Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN

PENYAKIT JANTUNG REMATIK


PADA ANAK

Prana Prihani Paramitha, S.Kep, Ns


DEFINISI

Penyakit Jantung Rematik merupakan


gejala sisa dari Demam Rematik
(DR) akut yg juga merupakan
penyakit peradangan akut yang
disebabkan oleh Streptococcus beta-
hemolyticus grup A.
PATOFISIOLOGI PJR

PATOFISIOLOGI PJR1.docx
Stadium PJR
Perjalanan klinis penyakit demam reumatik dapat dibagi dalam
4 stadium yaitu :
a. Stadium 1
Berupa infeksi saluran nafas atas oleh kuman Beta
Streptococcus Hemolyticus Grup A. Infeksi ini biasanya
berlangsung 2-4 hari dan dapat sembuh sendiri tanpa
pengobatan.
Keluhan :
Demam - Batuk
Rasa sakit waktu menelan - Muntah
Diare
Peradangan pada tonsil yang disertai eksudat.
Kelenjar getah bening submandibular seringkali
membesar.
Lanjutan.

b. Stadium 2 ( peroide laten)


Periode laten ialah masa antara infeksi streptococcus
dengan permulaan gejala demam reumatik; biasanya
periode ini berlangsung 1 - 3 minggu.
c. Stadium 3 ( fase akut demam reumatik )
Gejala Minor Gejala Mayor
Demam yang tinggi Karditis
Lesu Poliatritis
Anorexia Korea
Lekas tersinggung Eritema marginatum
Berat badan menurun Nodul subkutan
Kelihatan pucat
Epistaksis
Athralgia
Rasa sakit disekitar
sendi
Sakit perut
Lanjutan

d. Stadium 4 ( Stadium inaktif )


Pada stadium ini penderita demam
reumatik tanpa kelainan jantung /
penderita penyakit jantung reumatik
tanpa gejala sisa katup tidak
menunjukkan gejala apa-apa
manifestasi mayor dan minor

Manifestasi mayor ada 5 yaitu :


1. Karditis
Merupakan manfestasi yang paling berat.
.Bunyi jantung melemah
.Adanya bising sistolik, mid diastolik di apeks atau
bising diastolik di basal jantung
.Takikardia / irama derap
.Kardiomegali
.Perikarditis
.Gagal jantung kongestif tanpa sebab lain.
Pasien yang ada pada pemeriksaan awal tidak
menunjukkan keterlibatan jantung harus terus dipantau
dengan ketat untuk mendeteksi adanya karditis sampai
tiga minggu berikutnya.

2. Poliartritis
Ditandai oleh adanya nyeri, pembengkakan,
kemerahan, teraba panas, dan keterbatasan gerak
aktif pada dua sendi atau lebih. Artritis pada demam
rematik paling sering mengenai sendi-sendi besar
anggota gerak bawah. Artritis yang hanya mengenai satu
sendi (monoartritis) tidak dapat dijadikan sebagai suatu
kriterium mayor.
3. Korea
Korea ialah gerakan
gerakan cepat, bilateral,
tanpa tujuan, dan sukar
dikendalikan, seringkali
disertai kelemahan otot
Pasien dengan korea
datang dengan gerakan
yang tidak disengaja
dan tidak bertujuan,
inkoordinasi muskular,
serta emosi yang labil.
Korea dapat terjadi pada
stadium akut maupun
inaktif.
4. Eritema Marginatum

Kelainan kulit yang khas


pada demam rematik.
Tampak sebagai makula
yang berwarna merah,
pucat di bagian tengah,
tidak terasa gatal,
berbentuk bulat atau
dengan tepi yang
bergelombang dan meluas
secara sentrifugal.
Bersifat sementara atau
menetap, dan berpindah-
pindah.
Dapat dicetuskan oleh
pemberian panas, dan
memucat jika ditekan.
5. Nodulus
Subkutan

Dijumpai pada kasus


yang berat
Terdapat di daerah
ekstensor persendian,
pada kulit kepala serta
kolumna vertebralis.
Berupa massa yang
padat, tidak terasa nyeri,
mudah digerakkan dari
kulit di atasnya, dengan
diameter dan beberapa
milimeter sampai sekitar
2 cm.
MANIFESTASI MINOR
Klinis :
Demam
Lama serangan pertama demam reumatik
adalah mulai kurang dari 3 minggu sampai 3
bulan. Namun pada pasien karditis berat,
proses reumatik aktif ini dapat berlanjut
sampai 6 bulan atau lebih.
Artralgia
Laboratorium :
- Peninggian reaksi fase akut (LED meningkat
dan atau C reactive protein)
- Interval P-R memanjang (EKG)
Diagnosis demam rematik di tegakkan bila
terdapat 2 manifestasi mayor atau 1
manifestasi mayor ditambah 2 manifestasi
minor dan didukung bukti adanya infeksi
streptokokkus sebelumnya yaitu kultur apus
tenggorok yang positif atau kenaikan titer
antibodi streptokkus (ASTO) > 200.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan darah
LED tinggi sekali
Lekositosis
Nilai hemoglobin dapat rendah
Pemeriksaan bakteriologi
Biakan hapus tenggorokan untuk membuktikan
adanya streptococcus.
Pemeriksaan serologi. Diukur titer ASTO,
astistreptokinase, anti hyaluronidase.
Pemeriksaan radiology
Elektrokardoigrafi dan ekokardiografi untuk
menilai adanya kelainan jantung.
Penatalaksanaan Medis Rheumatik
Fever ada 4 macam yaitu :
a. Pencegahan Demam Rematik
b. Eradiksi kuman streptococcus
c. Pemberian obat antiradang
d. Diet/nutrisi
e. Pengobatan Korea
Pencegahan Demam Rematik
Rute Pemberian Antibiotik Dosis Frekuensi
Pencegahan primer : Pengobatan Faringitis Streptokokus untuk
mencegah serangan reumatik fever
IM Benzatin 1,2 juta unit 1xsehari selama
Oral Penisilin G (600.000 unit 10 hr
jika < 27 kg)
Penisilin V 250 mg/kg/hari 3 xsehari
Eritromisin 40mg/kg/hari selama 10 hr
( tidak melebihi 4x sehari
1 g/hari) selama 10 hr
Pencegahan Sekunder : Pencegahan kumat demam reumatik
IM Benzatin 1,2 juta unit Setiap 3-4
Oral Penisilin G 250 mg minggu
Penisilin V 500mg 2 X sehari
Sulfadiazin 250 mg 1 x sehari
Eritromisin 2 x sehari
Eradiksi kuman streptococcus
Jenis Cara pemberian Dosis Frekuensi/lama
pemberian
- Penisilin IM 1,2 Juta S 1xsehari selama
benzatin G 10 hr
- Penisilin IM 600.000 S
prokain Oral 250.000 S 1-2xsehari selm
- Penisilin V Oral 125-250 mg 10 hr
- Eritromisin 3 xsehari
selama 10 hr
Pengobatan terhadap Streptococcus ini harus
4x sehari
tetap diberikan meskipun biakan
selama usap
10 hr
tenggorokan negatif, karena kuman mungkin ada
dalam jumlah sedikit di dalam jaringan farings dan
tonsil.
Pemberian obat-obat
Artritis
antiradang
Karditis ringan tanpa Kardiomegali karditis
kardiomegali berat, gagal jantung
1. Salisilat 1. Salisilat 1. Prednison 2
100mg/kgbb/hari. 100mg/kgbb/hari. mg/kgbb/hari ( rata-
2. Setelah 1 minggu 2. Setelah 1-2 minggu rata 4 x 10 mg/hari)
turunkan menjadi 75 turunkan menjadi 75 2. Setelah 2 minggu
mg/kgbb/hari. mg/kgbb/hari. turunkan menjadi 3 x
3. Bila hasil 3. Teruskan sampai 6-8 10 mg/hari
laboratorium normal minggu (terapi total 3. Setelah 2 minggu
turunkan menjadi 50 12 minggu) turunkan menjadi 4 x
mg/kgbb/hari, 5 mg/hari
teruskan minimal 6 4. Setelah 2 minggu
minggu. turunkan menjadi 3 x
5 mg/hari. Mulai
berikan salisilat.
5. Dosis prednison terus
diturunkan setiap
Pengobatan korea
Akan sembuh sendiri, meskipun dapat berlangsung
selama beberapa minggu sampai 3 bulan.
Pasien korea yang ringan pada umumnya hanya
memerlukan tirah baring.
Obat-obat sedatif, seperti klorpromazin,
diazepam, fenobarbital atau haloperidol
dilaporkan memberikan hasil yang memuaskan.
Fenobarbital diberikan dalam dosis 15-30 mg tiap
6 sampai 8 jam. Haloperidol dimulai dengan dosis
rendah (0,5 mg), kemudian dinaikkan sampai 2 mg
tiap 8 jam.
Pemberian diet bergizi tinggi
mengandung cukup vitamin
Bentuk dan jenis makanan
disesuaikan dengan keadaan
penderita. Pada sebagian besar kasus
cukup diberikan makanan biasa,
cukup kalori dan protein. (diet TKTP)
Bila terdapat gagal jantung, diet
disesuaikan dengan diet untuk gagal
jantung yaitu cairan dan garam
sebaiknya dibatasi.
ASUHAN KEPERAWATAN PJR
PADA ANAK
1. PENGKAJIAN
. kaji tanda-tanda vital
. kaji adanya nyeri
. kaji adanya peradangan sendi
. kaji adanya lesi pada kulit
. auskultasi jantung
. monitor komplikasi jantung

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi miokardium/pericardium, efek-
efek sistemik dari infeksi.
. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi penyakit/inflamasi.
. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan tidak adekuat masukan
makanan dan cairan, perangsangan muntah sendiri terus-menerus.
. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi miokard, toksin dari
organisme penginfeksi
. Nutrisi, perubahan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake
makan yang tidak adekuat
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
1 Nyeri berhubungan Tujuan jangka selidiki keluhan nyeri dada,
dengan proses panjang : perhatikan awitan dan faktor
inflamasi Nyeri teratasi pemberat atau penurun.
Perhatikan petunjuk
miokardium/pericar
Tujuan jangka nonverbal dari ketidak
dium, efek-efek pendek : nyamanan, mis berbaring
sistemik dari infeksi. Proses inflamasi denagn diam/gelisah,
dapat diatasi. tegangan otot, menagis.
Data objek : (Nyeri perikarditis secara
Demam Kriteria hasil : khas terletak subternak
Gelisah Menunjukan dan dapat menyebar
nyeri hilang / keleher dan kepunggung.
Data subjek : terkontrol. Namun, ini berbeda dari
Mendemontrasi iskemik miokar infark,
Nyeri dada
kan pada nyeri ini menjadi
penggunaan memburuk pada inspirasi
keterampilan dalam, gerakan, berbaring
relaksasi dan dan hilang dengan duduk
aktivitas tegak/ membungkuk)
pengalih sesuai
indikasi untuk
situasi
individual.
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
1 Berikan lingkungan yang
tenag dan tindakan
kenyamanan, mis, perubahan
posisi, gosokan punggung,
penggunaan kompres
panas/dingin, dukungan
emosional
(Tindakan ini dapat
menurunkan
ketidaknyamanan fisik dan
emosional pasien)

Berikan aktivitas hiburan


yang tepat
(Mengarahkan kembali
perhatian, memberikan
distraksi dalam tingkat
aktivitas individu)

Berikan obat-obatan sesuai


indikasi
Agen nonsteroid mis,
indometasin ( indocin): ASA
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
1 Antipiretik mis:
ASA/asetaminopen( Tylenol)
Untuk menurunkan
demam dan menignkatkan
kenyamanan.

Steroid
Dapat diberkan untuk
gejala yang lebih berat.

Berikan oksigen suplemen


sesuai indikasi.
Memaksimalkan
ketersediaan oksigen
untuk ambilan untuk
menurunkan beban kerja
jantung dan menrunkan
ketidaknyaman berkenaan
dengan iskemia.
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
2 Hipertermi Tupen : suhu Observasi tanda-tanda vital :
berhubungan tubuh menurun suhu, nadi, TD, pernapasan
dengan proses setiap 3 jam (TTV
infeksi/inflamasi Tupan : suhu merupakan acuan untuk
tubuh normal mengetahui keadaan
DO : suhu >37C, 36-37C umum klien)
gelisah, takikardi
Kriteria Hasil : Berikan penjelasan tentang
DS: keluarga suhu tubuh penyebab demam atau
mengatakan anak normal, nadi peningkatan suhu tubuh
normal, pasien (Penjelasan tentang
demam
tampak tenang kondisi yang dialami klien
dapat membantu
mengurangi kecemasan
klien dan keluarga)

Berikan penjelasan pada klien


dan keluarga tentang hal-hal
yang dilakukan (untuk
mengatasi demam dan
menganjurkan klien dan
keluarga untuk lebih
kooperatif)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
2 Jelaskan pentingnya tirah
baring bagi klien dan
akibatnya jika hal tsb tidak
dilakukan (keterlibatan
keluarga sangat berarti
dalam proses
penyembuhan klien di RS)

Anjurkan klien untuk banyak


minum kurang lebih 2,5-3
liter/hari dan jelaskan
manfaatnya (peningkatan
suhu tubuh
mengakibatkan
penguapan cairan tubuh
meningkat sehingga perlu
diimbangi dengan asupan
cairan yang banyak)

Berikan kompres hangat dan


anjurkan memakai pakaian
tipis (kompres akan dapat
membantu menurunkan
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
2 Berikan antipiretik sesuai
dengan instruksi
(antipiretika yang
mempunyai reseptor di
hipotalamus dapat
meregulasi suhu tubuh
sehingga suhu tubuh
diupayakan mendekati
suhu normal)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
3 Kekurangan volume Tupen : Asupan Awasi tanda vital, pengisian
cairan tubuh cairan kembali kapiler, status membrane
berhubungan adekuat mukosa dan turgor kulit.
dengan tidak Tupan : (indicator kekuatan
adekuat masukan Kebutuhan volume sirkulasi.
makanan dan cairan Hipotensi ortostatik dapat
cairan, rangsangan terpenuhi terjadi dengan resiko
muntah terus Kriteria Hasil : jatuh, cedera segera
menerus, diare. mempertahank setelah perubahan posisi)
an/menunjukka
DO : turgor kulit n perubahan Awasi jumlah dan tipe
buruk/krg baik, keseimbangan masukan cairan. Ukur
membrane mukosa cairan, haluaran urine dengan akurat
kering. dibuktikan oleh (pasien tidak
haluaran urin mengkonsumsi cairan sma
DS : keluarga adeukat, tanda sekali mengakibatkan
mengatakan anak vital stabil, dehidrasi atau mengganti
mual/muntah membrane cairan untuk masukan
mukosa kalori yang berdampak
lembab,turgor pada keseimbangan
kulit baik. elektrolit)
Menyatakan
pemahaman Diskusikan strategi untuk
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
3 Identifikasi rencana untuk
meningkatkan/mempertahank
an keseimbangan cairan
optimal misalnya jadwal
masukan cairan.
(melibatkan pasien dalam
rencana untuk
memperbaiki
ketidakseimbangan
memperbaiki kesempatan
untuk berhasil)

Kaji hasil tes fungsi


elektrolit/ginjal
(perpindahan
cairan/elektrolit,
penurunan fungsi ginjal
dapat meluas
mempengaruhi
penyembuhan pasien/
prognosis dan
memerlukan intervensi
tambahan)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
3 Berikan/awasi hiperalimentasi
IV (tindakan darurat untuk
memperbaiki
ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit)

Tambahan kalium sesuai


indikasi (dapat digunakan
untuk mencegah disritmia
jantung)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
4 Intoleran aktivitas Tupen : tidak Kaji respon terhadap
berhubungan ada keluhan aktivitas. Perhatikan adanya
dengan inflamasi kelemahan, dan perubahan dalam
miokard, toksin dari inflamasi keluhan kelemahan, keletihan
organisme miokard dan dispnea berkenaan
penginfeksi teratasi dengan aktivitas.
(Miokarditis menyebabkan
DO : perubahan tanda Tupen : Dapat inflamasi dan
vital beraktivitas kemungkinan kerusakan
DS : adanya keluhan tanpa adanya fungsi sel- sel moikardial,
kelemahan/keletihan keluhan penurunan pengisisan dan
kelelahan curah jantung dapat
menyebabkan
Kriteria Hasil : pengumpulan cairan
tanda-tanda dalam kantung perikardial
vital normal. bila ada perikarditis.
Tidak ada Akhirnya, endokarditis
keluhan dapat terjadi dengan
kelemahan/kele disfungsi katup, secara
tihan. negatif mempengaruhi
curah jantung)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
4 Pantau frekuensi/ irama
jantung, TD, dan frekuensi
pernapasan sebelum/setelah
aktivitas dan selama
diperlukan. (Membantu
menetukan derajat
dekompensasi jantung dan
pulmonal. Penutunan TD,
takikardi, disritmia, dan
takipnea adalah indikatif
dari kerusakan toleransi
jantung terhadap
aktivitas)

Pertahankan tirah baring


selama periode demam dan
sesuai indikasi.
(Meningkatkan resolusi
inflamasi selam fase akut
dari
perikardtis./endokarditis)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
4 Rencanakan perawatan
dengan periode istirahat/
tidur tanpa gangguan.
(Memberi keseimbangan
dalam kebutuhan dimna
aktivitas bertumpu pada
jantung; menngkatkan
proses penyembuhan dan
koping emosional)

Bantu pasien dalam program


latihan progresif bertahap
sesegera mungkin untuk
turun dari tempat tidur,
mencatat respon tanda vital
dan toleransi pasien pada
peningkatan aktivitas. (Saat
inflamasi/ kondisi dasar
teratasi, pasien mungkin
mampu melakukan
aktivitas yang diinginkan,
kecuali kerusakan miokard
permanen/terjadi
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
4 Evaluasi respon emosional
terhadap situasi/ berikan
dukungan. (Ansietas akan
ada karena
inflamasi/infeksi dan
respon jantung
( fisiologis), serta derajat
takut pasien serta
kebutuhan eterampilan
koping emosional di
akibatkan oleh potensial
penyakit yang mengancam
hidup ( psikologis))

Berikan oksigen suplemen


(Peningktan ketersediaan
oksigen untuk amblan
miokard untuk
mengimbangi peningkatan
konsumsi oksigen yang
terjadi dengan aktivitas)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
5 Nutrisi kurang dari Tupen : intake Kaji status nutrisi secara
kebutuhan makanan kontinu, selama perawatan
berhubungan adekuat setiap hari, perhatikan tingkat
dengan intake energi, kondisi kult, kuku,
makan yang tidak Tupan : nutrisi rambut, rongga mulut,
adekuat terpenuhi keinginan untuk
makan/anreksia.
DO : rasa sakit Kriteria Hasil : (memberikan kesempatan
menelan, muntah, BB Mendemonstras untuk mengobservasi
menurun, nilai ikan berat penyinpangan dari normal
albumin normal badan stabil atau dasar pasien dan
atau mempengaruhi intervensi)
DS : keluarga penambahan
mengatakan anak berat badan Timbang berat badan setiap
tidak nafsu makan progreif kearah hari dan bandingkan dengan
tujuan dengan berat badan saat penerimaan.
normalisasi nilai (Membuat data dasar,
laboratorium membantu dalam
dan bebas dari memantau keefektifan
tanda aturan teraupetik, dan
malnutrisi menyadarkan perawat
terhadap ketidakatepatan
kecendrungan dalam
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
5 Dokumentasi masukan
selama 24 jam, riwayat
makan, jumlah kalori yang
tepat. (Mengidentifikasi
ketidakseimbanganantara
perkiraan kebutuhan
nutrisi dan masukan
aktual)

Jamin penampungan akurat


dari spesimen ( urine, fes,
drainase) untuk pemeriksaan
keseimbangan nitrogen.
(Ketidakakuratan
penampungan dapat
mengubah hasil tes
menimbulkan
ketidaktepatan
interprestasi status dan
kebutuhan pasien saat ini)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
5 Berikan larutan nutrisi dengan
kecepatan yang
dianjurkanmelalui alat kontrol
infus sesuai kebutuhan. Atur
kecepatan pemberian per jam
sesuai anjuran. Jangan
meningkatakan kecepatan
untuk mencapai.
(Kententuan dukungan
nutrisi didasarkan pada
perkiraan kebutuhan
kalori dan protein.
Kecepatan konsistensi dari
pemberian nutrisi kan
menjamin penggunaan
tepat dengan efek
samping lebih sedikit ,
seperti hiperglikemia atau
sindrom dumping)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
5 Ketahui kandungan elektrolit
dari larutan nutrisional
(Komplikasi metabolik
dukungan nutisi sering
akibat kurang perhatian
pada perbahan yang
terjadi, akibat dari
pemberian makan ulang
mi, hiperglikemik, koma
nonketotik hiperosmotik,
ketidakseimbangan
elektrolit)

Jadwalkan aktivitas dengan


istirahat. Tingkatkan tehnik
relaksasi. (Mengubah
energi/ menurunkan
kebutuhan kalori)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
5 Kaji fungsi GI dan toleransi
pada pemberian makan
enteral : catat bising usus,
keluhan mual/muntah,
ketidaknyamanan abdomen,
adanya diare/kontipasi,
terjadinya kelemahan, sakit
kepala, diaforesis, takikardi,
kram abdomen. (Karena
pergantian mukosa dari
mukosa GI terjadi kira-kira
setiap 3 hari, saluran GI
berisiko pada disfungsi
dini dan atrofi dari
penyakit dan malnutrisi.
Intoleran terhadap
formula/adanya sindrom
dumping memerlukan
pengubahan kecepatan
pemberian/konsentrasi
formula atau perubahan
pemberian parenteral)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
5 Berikan makan sedikit dan
sering :. (Meningkatkan
hasrat pada makanan
danjumlah masukan)

Berikan minuman
mengandung kalori, bila
masukan oral di mungkinkan,
mis jus, suplemen diet
(sustacal,ensure,polycase)
pada minuman/air
(Memaximalkan masukan
kalori bila masukan
peroral terbatas/dibatasi)

Rujuk pada tim nutirisi/ahli


diet. (Membantu dalam
identifikasi defisit nutrien
dan kebutuhan terhadap
intervensi nutrisi
perenteral/ enteral)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
5 Berikan obat-obatan sesuai
indikasi mis: Preparat
multivitamin (Vitamin laut
air ditambahkan pada
larutan parenteral.
Vitamin lan diberikan
untuk defiiensi yang
teridentifikasi)
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI DAN
O KEPERAWATAN RASIONAL
5 pantau pemerikasan
laboratorium mis, glukosa
serum, elektrolit, transferin,
albumin, protein total, fosfat,
BUN/Cr.enzim hepar, JDL,GDA.
(Efek metabolik yang tidak
di inginkan dari NTP
termasuk hipokalemia,
hiponatremia, dan retensi
cairan, hiperglikemia,
hipofosfatemia,
peningkatan produksi CO2
yang mengakibatkan
penurunan pernapasan,
peningkatan tes fungsi
hati, difungsi ginjal)

Anda mungkin juga menyukai