Anda di halaman 1dari 22

Kumpulan Soal UKMPPD

Gejala = Kuning

Obat = hijau

Hal penting lainnya = merah

1. Seorang anak berusia 18 bulan, kejang tiba-tiba seluruh tubuh, sebelumnya demam
1 hari. Setelah diobservasi, tidak mengalami kejang lagi. Sebelumnya pasien tidak
pernah kejang. Bila anak tersebut mengalami kejang lagi, maka penanganan :

a.Diazepam 10 mg
b. Diazepam 5 mg
c. Diazepam per rektal
d. Luminal 5 mg
e. Luminal 10 mg

Pembahasan :

Pengobatan profilaksis terhadap terulangnya kejang demam.


Pencegahan terhadap terulangnya kejang demam sangat perlu oleh karena kejang
berulang dan lama dapat menyebabkan kerusakan otak menetap. Ada 3 cara pengobatan
proliferasi yaitu :

1. Profilaksis intermiten pada waktu demam


2. Profilaksis terus menerus dengan anti konvulsan tiap hari
3. Pencegahan kejang lama dengan pemberian anti konvulsan pada waktu kejang (Good
Ridge, 1987; Soetomenggolo, 1989)
1. Profilaksis intermiten
Profilaksis intermiten diberikan pada waktu penderita sedang demam, dapat diberikan
oleh orang tua penderita atau pengasuh anak tersebut. Obat anti kejang yang diberikan
pada saat penderita kejang adalah diazepam 5 mg untuk penderita umur 3 tahun, dan
7,5 mg untuk penderita berumur di atas 3 tahun secara supositoria tiap jam
(Soetomenggolo, 1989; Hassan & Alatas, 1985; Haslam, 1996). Bila diberikan per oral
dosis 0,5 mg/kgBB pada waktu kejang (Goodrige, 1987;  Hassan & Alatas, 1985;
Haslam, 1996).
2. Profilaksis terus menerus dengan anti konvulsan tiap hari
Untuk profilaksis terus menerus dengan anti konvulsan dapat digunakan fenobarbital 4-
5 mg/kgBB/hari, namun diperhatikan efek samping dari fenobarbital berupa timbul
kelainan watak yaitu iritabel, hiperaktif, pemarah, dan agresif. Untuk menurunkan efek
samping yang mungkin timbul, dosis fenobarbital dapat diturunkan. Obat lain yang
sekarang mulai banyak dipakai dengan efek lebih baik dan efek samping yang minimal
adalah asam valproat dengan dosis 15-40 mg/kgBB/hari (Soetomenggolo, 1995).
3. Pencegahan kejang lama dengan pemberian anti konvulsan pada waktu kejang
Penanganan penderita dengan kejang lama yaitu dengan pemberian
fenitoin/difenilhidantoin loading dose dengan dosis 10-15 mg/kgBB/hari, ditunggu 2-4
jam, bila masih kejang penderita dirawat di ICU dan berikan anastesi umum. Bila
kejang berhenti, maka diberikan dosis rumatan fenitoin dengan dosis 5-8 mg/kgBB/hari
atau fenobarbital dengan dosis 5-8 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis  (Sunartini,
1991; Ongkie, 1980).

2. Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dibawa oleh orangtuanya ke dokter praktik umum
dengan keluhan batuk sejak 2 bulan. Keluhan disertai panas lebih 3 minggu. Berat badan
pasien 20 kg dan dari hasil perhitungan skor diagnosa TB hasilnya 7. Pasien belum pernah
mendapatkan obat TB sebelumnya. Apakah pengobatan yang tepat?

a. 2 RHE 4 RH
b. 2 RHZ 4 RH
c. 2 RH 4 RHZ
d. 2 RH 4 RHE
e. 6RH
Pengobatan TBC pada anak
Adapun dosis untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan, yaitu:

1. 2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH


+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol
bila diduga ada resistensi terhadap INH).
2. 2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama,
kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan
(ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).
Pengobatan TBC pada anak-anak jika INH dan rifampisin diberikan bersamaan, dosis
maksimal perhari INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.

 INH: 5-15 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 300 mg/hari


 Rifampisin: 10-20 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 600 mg/hari
 Pirazinamid: 15-30 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 2 000 mg/hari
 Etambutol: 15-20 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 1 250 mg/hari
 Streptomisin: 15–40 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 1 000 mg/hari

Dosis anak INH dan rifampisin yang diberikan untuk kasus:

TB tidak berat 

 INH : 5 mg/kgbb/hari 
 Rifampisin : 10 mg/kgbb/hari 
TB berat (milier dan meningitis TBC) 

 INH : 10 mg/kgbb/hari 
 Rifampisin : 15 mg/kgbb/hari 
 Dosis prednison : 1-2 mg/kgbb/hari (maks. 60 mg) 

3. Laki-laki berusia 45 tahun datang kepuskesmas dengan keluhan benjolan di punggung


kaki kiri sejak 2 tahun yang lalu. Benjolan dulu kecil sekarang membesar. benjolan muncul
setelah kaki terkilir. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan kistik dgn diameter 5 cm,
berbatas tegas, tidak nyeri tekan. Diagnosis pasien ini adalah?

a. Kista ganglion
b. Tofi
c. Schrofuloderma
d. Abses
e. Kista dermoid
1. Kista ganglion adalah benjolan yang sering muncul disekitar sendi dan tendon pada tangan dan
kaki. Ukurannya bervariasi. sering muncul pada pergelangan tangan (80%) dan sendi jari. Kista
yang terbentuk mengandung cairan yang sama seperti cairan sendi. Kista ganglion bukan
merupakan kantung sinovial (sendi) yang keluar dari kapsul sendi. Pada umumnya kista
ganglion tidak menimbulkan keluhan apa-apa. Terletak di subkutis dan sekitar persendian
(pergelangan tangan, pergelangan kaki, fossa poplitea)
2. Skrofuloderma adalah tuberkulosis kutis murni sekunder yang timbul akibat penjalaran
perkontinuitatum dari jaringan atau organ dibawah kulit yang telah terserang penyakit
tuberkulosis, misalnya limfadenitis tuberkulosis, tuberkulosis tulang atau keduanya, atau
tuberkulosis epididimis atau setelah mendapat vaksinasi.

3. Kista dermoid merupakan suatu kista teratoma jinak (choristoma) yang bersifat kongenital
dilapisi oleh keratinizing epidermis dengan struktur dermis di dalamnya, seperti folikel rambut,
kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Kista dermoid berisi cairan sebasea, keratin, calcium dan
kristal kolesterol. Sekitar 10-50% kista dermoid merupakan kista dermoid orbital.
4. Seorang anak perempuan usia 1 tahun 3 bulan dibawa ke unit gawat darurat RS karena
sesak napas sejak kemarin. Keluhan didahului batuk selama 1 minggu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan pasien kesadaran menurun, frekuensi jantung 148x/menit, laju pernapasan
42x/menit, suhu aksila 38.8° C dengan saturasi oksigen terukur 46%, tekanan darah 110/80
mmHg. Pemeriksaan paru didapatkan suara krepitasi di kedua lapang paru. Apakah
diagnosis kasus diatas?

a. Laringitis akut
b. Bronkitis kronis
c. Asma bronkiale
d. Syok septik
e. Pneumonia
Pada kasus diatas secara klinis mengarah ke pneumonia krn RR meningkat dan clue nya
adanya suara krepitasi di kedua lapang paru adalah khas untuk pneumonia karena suara
tsb merupakan suara napas yg terdengar akibat membukanya alveoli suara krepitasi
normal pada daerah belakang bawah dan samping pada saat inspirasi dalam, dan
terdengar patologis pada pneumonia lobaris.
5. Sebuah SD pada wilayah puskesmas A, 40 siswa pada SD tersebut mengalami mual dan
muntah berat hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Petugas puskesmas melakukan
survailanse identifikasi penyebab dari kasus ini. kantin tempat belanja siswa banyak
ditemukan lalat dan fasilitas sanitasinya kurang memadai. Tetapi tidak ditemukan bahan
baku yang beracun. Berdasarkan data tersebut kemungkinan penyebab dari kasus ini
adalah?

a. Pestisida terkandung dalam sayur yang dijual


b. Makanan dibuat dari bahan baku singkong beracun.
c. Bahan baku mengandung bahan yang tidak segar
d. Makananan tercampur bahan kontaminan
e. Makanan yang dijual mengandung racun
Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi
resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan
tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan,
pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program
kesehatan.
Kasus diatas kantin tempat belanja siswa banyak ditemukan lalat dan fasilitas sanitasinya
kurang memadai. Tetapi tidak ditemukan bahan baku yang beracun ,  maka pilihannya lebih
ke makanan tercampur kontaminan dari lalat.
6. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke praktek dokter umum ingin berkonsultasi
mengenai pencegahan malaria. Pasien akan melakukan penelitian didaerah endemis
malaria. Obat apa yang paling tepat diberikan ?

a. Primakuin
b. Dehidartimisin
c. Klorokuin
d. Kuinin
e. Sulfadoksil

intinya klo buat pencegahan pakenya klorokuin, diberikan 1 minggu sebelum berangkat dan
4 minggu setelah pulang.  klo yg aman buat ibu hamil adalah klorokuin juga.  (dr.rusdiana)

7. Seorang laki-laki 37 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan luka pada
penis. Keluhan diawali dengan munculnya gelembung-gelembung kecil yang makin lama
mengelupas dan menjadi luka. Tanpa rasa nyeri. Pasien bekerja sebagai pramusaji.
Pemeriksaan yang paling tepat dilakukan?

a. Pengecetan gram dan Nacl


b. Kultul bakteri dari apus
c. VDRL dan TPHA
d. IgG dan IgM anti HSV
e. Antibody monoclonal

Klinis diatas mengarah kepada herpes simplek genital, tempat predileksi VHS tipe II di
genital, klo VHS I di daerah pinggang keatas (seringnya di mulut dan hidung)
Klo VHS tipe II ini kelainan klinisnya berupa vesikel berkelompok diatas kulit yg sembab
dan eritematose berisi cairan jernih dan kemudian menjadi seropurulen dapat menjadi
krusta kadang2 mengalami ulserasi yg dangkal.
Pemeriksaan penunjang :  virus herpes dpt ditemukan pada vesikel dan dapat dibiak. Jika
tidak ada lesi dapat diperiksa antibodi VHS. Pada percobaan Tzanck tes dan pewarnaan
giemsa dari bahan vesikel dpt ditemukan sel datia berinti banyak dan badan inklusi
intranuklear.

8. Pasien datang ke UGD, dengan rangsang nyeri baru membuka mata, suara hanya
mengerang, gerakan hanya fleksi normal. Berapa GCSnya?

a. 3
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
9. Anak 5 tahun mengeluh koreng di sekitar hidung, koreng muncul sejak 2 minggu yang
lalu dan lama kelamaan berwarna kekuningan dan kehitaman sampai ke sekitar mulut dan
mata. Pemeriksaan kulit didapatkan krusta serous, krusta hemoragik, dan sebagian erosive
di daerah mulut, lubang hidung dan mata. Terapi apakah yang sesuai?

a. Ampisilin
b. Gentamisin
c. Kloramfenicol
d. Siprofloksasin
e. Sulfametoksazole

Sebenernya bingung dgn diagnosis klinis diatas, mungkin di DD dulu :

1. Impetigo krustosa : berdasarkan UKK : berwarna kekuningan dan kehitaman sampai


ke sekitar mulut dan mata. krusta serous. Dan tempat predileksinya di wajah. Tetapi klo
pd impetigo krustosa awalnya ukk berbentuk makula eritem yg berkembang menjadi
vesikel dan bula dan dalam wktu singkat pecah ngleuarin sekret seropurulen  menjadi
krusta kuning. Klo pada kasus udh langsung koreng. Jadi bingung sayanya. 
2. Ektima : berdasarkan UKK : koreng di sekitar hidung krusta hemoragik, dan sebagian
erosive di daerah mulut, lubang hidung dan mata. Tapi klo ektima itu hampir selalu
terjadi di tungkai bawah anterior atau dorsal. 
Terapinya pd impetigo krustosa :  Untuk infeksi streptokokok diberikan penisilin 4x250 mg
(5-7hr), klo infeksi campuran stailokokok diberi eritromisin,kloksasilin, atau sefalosporin dgn
dosis sama diatas.
Terapi pd ektima : penisilin, kloksasilin atau eritromisin oral. Sementara A ajalah ya..
10. Seorang laki laki  30 tahun datang  ke puskesmas  dengan keluhan gatal-gatal di muka
saat berkeringat. Pemeriksaan fisik, UKK: makula hipopigmentasi berskuama halus di
atasnya. Dilakukan pemeriksaan woodlamp hasil pemeriksaan woodlamp adalah?

a. Kuning emas
b. Merah
c. Biru
d. Hijau
e. Cokelat

11. Seorang dokter telah menyelesaikan pendidikanya dan lulus UKDI akan dikirim tugas
sebagai dokter PTT di daerah endemic malaria. Pada penelitian yang telah dilakukan di
daerah sana, plasmodium falciparum resisten terhadap kloroquin. Pengobatan apa yang
cocok pada kasus di atas?

a. Kloroquin
b. Primaquin
c. Meflokuin
d. Sulfadiazine
e. Piratenamin

12. Wanita 35 tahun datang dengan keluhan bercak merah pada perut & punggung. Sudah
minum obat antijamur tidak sembuh, melainkan bertambah banyak. Awalnya hanya di
sekitar umbilikus dan menyebar sampai ke punggung. Gambaran dermatologi makula
eritema berbatas tegas lonjong menguikuti lipatan kulit.

Apakah diagnosisnya?

a. Ptyriasis rosea
b. Ptyriasis versikolor
c. Psoriasis
d. Tinea korporis:
e. Dermatitis seboroik

makula eritema berbatas tegas lonjong mengikuti lipatan kulit, herald patch, cristmast tree
dll.

13. Anak 5 tahun diperiksakan karena gigi kecoklatan. Sejak umur 3 tahun mempunyai
riwayat batuk pilek dan diterapi oleh dokter puskesmas. Manakah obat yang dapat
menimbulkan gejala tersebut?

a. Streptomisin
b. Siprofloksasin :
c. Tetrasiklin :gigi kuning
d. Kotrimoksasol :
e. Eritromisin :

Efek terhadap kalsifikasi jaringan. Deposit dalam tulang dan pada gigi timbul selama
kalsifikasi pada anak yang berkembang. Hal ini menyebabkan pewarnaan dan hipoplasi
pada gigi dan menganggu pertumbuhan sementara.

14. Pada seorang Ibu hamil, obat apa anti hipertensi apa yang dikontraindikasikan?

a. Metildopa
b. Hct
c. Nifedipin
d. Atenolol
e. Kaptopril

 Metildopa, HCT, nifedipin dan atenolol mempunyai efek samping yg lebih ringan
berbanding kaptopril pd kehamilan
 Efek kaptopril pd kehamilan :

o 1st trimester : teratogenik


o 2nd dan 3rd trimester : hipotensi,anuria,renal failure , malformasi dan kematian pd janin

15. Wanita g1p0a0, hamil 29mggu, datang dgn riwayat kejang selama 10menit, sekitar 1
jam yll. Kejang sudah berhenti. Kaki bengkak, td 200/170, dipstick 4+, djj(+). Apa yg
diberikan saat ini?

a.  Diazepam
b.  Sulfas atropine
c.  Nifedipin
d.  Sulfas magnesikus
e.  Fenobarbital

 Pasien mempunyai tanda2 PEB( TD diastolic > 90, protienuri > +1, edema (+) )
 Ada juga tanda tanda eklampsia ( riwayat kejang (+))
 Pasien baru sekali pernah kejang dan kejang belum sampai berulang, jadi beri MgSO4
dahulu , jika tetap kejang setelah dua kali pemberian MgSO4, baru diberi amobarbital.
Jika status epileptikus beri benzodiazepine .
16. G1p0a0, gravid 34 minggu, datang dgn kaki sembap, sakit kepala. Td 170/120, djj(+),
protein urin+3. Riwayat HT sebelum hamil( -). Diagnosa yang tepat pada pasin tersebut
adalah ?

a.  Eklampsia
b.  Preeklampsia berat
c.  Superimposed eklampsia
d.  Preeklampsi ringan
e.  Hipertensi gestasi
 gejala PEB pd pasien ini :

o Edema kaki
o Sakit kepala
o TD diastolic > 110
o Proteinuri > +1
 Pasien belum kejang atau penurunan kesadaran  jadi bukan eklampsia
 Pasien tidak ada riwayat HT sebelum kehamilan jadi bukan  superimposed eklampsia
 TD diastolic > 110 dan proteinuri >+1 jadi bukan PE ringan
 Terdapat protienuri jadi bukan HT gestasi Referance : pedoman diagnosis dan terapi
RSHS
17. G1p0a0, gravid  32 minggu, datang dgn kaki sembap. Td 130/90, djj(+),  protein urin+1.
Riwayat HT sebelum hamil(  -). Diagnosa yang tepat pada pasin tersebut adalah ?

a. Eklampsia
b. Preeklampsia berat
c. Superimposed eklampsia
d. Preeklampsi ringan
e. Hipertensi gestasi

TD diastolic < 110 dan proteinuri +1

18. Seorang pasien datang dengan keluhan sesak nafas,, batuk berdahak, sesak sering
dirasakan pagi dan malam hari, riwayat sering bersin (+), pasien blm pernah berobat
sebelumnya, terapi yang diberikan?

a. Kortikosteroid
b. Antihistamin
c. Agonis beta adrenergik reseptor
d. Agonis beta2

 Gejala pada pasien adalah tanda tanda asma


 Belum pernah berobat sebelumnya, jadi beri obat tahap pertama iaitu salbutamol
( agonis beta2)
19. Seorang anak lani-laki, berusia 2 tahun dibawa ke rumah sakit karena sesalc napas.
Anak batuk,pilek dan demam selama 3 hari. Pemeriksaan fisik: frekuensi napas: 68 kali per
menit, denyut nadi 32x/menit, suhu tubuh 38,5 C, anak tampak sianosis, terdengar stridor
pada saat inspirasi, kedua hemithoraks simetris, terdapat retraksi subkostal dan interkostal,
auslcultasi suara vesikular.

Apakah kelainan yang terjadi pada anak ini?

a. Edema paru
b. Penyempitan laring
c. Penyempitan bronkioli
d. Konsolidasi kedua paru
e. Peradangan bronkus dan parenkim paru

20. Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun 8 bulan dibawa ke RS karena kejang sudah
berlangsung selama 20 menit. Anak sudah demam selama 4 haM Pada pemeriksaan
didapatkan suhu tubuh 39,50C, kejang tonik-klonik seluruh tubuh. Anak tersebut sering
kejang bila demam. Kejang pertama terjadi pada usia 8 bulan, satu hari kadang lebih dari
satu kali kejang. Tidak pcmah kejang tanpa demam. Saat balita ayah anak tersebut juga
menderita kejang bila demam. Tumbuh kembang anak normal, berat badan 12 kg.

Apakah tindakan alcan saudara lakukan?

a. Berikan diazepam per oral 4 mg


b. Berikan diazepam per rektal 4 mg
c. Berikan diazepam intravena 10 mg
d. Berikan diazepam per rektal 10 mg
e. Berikan parasetamol per oral 120 mg

21. Seorang laki-laki, berusia 35 tahun datang berobat ke unit gawat darurat RS dengan
keluhan keluar benjolan di buah ankar kiri yang tidak dapat masuk kembali sejak tadi
malam. Sebelumnya benjolan tersebut masih dapat keluar masuk sejak tip tahun terakhir.
Benjolan keluar bila mengedan, dan masuk kembali bila berbaring. Keluhan disenai
muntah, nyeri di lipat paha kiri, tidak bisa kentut dan buang air besar. Pemeriksaan fisis:
kesadaran kompos mentis,tanda vital dalam batas nonnal. Status lokalls pada regio
scrotalis sinistra: terlihat benjolan sebesar buah mangga,hiperemis dari sekitamya, teraba
massa ukuran 8x6x6 cm, batas atas tegas, kenyal, mobile, nyeri tekan positif.
Transiluminasi test negatif.

Apalcah diagnosis yang paling mungki,

a. Hemia scrotalis sinistra ireponibilis


b. Hemia scrotalis sinistra inkarserata
c. Hemia scrotalis sinistra strangulate
d. Hemia inguinatis sinistra irreponibilis
e. Hemia inguinalis lateralis sinsistra inkarserata

22. Seorang bayi laki-laki berusia 4 bulan dibawa orangtuanya karena ingin melanjutkan
imunisasi. Sebelumnya sudah mendapatkan BCG, Hepatitis B 2 kali dan DPT 1 kali.
Pemeriksaan fisik: keadaan umum compos mentis, tanda vital dalam batas normal. Lain-
lain dalam batas normal.

Apakah imunisasi yang diberikan saat ini?

a. MMR
b. DPT
c. Campak
d. Hepatitis B
e. Hepatitis A

23. Anak 7 tahun diare darah lendir sebanyak 4x sejak kemarin. Riwayat muntah hijau 2 hari
yang lalu, didahului dengan diare sejak 1 minggu yang lalu. Pemeriksaan fisik perut tidak
distended, teraba massa di perut kuadran atas kanan. Dari rectal toucher terdapat kolaps
caecum, pada sarung tangan terdapat darah. Foto toraks abdomen didapatkan dilatasi usus
halus. Dari CT scan tidak didapatkan target sign. Diagnosa?

A. Disentri amoeba
B. Tumor abdomen
C. Ileus
D. Apendisitis
E. Volvulus

 diare 7 hari, diare darah lendir, muntah hijau, masa perut kanan atas
 target sign pada CT scan: penebalan dinding usus

24. Laki-laki 22 tahun, datang ke IGD setelah jatuh dari sepeda motor. Pada X-ray didapatkan
fraktur distal radius dengan dislokasi radioulnar. Diagnosa?

A. Fraktur Galeazzi
B. Fraktur Smith
C. Fraktur Colles
D. Fraktur Montegia
E. Fraktur Ulnaris

 The Galeazzi fracture-dislocation is an injury pattern involving isolated fractures of the


junction of the distal third and middle third of the radius with associated subluxation or
dislocation of the distal radioulnar joint
 Smith fractures (also known as a Goyrand fracture in the French literature 3) are
fractures of the distal radius with associated palmar angulation of the distal fracture
fragment.Smith fractures usually occur in one of two ways: a fall onto a flexed wrist or
direct blow to the back of the wrist.

 Colles: fracture of the distal radial metaphyseal region with dorsal angulation and
impaction, but without involvement of the articular surface.
 Monteggia fracture-dislocations comprise of a fracture of the ulna shaft and
dislocation of the radial head.
25. Laki-laki 20 tahun, datang ke IGD setelah jatuh dari mengendarai sepeda motor. Pasien
jatuh dengan posisi tangan tertekuk ke dalam menatap aspal. Pada Xray didapatkan fraktur
distal radius dengan pergeseran ke anterior. Diagnosa?

A. Fraktur Galeazzi
B. Fraktur Smith
C. Fraktur Colles
D. Fraktur Montegia
E. Fraktur Ulnaris

26. Anak 12 bulan dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan nyeri perut mendadak, setiap
15 menit durasi 3 menit. Didapatkan muntah, BAB darah dan lendir, setiap serangan kaki
mengangkat keatas. Terdapat masa di abdomen kanan atas. Apa kemungkinan penyebab
keluhan di atas?

A. Neoplastik
B. Volvulus
C. Invaginasi
D. Hernia
E. Hirschprung's disease

 Intususepsi/Invaginasi: An infant with intussusception has sudden onset of crampy


abdominal pain; the infant's knees draw up, and the infant cries out and exhibits pallor
with a colicky pattern occurring every 15 to 20 minutes. Feedings are refused. As the
intussusception progresses, and obstruction becomes prolonged, bilious vomiting
becomes prominent, and the dilated, fatigued intestine generates less pressure and less
pain. The venous outflow from the intussus-ceptum is obstructed, leading to edema,
weeping of fluid, and congestion with bleeding. Third space fluid losses and "currant
jelly" stools result.A sausage-shaped mass caused by the swollen, intussuscepted bowel
may be palpable in the right upper quadrant or epigastrium.

 Volvulus: Intestinal volvulus is a condition in which the bowel becomes twisted, which
may be the result of malrotation. Symptoms of volvulus develop quickly and are
generally dramatic enough that infants are taken early to the emergency room, which
can be critical for survival, such as : abdominal tenderness or distention (swelling of the
belly), nausea or vomiting, vomiting dark green fluid or green-stained material (also
called bilious vomiting), bloody or dark red stool, constipation or difficulty expelling
stools, shock.
 Hirschprung's disease: Typically presents in the newborn period with failure to pass
meconium by 24 hours of age.Symptoms of distal bowel obstruction occur with
distention and bilious vomiting. Digital rectal examination reveals an empty rectum that
clenches around the examiner's finger, giving the impression of an elongated sphincter.
When the finger is withdrawn, a powerful gush of retained stool is often expelled.

27. Anak laki-laki 12 tahun datang ke IGD RS setelah jatuh dari motor dengan keluhan sakit
saat kencing. Yang dikhawatirkan terjadi pada pasien ini adalah?

A. Rupture uretra pars bulbaris


B. Prostat membesar sehingga menekan uretra
C. Nyeri sehingga tubuh mengira VU penuh
D. Hematoma perineum
E. (lupa)

 Urethra posterior: pars prostatica dan pars membranosa, sedangkan uretrha anterior:
pars bulbosa dan pars pendulosa.
 Adanya riwayat trauma (terjatuh dari sepeda motor) sebelumnya kemudian terjadi nyeri
kencing patut dicurigai adanya suatu trauma/rupture urethra.
28. Seorang laki-laki diantar polisi ke UGD RS oleh seorang polisi setelah KLL dengan keluhan
sesak nafas, pasien juga mengeluh nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar pada
dada, pernapasan dada kanan tertinggal, perkusi hipersonor pada dada kanan. TD
110/80mmHg, RR 30x/menit, Nadi 92x/ menit, Tax 36,9. Pada pemeriksaan radiologis
didapatkan gambaran sebagai berikut:

Apakah komplikasi yang bisa terjadi pada pasien ini?


A. Shock hipovolemik
B. Shock haemorrhagic
C. Shock neurogenic
D. Shock anafilaktik
E. Shock kardiogenik

 Dada kanan tertinggal -> sesuatu patologis di dada kanan


 Hipersonor di dada kanan -> udara berlebih di dada kanan
 Ada udara berlebih yang patologis yang disebabkan oleh trauma thorax pada pasien ini.
Kemungkinan besar suatu pneumothorax. Konfirmasi radiologis menunjukkan adanya
pneumothorax di hemithorax kanan. Komplikasi syok pada pneumothorax adalah jika
pneumothorax tersebut ventil/tension, maka terjadi mediastinal shifting yg membuat
vena cava tertekuk dan jantung tertekan. Hal ini membuat terjadi adanya kegagalan
fungsi diastolik jantung, sehingga akan cepat menimbulkan syok kardiogenik dan
kematian.
29. Anak laki-laki usia 10 tahun, mengeluhkan bagian alat vitalnya kesakitan setelah main bola.
Posisi salah satu testis lebih tinggi dan mendatar, dari USG doppler ditemukan vaskularisasi
menurun. Refleks cremaster masih ada. Diagnosis?
A. Torsio testis
B. Epididimitis
C. Orkitis
D. Varikokel
E. Ruptur uretra

 Nyeri testis mendadak -> akut scrotum (torsio testis, torsio appendix testis,
epididimoorchitis akut, perdarahan, hernia scrotalis inkarserata/stranggulata, tumor
testis yang pecah)
 Testis lebih tinggi, letak horizontal/melintang/mendatar ' tanda torsio testis. Doppler
ditemukan vaskularisasi menurun meningkatkan diagnosis torsio testis. Pada
epididimoorchitis akut vaskularisasinya meningkat.

30. Bayi usia 5 hari dibawa ibunya ke IGD RS karena perut membesar dan tidak BAB sejak 4
hari lalu. BAB berwarna hijau keluar sedikit demi sedikit pada usia 1 hari. Setelah dilakukan RT
didapatkan feses muncrat. Diagnosis pada pasien ini adalah .......
A. Penyakit hirschprung
B. Atresia ani
C. Atresia duodenum
D. Stenosis pilorus
E. Intususepsi
 Keluhan obstruksi upper GI -> muntah dominan, segera, ank sering dehidrasi, abdomen
flat/schapoid
 Keluhan obstruksi lower GI -> perut membesar dominan, BAB tidak keluar/mekoneal
terlambat, sering datang bbrp hari kemudian, jarang dehidrasi, abdomen distensi, bisa
muntah faecal.
 Pada pasien ini didapatkan tanda obstruksi lower GI. BAB sulit, mekoneal terlambat,
saat RT feses keluar menyemprot merupakan tanda dari aganglionic megacolon
hirschsprung disease. Malformasi anorektal lain didapatkan kesulitan saat RT karena
posisi ato diameter anorektal tidak normal.
31. Anak laki-laki 6 tahun datang dengan keluhan nyeri tungkai kanan bawah. Keluar nanah
sejak 6 bulan dari tungkai kanan. Riwayat fraktur tulang 1/3 tengah tungkai kanan bawah tapi
tidak diobati. Dari foto X-Ray didapatkan gambaran sebagai berikut:

Apa kemungkinan diagnosa dari kasus di atas?


A. Osteomyelitis Kronis
B. Osteomyelitis Akut
C. Osteosarcoma
D. Fraktur Malunion
E. Fraktur Non Union

Nyeri tungkai, keluar nanah, riwayat neglected fracture -> osteomyelitis kronis. Pada foto terlihat
adanya involucrum dan sinus track untuk drainase pus yang merupakan tanda dari
osteomyelitis kronis.

32. Pria berusia 61 tahun datang ke RS dengan keluhan pancaran kencing melemah sejak 4
bulan yang lalu. Pada anamnesa pasien tidak mengeluh nyeri dan keluar cairan bening. Pasien
sering terbangun pada malam hari karena sering kencing. Pasien mengeluh setiap kencing
harus mengejan dan tidak puas setelah kencing. Pasien tidak mengeluh demam. Pada
pemeriksaan fisik TD 110/80 N 18 RR 20. Pada memeriksaan rectal toucher, didapatkan
pembesaran prostat, simetris, dan rata. Pada pemeriksaan urin tidak didapatkan bakteri.
Apa kemungkinan hormon yang berperan pada keluhan di atas?
A. Dehidrotestosteron
B. Aldosterone
C. Progesterone
D. HCG
E. Testosterone

 Pancaran melemah, sering kencing, mengejan untuk memulai kencing, merasa ada sisa
saat selesai kencing -> LUTS. LUTS sering didapatkan pada batu buli, ISK bawah
(sistitis), atau BPH. Pada pasien ini didapatkan prostat membesar dan tidak ada
bakteriuria, sehingga mengarah pada BPH.
 Hormon paling bertanggung jawab pada BPH adalah dihidrotestosteron (DHT).

33. Pria 60 tahun datang ke poliklinik dengan riwayat karsinoma prostat. Sudah dilakukan
TURP pada pasien. Lokasi TURP/karsinoma yang paling sering adalah ......
A. Zona transisional
B. Zona perifer
C. Zona perivaskuler
D. Zona transisional dan perifer
E. Zona perifer dan perivaskuler

 Kurang lebih 75% karsinoma prostat terdapat pada zona perifer prostat dan 15 -20%
terdapat pada zona sentral dan zona transisional.\

34. Ibu membawa anaknya yang berumur 1 bulan karena BAB jarang, tiap 2-3 hari sekali.
Riwayat mekoneum keluar 48 jam setelah lahir. Dari Rontgen Babygram didapatkan gambaran
dilatasi kolon. Saat di RT dan dilepas didapatkan feses meleleh. Apakah diagnosa pasien
diatas:
A. Hirschprung disease
B. Atresia kolon
C. Atresia ani
D. Fistula rektovaginal
E. Fistula rektouretral

 Hirchsprung disease (passage mekonium > 24 jam, dilatasi kolon pada xray. Pada anak
yang lebih besar memiliki gejala konstipasi persisten dan distensi abdomen kronik).
 Atresia ani, atresia kolon -> obstruksi komplit, tidak bisa BAB
 Fistul rektouretra -> BAK bercampur BAB.

35. Pria 55 tahun datang dengan keluhan sakit perut dan BAB berdarah. Dari pemeriksaan histo
PA colon didapatkan abses dengan kripte. Diagnosis kasus di atas adalah .....

A. Crohn disesase
B. Colitis ulcerative
C. Hirschprung
D. Ileus
E. Carcinoma colon

The typical microscopic finding in ulcerative colitis is inflammation of the mucosa and
submucosa. The most characteristic lesion is the crypt abscess, in which collections of
neutrophils fill and expand the lumina of individual crypts of Lieberkühn. Crypt abscesses,
however, are not specific for ulcerative colitis and can be seen in Crohn's disease and infectious
colitis.

36. Laki laki, 25 tahun, keluhan utama sesak nafas dan nyeri dada kanan setelah jatuh dari
sepeda motor 2 jam yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan hipersonor dada kanan, suara
vesikuler menurun, dada kanan tertinggal, trakea di tengah. Tatalaksana yang tepat untuk
kasus di atas:
A. Dekompresi jarum
B. Intubasi
C. Face mask
D. Cairan kristaloid
E. Trakeostomi

Manifestasi klinis pneumothorax: suara nafas menurun, perkusi hipersonor, gerak dada
menurun saat inspirasi. Kalau open, diberi occlusive dressing tiga sisi. Kalau closed, WSD.
- Tension pneumothorax: ditambahi deviasi trakea, shifting mediastinum,
hipotensi, distres nafas tatalaksana: needle decompression.
- Tatalaksana trauma: ABC
a. Airway: bebaskan jalan nafas (tanpa alat/manuver atau dengan
alat, misalnya OPA, NPA, intubasi, trakeostomi, dsb),
b. Breathing: oksigen, chest decompression pada tension pneumothorax,
WSD pada hemothorax atau pneumothorax
c. Circulation: resusitasi dengan cairan kristaloid/koloid.

occlusive dressing tiga sisi WSD.


Indikasi pemasangan WSD pada pneumotoraks karena trauma tajam atau trauma tembus toraks :
1. sesak nafas atau gangguan nafas
2. bila gambaran udara pada foto toraks lebih dari seperempat rongga torak sebelah luar
3. bila ada pneumotorak bilateral
4. bila ada tension pneumotorak setelah dipunksi
5. bila ada haemotoraks setelah dipunksi
6. bila pneumotoraks yang tadinya konservatif pada pemantauan selanjutnya ada perburukan

37. Laki-laki 40 tahun, dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Terjadi
penurunan kesadaran, GCS E2V2M4, pupil anisokor, nadi 55x/menit, RR 28, TD 160/70.
Tatalaksana awal apa yang paling tepat dilakukan?
A. Burr hole
B. Craniotomy
C. MRI kepala
D. Infus manitol
E. Infus cairan isotonis

Bradikardia dan hipertensi merupakan dua dari trias Cushing, pupil yang anisokor, dan GCS 8,
keseluruhan dari gejala-gejala tersebut adalah tanda dari peningkatan tekanan intra kranial
(TIK), bahkan tanda awal herniasi batang otak. Oleh karena itu, pertolongan pertama yang
harus diberikan dalam unit gawat darurat adalah headup 30o, pemberian manitol dan/atau
furosemide, dan pemasangan pipa endotrakeal. (Guideline to Practice of Emergency Medicine
halaman 109)

Anisokor Pupil
38. Laki-laki 19 tahun datang ke IGD karena nyeri tiba-tiba di kantung buah zakar setelah
bermain bola. Dari pemeriksaan didapatkan testis kiri lebih tinggi dan horizontal. Phren sign (+).
Tatalaksana awal yang tepat adalah?
A. Detorsi manual
B. Orkidektomi
C. Orkidopeksi
D. Pasang kateter
E. Vasektomi

Nyeri skrotal akut dan riwayat trauma dicurigai menjadi suatu kegawatdaruratan dalam bidang
urologi. Torsio testis merupakan kegawatdaruratan yang harus diterapi secepatnya. Pada
pemeriksaan fisik, dapat dijumpai pembengkakan, nyeri, testis yang lebih tinggi sebelah, posisi
horizontal pada testis yang terkena, dan hilangnya reflek kremaster. Phren sign yang positif
merupakan pemeriksaan untuk mencurigai epididimitis akut, tapi pemeriksaan ini tidak spesifik.
Detorsi pembedahan harus dilakukan dalam waktu 6 jam, tapi detorsi manual dapat dikerjakan
terlebih dahulu di UGD karena dapat meningkatkan viabilitas testis dan mengurangi rasa nyeri.

39. Laki-laki 21 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri terbakar dan kesemutan pada
tungkai kanan. Saat ini pasien tidak dapat menggerakkan kakinya. Terasa nyeri saat digerakkan
secara pasif. Pasien memiliki riwayat kakinya terbentur saat bermain sepakbola. Pemeriksaan
fisik pada tungkai kanan bawah: pain, pallor, puffiness, pulseless. Diagnosa pasien ini ......
A. Ankle sprain
B. Compartement Syndrome
C. Dislokasi Genu
D. Dislokasi Ankle
E. Fraktur tibia
Keluhan nyeri, adanya riwayat trauma disertai dengan tanda dari 5P: Pain, Pallor, Puffiness,
Pulseless, dan Paresthesia merupakan syarat yang digunakan untuk diagnosis sindroma
kompartemen secara klinis. Sprain, dislokasi, dan fraktur umumnya hanya menimbulkan
tanda dan gejala terlokalisir di sendi yang bersangkutan, tetapi dapat berisiko terjadinya
sindroma kompartemen dalam prosesnya. (ATLS manual 9th, Bab 8)

40. Laki-laki 26 tahun mengeluh BAB berdarah. Darah merah segar keluar lebih dulu sebelum
kotoran keluar. BAB terasa keras. Tidak ditemukan adanya benjolan pada perianal. Terapi yang
tepat pada pasien ini?
A. Vasokonstriktor + Diet Tinggi Serat
B. Antikoagulan + Diet Tinggi Serat
C. Operatif + Modifikasi gaya hidup
D. Diet Tinggi Serat + Modifikasi gaya hidup
E. Operatif + vasokonstriktor

Gejala BAB berdarah tanpa ditemukan benjolan pada perianal menandakan suatu diagnosis
hemorrhoid internal grade I (sama sekali tidak ada benjolan) atau grade II (benjolan bisa masuk
secara spontan). Penderita juga memiliki faktor risiko BAB yang keras. Tatalaksana untuk
hemorrhoid interna grade I atau II adalah terapi konservatif, antara lain rendam duduk, diet
tinggi serat, minum air yang cukup, pencahar, analgetik sistemik atau topikal, dan menjaga
higienitas anal.

Anda mungkin juga menyukai