KELOMPOK 1
1. Ainur Roufun E. (441220901) 11. I Putu Yudistirawan (441220911)
2. Alfi Nurul M. (441220902) 12. Ismiatus Salamah (441220912)
13. Istik Nuril Qomari (441220913)
3. Angelina Dia K. (441220903)
14. Jhoni Pramanda T. (441220914)
4. Astri Nur Aini (441220904) 15. Junis Boimau (441220915)
5. Didik Setio P. (441220905) 16. Kalista Markus R. (441220916)
6. Erna Roswidiana (441220906) 17. Lailiya Putri R. (441220917)
7. Erwin Atik N. (441220907) 18. Lutfi Arifian K. (441220918)
19. Maria Tersiaba (441220919)
8. Febriani Indah M. (441220908)
20. Maulina Rosida (441220920)
9. Fitrina Kurniati (441220909)
10. Frida Litfhia M. (441220910)
DEFINISI
Neisseria meningitidis (meningococcus)
merupakan bakteri kokus gram
negative yang secara alami hidup di
dalam tubuh manusia. Bakteri ini dapat
menyebabkan infeksi pada selaput otak
dan sumsum tulang belakang
(meningitis ), infeksi darah dan infeksi
berat lainnya pada orang dewasa dan
anak-anak.
Sejarah
Neisseria meningitidis pertama kali ditemukan pada
tahun 1805 di geva,swiss dan disebut sebagai
meningitis epimika. Satu tahun kemudian terjadi
wabah medfield, Massachusetts, yang merupakan
wabah yang terjadi pertama kali di amerika utara.
Pada tahun 1884 Ettore Marchiafava dan Angelo
Celli pertama kali mengamati bakteri di dalam sel di
dalam cairan tulang belakang otak (CSF).
Pada tahun 1887 Anton Weichselbaum mengisolasi
bakteri dari CSF pasien dengan meningitis bakterial Ia
menamai bakteri Diplococcus intracellularis meningitidis.
Klasifikasi
Kerajaan : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Neisseriales
Famili : Neisseriaceae
Genus : Neisseria
Spesies : Neisseria meningitidis
Morfologi
Ciri Khas :
1. Gram (-)
2. Diplococcus
3. Diameter 0,8 μm
Sifat dan Karaktristik N. meningitidis
Non Motil (Tidak Bergerak)
Memiliki enzim oksidase
Tidak mampu membentuk spora
Masing-masing dari kokusnya berbentuk seperti ginjal dengan
bagian yang rata atau cekung berdekatan
Berkapsul
Mikroorganisme paling baik tumbuh pada perbenihan yang
mengandung zat-zat organik yang kompleks (mislanya: darah atau
protein binatang dan dalam atmosfer yang mengandung co2 5%)
Ganococus biasanya menghasilkan koloni yang lebih kecil
dibandingkan neisseria lain
Mengalami otolisis dengan cepat khususnya dalam lingkungan
alkali
Etiologi
Strain penyebab penyakit diklasifikasikan menurut
struktur antigenik kapsul polisakarida. Berdasarkan kapsul
polisakarida, bakteri N. meningitidis dibedakan 13 serogroup
(A, B, C, D, H, I, K, L, X, W, Z, 29E, W135) dimana 6
diantaranya (A, B, C, W, X dan Y) dapat menyebabkan
epidemi dengan prevalensi serogrup berbeda-beda
tergantung lokasi geografis. Tipe A telah menjadi yang paling
umum di Afrika dan Asia, tetapi jarang/tidak ada di Amerika
Utara. Di Amerika Serikat, serogrup B adalah penyebab
utama penyakit dan mortalitas, diikuti oleh serogrup C.
Identifikasi serogroup penting untuk tujuan surveilans dan
respon kesehatan masyarakat. Berbagai subtipe telah
menghambat pengembangan vaksin universal untuk penyakit
meningokokus
Epidemologi
penyakit yang disebabkan oleh meningokokus tersebar luas di
dunia,dapat bersifat sporadic epidemic. Epidemic
luas “ Neisseria meningitidis “ terjadi secara teratur di negara
seperti afrika. Gelombang terbesar “ Neisseria meningitidis “
wabah yang pernah tercatat adalah afrika barat pada tahun
1996. Ada diperkirakan 250.000 kasus dan 25.000 orang
meninggal.
Setiap tahun, sekitar 2.500 hingga 3.500 orang terinfeksi N.
meningitidis di AS, dengan frekuensi sekitar 1 dari
100.000. Anak-anak di bawah 5 tahun berada pada risiko
terbesar, diikuti oleh remaja usia sekolah menengah.
Insiden penyakit meningokokus paling tinggi pada bayi (anak-
anak di bawah 1 tahun) yang sistem kekebalannya relatif belum
matang.
Imunitas
Titer antibody terendah ditemukan pada bayi
berumur 6-24 bulan, hal ini berkaitan dengan
kenyataan bahwa insidens puncak penyakit
meningokokus sporadic juga terdapat pada
usia tersebut.
Daya tahan terhadap infeksi dicerminkaan oleh
adannya IgG,IgM dan IgA dalam serum.
Pembawa kuman (carrier)menunnjukkan
perkembangan titer antibody dalam waktu 2
minggu sejak mulainnya carrier state.
Patogenesis
Demam
Mual
Muntah
Fotofobia
Kaku kuduk
umtuk kultur
Spesimen cairan spiral di
Coklat Agar
– Martin Medium)
Pengobatan
Orang yang terkena bakteri Neisseria
meningitidis dianjurkan memperoleh bantuan medis
dengan segera. Pasien akan memperlukan perawatan di
rumah sakit. Kalau tidak dapat diberi obat penicillin
untuk mengobati infeksi terkena bakteri Neisseria
meningitidis, karena bakteri ini sensitive terhadap
penicillin dengan kosentrasi hambatan minimum 0,3
mikrogram/ml.. penicillin Gin aqua diberikan secara
intravena dengan dosis tinggi. Pada penderita yang
sensitive penicillin, kloramfenikol merupakan terapi
alternative yang efektif. Selain itu perlu juga dihindarkan
terjadinnya koagulasi intravaskuler yang menyebar.
Pencegahan
Untuk pencegahan terhadap adanya infeksi oleh
bakteri N. meningitidis ini yang terpenting adalah
dengan :
Pengurangan kontak langsung dalam