Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN

Dr. SITANALA TANGERANG DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


………… ……. …….

Jl. Dr. Sitanala No. 99 Sewan


Kota Tangerang
Ditetapkan
Direktur RS. Dr. Sitanala
Tangerang,
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
…………

drg. Liliana Lazuardy, M.Kes


NIP. 195512171982032002

PENGERTIAN Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Salmonella
typhi dan masih merupakan penyakit yang terdapat baik secara endemik
maupun epidemik di berbagai negara
TUJUAN Menurunkan angka kejadian demam tifoid
KEBIJAKAN Memberikan pelayanan yang optimal kepada anak yang menderita demam
tifoid, sehingga anak terbebas dari penyakitnya.
PROSEDUR PRINSIP DASAR

Kriteria diagnosis
- anamnesis :
 panas > 7 hari
 batuk
 malaise, letargi, anoreksia, berat badan menurun
 nyeri otot, kepala, perut
 mencret atau obstipasi, muntah, nyeri perut, perut kembung
 penurunan kesadaran
 dapat timbul kejang, ikterus, epistaksis

- fisik :
 kesadaran menurun (delirium sampai stupor)
 hepatomegali, splenomegali
 terdengar ronki
 ruam makula papula pada kulit dada bagian bawah/perut (rose
spot) yang menghilang dalam 2-3 hari

- laboratorium :
 anemia : biasanya karena perdarahan usus, supresi sumsum
tulang, defisiensi Fe
 lekopenia
 limfositosis relatif
 trombositopenia
 serologi (widal) : titer 0 meningkat (4x atau  1:160)
 biakan Salmonla :
darah/sumsum tulang/kel.limfe/jaringan fagosit (+)
urin/feses : sesudah bakteriemia sekunder

Penyebab :
S. enteritidis
S. typhi
S.choleraeseus dll

Diagnosis banding :
- bronkitis
- bronkopneumonia
- gastroenteritis
- influenza
- TB
- Infeksi jamur sistemik
- Bruselosis
- Tularemia
- Sigelosis
- Malaria
- Septikemia, dll

Pemeriksaan penunjang
 Darah : Hb, lekosit, hitung jenis, trombosit dan biakan
 Urin/feses
 Kelenjar limfe jaringan  biakan
 Fagosit
 Serologi (widal)
 Foto toraks/abdomen

Pengobatan :
 Umum :
- Isolasi
- Tirah rebah selama panas
- Diet makan lunak yang mudah dicerna
 Khusus :
- Eradikasi kuman :
 Kloramfenikol 100mg/kgBB/hari (bayi < 2 minggu 25mg
/kgBB/hari) p.o dibagi 4 dosis selama 10-14 hari
 Kotrimoksasol 50 mg/kgBB/hari p.o dalam 3 dosis selama
10-14 hari
 Amoksisilin 100mg/kgBB/hari p.o dalam 3-4 dosis selama
14 hari
 Seftriakson dan sefoperazon memberikan hasil baik, dosis
125-250 mg p.o dalam 2 dosis, untuk anak > 5 tahun.

- Kortikosteroid :
Pada kasus berat dengan gangguan kesadaran (stupor,koma),
gangguan sirkulasi dan gejala berkepanjangan :
 korton 10mg/kgBB/hari i.v dibagi 3-4 dosis, atau
3-6mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis
 deksametason 4-20mg/kgBB/hari i.v
 prednison 1-2mg/kgBB/hari p.o dibagi dalam 3 dosis

- Lain-lain :
 Vitamin
 Perdarahan usus :
- Puasa selama 24 jam sampai tak ada perdarahan
- Antibiotik i.v
- Transfusi bila diperlukan
- Operasi (bila ada indikasi)

Penyulit :
- perforasi usus
- syok septik
- ensefalopati toksik
- trombosis serebral
- neuritis optik/perifer
- kolesistitis akut
- meningitis
- pneumonia
- pielonefritis
- endokarditis
- osteomielitis
- artritis septik
- flebitis

Pencegahan
- Kebersihan :
 Pribadi, cuci tangan
 Pengamanan pembuanagn limbah feses dan urin
 Penyediaan air bersih
- Vaksinasi :
 Kontak dengan penderita
 Kejadian luar biasa
 Bepergian ke daerah endemik

Prognosis : umumnya baik

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Patologi Klinik
3. Instalasi Radiologi

Anda mungkin juga menyukai