Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SRI WAHYUNI

NIM : 142 2017 0010

KELAS : C1

PENGOBATAN NEBULIZER

a) Pulmicort 
Pulmicort LMICORT 0.25 MG/ML RESPULES merupakan obat inhaler
yang mengandung Budesonide 0.25 mg/ml, juga merupakan jenis obat
kombinasi antara anti radang dan juga obat.
Kandungan obat ini mampu melonggarkan bagian saluran
pernapasan,mengurangi pembengkakan dan peradangan saluran pernapasan
saat serangan asma terjadi.Pulmicort sendiri memiliki kandungan atau terbuat
dari bahan-bahan aktif budesonide.
Dosis dari obat pulmicort > 12 th : 2 x sehari 1-2 mg. Pemeliharaan : 2 x
sehari 0,5-1 mg. Anak 3 bln- 12 th: 2 x sehari 0,5-1 mg. Pemeliharaan : 2 x
sehari 0,25-0,5mg.
Efek samping antara lain sakit kepala,keringat berlebih,nyeri sendi,nyeri
otot,mual dan muntah,nafsu makan berkurang,dan diare.

b) Ventolin 
Ventolin sendiri memiliki komposisi salbutamol sulfate, yang mana mampu
proses penanganan serta pencegahan terjadinya serangan asma. Cara
penanganan yang rutin terhadap bronkospasme kronik yang mana tidak mampu
memberikan respon terhadap terapi konvesional, yaitu asma berat akut.
Kandungan Ventolin inhalaer yaitu salbutamol 100 mcg dalam setiap
hembusan, bisa digunakan hingga 200 dosis (kali). Salbutamol adalah obat
yang termasuk golongan stimulan beta-2-adrenergik yang memiliki kerja yang 
selektif pada beta-2-reseptor di otot bronkus dan pada dosis terapinya tidak
memiliki kerja atau hanya sedikit sedikit kerja pada beta-1-adrenoreseptor
di jantung. Karena mekanisme kerja ini maka obat ini relatif aman digunakan
sebagai bronkodilator. Obat ini memiliki durasi kerja sekitar 4-6 jam pada
kebanyakan pasien.
Dosis obat ini pada orang dewasa sebagai pelega bronkospasme akut dosis
yang dianjurkan adalah 100 atau 200 mcg yang dapat diulang setiap 4 sampai 6
jam sekali. Sebagai pencegahan bronkospasme yang dipicu allergen atau
latihan fisik dosis yang dianjurkan adalah 200 mcg yang dihisap pada waktu 15
atau 30 menit sebelum latihan.sedangkan pada anak sebagai pelega
bronkospasme akut dosis yang dianjurkan adalah 100 mcg yang dapat diulang
setiap 4 sampai 6 jam sekali. Sebagai pencegahan bronkospasme yang dipicu
allergen atau latihan fisik dosis dapat ditingkatkan hingga 200mcg apabila
diperlukan.
Efek samping antara lain sakit kepala,pusing,mulut kering,gangguan
tidur,nyeri otot, batuk,suara sesak,hidung tersumbat,sakit tenggorokan,mual
muntah,sakit tenggorokan,nyeri dada, dan denyut jantung tak beraturan.

c) Flexotida 
Floxotida ini memiliki kandungan komposisi seperti flexotida, yang mana
dlexotida ini adalah fluticasone propionate. 
Kandungan dari obat ini biasanya di gunakan untuk meredakan sejumlah
gejala serta eksaserbasi penyakit asma pada penderita yang mana sebelumnya
menerima terapi dengan bronkodilator saja atau bahkan mereka yang
sebelumnya menjalankan bentuk terapi profilaksis lainnya.
Dosis yang biasa diresepkan untuk dewasa adalah 2 x 2 mg dalam sehari
sedangkan dosis yang biasa diresepkan untuk anak-anak dan remaja usia 4-16
tahun adalah 2 x 1 mg dalam sehari.
Efek samping obat ini antara lain iritasi tenggorokan,infeksi saluran napas
atas,rhinitis,sakit kepala,sinusitis,batuk, malaise,dan kandidiasis pada mulut.

d) Nacl 
NaCl merupakan sebuah zat yang digunakan untuk nebulizer sebagai obat
yang memiliki fungsi atau kegunaan untuk mengencerkan dahak. Biasanya
dosis NaCl untuk nebulizer diberikan kepada pasien yang menderita penyakit
asma berat, setelah pasien tersebut melakukan terapi inhalasi dengan
menggunakan bronkodilator.
Kandungan obat ini bertujuan untuk mengencerkan dahak. Pada kasus
penderita yang mengalami asma berat, setelah memperoleh terapi inhalasi
dengan menggunakan bronodilator.
Dosis penggunaan dengan cairan NaCl sebanyak 0,9% dengan
menggunakan nebulizer selama 20-30 menit sebanyak 3-4 kali sehari. Biasanya
NaCl dapat dijadikan sebagai campuran atau tambahan obat ventolin nebulizer.
Dalam menentukan dosis NaCl untuk nebulizer lakukanlah konsutasi dengan
dokter bisa di lanjutkan dengan pemberian cairan Nacl sebanyak 0,9% dengan
menggunakan nebulizer selama 20-30 menit saja, dengan penggunakaan
sebanyak 3-4 kali dalam 1 hari.

e) BisolvonCair 
Obat jenis ini umumnya, memiliki fungsi guna mengencerkan dahak, sama
seperti Nacl.
Kandungan obat ini meredakan batuk yang disertai dahakyang mengandung
bahan utama bromhexine HCl yaitu obat mukolitik dengan level kandungan
kimia yang rendah untuk mengencerkan dan menipiskan dahak disaluran
pernapasan.
Dosis ini tersedia sirup 4 mg/5 ml dan tablet 8 gr. Dosis yang di berikan
jelas berbeda, untuk orang dewasa dosis yang diberikan sekitar 10 tetes/1 cc,
sedangkan untuk anak-anak atau balita dosis yang diberikannya sekitar 2
tetes/5 kg berat badan anak.
Efek samping antara lain nyeri dibagian ulu hati,sakit
kepala,kembung,diare,pusing,gangguan pencernaan,mual,berkeringat.

f) Atroven 
Atrovent merupakan jenis obat anti kolinergik (saraf yang memproduksi
asetikolin pada sinapsnya), diberikan kepada pasien dalam wujud aerosol dan
mempunyai sifat bronkodilator  (alat yang dapat memperlebar lubang saluran
pernapasan yang menyempit sewaktu seseorang terkena masalah asma).
Kandungan obat ini untuk mengendalikan dan mencegah gejala
emfisema (sesak napas dan mengik) yang diakibatkan oleh penyakit paru-paru
yang sedang dialami pasien (chronic obstructive pulmonary disease-PPOK
yang terdiri atas emfisema dan bronkitis ) dan untuk melonggarkan bagian
saluran pernapasan, yang mana memiliki komposisi dari ipratropium
bromide. Atroven sendiri merupakan antikolinergik yang mana umumnya
diberikan dalam bentuk aerosol serta memiliki sifat sebagai bronkodilator.
Dosis obat ini Jika digunakan sebagai larutan Inhalasi, dosis disesuaikan
kebutuhan individu pasien, untuk remaja, dewasa dan orang tua umur >14
tahun, dosis yang dianjurkan adalah :  3-4 x 0,4-2 ml/hari.Untuk Anak-anak
usia  6-14 tahun, dosisi yang dianjurkan adalah : 3-4x 0,4-1 ml/hari. Obat
dilarutkan dengan larutan garam fisiologis.Jika digunakan untuk inhalasi, dosis
yang digunakan untuk dewasa dan anak-anak pada pengobatan secara berkala
dan dalam penggunaan jangka panjang digunakan aturan : 3-4 x 2 semprot.
Efek samping antara lain mulut kering,kandungan kemih obstruksi,reaksi
alergi,bronkospasme paradox,hidung menjadi kering,terjadi epistaksis,ulserasi
bukal,ileus paralitik,reaksi hipersensitivitas,sakit kepala,sembelit,dan mual.

g) Berotex
Berotex adalah obat untuk meredakan  sesak  nafas pada
penderita asma bronkial ataupun kondisi lain yang menyebabkan
penyempitan saluran paru-paru pada penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). 
Kandungan obat ini mengandung fenoterol yang merupakan
senyawa bronkodilator yang dapat melegakan saluran paru yang menyempit.
Obat yang diproduksi oleh Boehringer Ingelheim merupakan jenis obat keras
yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Di apotik, umumnya Berotec
tersedia dalam bentuk inhalasi oral namun ada juga yang berbentuk
cairan inhalasi.
Dosis yang diberikan lewat inhalasi oral semport: 100 mcg fenoterol
hydrobromide per semportan sedangkan berotec cair untuk inhalasi: 1%
fenoterol hydrobromide.Pada orang dewasa dan juga anak-anak yang berusia di
atas 12 tahun yang memiliki kondisi asma akut diberikan sekitar 0,5 ml/10
tetes. Sedangkan untuk kasus asma yang lebih berat biasanya akan di berikan
dosis yang lebih tinggi, yaitu sekitar 1-1,25 ml/20-25 tetes, dan hal ini mungkin
akan di butuhkan oleh si penderita.
Efek samping antara lain pusing ,sakit kepala, tremor, hypokalemia,
aritmia, takikardi,ruam kulit,batuk,iritasi tenggorokan,mual dan muntah.

h) Combiven 
Obat ini merupakan salah satu bentuk obat kombinasi yang mana
mampu melonggarkan sistem saluran pernapasan yang mana terdiri dari
Ipratropium dan juga salbutamol sulphate.
Kandungan obat ini yaitu albuterol dan ipratropium bromide yang dimana
Albuterol atau Salbutamol termasuk ke dalam golongan Agonis Adrenoseptor,
sedangkan Ipratropium Bromida tergolong Bronkodilator.Obat combivent
(inhaler spray) mengandung Albuterol sebanyak 100 mcg dan Ipratropium
Bromida sejumlah 20 mcg. Kandungan tersebut sedikit berbeda dengan
combivent dalam bentuk cairan inhalasi, yaitu 0,5 mg (Albuterol) dan 2,5 mg
(Ipratropium Bromida).
Dosis obat combivent aerosol berbeda dengan dosis combivent dalam
bentuk cairan inhalasi. Jika Anda menggunakan inhalasi aerosol atau inhalasi
semprot, maka dosisnya adalah 1-2 hirupan sebanyak 3-4 kali sehari.Satu
hirupan combivent aerosol setara dengan 100 mcg bahan aktif. Dosis tersebut
bisa dinaikkan menjadi 200 mcg atau 2 hirupan pada profilaksis bronkopasme.
Dosis combivent untuk anak-anak adalah 1 hirupan tetapi sebaiknya
konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat bagi
anak.Sedangkan obat combivent dalam bentuk cairan inhalasi yang digunakan
dengan menggunakan alat nebulizer adalah 3-4 kali sehari. Dosis tersebut
adalah dosis combivent untuk orang dewasa dan pasien lansia.
Efek samping antara lain bersin, batuk, sakit tenggorokan, mual, sakit
kepala,gangguan pernapasan,hidung tersumbat, gangguan saluran
pencernaan,gangguan penglihatan, urtikaria, dan lemah otot.

Anda mungkin juga menyukai