Anda di halaman 1dari 3

1.

Demam Berdarah Dengue

1.1. Definisi
Merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus serta memenuhi kriteria
WHO untuk demam berdarah dengue.1

1.2. Anamnesis
Demam mendadak tinggi dengan tipe bifasik disertai oleh kecenderungan perdarahan
(perdarahan kulit, perdarahan gusi, epistaksis, hematemesis, melena, hematuria), sakit
kepala, nyeri otot dan sendi, ruam, nyeri di belakang mata, mual-muntah, pemanjangan
siklus menstruasi. Riwayat penderita DBD di sekitar tempat tinggal, sekolah atau di
tempat bekerja di waktu yang sama. Pasien dapat juga datang disertai dengan keluhan
sesak, Iemah hingga penurunan kesadaran.

1.3. Pemeriksaan Fisik


- Demam
- Gejala infeksi viral seperti: injeksi konjungtiva, mialgia, artalgia
- Tanda perdarahan: ptekie, purpura, ekimosis
- Hepatomegali
- Tanda-tanda kebocoran plasma: efusi pleura, asites, edema, kandung empedu

1.4 Pemeriksaan Penunjang


- Pemeriksaan darah rutin: lekopenia, trombositopenia, hemokonsentrasi
- Serologi: IgG-lgM antidengue (+), pemeriksaan protein virus NS-1 Dengue,
- Foto toraks: penumpulan sudut kostofrenikus
- Fungsi hati, fungsi ginjal
- USG abdomen: double layer pada dinding kandung empedu, atau asites
1.5 Diagnosis
Kriteria Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue (DBD) WHO 1997
1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik.
2. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut:
- Uji bendung positif.
- Ptekie, ekimosis, atau purpura.
- Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan gusi), atau perdarahan
dari tempat lain.
- Hematemesis atau melena.
3. Trombositopenia (jumlah trombosit < 100.000/ml.
4. Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage (kebocoran plasma) sebagai
berikut:
- Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis
kelamin.
- Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan
nilai hematokrit sebelumnya.
- Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, hipoproteinemia, atau
hiponatremia

Derajat Keparahan Demam Berdarah Dengue.


Derajat I: Demam disertai gejala-gejala konstitusional yang tidak spesifik; satu satunya
manifestasi perdarahan adalah hasil uji tourniquet yang positif.
Derajat II: Sebagai tambahan dari manifestasi pasien derajat I, terdapat perdarahan
spontan, biasanya dalam bentuk perdarahan kulit dan/atau perdarahan lainnya.
Derajat III: Kegagalan sirkulasi dengan manifestasi nadi yang lemah dan cepat,
menyempitnya tekanan nadi (20 mmHg atau kurang ) atau hipertensi, serta gelisah dan
kulit teraba dingin.
Derajat IV: Renjatan / syok berat dengan nadi dan tekanan darah yang tidak terdeteksi

1.6 Tatalaksana
Nonfarmokologis
- Istirahat, makanan lunak, tingkatkan asupan cairan oral.
- Pantau tanda-tanda syok, terutama pada transisi fase febris (hari 4 - 6)
- Klinis: tingkat kesadaran, nadi, tekanan darah
- Laboratorium: Hb, Ht, Trombosit, Lekosit
Farmakologis.
- Simtomatis: antipiretik parasetamol bila demam.
- Cairan intravena: Ringer Laktat atau ringer asetat. Evaluasi jumlah cairan,
kondisi klinis, perbaikan/perburukan hemokonsentrasi. Koloid/plasma
ekspander bila diperlukan.
- Transfusi trombosit dan komponen darah sesuai indikasi
- Pertimbangan heparinisasi pada DBD stadium III dan IV dengan Koagulasi
intravaskular diseminata (KID)
1.7 Kepustakaan

1) Braunwald E, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL. lnfection caused
by arthropod and rodent-borne viruses. Harrisson's: Principle of Internal Medicine.l7th
ed.New York: McGrawHill Companies; 2009: 1230-1239.

2) Suhendro LN, Khie C, Herdiman TP. Demam Berdarah Dengue. Dalam: Buku ajar ilmu
penyakit dalam edisi 5. Jakarta: Interna Publishing; 2009:2773-9.

3) World Health Organization. Dengue hemorrhagic Fever: Diagnosis, treotment,


prevention, and control. 2nd ed. Geneva: World Health Organization Publication; l997.

Anda mungkin juga menyukai