Anda di halaman 1dari 12

OBAT ASTHMA

Obat-obatan untuk asma terbagi menjadi dua kategori, yaitu obat pengontrol asma yang
berfungsi untuk menjaga agar gejala asma tidak kambuh dan obat asma reaksi cepat yang
berfungsi untuk melegakan pernapasan dikala serangan asma kumat/kambuh.

1) Obat Pencegah Gejala Asma (Controller)


 Agonis beta kerja lambat (long-acting beta-agonist)
Obat ini merupakan obat jenis bronkodilator yang berfungsi untuk menjaga agar
jalan napas tetap lapang dan tidak menyempit. Obat ini tidak disarankan untuk
dikonsumsi ketika asma kambuh, karena obat ini membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk menghasilkan efek melegakan pernapasan. Oleh karena itu,
obat golongan agonis beta kerja lambat hanya digunakan untuk mencegah
kekambuhan gejala asma. Contoh obatnya :
 Symbicort

Nama generic : Budesonide, Formoterol


Indikasi : Terapi reguler untuk asma dimana diperlukan terapi kombinasi
kortikosteroid inhalasi & agonis-β kerja panjang.
Dosis : Dewasa & remaja ≥12 thn = 1-2 inhalasi 2 x/hr dr Symbicort 80/4.5
mcg atau 160/4.5 mcg tergantung dr beratnya gejala.
Anak 6-11 thn = 2 inhalasi 2 x/hr Symbicort 80/4.5 mcg.
Efek samping : Palpitasi, sakit kepala, tremor, kandidiasis oral, iritasi
tenggorokan yg bersifat ringan, batuk, suara serak.

 Flutias 125

Nama generic : Salmeterol, Fluticasone propionate


Indikasi : Terapi reguler untuk asma jika diperlukan penggunaan kombinasi
bronkodilator & kortikosteroid inhalasi.
Dosis : dewasa & anak ≥12 thn = 2 inhalasi 2 x/hr.
Efek samping : Tremor, palpitasi, sakit kepala, aritmia jantung, artralgia,
mialgia, kram otot, reaksi hipersensitivitas misalnya ruam, edema,
angiodema; suara serak, sariawan, hipersensitivitas pada kulit.

 Seretide
Nama generic : Salmeterol, Fluticasone propionate
Indikasi : Terapi reguler untuk penyakit obstruktif saluran napas yang
reversibel termasuk asma
Dosis : Dewasa & anak ≥4 thn = 2 inhalasi Seretide Inhaler 50 atau 125 atau
1 inhalasi Seretide Diskus 100, 250, atau 500.
Efek samping : Serak atau disfonia, sakit kepala, kandidiasis mulut &
tenggorokan, iritasi tenggorokan, palpitasi, tremor, bronkospasme
paradoksikal, artralgia; kram otot.

 Kortikosteroid
Obat ini berfungsi untuk mencegah dan mengurangi peradangan di dalam saluran
napas. Contoh obatnya :
 Obucort Swinghaler
Nama generic : Budesonide
Indikasi : Digunakan untuk mengobati Asma bronkial.
Dosis : 200-400 mcg dua kali sehari (pagi dan malam), dapat ditingkatkan
hingga 1.200 mcg pada asma berat.
Efek samping : gatal ringan pada trakea di tenggorokan dan suara serak.

 Pulmicort Respules

Nama generic : Budesonide


Indikasi : Asma bronkial.
Dosis : Dewasa & anak >12 tahun 1-2 mg 2 x/hari pada pagi & malam hari,
pemeliharaan: 0.5-1 mg 2 x/hari. Anak 3 bulan-12 tahun 0.5-1 mg 2 x/hari,
pemeliharaan: 0.25-0.5 mg 2 x/hari.
Efek samping : Iritasi ringan pada tenggorokan, suara serak, iritasi lidah &
mulut, kandidiasis oral, batuk, mulut kering.

 Flixotide Evohaler
Nama generic : Fluticasone propionate
Indikasi : Meredakan gejala & eksaserbasi asma pada pasien yang
sebelumnya diterapi dengan bronkodilator saja atau dengan terapi profilaksis
lain.
Dosis : Dewasa & remaja >16 tahun 500-2000 mcg 2 x/hr, anak-anak dan
remaja 4-16 tahun 1000 mcg 2 x/hr.
Efek samping : Kandidiasis pada mulut & tenggorokan, suara serak, kontusio.

 Pengubah Leukotrien (Leukotriene Modifiers)


Obat ini bekerja dengan cara mencegah alergi dan peradangan yang dapat
menyebabkan penyempitan saluran pernapasan pada penderita asma. Obat ini juga
dapat mengurangi peradangan yang terjadi di saluran napas, sehingga membuat
pernapasan lebih nyaman. Contoh obatnya:
 Singulair

Nama generic : Montelukast Sodium


Indikasi : Pencegahan & pengobatan kronik asma pada orang dewasa 15
tahun ke atas & pada anak 2 -5 tahun.
Dosis : Dewasa dan >15 thn 1 tab 1 x/hr pada sore/malam hari. Anak 2-5 thn
1 tablet kunyah (4 mg)/ hr atau 1 sachet granul oral (4 mg)/ hr.
Efek samping : Infeksi saluran napas atas, diare, mual, muntah; ruam kulit;
pireksia.

 Accolate
Nama generic : Zafirlukast
Indikasi : profilaksis asma dan penatalaksanaan asma kronik.
Dosis : Dewasa dan anak >12 tahun = 20 mg dua kali sehari.
Efek samping : Gangguan saluran cerna, sakit kepala, insomnia, reaksi
hipersensitivitas termasuk angioudem dan reaksi pada kulit, atralgia, mialgia,
hepatitis, hiperbilirubinnemia, trombositopenia.

2) Obat Asma Reaksi Cepat (Reliever)


 Agonis Beta Kerja Cepat (short-acting beta agonist)
Agonis beta jenis ini merupakan jenis obat bronkodilator yang dapat segera
meredakan gejala asma hanya dalam beberapa menit sejak serangan terjadi.
Karena efek kerjanya yang cepat, biasanya obat ini hanya diberikan pada saat
serangan asma terjadi/kambuh. Contoh obatnya :
 Astharol

Nama generic : Salbutamol sulfat


Indikasi : Bronkospasme pada semua jenis asma bronkial, bronkitis kronik, &
emfisema.
Dosis : Tablet = dewasa 2-4 mg, anak 6-12 thn 2 mg, anak 2-6 thn 1-2 mg.
Diberikan 3-4 x/hr.
Sirup = dewasa 5-10 mL. anak 6-12 thn 5 mL, anak 2-6 thn 2.5-5
mL. Diberikan 3-4 x/hr.
Efek samping : Tremor halus otot rangka, palpitasi, takikardi, sakit kepala.

 Ventolin Inhaler

Nama generic : Salbutamol sulfat


Indikasi : Meredakan asma ringan, sedang, atau berat.
Dosis : Meredakan bronkospasme akut = dewasa 100 atau 200 mcg, anak 100
mcg, lalu dapat ditingkatkan menjadi 200 mcg.
Terapi kronik = dewasa dan anak s/d 200 mcg 4x/hari.
Efek samping : Tremor, sakit kepala, takikardi.

 Antikolinergik
Antikolinergik inhalasi bekerja dengan cara memblok efek pelepasan asetilkolin
dari saraf kolinergik pada jalan nafas yang dapat menimbulkan bronkodilatasi
dengan menurunkan tonus kolinergik vagal intrinsic, selain itu juga menghambat
reflek bronkokonstriksi yang disebabkan oleh iritan. Contoh obat golongan ini :
 Atrovent
Nama generic : Ipratropium bromide
Indikasi : pengobatan asma bronkial dan terutama bronkitis kronik dengan
atau tanpa emfisema.
Dosis : dewasa dan anak ≥ 12 tahun : 4 x sehari 2 puffs/semprot/hembusan
Efek samping : Gangguan motilitas saluran cerna, mulut kering, sakit kepala,
takikardi (meningkatnya kecepatan denyut jantung), palpitasi (kondisi
berdebar-debar, dengan denyut jantung cepat atau tidak beraturan), takikardi
supraventrikular (meningkatnya kecepatan denyut jantung karena aktivitas
listrik yang tidak semestinya pada bagian atas jantung), fibrilasi atrial
(kondisi ketika serambi (atrium) jantung berdenyut dengan tidak beraturan
dan cepat), gangguan akomodasi mata, retensi urin (gangguan pada kandung
kemih sehingga kesulitan untuk mengeluarkan atau mengosongkan urine),
bronkospasme ( gangguan yang terjadi otot bronkus yang rentan terjadi pada
orang dengan penyakit asma atau alergi) yang diinduksi oleh inhalasi.

 Berodual
Nama generic : Ipratropium bromide, Fenoterol
Indikasi : Mencegah & mengobati gejala gangguan saluran nafas obstruktif
kronik yang disertai bronkospasme reversibel seperti asma bronkial,
khususnya bronkitis kronik dengan atau tanpa emfisema.
Dosis : asma akut dewasa & anak >6 tahun = 2 semprot. Pada kasus lebih
berat, jika pernapasan tidak kelihatan membaik sesudah 5 menit, berikan 2
semprot lagi.
Efek samping : Batuk, mulut kering, sakit kepala, tremor, faringitis, mual,
pusing, dysphonia, takikardia, palpitasi, muntah, gugup.

 Teofilin
Obat ini digunakan sebagai obat tambahan untuk gejala asma yang tidak dapat
diatasi dengan obat lainnya. Cara kerja teofilin, yaitu membantu melebarkan
saluran pernapasan dengan mengendurkan otot-otot di sekitarnya, sehingga pasien
asma dapat bernapas dengan lancar. Contoh obatnya :
 Asmadex
Nama generic : Theophylline anhydrous, Ephedrine HCl.
Indikasi : Digunakan untuk mengobati asma bronkhial dan bronkitis karena
influenza dan alergi.
Dosis : Dewasa = 3 kali sehari 1-2 tablet, anak-anak = 2 kali sehari 1/2 tablet.
Efek samping : mengantuk, pusing, mulut kering, kejang seperti epileptik
(pada penggunaan dengan dosis besar), gangguan saluran pencernaan,
perdarahan saluran pencernaan, insomnia (sulit tidur), sakit kepala, cemas,
dan berdebar.

 Bronsolvan

Nama generic : Theophylline


Indikasi : Meredakan dan mengobati Asma Bronkhial.
Dosis : Tablet = dewasa 3x sehari 1 tablet, anak-anak 6-12 tahun 3x sehari ½
tablet atau menurut petunjuk dokter.
Sirup = dewasa 3x sehari 1 sendok makan (15 ml), anak-anak 6-12
tahun 3x sehari ½ sendok makan (7.5 ml) atau menurut petunjuk
dokter.
Efek samping : mual, muntah, diare, takikardi (detak jantung lebih dari 100x
per menit), ruam kulit.

 Retaphyl SR
Nama generic : Theophylline
Indikasi : Asma bronkial.
Dosis : Dewasa = 1 kaplet, anak > 6 tahun = ½ kaplet. Diberikan 2x/hari, pagi
dan malam
Efek samping : Mual, muntah, sakit kepala, diare, palpitasi, insomnia. Pada
anak : hematemesis, perangsangan SSP, diaforesis, demam.

 Kortikosteoid
Selain untuk mencegah kekambuhan gejala asma, kortikosteroid juga dapat
digunakan untuk membantu mengobati serangan asma ketika kumat. Hanya saja
bedanya terdapat pada dosis pemberiannya. Dosis obat kortikosteroid yang
digunakan untuk mengobati gejala asma yang sedang kambuh biasanya lebih
tinggi dibandingkan dosis kortikosteroid sebagai pencegah gejala asma.
DAFTAR PUSTAKA
BPOM.http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-3-sistem-saluran-napas-0/31-antiasma-dan-
bronkodilator [Diakses 18 November]
BPOM. http://pionas.pom.go.id/monografi/zafirlukast [Diakses 18 November]
Katzung, B. G. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik : Reseptor-reseptor Obat dan
Farmakodinamik. Penerbit Buku Kedokteran EGC. pp. 699
MIMS.2020. Astharol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/astharol?
type=brief&lang=id [Diakses 18 November]
MIMS.2020. Berodual. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/berodual?
type=brief&lang=id [Diakses 18 November]
MIMS. 2020. Flixotide Inhaler. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/flixotide
%20inhaler?type=brief&lang=id [Diakses 18 November]
MIMS. 2020. Flutias. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/flutias%20125?
type=brief&lang=id [Diakses 18 November]
MIMS. 2020. Pulmicort. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pulmicort [Diakses
18 November]
MIMS. 2020. Retaphyl. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/retaphyl%20sr?
type=brief&lang=id [Diakses 18 November]
MIMS. 2020. Singulair. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/singulair?
type=brief&lang=id [Diakses 18 November]
MIMS. 2020. Symbicort. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/symbicort?
type=brief&lang=id [Diakses 18 November]

Anda mungkin juga menyukai