Anda di halaman 1dari 15

DBD , DHF dan DSS

PADA KEHAMILAN
RSUD KOTA BOGOR
LAVENDER
PENGERTIAN DBD DAN DHF
• demam berdarah • Dengue Hemoragik
dengue/DBD Fever (DHF)
adalah penyakit adalah penyakit infeksi yang
menular yang disebabkan oleh virus dengue
dengan manifestasi klinis
disebabkan oleh virus demam, nyeri otot dan/atau
dengue dan ditularkan nyeri sendi yang disertai
oleh nyamuk Aedes lekopenia, ruam,
aegypti, yang ditandai limfadenopati,
trombositopenia dan diathesis
dengan demam hemoragik. Manifestasi klinis
mendadak , 2 sampai 7 infeksi virus dengue .
hari .
DSS / Dengue Syok Sindrom

adalah penyakit DHF yang


mengalami kesadaran
menurun atau renjatan.
DSS pada Kehamilan
• Gejala-gejala klinis infeksi dengue pada ibu hamil
sama seperti pada dewasa normal lainnya.
Beberapa gejala klinis yang dapat dialami oleh ibu
hamil adalah demam, nyeri kepala, nyeri ulu hati
dan muntah. Beberapa ibu hamil dengan dss
kadang mengalami tanda-tanda seperti demam
tinggi yang mendadak yang disertai nyeri retro
orbita, atralgia, myalgia atau bercak-bercak di
kulit, perdarahan seperti petekie, epistaksis,
perdarahan gusi, atau hematemesis.
Grafik dss
MANIFESTASI KLINIS
1. Demam
Demam terjadi secara mendadak
berlangsung selama 2 – 7 hari kemudian
turun menuju suhu normal atau lebih
rendah. Bersamaan dengan berlangsung
demam, gejala – gejala klinik yang tidak
spesifik misalnya anoreksia. Nyeri
punggung , nyeri tulang dan persediaan,
nyeri kepala dan rasa lemah dapat
menyetainya.
2. Perdarahan
Perdaran biasanya terjadi pada hari
ke 2 dan 3 dari demam dan umumnya
terjadi pada kulit dan dapat berupa uji
tocniguet yang positif mudah terjadi
perdarahan pada tempat fungsi vena,
petekia dan purpura. Perdarahan ringan
hingga sedang dapat terlihat pada
saluran cerna bagian atas hingga
menyebabkan haematemesis. Perdarahan
gastrointestinal biasanya di dahului
dengan nyeri perut yang hebat.
3. Renjatan (Syok)
Permulaan syok biasanya terjadi
pada hari ke 3 sejak sakitnya
penderita, dimulai dengan tanda –
tanda kegagalan sirkulasi yaitu kulit
lembab, dingin pada ujung hidung,
jari tangan, jari kaki serta sianosis
disekitar mulut. Bila syok terjadi
pada masa demam maka biasanya
menunjukan prognosis yang buruk.
Penatalaksanaan awal
1. Anamnesa keluhan klien
2. Pemeriksaan penunjang
. Laboratorium
Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk
menapis pasien tersangka demam dengue
adalah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin,
hematokrit, jumlah trombosit dan hapusan
darah tepi .
. Pemeriksaan Radiologi

Pada foto dada didapatkan efusi pleura,


terutama pada hemitoraks kanan tetapi apabila
terjadi perembesan plasma hebat, efusi pleura
dapat dijumpai pada kedua hemitoraks. Asites
dan efusi pleura dapat pula dideteksi dengan
pemeriksaan USG.
• Kolaborasi dengan specialis penyakit dalam.
• Monitor keadaan umum pasien.
• Pemberian th antibiotik , Antipiretik.
• Pemberian Oksigen 2-4 L/ menit.
• Observasi vital sign setiap 3 jam atau lebih.
• Kolaborasi : pemeriksaan : HB, PCV, trombo.
• Penatalaksanaan konservatif dilakukan pada
pasien dengan melakukan tirah baring, pemberian
diet lunak, disertai dengan konsumsi air 1,5 hingga
2,5 liter dalam sehari, Bila pasien mengalami mual
muntah hebat, pemberian cairan oral harus
dibatasi. Sisa kekurangan cairan dapat diberikan
secara intravena dengan dosis 100 cc/jam.
• Selama pemberian terapi cairan, pasien harus dalam
pemantauan ketat berkala. Pemeriksaan hematokrit ulang
dapat dilakukan untuk memantau respons terhadap terapi
cairan.
• Bila terjadi peningkatan hematokrit yang cepat atau terjadi
perburukan tanda vital, dosis cairan dapat ditingkatkan.
• Setelah pemberian cairan, harus dilakukan evaluasi ulang
terhadap tanda-tanda vital pasien.
• Pemberian cairan pada ibu hamil harus mendapat perhatian
khusus dari dokter. Pembesaran uterus yang terjadi selama
kehamilan menyebabkan penurunan toleransi akumulasi
cairan yang dapat terjadi pada tubuh ibu hamil. Hal ini
menyebabkan dokter harus dapat memantau pemberian cairan
secara ketat agar tidak terjadi komplikasi dari kelebihan
pemberian cairan.
• Observasi intake dan output. Catat jumlah, warna, konsentrasi,
BJ urine.
• Anjurkan untuk minum 1500-2000 ml /hari
(sesuai toleransi).
• Kolaborasi : Pemberian cairan intravena,
plasma atau darah.
• Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang
disukai.
• Hindari makanan yang merangsang (pedas /
asam) dan mengandung gas.
• Kolaborasi dalam pemberian transfusi
(trombosit concentrate).
Kesimpulan
• Diagnosis dini demam berdarah dengue
dapat dilakukan dengan modifikasi pada
kriteria hemokonsentrasi yang
dimodofikasidengan menggunakan nilai
Hematokrit pada area yang spesifik dengan
kewaspadaan akan terjadinya dengue syok
syndrom pada penderita demam dengue
dapat dilakukan lebih awal dengan
memperhatikan Faktor-faktor resiko untuk
terjadinya dengue syok sindrom ( DSS ).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai