesialis anak

Perawatan RS Tergantung derajat DBD nya :


1. DBD derajat I : apabila intake tidak ada masalah tidak perlu rawat inap.
2. DBD derajat II – IV : perlu rawat inap

Terapi 1. DBD Derajat I dan DBD Derajat II tanpa Peningkatan Hematokrit :


a. Apabila pasien masih dapat minum, berikan minum banyak yaitu 1-2
liter/hari atau 1 sendok makan tiap 5 menit.
b. Obat Antipiretik dianjurkan Parasetamol bukan aspirin..
c. Apabila pasien tidak dapat minum atau muntah terus-menerus, sebaiknya
berikan infus NaCl 0,9 % : Dekstrosa 5 % (1:3). Pasang tetesan rumatan
sesuai dengan berat badan.
d. Periksa Hb, Ht dan trombosit tiap 6-12 jam. Apabila telah terjadi perbaikan
klinis dan laboratoris, pasien dapat dipulangkan, namun bila kadar Ht
meningkat dan trombosit cendrung menurun maka infus cairan ditukar
dengan Ringer Laktat (RL) dan lanjutkan dengan penetalaksanaan DBD
Derajat II dengan peningkatan hemokonsentrasi > 20%..
2. DBD Derajat II dengan Peningkatan Hemokonsentrasi > 20% : 
a. Pada saat pasien datang, berikan cairan kristaloid Ringer Laktat/Ringer
Asetat/NaCl 0,9% atau Dekstrosa 5% dalam RL/NaCl 0,9%
6-7ml/KgBB/jam. Monitor tanda vital, kadar Ht dan trombosit tiap 6 jam.
b. Apabila selama observasi keadaan umum membaik, tekanan darah dan nadi
stabil, diuresis cukup, Ht cendrung menurun minimal dalam 2X
pemeriksaan berturut-turut maka tetesan dikurangi mejadi 5ml/KgBB/jam.
Bila dalam observasi selanjutnya tetap stabil kurangi tetesan menjadi
3ml/KgBB/jam, kemudian evaluasi 12-24 jam bila stabil dalam 24-48 jam
cairan dihentikan.
c. Sepertiga kasus jatuh dalam keadaan syok, bila keadaan klinis tidak ada
perbaikan, gelisah, nafas dan nadi cepat, diuresis kurang dan Ht meningkat
maka naikkan tetes menjadi 10ml/kgBB/jam. Bila dalam 12 jam belum ada
perbaikan klinis naikkan menjadi 15ml/KgBB/jam dan evaluasi 12jam lagi.
Apabila nafas lebih cepat, Ht naik dan tekanan nadi < 20 mmHg maka
berikan cairan koloin 20-30 ml/KgBB/jam, namu bila Ht menurun, berikan
transfusi darah segar 10ml/KgBB/jam, Bla keadaan membaik berikan
cairan sesuai butir 2.
3. DBD Derajat III dan IV atau kasus Sindrom Syok Dengue (SSD) :
a. Segera infus kristaloid (Ringer Laktat,Ringer Asetat, atau NaCl 0,5%)
20ml/KgBB dalam waktu 30 menit (Bolus) dan Oksige 2 liter/menit. Untuk
SSD berat (Derajat IV) berikan RL dan 20 ml/KgBB/jam dan kolod.
Observasi tensi dan nadi tiap 15 menit, Ht dan trombosit tiap 4-6 jam.
Periksa elektrolit dan gula darah.
b. Setelah 30 menit syok belum teratasi, lanjutkan Rl 20ml/KgBB dan tambah
plasma (fresh Frozen plasma) atau koloid (Dekstran 40) sebanyak 10-
20ml/KgBB, maksimal 30ml/KgBB. Observasi keadaan umum dan tanda
vital tiap 15 menit dan periksa Ht, trombosit tiap 4-6 jam. Koreksi asidosis,
elektrolit dan gula darah.
c. Bila syok teratasi serta Hb/Ht turun, tek nadi >20mmHg, nadi kuat, kurangi
tetesan jadi 10ml/KgBB/jam. Pertahankan sampai 24 jam atau klinis
membaik dan Ht turun <40%. Lalu turunkan cairan 7ml/KgBB hingga
klinis dan Ht stabil, kemudian secara bertahap turunkan 5ml hingga
3ml/KgBB/jam. Dianjurkan pemberian cairan tidak lebih 48 jam setelah
syok teratasi. Obsrvasi klinis, tanda vital, tiap jam, usahakan urin
>1ml/KgBB/jam dan pemeriksaan Ht dan trombosit 4-6 jam sampai
keadaan membaik. 

d. Bila syok belum teratasi dan Ht belum turun (Ht>40%), berikan darah
dalam volume kecil 10ml/KgBB. Apabila tampak perdarahan masif,
berikan darah segar 20ml/KgBB dan lanjutkan cairan kristaloid
10ml/KgBB/jam.

BAGAN PENANGANAN DEMAM BERDARAH DENGUE :


Demam tinggi, mendadak, terus-menerus < 7
hari Tidak disertai ISPA, badan lemah dan lesu
Uji Torniquet

Trombosit < 100.000

Trombosit > 100.000 RAWAT JALAN

RAWAT INAP

Demam 2-7 hari, uji Torniquet (+)


DBD I/ II
Atau perdarahan spontan
Tanpa kenaikan Ht
Ht tidak meningkat,

Penderita bisa minum?

Ya Tidak
Beri minum 1-2 L/ hari atau 1 sdm/5′
Bila suhu >38 C- > parasetamol Muntah terus menerus
Bila kejang -> antikonvulsan IVFD NaCl/DT 1:3, rumatan
Periksa Hb, Ht, JT 6-12 jam
Monitor Gejala klinis dan laboratorium
Awasi tanda syok Ht naik / trombosit turun
Palpasi hati Infus ganti RL
BAGAN
Ukur diuresis
BERIKUT
Awasi perdarahan, Hb, Ht, JT 6-12 jam
Perbaikan Klinis dan laboratories-> PULANG
DBD III  Oksigenasi 1-2 L/ menit kat nasal
 Penggantian volume plasma secepatnya

Cairan kristaloid dan atau koloid 10-20 ml/kg BB

Evaluasi, apakah syok teratasi?


Pantau tanda vital setiap 10 menit
Catat balans cairan selama pemberian IVFD

Syok teratasi Syok tidak teratasi

Kesadaran membaik DBD


IV  Kesadaran
 Nadi/ FJ
Nadi kuat  Tekanan darah Kesadaran menurun
TN>20 mm  Cap fill Nadi lembut
Tidak sesak/sianosis TN<20 mm
 Ekstrimitas
Ekstrimitas hangat Sesak/sianosis
 Diuresis
Diuresis cukup 1cc/kg/jam kulit lembab/dingin
 Lab : AGD.elektr Cek gula darah
Cairan 10cc/kg/jam
Lanjutkan cairan 20 cc/kg/jam
Stabil dalam Tambah koloid/ plasma
24 Jam Lht dosis maks unt koloid Syok belum
teratasi
Cairan 5 cc/kg/jam, Ht stabil dalam 2x
Pemeriksaan, → 3 cc/kg/jam
24-28 jam stl syok teratasi, Ht stabil/TV, Ht turun Ht naik/ tdk
diuresis→ INFUS STOP ada

Transfusi darah Koloid

Penyulit 1. Syok ringan/berat, syok berulang


2. Efusi pleura, asites.
3. Ensefalopatia
4. Sepsis.

Lama Perawatan Pasien dapat dipulangkan, apabila memenuhi kreteria sbb :


1. Tampak perbaikan secara klinis
2. Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
3. Tidak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)
4. Hematokrit stabil
5. Jumlah trombosit cenderung naik > 50.000/pl
6. Tiga hari setelah syok teratasi
7. Nafsu makan membaik.

Anda mungkin juga menyukai