MATERI PEMBELAJARAN
DIFTERI
TETANUS
TBC KULIT
LEPRA
PIODERMA
TIFOID
FEVER
DIFTERI
TREATMENT
Antibiotika
Penicillin dapat digunakan bagi penderita
yang tidak sensitif, bila penderita sensitif
terhadap penicillin dapat digunakan
erythromycin. Lama pemberian selama 7 hari,
pada golongan erithromycin dapat digunakan
selama 7 -10 hari.
TREATMENT
Antibiotika
Penggunaan antibiotika bukan bertujuan untuk
membunuh toxin, ataupun membantu kerja
antitoxin, tetapi untuk membunuh kuman
penyebab, sehingga produksi toxin oleh
kuman berhenti.
TREATMENT
Antitoxin [ ADS]
Antitoxin yang digunakan adalah yang berasal
dari binatang, yaitu dari serum kuda.
Sebelum digunakan harus terlebih dahulu
dilakukan test.
TREATMENT
Antitoxin [ ADS]
Test sensitivitas terhadap antitoxin serum kuda
dilakukan dengan cara:
0,1ml dari antitoxin yang telah diencerkan1:1000
dalam larutan garam, diberikan I.C. dan
diteteskan pada mata.
Reaksi dikatakan positif bila dalam waktu 20
menit dijumpai erythema dengan diameter >10
mm pada bekas tempat suntikan, atau pada test
mata dijumpai adanya conjunctivitis dan
pengeluaran air mata
TREATMENT
Bila
TREATMENT
Bila
TREATMENT
Kortikosteroid
Beberapa praktisi menganjurkan penggunaan
kortikosteroid pada keadaan tertentu, seperti
bila ada tanda miokarditis, dan pada laryngeal
atau pun nasopharyngeal diphtheria
Pencegahan
Pencegahan
Pencegahan
Diberikan
Pencegahan
Penanganan kontak
Pencegahan
Pencegahan
Penanganan kontak
Tigakali
Pencegahan
Immunized carriers harus diberikan injeksi ulangan
dengan difteri toxoid, dan diobati dengan:
Penicillin 600.000 u/hari selama 4 hari.
Benzathine penicillin 600.000 u, I.M. dosis
tunggal atau
Erythromycine, 40 mg/kg BB/24 jam, diberikan
selama 7 -10 hari.
Pencegahan
Nonimmunized asymptomatic carriers harus
dilakukan:Pemberian difteri toxoid dan penicillin
Dilakukan pemeriksaan setiap harinya oleh dokter,
Bila ini tidak dapat dilaksanakan, pemberian ADS
10.000 u haru dilakukan.
Bila kontak telah menunjukkan gejala, pengobatan
seperti penderita difteri harus dilaksanakan.
Terapi profilaksis dengan pemberian difteri toxoid,
penicillin, danbila ada indikasi, diberikan antitoxin
harus dilaksanakan sesegera mungkin tanpa terlebih
dahulu menunggu hasil kultur.
TETANUS
DEFINISI
Tetanus adalah suatu toksemia akut yang
disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan
oleh Clostridium tetani ditandai dengan
spasme otot yang periodik dan berat
Tetanus disebut juga dengan "Seven day
Disease
DEFINISI
Tetanus ini biasanya akut dan menimbulkan
paralitik spastik yang disebabkan
tetanospasmin. Tetanospamin merupakan
neurotoksin yang diproduksi oleh
Clostridium tetani
DEFINISI
Tahun
ETIOLOGI
Tetanus
ETIOLOGI
Spora
ETIOLOGI
Spora
ETIOLOGI
Pada
Opistotonus
Risus sardonicus
TREATMENT
1. Antibiotika :
Diberikan parenteral Peniciline.
Bila sensitif terhadap peniciline, obat dapat
diganti dengan Tetrasiklin
Antibiotika hanya untuk membunuh bentuk
vegetatif dari C.tetani, bukan untuk toksin yang
dihasilkannya.
Bila dijumpai adanya komplikasi, pemberian
antibiotika broad spektrum dapat dilakukan.
TREATMENT
2. Antitoksin
Antitoksin dapat digunakan Human Tetanus
Immunoglobulin ( TIG) secara IM
Bila TIG tidak ada, dianjurkan untuk
menggunakan tetanus antitoksin, yang berasal
dari hewan, diberikan secara IM pada daerah
pada sebelah luar.
TREATMENT
3.Tetanus Toksoid
Pemberian Tetanus Toksoid (TT), harus
dilanjutkan sampai imunisasi dasar terhadap
tetanus selesai
TREATMENT
4. Antikonvulsan
Penyebab utama kematian pada tetanus
neonatorum adalah kejang klonik yang hebat,
muscular dan laryngeal spasm beserta
komplikaisnya. Obat obatan sedasi/muscle
relaxans digunakan untuk mengatasi kejang.
Contohnya : Diazepam, Meprobamat,
Klorpromasin, Fenobarbital (IM)
Pencegahan
1. imunisasi aktif (DPT atau DT) dengan
toksoid, sejak anak berusia 2bulan
2. perawatan luka menurut cara yang tepat
3. penggunaan antitoksi profilaksis
LEPRA = KUSTA
Mycobacterium
leprae
TREATMENT
Antibiotik
TREATMENT
Antibiotik
Terapi
TREATMENT
Pengobatan
Banyak
TREATMENT
Obat DDS (4,4 diamino-difenil-sulfon, Dapson)
Bersifat bakteriostatik menghambat enzim dihidrofolat
TREATMENT
Rifampisin
merupakan obat paling ampuh dg sifat
bakterisidal kuat utk BTA
bekerja menghambat enzim polimerase
RNA dengan ikatan ireversibel, harga
mahal
Tidak boleh diberikan monoterapi, karena
memperbesar kemungkinan terjadi
resistensi
TREATMENT
Rifampisin
Dosis:
600 mg/ hari (5 15 mg/ kgBB/hari)
900 1200 mg/ minggu flu like
syndrome
600 atau 1200/ bulan efek & toleransi
baik
Efek samping
Ggn Gastrointestinal
Erupsi kulit
Hepatotoksik & nefrotoksik
TREATMENT
Klofasimin (B-663, Lamprene)
Merupakan derivat zat warna
TREATMENT
Klofasimin (B-663, Lamprene)
Dosis:
(dosis 1 2 mg/kgBB/hari)
Untuk Multi-basiler
Rifampisin 600 mg/ bulan (diawasi)
Dapson 100 mg/ hari (swakelola)
Lamprene 50 mg/ hari atau 100 mg/3x
seminggu atau 300 mg/ bulan (diawasi)
Ofloksasin
Merupakan
Ofloksasin
Efek
Minosiklin
Golongan
Minosiklin
Efek
samping: pewarnaan gigi bayi dan anakanak, kadang-kadang mengenai kulit dan
membran mukosa, berbagai simtom saluran
cerna dan susuna saraf pusat, termasuk
dizziness dan unsteadiness.
Oleh sebab itu tidak dianjurkan untuk anakanak atau selama kehamilan.
Klaritromisin
Merupakan
Klaritromisin
Pada
Pencegahan
Dulu
penderita diisolasi
Sekarang tidak perlu adanya isolasi karena
lepromatosa yang tidak bisa diobati tidak
mudah ditularkan
Menghindari kontak yang berlangsung
sangat lama dengan penderita. Misal: satu
rumah
PENGOBATAN KUSTA
PIODERMA
Staphylococcus
aureus
B. Streptococcus beta
hemolyticus
A.
PYODERMA
a.Staphylococcus
b.Streptococcus
Impetigo bulosa
(= Impetigo vesico-bulosa)
Impetigo neonatorum
Staph. Scalded Skin Syndr.
Folliculitis
( I. Bochart & Sycosis
Impetigo crustosa
barbae)
Furuncle & carbuncle
(= I.contagiosa; Tillbury
Paronychia
Fox Disease )
Multiple Absceses of sweats Ecthyma
(=Ulcerative Impetigo)
glands
Hidra-adenitis suppurativa Erysipelas
Cellulitis
aureus
Staphylococcus pyogenes
Bila hanya di epidermis: Impetigo
Bila terus sampai dermis: Ecthyma
Karakterisasi: krusta erosi atau krusta
ulcer
Karakterisasi:
ulcer
Infeksi
melalui:
Infeksi primer pada lesi minor di kulit
Infeksi sekunder pada kelainan kulit yang
sudah ada Pre Existing Dermatoses atau ada penyebab lain sebelum
terjadi Impetiginization
Klasifikasi Klinik:
1.
2.
3.
4.
5.
Impetigo Krustosa
(Impetigo vulgaris; impetigo contagiosa;
Tillbury Fox)
Impetigo Bulosa
Impetigo Neonatorum
Impetigo Bockhart (Superficial Folliculitis)
Impetigo Ulcerative (Ecthyma)
IMPETIGO
ANTIBIOTIK:
Eritromisin
Folliculitis
Treatment
FURUNKEL DAN
KARBUNKEL
Definisi
= bisulan =
Abses akut pd folikel rambut yg disebabkan
oleh infeksi S.aureus
Furunculosis: lebih dari 1 folikel
Carbuncle : grup furunkel/ kumpulan
karbunkel
FURUNKEL DAN
KARBUNKEL
Dicloxacillin
Amox-clav
Cephalexin
PARONYCHIA (PIONYCHIA)
Definisi:
Paronychia
Gambaran
Klinik
Diawali luka minor atau kerusakan kulit
sebagai port dentre
Onset akut dan menyakitkan di daerah lipatan
kuku + pus
Bengkak kemerahan dan nyeri di sekitar kuku
Infeksi menyebar ke bawah kuku abses
sub-ungual nail plate loose and
distorted
Paronychia
TREATMENT
DEMAM TIFOID
Demam Tifoid
Definisi:
Demam tifoid adalah penyakit sistemik yang akut
akibat infeksi Salmonella typhoid yang
mempunyai karakteritik demam, sakit kepala dan
ketidakenakan abdomen berlangsung lebih
kurang 3 minggu yang juga disertai gejala-gejala
perut pembesaran limpa dan erupsi kulit.
Demam Tifoid juga dikenali
dengan nama lain yaitu Typhus
Abdominalis, Typhoid fever atau
Enteric fever
Demam Tifoid
Demam Tifoid
TREATMENT: AB
Terima Kasih
71