Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN

Dr. SITANALA TANGERANG DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


………… ……. …….

Jl. Dr. Sitanala No. 99 Sewan


Kota Tangerang
Ditetapkan
Direktur RS. Dr. Sitanala
Tangerang,
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
…………

drg. Liliana Lazuardy, M.Kes


NIP. 195512171982032002

PENGERTIAN Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh salah satu
dari 4 serotipe virus dengue yang ditandai dengan manifestasi perdarahan dan
bertendensi menimbulkan renjatan dan kematian

TUJUAN Menurunkan angka kejadian demam berdarah pada anak


KEBIJAKAN Memberikan pelayanan yang optimal kepada anak yang menderita demam
berdarah, sehingga anak terbebas dari penyakitnya.
PROSEDUR PRINSIP DASAR

Klasifikasi demam berdarah menurut WHO tahun 1997 :


 Derajat I : demam dan uji torniquet (+)
 Derajat II : demam dengan perdarahan spontan, pada umumnya di kulit
dan/atau perdarahan di tempat lain.
 Derajat III : ditemukan kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan nadi
cepat dan lembut, tekanan nadi  (<20mmHg) atau hipotensi dengan kulit
dingin, lembab dan gelisah.
 Derajat IV : renjatan berat dengan nadi tidak teraba dan tensi yang tidak
dapat dikur.

Penyebab :
Virus Dengue tipe 1,2,3 dan 4 (gol. Arthropod borne virus group B) yang
ditularkan melalui gigitan banyak spesies nyamuk Aedes (antara lain Aedes
Aegypti dan Aedes albopictus)

Kriteria diagnosis :
 Kotak dengan penderita DBD atau DSS
 Kriteria WHO :
- Gejala klinis :
 Demam tinggi mendadak 2-7 hari
 Manifestasi perdarahan
- Uji torniquet (+)
- Perdarahan spontan : ptekie, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis dan melena.
 Hepatomegali
 Tanpa atau dengan gejala renjatan :
- Nadi lemah, cepat dan kecil sampai tidak teraba
- Tekanan nadi < 20mmHg
- Tekanan darah 
- Kulit teraba dingin dan lembab, terutama daerah akral (ujung
hidung, jari, kaki)
- Sianosis sekitar mulut
- Laboratorium :
Trombositopenia (<100.000/mm3)
Hemokonsentrasi (Ht  20%)
- Diagnosis klinis ditegakkan bila didapatkan > 2 gejala klinis dengan
trombositopenia dan hemokonsentrasi.

 Diagnosis pasti :
- Hemaglutination inhibition test (HI)
- Tes netralisasi
- Dot-blot immunassay
- Tes fiksasi komplemen

Diagnosis banding :
- Demam tifoid
- Infeksi virus lain

Pemeriksaan penunjang :
- HI
- IgG Dengue Blot
- IgM Dengue Blot

Penyulit :
- KID
- Perdarahan organ

Pengobatan :
 Tanpa renjatan :
- Pengawasan
 Tanda vital setiap 1-2 jam
 Ht setiap 3-4 jam
 Monitor intake, output dan kondisi pasien
Bila dapat minum dianjurkan banyak minum air (air teh, teh gula,
sirop, susu, juice orange dll). Bila penderita muntah, nyeri ulu
hati, Ht cenderung meningkat, kejang atau trombosit menurun 
infus glukosa 5% dilarutkan dalam 1 : 2 atau 1 : 1 larutan NaCl
fisiologis, dengan kebutuhan
 Inisial : 10 ml/kgBB untuk setiap kehilangan cairan 1% dari
BB normal
 Rumatan (Holliday segar)
BB (kg) volume rumatan (ml) untuk 24 jam
0 – 10 100 ml/kgBB
11 – 20 1000 + 50 ml/kgBB
> 20 1500 + 20 ml/kgBB
- Simtomatik
Antipiretik : parasetamol tiap 6 jam bila hiperpireksia (>39 0C) atau
mempunyai kecenderungan kejang demam.
 Renjatan :
- Diberikan RL, Ringer asetat atau glukosa 5% dilarutkan dalam NaCl
fisiologis 1:1 atau 1:2 secara cepat (<20 menit) i.v bolus 10-20
ml/kgBB (bisa diulang bila perlu)
- Bila masih terdapat syok, O 2 bisa diberikan dan periksa Ht. Jika Ht 
berikan plasma/plasma pengganti atau albumin 5% sebanyak 10-20
ml/kgBB secara bolus, bisa diulangi bila perlu dengan cairan koloid
20-30 ml/kgBB
- Bila masih terdapat juga syok, diberikan fresh whole blood
10ml/kgBB (jika Ht tetap di atas 35%)
- Bila tidak terdapat renjatan lagi pemberian cairan sesuai dengan tanpa
renjatan
Pemantauan :
Observasi tanda vital dan keadaan klinis
Periksa secara serial Hb, Ht dan trombosit. Pada kasus ringan setiap 4 jam. Bila
ditemukan sakit ulu hati, mual, Ht, trombosit , lakukan pemeriksaan setiap 2
jam atau lebih sering.

DBD derajat III dan IV

Oksigenasi (berikan O2 2-4l/menit)


Penggantian volume plasma segera (cairan kristaloid isotonis)
Ringer laktat/NaCl 0,9% 20ml/kgBB secepatnya
(bolus dalam 30 menit)

evaluasi 30 menit, apakah syok teratasi


pantau tanda vital tiap 10 menit
catat keseimbangan cairan selama pemberian cairan i.v

syok teratasi syok tidak teratasi

kesadaran membaik kesadaran menurun


nadi teraba kuat nadi lembut/tidak teraba
tekanan nadi > 20mmHg tekanan nadi < 20mmHg
tidak sesak napas/sianosis distres pernapasan/sianosis
ekstremitas hangat kulit dingin dan lembab
diuresis cukup 1ml/kg/jam periksa kadar gula darah

cairan dan tetesan disesuaikan lanjutkan cairan


10ml/kgBB/jam 20ml/kgBB/jam

evaluasi ketat tambahkan koloid/plasma


tanda vital dekstran/FFP
tanda perdarahan 10-20 (maks.30)ml/kgBB/jam
diuresis
Hb, Ht, trombosit koreksi asidosis
Evaluasi 1 jam

Stabil dalam 24 jam syok belum teratasi


Tetesan 5ml/kg/jam

Syok teratasi

Tetesan 3ml/kgBB/jam Ht turun Ht tetap tinggi/naik

Transfusi darah segar koloid


20ml/kgBB
Infus stop tidak melebihi 10 ml/kgBB diulang
48 jam setelah syok teratasi kebutuhan

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Patologi Klinik

Anda mungkin juga menyukai