Anda di halaman 1dari 9

KERATOMIKOSIS

SARA EKA WANTI (NPM 183112620120003)


KERATOMIKOSIS ?

Keratomikosis adalah suatu infeksi


kornea oleh jamur. Keratomikosis disebut
juga keratitis fungi yang merupakan
infeksi jamur yang menyerang kornea,
pada bagian anterior dari pupil.

Keratomikosis merupakan infeksi pada


kornea yang biasanya diklasifikasikan
menurut lapisan kornea yang terkena yaitu
keratomikosis superfisialis apabila
mengenal lapisan epitel dan keratomikosis
profunda atau interstisialis yang mengenai
lapisan stroma.
KARAKTER MORFOLOGI
KOLONI DAN SEL/HIFA

Keratomikosis disebabkan jamur Aspergillus sp


(Aspergillus niger, Aspergillus clavatus,
Aspergillus fumigatus). Jamur lain yang dapat
menimbulkan infeksi pada kornea adalah
Fusarium dan Candida.

Aspergillus sp : berwarna hijau kebiruan dengan area kuning sulfur pada


permukaannya, miselium berbentuk seperti benang halus.
Fusarium sp mempunyai konidia berwarna coklat muda dan berdinding tebal,
berukuran 8.2 –6.2 μ, letaknya pada ujung atau di tengah hifa.
Candida tampak lonjong, kecil, berdinding tipis, bertunas, gram positif, berukuran
2-3 x 4-6 μm, yang memanjang menyerupai hifa (pseudohifa). Pada media SDA
spesies Candida tumbuh membentuk koloni-koloni halus berwarna krem.
SIFAT VIRULENSI

 Fungi biasanya tidak menyebabkan keratitis mikroba


karena normalnya, fungi tidak dapat berpenetrasi ke
dalam lapisan epitel kornea yang intak dan tidak masuk
ke dalam kornea lewat pembuluh darah limbus episklera.

 Organisme dapat berpenetrasi ke dalam membran


Descement yang intak dan masuk ke dalam stroma. Ia
membutuhkan cedera penetrasi atau riwayat defek epitel
untuk masuk ke dalam kornea. Setelah berada di dalam
kornea, organisme dapat berproliferasi.

fungi filamentosa, Candida albicans memproduksi


fosfolipase A dan lisofosfolipase pada permukaan
blastospora, untuk membantu ia masuk ke dalam
jaringan. Fusarium solani, yang merupakan fungus
yang virulen.
MEKANISME PENYAKIT

Faktor resiko terjadinya keratomikosis antara lain :

• Trauma (missal lensa kontak, benda asing)


• Pemakaian kortikosteroid topikal yang lama
• Operasi kornea seperti keratoplasti tembus, operasi
katarak “sutureless”, atau laser in situ keratomileusis
(LASIK).
• Keratitis kronis akibat herpes simplex, herpes zoster,
atau keratoconjungtivitis vernal
• Riwayat penyakit trauma (terutama terkait dengan
tumbuhan)
• Pekerjaan dalam bidang pertanian

Pasien biasanya datang dengan keluhan rasa mengganjal, nyeri


yang bertambah berat, penglihatan menurun secara tiba-tiba,
kemerahan pada mata, lakrimasi berlebihan, dan fotofobia (takut
cahaya).
PENCEGAHAN

Keratitis termasuk penyakit yang bisa dihindari. Langkah-langkah


sederhana yang bisa kita lakukan meliputi:

 Jangan lupa untuk melepas lensa kontak sebelum tidur atau berenang.
 Merawat lensa kontak secara rutin dan seksama, misalnya mencuci
tangan sebelum membersihkan lensa kontak, menggunakan produk-
produk pembersih steril khusus untuk lensa kontak, serta jangan
membersihkan lensa kontak dengan cairan yang sudah dipakai.
 Pastikan untuk mengganti lensa kontak sesuai batas waktunya.
 Hindari penggunaan obat tetes mata berisi kortikosteroid, kecuali atas
anjuran dokter.
 Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum menyentuh mata atau
bagian sekitarnya. Terutama jika Anda sedang menderita infeksi virus
herpes karena dapat menyebabkan penularan terhadap diri sendiri.
PENGOBATAN

Kelas obat yang digunakan untuk pengobatan


keratitis jamur antara lain :

 Antibiotik polyene (nistatin, amphoterecin


B, natamycin)
 Analog pyrimidine (flucytosine)
 Imidazole (clortrimazole, miconozole,
econazole, ketoconazole)
 Triazoles (fluconazole, itraconazole)
 Sulfadiazine
KESIMPULAN

 Keratomikosis adalah suatu infeksi kornea oleh jamur yang merupakan


infeksi jamur yang menyerang kornea, pada bagian anterior dari pupil.

 Keratomikosis disebabkan jamur Aspergillus sp (Aspergillus niger,


Aspergillus clavatus, Aspergillus fumigatus) dan Jamur lain yang dapat
menimbulkan infeksi pada kornea yaitu Fusarium dan Candida.

 Faktor resiko terjadinya keratomikosis antara lain trauma, pemakaian


kortikosteroid topikal yang lama, operasi kornea seperti keratoplasti
tembus, operasi katarak atau LASIK, keratitis kronis akibat herpes
simplex, herpes zoster, atau keratoconjungtivitis vernal, riwayat penyakit
trauma (terutama terkait dengan tumbuhan) dan pekerjaan dalam
bidang pertanian.

 Kelas obat yang digunakan untuk pengobatan keratitis jamur termasuk


antibiotik polyene, analog pyrimidine, imidazole, triazoles sulfadiazine.

Anda mungkin juga menyukai