Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH TEORI SPESIALIT DAN TERMINOLOGI KESEHATAN

" OBAT ASMA DAN OBAT BATUK "

OLEH :

NAMA-NAMA KELOMPOK I

VIOLA ROSARI GOO DIANA MEDIATRIX TAMONOB

MARIA OLIVAN DEA MEO MARIA PRISCILLA ELU

BARTH L.B SAU PUTRI BESTARI WADU

YULIA STEPHANIA LUN DAU MAGANI W.Y.L.A FINA

LELY KRISNA BOIMAU (tidak aktif)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PRODI FARMASI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa terpanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan semua limpahan serta rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga makalah yang
kami buat ini dapat disusun dengan maksimal dan tepat waktu.

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah
spesialit dan terminologi kesehatan . Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung dan membantu proses penyusunan makalah ini sehingga
bisa selesai tepat pada waktunya.

Kami memiliki harapan yang sangat besar bahwa makalah ini bisa memberikan
manfaat kepada semua pihak, khususnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan dan
juga pengetahuan mengenai Obat asma dan obat batuk.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna
karena berbagai keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk kritikan dan
juga saran yang membantun akan sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini.

Kupang, Oktober 2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pernafasan terdiri dari trakhea, bronkhus, bronkhiolus, alveolus dan paru-
paru. Sistem pernafasan berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Gangguan sistem pernafasan dapat menyebabkan pasokan oksigen menjadi berkurang
yang mengakibatkan sesak nafas dan gangguan lainnya.
Penyakit sistem pernafasan yang paling banyak adalah rhinitis, asma, dan batuk.
Asma terjadi karena bronkhokonstriksi (menyempitnya saluran bronkhus) yang
disebabkan perangsangan syaraf parasimpatik atau hambatan simpatik di bronkhus.
Konstriksi bronkhus dikurangi dengan pemberian obat agonis 2, Salbutamol,
termotalin, fenoterol); antagonis kolinergik (ipatropim), atau golongan xantin
(teofilin). Kortikosteroid (prednison, deksametason, triamsinolon) dapat ditambahkan
pada terapi asma untuk menghambat inflamasi di saluran nafas.
Infeksi pernafasan dapat menghasilkan mukus (lendir), perubahan dan banyaknya
sekret menyebabkan mukus sukar dikeluarkan yang menyebabkan gangguan
pernafasan (sesak). Asetilsistein, karbosistein dan erdostein, dan bromheksin
merupakan mukolitik yang berfungsi mengencerkan dahak. Ekspektoran (guafenisin,
gliseril guaiakolat, natrium klorida) dapat meningkatkan sekresi di saluran pernafasan
sehingga mukus mudah dikeluarkan.
Batuk yang tidak menghasilkan sekret disebut batuk kering, gejalanya adalah
gatal, serak sampai suara menghilang. Antitusif adalah obat yang menghambat reflek
batuk di SSP, obat yang digunakan tidak banyak yaitu kodein (golongan narkotik),
dekstrometorfan (dalam bentuk kombinasi), dan noskapin.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian, gejala dan penyebab asma ?
1.2.2 Apa saja golongan obat Asma dan contohnya ?
1.2.3 Apa pengertian, gejala dan penyebab batuk ?
1.2.4 Apa saja golongan obat batuk dan contohnya ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian, gejala dam penyebab asma
1.3.2 Mengetahui golongan obat asma dan contohnya
1.3.3 Mengetahui pengertian, gejala dan penyebab batuk
1.3.4 Mengetahui golongan obat batuk dan contohnya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian, Gejala dan Penyebab Asma
2.1.1 Pengertian asma
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran respiratorik dengan banyak
sel dan elemen selular yang berperan. Inflamasi kronik ini berhubungan
dengan hyperresponsiveness yang menyebabkan episode wheezing berulang,
sesak nafas, rasa dada tertekan, dan batuk terutama malam dan dini hari.
Secara sederhana, Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan yang
ditandai oleh inflamasi, peningkatan reaktivitas terhadap berbagai stimulus,
dan sumbatan saluran napas yang bisa kembali spontan atau dengan
pengobatan yang sesuai.
2.1.2 Gejala-gejala penyakit asma
Gejala asma bersifat episodik, seringkali reversibel dengan/atau tanpa
pengobatan.
Gejala awal berupa :
1. Batuk terutama pada malam atau dini hari
2. Sesak napas
3. Napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien menghembuskan
napasnya
4. Rasa berat di dada
5. Dahak sulit keluar.
Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa. Yang
termasuk gejala yang berat adalah:
1. Serangan batuk yang hebat
2. Sesak napas yang berat dan tersengal-sengal
3. Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar mulut)
4. Sulit tidur dan posisi tidur yang nyaman adalah dalam keadaan duduk
5. Kesadaran menurun
2.1.3 Penyebab penyakit asma
Berdasarkan penyebabnya, asma dapat digolongkan menjadi :
a. Asma alergi
Asma alergi umumnya berhubungan dengan sejarah penyakit alergi
yang diderita seseorang dan atau keluarganya (seperti rhinitis,
urtikaria, dan eksim), memberikan reaksi kulit positif pada pemberian
injeksi antigen secara intradermal, peningkatan IgE dalam serum, serta
memberikan respon positif pada uji inhalasi antigen spesifik.
b. Asma non alergi
Asma dapat pula terjadi pada seseorang yang tidak memiliki sejarah
alergi, uji kulit negative, dan kadar IgE dalam serumnya normal. Asma
jenis ini antara lain dapat timbul ketika seseorang menderita penyakit
saluran nafas atas.
c. Campuran asma alergi dan non alergi
Banyak penderita asma yang tidak dapat jelas dikelompokkan pada
asma alergi maupun non alergi, tetapi memiliki penyebab diantara
kedua kelompok tersebut.
2.2 Penggolongan Obat Asma
1. Anti Alergika
Anti alergika adalah zat-zat yang berkhasiat menstabilisasi mast-cells sehingga
tidak pecah dan mengakibatkan terlepasnya histamine dan mediator peradangan
lainnya. Obat ini sangat berguna untuk mencegah serangan asma dan rhinitis
alergis (hay fever).
a. Antihistaminika
1. Ketotifen
1) Indikasi : Obat untuk meredakan berbagai gejala rhinitis alergi, seperti
bersin, pilek, atau hidung tersumbat.
2) Efek samping : Mulut kering, Kantuk, Berat badan meningkat,
Gelisah,Mimisan.
3) Brand name :
a) Astifen
Komposisi :
Sirup : Ketotifen 1 mg/5 mL, Tablet : Ketotifen 1 mg

Indikasi : digunakan untuk meredakan gejala Rhinitis


(peradangan pada rongga hidung dengan gejala pilek, bersin-
bersin, hidung tersumbat).

Aturan pakai : Astifen Sirup Anak-Anak di atas usia 2 tahun:


1 mg atau 5 mL sirup dua kali sehari (dengan makanan).
AstifenTablet : Dewasa: 1 mg, 2 kali sehari (bersama
makanan). Dosis dapat dimulai dengan 0,5 mg, 2 kali sehari
atau 1 mg malam hari dan kemudian dinaikkan. Dosis dapat
ditingkatkan sampai 4 mg dalam 2 dosis terbagi.

Produsen : Dankos Farma/Hexpharm.

b) Intifen
Komposisi : Ketotifen Fumarate 1 mg
Indikasi : Intifen digunakan untuk mengatasi alergi dan
asma
Aturan pakai : Dewasa dan anak-anak: 1 mg, 2 kali sehari,
dikonsumsi saat pagi dan malam hari.
Anak-anak (usia 6-3 tahun) : 0.05 mg/kgBB, 2 kali sehari,
dikonsumsi saat pagi dan malam hari.

Produsen : Interbat
c) Profilas
Komposisi : Sirup : Ketotifen 1mg/5mL, Tablet : Ketotifen 1
mg

Indikasi : Digunakan untuk pencegahan jangka panjang asma


bronkial dan pengobatan reaksi alergi seperti rinitis

Aturan pakai
Profilas Sirup : Anak: 1 sendok takar (5 mL), diminum 2 x
sehari.
Profilas Tablet : Dewasa: 1 tablet, diminum 2 x sehari.
Maksimal 4 tablet / hari.

Produsen : Kalbe farma

d) Tosma
Komposisi : Ketotifen
Indikasi : obat yang digunakan untuk membantu mengatasi
meredakan gejala bersin, pilek, dan hidung tersumbat pada
penyakit rhinitis akibat alergi, membantu mencegah serangan
asma.
Aturan pakai : Anak usia > 2 tahun (5 mL sirup) dua kali sehari.

Produsen : Sanbe farma

e) Zaditen
Komposisi : Tablet : Ketotifen 1 mg, Sirup : Ketotifen
1mg/5mL
Indikasi : obat yang digunakan untuk pencegahan rhinitis dan
asma.

Aturan pakai : Dewasa: 2 kali sehari 1 mg, naik hingga 2 mg,


jika diperlukan. Atau, 0.5-1 mg pada malam hari selama
beberapa hari pertama perawatan untuk meminimalkan kantuk.
Anak: ≥3 tahun: Sama dengan dosis orang dewasa.

Produsen : Novartis Indonesia PT.

2. Bronkodilator
a. Beta 2 Adrenergika
1. Salbutamol
1) Indikasi : Obat untuk mengatasi sesak napas akibat penyempitan pada
saluran udara pada paru-paru (bronkospasme).
2) Efek samping : Nyeri atau kram otot, Rasa lelah dan lemas, Detak jantung
tidak teratur, Merasa linglung, pusing, hingga ingin pingsan, Volume urine
berkurang, sering haus, dan mulut kering, Cemas, gugup, dan
berkeringat,Sakit kepala yang sangat berat.
3) Brand name :
a) Salbutamol sulfate
Komposisi :Salbutamol sulfate setara
denganSalbutamol 2 mg
Indikasi :Kejang bronkus pada semua jenis asma
bronkial,bronkitis kronis dan emfisema
Aturan pakai : Dewasa > 12 tahun : 1-2 tablet 3-4
kali/hari. Anak 6-12 tahun : 1 tablet 3-4 kali/hari.
Anak 2-6 tahun :1/2 tablet 3-4 kali/hari.

Produsen : Yorindo

b) Suprasma
Komposisi : Inhaler : Salbutamol Sulfat 100 mcg
Tablet : Salbutamol sulfat 4 mg,
Cairan untuk inhalasi : Salbutamol
Indikasi : Mengobati dan mencegah pengencangan
otot-otot yang melapisi saluran udara di paru-paru
(bronkospasme) pada penderita asma dan penyakit
paru-paru.

Aturan pakai :
Inhaler : Dewasa : Bronkospasme akut: 100 atau 200
mcg, Pencegahan bronkospasme: 200 mcg, Terapi
kronis bronkospasme: 200 mcg selama 4 kali/hari
Anak-anak : Bronkospasme akut: 100 mcg ,
Pencegahan bronkospasme: 100 mcg,Terapi kronis
bronkospasme: 200 mcg selama 4 kali/hari
Tablet : Dewasa & anak > 12 tahun : 0.5-1 tablet,
Anak 6-12 tahun : 0.5 tablet ; Anak 2-6 tahun : 0.25-
0.5 tablet, Semua dosis diberikan 3-4 x sehari (Saat
perut kosong, 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah
makan)

Produsen : Dexa Medica

c) Astharol
Komposisi : Tablet : Salbutamol 4 mg, Sirup : Salbutamol
sulfat 2 mg/5 mL
Indikasi : Bronkospasme pada semua jenis asma
bronkial,bronkitis kronik, dan emfisema.
Aturan pakai : Tablet : Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 tablet.
Anak-anak berusia 6-12 tahun : 3 kali sehari 1 tablet. Anak
berusia 2-6 tahun : 3 kali sehari 1/2 tablet, Sebelum makan.
Sirup : 2-6 tahun: 1-2 mg (2,5-5 mL), 6-12 tahun: 2 mg
(5mL), Dewasa dan anak > 12 tahun: 2-4 mg (5-10 mL).
Diberikan 3-4 kali sehari, Berikan 1 jam sebelum atau 2 jam
sesudah makan.

Produsen : Sanbe farma

d) Salbuven
Komposisi : Tablet : Salbutamol 4 mg, Sirup : Per 5 mL
salbutamol sulfat 2 mg
Indikasi : Asma bronkial, bronkitis khronis, emfisema
Aturan pakai : Tablet : Dewasa dan Anak > 12 tahun : 3-4 kali
sehari 1 tablet.
Sirup : Dewasa dana anak > 12 tahun : 2-4 mg atau 5-10 mL,
Anak usia 6-12 tahun : 2 mg atau 5 mL, Anak usia 2- 6 tahun
1-2 mg atau 2,5-5 mL. Diberikan 3- 4 kali sehari, Untuk
aturan pakai Diberikan 1 jam sebelum makan atau 2 jam
sesudah makan.

Produsen : Pharos indosat

e) Combivent
Komposisi : Ipatropium Bromide 500 mcg, Salbutamol sulfate 2.5 mg
Indikasi :
Aturan pakai : Serangan akut : 1 ampul, maintenance : 1 ampul dipakai
3-4 x sehari.
Combivent tersedia dalam bentuk larutan per unit dose vial (UDV)
yang digunakan dengan nebulizer.

Produsen : Boehringer InGelheim

2. Fenoterol
Fenoterol adalah obat golongan adrenergik (berhubungan dengan saraf
simpatik).
1) Indikasi : asma akut dan masalah paru lainnya yang menyebabkan
saluran napas menyempit.
2) Efek samping : Gemetar, Gelisah, Pusing, Sakit kepala, Batuk.
3) Brand name :
a) Berotec
Komposisi : Inhaler : Setiap puff/hembusan/semprotan :
Fenoterol HBr 100 mcg
Cairan inhalasi : Fenoterol HBr 0.1%
Indikasi : Episode Asma Akut, pencegahan Asma yang timbul
akibat aktivitas fisik, Asma Bronkhial.
Aturan pakai :
Inhaler : Episode Asma Akut : 1 puff/semprot, jika pernapasan
tidak tampak membaik sesudah 5 menit, dapat diberikan
semprotan/puff ke-2. Pencegahan Asma akibat aktivitas fisik,
Asma Bronkial.
Cairan inhalasi : Untuk Episode asma akut : 1 semprot, jika
belum ada perbaikan sesudah 5 menit, berikan dosis ke-2. Jika
serangan asma tidak dapat diatasi dengan 2 semprot, dosis
mungkin perlu ditambah. Untuk pencegahan asma yang dipicu
oleh aktivitas fisik : 1-2 semprotan
Produsen : Boehringer InGelheim

b) Berodual inhaler
Komposisi : Setiap puff/hembusan/semprotan : Ipratropium Br
0.021 mg, Fenoterol HBr 0.05 mg

Indikasi : mencegah dan mengontrol gejala dari sesak napas


atau mengi (wheezing) yang disebabkan oleh bronchitis,
emfisema paru, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
lainnya
Aturan pakai :
Dewasa dan anak > 6 tahun : Episode Asma Akut : 2 semprot.
Pada kasus lebih berat, jika pernapasan tidak tampak membaik
sesudah 5 menit, dapat diberikan 2 semprot lagi. Terapi
intermiten dan jangka panjang : 1-2
Produsen : Boehringer InGelheim
3. Procaterol
Procaterol Hcl adalah obat untuk mengatasi sesak napas akibat asma dan
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
a) Ataroc
Komposisi : Per mL : Procaterol HCL 5 mcg,
Tablet : Procaterol HCL hemihidrat setara procaterol HCl 25
mcg.

Indikasi : Mengurangi terjadinya dispnea atau gejala lain yang


disebabkan oleh gangguan pernafasan obstruktif pada penyakit
asma bronkial, bronkitis kronik, bronkitis akut dan emfisema
pulmonary.
Aturan pakai : Anak < 6 tahun : 0.25 mL/KgBB (setara dengan
1.25 mcg/KgBB) sekali sehari atau 2 kali sehari. Anak > 6
tahun : 1 sendok takar, diberikan sekali sehari atau 2 kali
sehari.
Tablet : Dewasa: 1-2 x 2 tablet/hari, Anak-anak ≥ 6 tahun: 1-2
x 1 tablet/hari.

Produsen : Novel Pharmaceutical Laboratories

b) Meptin
Komposisi:
Sirup : Procaterol Hydrochloride 5 mcg/mL
Tablet : Procaterol Hydrochloride 0.05 mg.
Inhalation solution : Tiap 0,1 mL larutan mengandung
Procaterol Hcl 10 mcg
Indikasi : Pengobatan sesak nafas yang disebabkan asma
bronkial, bronkitis kronik, dan emfisema pulmonum
Aturan pakai :
Sirup Sirup : Dewasa : 2 x sehari 50mcg atau 1 tablet sebelum
tidur , Anak : 1 - 1.25 µg/kg berat badan/kali, diberikan 2
kali sehari
Tablet : Dewasa: 1-2 tablet sebanyak 2 kali/hari pada
pagi hari dan sebelum tidur, Anak-anak usia 6 tahun ke
atas: 1 tablet/hari pada pagi hari dan sebelum tidur, Anak-
anak usia 6 tahun ke bawah: 1-1.25 mcg sebanyak 2
kali/hari atau 3 kali/hari pada pada pagi hari, siang hari,
dan sebelum tidur.
Tablet Inhalation solution : Dewasa : Biasanya 30-50 mcg (0.3-
0.5 mL) melalui nebulizer dengan mengambil napas
dalam. Anak-anak : Biasanya 10-30 mcg (0.1-0.3 mL).
Dosis dapat disesuaikan menurut usia dan beratnya gejala
Produsen : Otsuka Indonesia

Inhalation solution
4. Terbutalin
1) Indikasi : Terapi lini pertama untuk bronkospasme karena asma atau
penyakit paru obstruktif kronis.
2) Efek samping : palpitasi, nyeri dada, dan peningkatan denyut nadi.
3) Brand name :
a) Lasmalin
Komposisi :
Tablet : Terbutalin sulfat 2,5 mg, Sirup : Tiap 5 ml: terbutalin
sulfat 1,5 mg.
Indikasi : Asma Bronkhial, Bronkhitis Khronik, Emfisema,
penyakit Paru lain dengan komplikasi Bronkhospasme.
Aturan pakai :
Tablet : Dosis : Dewasa : 2-3 x sehari 1-2 tablet, Anak : 2-3 x
sehari 1 tablet
Sirup : Dewasa: 2-3 sendok takar 5 ml (10-15 ml) sebanyak
2-3 kali/hari.
Anak-anak:3-6 tahun: ½-1 sendok takar 5 ml (2,5-5 ml)
sebanyak 2-3 kali/hari.
7-15 tahun: 1-2 sendok takar 5 ml (5-10 ml) sebanyak 2-3
kali/hari.

Produsen : Lapi laboratories


b) Molasme
Komposisi : Terbutaline Sulfate 2.5 mg
Indikasi : Bronchial asthma, chronic bronchitis, emphysema
& penyakit paru-paru lainnya.
Aturan pakai : Dewasa: Awalnya, 2.5 mg atau 3 mg, hingga
5 mg jika diperlukan.
Anak: <12 tahun: Awalnya, 0.05 mg / kg berat badan / dosis
diminum 3 kali sehari, tingkatkan dosis secara bertahap
sesuai kebutuhan. Maksimal: 5 mg / hari.
Anak usia 12-15 tahun: 2.5 mg diminum 2-3 kali sehari.
Anak usia > 15 tahun: Sama dengan dosis dewasa.
Produsen: Molex Ayus Pharmaceutical
b. Antikolinergika
a. Ipratropium (Atrovent)
1) Indikasi : Obat digunakan meredakan dan mencegah gejala karena
penyempitan saluran pernapasan (bronkospasme), seperti sesak napas,
akibat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
2) Efek samping : Gejalah flu, seperti hidung tersumbat, bersin, atau sakit
tenggorokan, Pusing atau sakit kepala, Mual, Sakit perut , Mulut
kering, Konstipasi atau sembelit.
3) Brand name :
a) Atrovent / Atrivent HFA

Komposisi : Setiap puff/hembusan/semprotan,Ipratropium


bromide 20 mcg

1 vial mengandung ipratropium bromide 0,5 mg dan


salbutamol 2,5 mg.
b) Midiatro

Komposisi : 1 puff/hembusan/ semprotan mengandung


Ipratropium bromide 20 µg and Salbutamol 100 µg.
Indikasi : Digunakan untuk mencegah bronkospasme pada
penderita PPOK ( Penyakit paru obstruktif kronik), termasuk
bronkitis dan emfisema.
Aturan pakai : Dosis dewasa biasa untuk penyakit Paru
Obstruktif Kronik- Pemeliharaan :

Aerosol inhalasi : 2 inhalasi (34 mcg) secara oral empat kali


sehari, atau sesuai kebutuhan hingga 12 inhalasi dalam 24 jam

Larutan inhalasi nebulizer : 500 mcg 3/4 kali sehari melalui


nebulasi oral, dengan dosis terpisah 6 sampai 8 jam.

Sediaan : Aerosol (inhaler) dan Larutan inhalasi (hirup)


Produsen :

c. Derivat Xantin
1) Indikasi : Mempunyai daya bronchodilatasi berdasarkan penghambatan
enzim fosfodiesterase dan meningkatkan kadar cAMP seluler
2) Efek Samping : Mual,munta,nyeri lambung karena peningkatan sekresi
asam lambung,pendarahan usus,disritmia jantung,palpitasi
(berdebar),hipotensi berat,hiperrefleks dan kejang.

3) Brand Name obat


a) Bronsolvan
Bentuk sediaan : Tablet dan Sirop

Komposisi : Theophylline 150 mg,


Theophylline 150 mg/15 mL

Indikasi : untuk meringankan dan


mengatasi serangan asma bronkial.
Aturan pakai :
Dewasa: diminum 3 kali sehari 1 tablet.
Anak-anak : 6 - 12 tahun: diminum 3
kali sehari ½ tablet Atau menurut
petunjuk dokter.

Produsen : Kalbe farma

b) Theobron

Komposisi : Tiap 15 ml mengandung :


Theophylline 130 mg

Indikasi : Asma Bronkhial dan kondisi


Bronkhospastik lainnya

Aturan Pakai : Dewasa & Anak > 13 tahun :


3-6 sendok takar 5 mL ; Anak 7-12 tahun :
2 sendok takar 5 mL ; Anak 1-6 tahun : 1
sendok takar 5 mL ; Semua dosis diberikan.

Produsen : Interbat

c) Retaphyl

Bentuk sediaan : Kaplet

Komposisi : Theophylline 300 mg

Indikasi : digunakan untuk meringankan


dan mengatasi serangan asthma bronkhial.

Aturan pakai : Dosis dewasa : 2 kali sehari


1 kaplet, pagi dan malam.
Tidak boleh dikunyah atau dihancurkan.

d) Asmasolon
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Ephedrine HCl 12.5 mg,
Theophylline Anhydrous 130 mg.

Indikasi : Untuk menanggulangi dan


meringankan asma bronkial, juga
digunakan untuk bronkitis asmatikus,
bronkitis kronis, yang disertai emfisema.

Aturan Pakai : Dewasa: 1-2 tablet,


diminum 3-4 kali per hari. Anak: 0.5-1
tablet, diminum 2 kali per hari. Sesudah
makan.

Produsen : Darya Varia Laboratoria

e) Asthma-Soho

Bentuk sediaan : Kaplet


Komposisi : Theophlline 25 mg,
Ephedrine HCI 12.5 mg

Indikasi : Untuk meringankan dan


mengatasi serangan asma bronkial

Aturan Pakai : Dewasa : sehari 3 kali 1


kaplet . Berikan sesudah makan

Produsen : Soho Industri Pharmasi

b. Aminofilin
a) Decafil

Komposisi : Tiap tablet mengandung


aminophylline 150 mg ( Tab sal selaput )

Indikasi : Digunakan untuk terapi asma


bronkial

Aturan pakai : Tiga kali sehari 100-300


mg.Dikonsumsi pada perut kosong (1 jam
sebelum atau 2 jam sesudah makan)

Produsen : Harsen Indonesia

b) Aminophylline
Bentuk sediaan : Ampul dan Tablet
Komposisi : Aminophylline 24
mg/mL.
Tablet : Aminophylline 150 mg;
Aminophylline 200 mg.

Indikasi : Aminophylline memiliki


kegunaan untuk meringankan dan
mengatasi serangan asma bronchial.

Aturan pakai :
Sesak napas akut (intravena)
Dosis pemuatan: diberikan dosis 5
mg / kg berat badan atau 250-500 mg
melalui injeksi atau infus lambat.
Dosis pemeliharaan: 0,5 mg / kg berat
badan/ jam. Dosis maksimal: 25 mg /
menit.
Sesak napas kronis (Tablet)
Dewasa: 225-450 mg, 2 kali sehari.
Dosis dapat ditingkatkan jika
diperlukan.
Lansia: Dosis dikurangi dari dosis
dewasa
Anak-anak dengan berat badan lebih
dari 40 kg: Dosis awal adalah 225 mg,
2 kali sehari. Setelah 1 minggu, dosis
dapat ditingkatkan jika diperlukan
hingga 450 mg, 2 kali sehari.

c) Erphafilin

Bentuk sediaan : Tablet

Komposisi : Aminophillin 200mg

Indikasi : Asma bronkial dan gangguan


kekejangan bronki lainnya.

Aturan pakai : perlu. anak >3th: 12mg/kg


sehari dapat meningkat menjadi 24mg/kg
sehari dalam 2 dosis terbagi setelah 1
minggu.1 jam sebelum atau 2 jam setelah
makan.

Produsen : PT. Erlimpex-Indonesia

3. Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah obat yang mengandung hormon steroid yang berguna untuk
menambah hormon steroid dalam tubuh bila diperlukan, dan meredakan
peradangan atau inflamasi, serta menekan kerja sistem kekebalan tubuh yang
berlebihan.
a. Flutikason
1) Indikasi : mengatasi peradangan yang bisa disebabkan rhinitis alergi,
polip hidung, dermatitis kontak alergi, atau dermatitis atopik. Obat ini juga dapat
digunakan untuk membantu meredakan keluhan akibat asma.
2) Efek samping : Kulit kering, iritasi, atau kemerahan, Mual dan muntah, Diare,
Sakit kepala, Demam, Menggigil, Mimisan, Hidung kering atau iritasi, Hidung
terasa nyeri, Bintik putih di rongga hidung atau mulut.
3) Brand name :
a) Flutias

Komposisi : Salmeterol 25 mcg, Fluticasone


propionate 125 mcg

Indikasi : untuk pengobatan penyakit obstruksi


saluran napas yang reversible termasuk asma

Aturan pakai : Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 2


semprotan, di berikan dua kali sehari. Atau sesuai
petunjuk Dokter.
Produsen : Dankos Farma

b) Respitide
Komposisi : Salmeterol xinafoate 25 mcg,
fluticasone propionate 125 mcg.

Indikasi : Asma

Aturan Pakai : Penyakit Obstruksi Saluran napas


dan enyakit paru obstruktif kronik (PPOK): 1
inhalasi sebanyak 2 kali/hari.
P1 inhalasi sebanyak 2 kali/hari.

Produsen :

c) Salmeflo

Komposisi : Salmeterol Xinafoate 50 mcg,


Fluticasone Propionate 250 mcg

Indikasi : Asma

Aturan pakai : 1 x sehari 1 kapsul dihirup/inhalasi

Produsen : Abad Dua Satu Makmur

d) Avamys

Komposisi : Fluticasone furoate 27.5 mcg

Indikasi : Rhinorrhea, hidung tersumbat/gatal, &


alergi rinitis

Aturan pakai : setiap 10-12 jam sesuai kebutuhan,


namun jangan lebih dari dua kali semprot per hari.

Produsen : GlaxoSmithKline Indonesia

e) Flixonase Nasal Spray


Komposisi : Fluticasone propionate 50 mcg

Indikasi : polip hidung, rhinitis alergi, asma dan


dermatitis

Aturan Pakai : Dewasa dan anak-anak berusia di


atas 12 tahun, semprotkan 100 mcg (2 semprotan)
ke dalam tiap lubang hidung 1 kali sehari di pagi
hari.Dosis dapat ditingkatkan hingga 2 kali sehari,
namun tetap diperhatikan

Produsen : GlaxoSmithKline Indonesia

b. Budesonide
1) Indikasi :  mengatasi berbagai kondisi peradangan, seperti asma, rhinitis
alergi, croup, atau penyakit Crohn
2) Efek samping : Pusing, Sakit kepala, Merasa lelah, Kulit menipis dan mudah
memar, Sakit perut, mual, muntah, kembung, atau konstipasi, Sakit saat buang air
kecil.
3) Brand Name :
a) Symbicort

Komposisi :  Budesonide 160 mcg, Formoterol


Fumarate 4.5 mcg

Indikasi : Asma

Aturan pakai : Dewasa dan remaja usia di atas 12


tahun : Dosis tergantung dari beratnya gejala, 2
inhalasi perhari. Dosis pemeliharaan : 2 x sehari 2
inhalasi. PPOK : Dewasa : 2 inhalasi 2 kali sehari
Disemprotkan ke dalam mulut sambil dihirup

Produsen : AstraZeneca

4. Mukolitik dan Ekspektoransia


4.1 Mukolitik
Mukolitik adalah obat yang bekerja dengan mengurangi kekentalan dahak
sehingga diharapkan dahak tersebut menjadi lebih mudah dikeluarkan.
a. Ambroksol
1) Indikasi : Ambroksol adalah obat yang digunakan untuk memecah dahak,
digunakan pada terapi gangguan pernafasan terkait mukus yang kental atau
berlebih.
2) Efek samping : Mual atau muntah, Diare
3) Brand Name :
a) Erlapect
Komposisi : Tablet Kandungan: Ambroxol 30 mg
Sirup Kandungan: Ambroxol 15 mg / 5 ml

Indikasi : Batuk Berdahak


Dosis : Erlapect Tablet :
1 tablet, diminum 3 kali sehari atau 2 tablet, diminum 3
kali sehari.
Erlapect Sirup :
2 sendok takar, diminum 3 kali sehari atau 4 sendok
takar, diminum 3 kali sehari
Produsen : Erela

b) Etabroxol

Komposisi : Ambroxol 30 mg/ 5 mL

Indikasi :Obat mukolitik atau pengencer dahak,


meningkatkan sekresi di saluran pernapasan dengan
meningkatkan produksi surfaktan paru dan merangsang
aktivitas siliaris.

Aturan pakai : Dewasa dan anak-anak 12 tahunkeatas:


1 sendoktakar 5 ml sebanyak 2-3 kali/hari
Anak-anak 6-12 tahun: ½ sendoktakar 5 ml (2,5 ml)
sebanyak 2-3 kali/hari

Produsen : Errita pharma


c) Mucos

Komposisi :
Tablet : Ambroxol Hydrochloride 30 mg
Sirup : Ambroxol Hydrochloride 15 mg/ 5 m
Drops:Ambroxol Hydrochloride 15 mg/mL

Indikasi : Batuk berdahak

Aturan pakai : Dewasa: 1 tablet, diminum 2-3 kali


sehari.
Anak usia 6-12 tahun ½ tablet, diminum 2-3 kali
sehari.
Mucopect Sirup
Anak usia < 2 tahun: ½ sendok takar (2.5 mL),
diminum 2 kali sehari.
Anak usia 2-6 tahun: ½ sendok takar (2.5 mL),
diminum 3 kali sehari.
Anak usia 6-12 tahun: 1 sendok takar (5 mL),
diminum 2-3 kali sehari.
Mucopect Drops
Anak usia < 2 tahun: dosis 1 mL, diminum 2 kali
sehari.

Produsen : Meprofarm Indonesia.

d) Nuvopec

Komposisi : Sirup Ambroxol HCl 15 mg/ 5 ml


Tablet : Ambroxol HCl 30 mg

Indikasi : Untuk mengobati batuk berdahak.


Nuvopec bekerja dengan cara mengecerkan dahak
yang tersumbat di saluran pernapasan.

Aturan pakai : Nuvopec Tablet: 1-2 tablet,


diminum 3 kali sehari. , Nuvopec Sirup: 2-4
sendok teh (10 ml-20 ml), diminum 3 kali sehari.

Produsen : Novapharin
b. Asetilsistein

1) Indikasi : Acetylcysteine atau asetilsistein adalah obat untuk memecah lendir


yang ada di mulut, tenggorokan, danparu-paru.

2) Efek samping : Sesak dada atau kesulitan bernapas, Lengket di sekitar wajah
yang terkenatopeng nebulizer, Bercakputihatauluka di dalammulutatau di
bibirAnda, Mual dan muntah., Demam, pilek, saki tenggorokan

3) Brand name :

a) Nalitik

Komposisi : Kapsul Acetylcysteine 200 mg

Indikasi : mengencerkan dahak dan menurunkan


mukovisidosis (produksi lender yang berlebih)

Aturan pakai : Dewasa: 1 kapsul, diminum 3 kali


sehari.

Produsen : Mahakam Beta Farma

b) Pectocil

Komposisi : Kapsul Acetylcysteine 200 mg

Indikasi : untuk menangani bronkitis akut atau


kronis, emfisema paru, mucoviscidosis, serta asma
bronkial yang disertai kesulitan pengeluaran
dahak.

Aturan pakai : Dewasa: 1 kapsul diminum 3 kali


sehari. Maksimal: 3 kapsul setiap hari.
Anak usia > 6 tahun: 1 kapsul diminum 2-3 kali
sehari

Produsen : Soho Industri Farmasi

c. Bromheksin

1) Indikasi : Bromhexine berfungsi mengencerkan dahak di saluran pernapasan.


Obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja sel yang memprodusi dahak
atau mukus, sehingga menghasilkan dahak yang tidak kental dan mudah untuk
dikeluarkan

2) Efek samping : Pusing, sakit kepala, maul, muntah, perut kembung, diare

3) Brand Name :

a) Bisolvon

Komposisi : Tablet : Bromhexine HCl 8 mg


Sirup: Per 5 mL: BromhexineHCl 4 mg, guaifenesin 100
mg

Indikasi : Obat yang digunakan untuk mengencerkan


dahak.

Aturan pakai :
Tablet : Dewasa dan anak > 10 tahun : 3 kali sehari 1
tablet. Anak 5-10 tahun : 3 kali sehari 1/2 tablet. Anak
2-5 tahun : 2 kali sehari 1/2 tablet.
Dewasa dan Anak diatas 12 tahun:10 ml (sendok takar 5
ml), diberikan 3 kali perhari. Anak 6-12 tahun: 5 ml (1
sendok takar 5 ml), diberikan 3 kali per hari. Anak 2-6
tahun: 2.5 ml (setengah sendok takar 5 ml), diberikan 3
kali per hari.

Produsen :

b) Mucosolvan

Komposisi : Tablet Bromhexine HCl 8 mg


Sirup : Bromhexine HCl setara bromhexine 4 mg / 5 ml
syrup

Indikasi : di gunakan untuk mengobati penyakit saluran


pernafasan akibat sekresi dahak/mukus yang berlebihan
dan kental.

Aturan pakai : Anak diatas 10 tahun dan dewasa: 1


tablet di minum 3 kali sehari.
Anak 5-10 tahun: ½ tablet, di minum 3 kali sehari.
Anak 2-5 tahun: ¼ tablet, di minum 2 kali sehari.

Produsen : Kalbe farma


c) Mucohexin

Komposisi :
Tablet : Bromhexine Hydrochloride 8 mg.
Sirup : Bromhexine Hydrochloride 4 mg/5 mL

Indikasi : digunakan untuk mengatasi dahak berlebih


pada saluran pernapasan yang biasa digunakan oleh
penderita bronkitis.

Aturan pakai :
Mucohexin Tablet: Dewasa dan anak usia > 10 tahun: 1
tablet diminum 3 kali sehari, Anak usia 5-10 tahun: ½
tablet diminum 3 kali sehari, Anak usia 2-5 tahun: ½
tablet diminum 2 kali sehari.
Mucohexin Sirup : Dewasa dan anak usia > 10 tahun: 2
sendok teh diminum 3 kali sehari, Anak usia 5-10 tahun:
1 sendok teh diminum 3 kali sehari, Anak usia 2-5
tahun: ½ sendok teh diminum 3 kali sehari

Produsen : Sanbe Farma

d) Lexovan

Komposisi : Bromhexine HCl 4mg/ml

Indikasi : obat yang digunakan untuk mengencerkan dahak


pada saluran pernapasan atau yang disebut juga dengan
mukolitik.

Aturan pakai : Dewasa: 8-16 mg, 3 kali sehari, Anak-anak


usia 2-5 tahun: 8 mg per hari, yang dapat dibagi ke dalam 2-3
jadwal konsumsi, Anak-anak usia 6-11 tahun: 4-8 mg, 3 kali
sehari, Anak-anak usia ≥ 12 tahun: Sama dengan dosis
dewasa.

Produsen : Molex Ayus

4.2 Ekspetoransia
Zat ini memperbanyak produksi dahak yang encer dan dengan demikian
mengurangi kekentalannya sehingga mempermudah pengeluarannya dengan
batuk. Mekanisme kerjanya adalah merangsang reseptor di mukosa lambung
yang kemudian meningkatkan kegiatan kelenjar sekresi dari saluran lambung
usus dan sebagai reflex memperbanyak sekresi dari kelenjar yang berada di
saluran napas.
a. Ammonium klorida
1) Indikasi : obat yang digunakan untuk mengatasi batuk berdahak
2) Efek samping : hanya terjadi pada dosis tinggi dan berupa acidosis
(khusus pada anak-anak dan pada pasien ginjal) dan gangguan lambung
(mual, muntah), karena sifat yang merangsang mukosa.
3) Brand name obat
Kombinasi ammonium klorida dengan obat alergi
a) Bufagon expectorant

Komposisi : Tiap 5 ml
Promethazine HCL 2,5 mg
Ephedrine HCL 2,5 mg
Ammonium chloride 100 mg

Indikasi: Mengobati batuk yang diakibatkan oleh


alergi, hidung tersumbat dan bersin-bersin
Aturan pakai :
Dewasa : 3 sendok takar ( 15 ml) sebanyak 3
kali/hari
Anak-anak 6-12 tahun : 1-2 sendok takar ( 5-10 ml)
sebanyak 3 kali/har
Kemasan: 1 botol @ 60 ml
b) fenidryl
Komposisi :
Difenhiddramin HCL 12,5 mg
Ammonium klorida 125 mg/5ml
Indikasi
Untuk meredakan batuk berdahak dan meredakan
batuk yang disebabkan oleh alergi
Aturan pakai
Anak usia 6-12 tahun : diminum 3-4 x sehari ½-1
sendok takar
Dewasa; diminum 3-5 x sehari 1-2 sendok takar
Efek samping : Mual, muntah, demam, ruam
Produsen : Ifars

c) OBH

Komposisi: Tiap 15 ml mengandung


Succus liquiritiae 500 mg, Ammonium clorida 300 mg
SASA 300 mg
Indikasi : Batuk berdahak
Dosis : Dewasa : 3-4 x sehari 1 sendok makan
Anak : 3-4 x sehari 1 sendok the
Efek samping : Mengantuk

Produsen: Ikapharmindo
d) Pectorin

Komposisi :
Ammonium choloridium 87,5 mg
Gliceryl guaiakolat 50 mg
Glycyrrhizae succus 165 mg
Ephedrine hydrochloride 2,5 mg
CTM 1,3 mg
Extractum thymie 0,15 ml
Indikasi : Untuk mengobati batuk karena flu, influenza,
bronchitis, asma dll
Dosis
Dewasa : sehari 3-4 x sehari ( 3 sendok takar)
Anak-anak : 6-12 tahun sehari 3-4 kali ( 7,5 ml)
Produsen : Itrasal
e) Ifarsyl plus

Komposisi :
Ammonium chloride 100 mg
Dextromerthopan HBr 10 mg
Guaifenesin 32,5 mg
CTM 3 mg
Indikasi : Meringankan gejala batuk berdahak, batuk
karena alergi, dan hidung tersumbat yang disertai flu
Aturan pakai :
Dewasa dan anak-anak lebih dari 12 tahun : `02 sendok
teh, 3-4 x sehari
Anak usia 5 tahun : ½-1 sendok teh, 3-4 kali sehari.
Produsen : Ifars

b. Guaifenesin (Gliseril Guaiakolat)


Guaifenesin adalah obat untuk mengencerkan dahak, sehingga dahak lebih
mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan, obat ini sering dikombinasikan
dengan obat lain di dalam produk obat flu dan batuk.
a) Anakonidin

Komposisi : Tiap 5 ml mengandung Dextromethrophan HBr 5 mg,


Guaifenesin 25 mg, Pseudoephedrine HCL 7,5 mg, CTM 0,5 mg

Indikasi : Meringankan batuk & pilek.


Dosis
Anak 2-5 tahun : 3 kali sehari 1 sendok takar ( 5ml)
Anak 6-12 tahun : 3 kali sehari 2 sendok takar ( 10ml)
Efek samping
Dapat menyebabkan mengantuk , tidak dianjurkan mengemudi
setelah mengonsumsi obat ini
Produsen: Konimex
b) Konidin
Komposisi : Guaifenesin 100 mg,Dextromethorpan HBr 5 mg,
CTM 2 mg, Sirup : Tiap 5 ml mengandung
Klorfeniramin maleat 1 mg,Dekstrometorfan HBr 10 mg,
Glyceryl gualacolate 100 mg.
Indikasi : Untuk mengatasi batuk karena alergi, flu, pilek
Dosis
Dewasa dan anak-anak > 12 tahun: 3 x sehari 1-2 tablet
Anak-anak 6-12 tahun : 3 x sehari ½ -1 tablet
Anak-anak 3-6 tahun: 3x sehari ¼ -1/2 tablet
Bentuk sediaan : Tablet

Produsen : Konimex

c) Hufagrip forte

Komposisi : Mengandung zat aktif


Paracetamol 500mg, Ephedrine hcl 5 mg, CTM 2 mg, Glycerol
guaiacolat 50 mg
Indikasi: Untuk meringankan gejala-gejala batuk pilek yang
menyertai influenza
Dosis : Dewasa : 3 kali sehari 1-2 kaplet
Anak: 3 kali sehari ½ kaplet
Produsen : Gratia Husada Farma

2.3 Pengertian, Gejala dan Penyebab Batuk


2.3.1 Pengertian batuk
Batuk adalah reflex fisiologi protektif yang bermanfaat untuk mengeluarkan
dan membersihkan saluran pernapasan dari dahak, debu, zat perangsang asing
yang dihirup, partikel-partikel asing dan unsur-unsur infeksi. Batuk biasanya
merupakan gejala infeksi saluran pernapasan atas (misalnya batuk-pilek, flu)
dimana sekresi hidung dan dahak merangsang saluran pernapasan. Batuk juga
merupakan cara untuk menjaga jalan pernapasan tetap bersih.
Batuk dapat dibedakan menjadi dua jenis batuk, yaitu :
1. Batuk produktif, merupakan suatu mekanisme perlindungan dengan
fungsi megeluarkan zat-zat asing (kuman, debu, dan sebagianya) dan
dahak dari batang tenggorok seperti duraikan diatas. Batuk ini pada
hakikatnya tidak boleh ditekan oleh obat pereda. Tetapi dalam praktik
seringkali batuk yang hebat mengganggu tidur dan meletihkan pasien
ataupun berbahaya, misalnya setelah pembedahan. Untuk meringankan
dan mengurangi frekuensi batuk umumnya dilakukan terapi
simptomatis dengan terapi obat-obat batuk. Yaitu zat pelunak,
ekspektoransia, mukolitika dan pereda batuk.
2. Batuk non produktif, bersifat kering tanpa adanya dahak misalnya pada
batuk rejan, atau juga karena pengeluarannya memang tidak mugkin,
seperti pada tumor. Batuk menggelitik ini tidak ada manfaatnya,
menjengkelkan dan sering kali mengganggu tidur. Bila tidak diobati,
batuk demikian akan berulang terus karena pengeluaran udara yang
cepat pada waktu batuk akan kembali merangsang mukosa tenggorok
dan farynx.

2.3.2 Gejala batuk


Tanda dan gejala batuk antara lain, Pengeluaran udara dari saluran pernapasan
secara kuat, yang mungkin disertai dengan pengeluaran dahak serta
Tenggorokan sakit dan gatal.
2.3.3 Penyebab Batuk
1. Infeksi
a. Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan.
Misal flu, bronkhitis, dan penyakit yang cukup serius meskipun agak
jarang yaitu pneumonia, TBC dan kanker paru-paru.
b. Penyebab lain  Tumor dan juga efek samping dari obat (penghambat
ACE), gejala terpenting penyakit kanker paru, gejala lazim penyakit
tifus dan dekompensasi jantung terutama pada manula, penyakit cacing
(cacing gelang), dan keadaan psikis (kebiasaan atau “tic”).
2. Alergi
a. Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran
pernapasan .Seperti : debu, asap, cairan dan makanan
b. Mengalirnya cairan hidung ke arah tenggorokan dan masuk ke saluran
pernapasan. Misal : rinitis alergika, batuk pilek
c. Penyempitan saluran pernapasan misal pada asma
2.4 Penggolongan obat batuk
1. Ekspetoransia
Zat ini memperbanyak produksi dahak yang encer dan dengan demikian
mengurangi kekentalannya sehingga mempermudah pengeluarannya dengan
batuk. Mekanisme kerjanya adalah merangsang reseptor di mukosa lambung yang
kemudian meningkatkan kegiatan kelenjar sekresi dari saluran lambung usus dan
sebagai reflex memperbanyak sekresi dari kelenjar yang berada di saluran napas.
a. Ammonium klorida
1) Indikasi : obat yang digunakan untuk mengatasi batuk berdahak
2) Efek samping : Hanya terjadi pada dosis tinggi dan berupa acidosis
(khusus pada anak-anak dan pada pasien ginjal) dan gangguan lambung
(mual, muntah), karena sifat yang merangsang mukosa.
3) Brand name obat:

Kombinasi ammonium klorida dengan obat alergi


a) Bufagon expectorant

Komposisi : Tiap 5 ml : Promethazine HCL 2,5 mg,


Ephedrine HCL 2,5 mL, Ammonium chloride 100 mg
Indikasi: Mengobati batuk yang diakibatkan oleh alergi,
hidung tersumbat dan bersin-bersin
Aturan pakai :
Dewasa : 3 sendok takar ( 15 ml) sebanyak 3 kali/hari
Anak-anak 6-12 tahun : 1-2 sendok takar ( 5-10 ml)
sebanyak 3 kali/hari
Produsen :

b) fenidryl

Komposisi : Difenhiddramin HCL 12,5 mg, Ammonium


klorida 125 mg/5ml
Indikasi : Untuk meredakan batuk berdahak dan meredakan
batuk yang disebabkan oleh alergi
Aturan pakai: Anak usia 6-12 tahun : diminum 3-4 x sehari
½-1 sendok takar, Dewasa diminum 3-5 x sehari 1-2
sendok takar
Efek samping : Mual, muntah, demam, ruam
Produsen : Ifars

c) OBH

Komposisi: Tiap 15 ml mengandung


Succus liquiritiae 500 mg, Ammonium clorida 300 mg, SASA 300
mg
Indikasi : Batuk berdahak
Dosis : Dewasa : 3-4 x sehari 1 sendok makan
Anak : 3-4 x sehari 1 sendok teh
Efek samping : Mengantuk

Produsen: Ikapharmindo

d) Pectorin

Komposisi :
Ammonium choloridium 87,5 mg, Gliceryl guaiakolat 50 mg
Glycyrrhizae succus 165 mg, Ephedrine hydrochloride 2,5 mg
CTM 1,3 mg, Extractum thymie 0,15 ml
Indikasi : Untuk mengobati batuk karena flu, influenza,
bronchitis, asma dll
Dosis
Dewasa : sehari 3-4 x sehari ( 3 sendok takar)
Anak-anak : 6-12 tahun sehari 3-4 kali ( 7,5 ml)
Produsen : Itrasal
e) Ifarsyl plus
Komposisi :Ammonium chloride 100 mg,Dextromerthopan
HBr 10 mg, Guaifenesin 32,5 mg, CTM 3 mg
Indikasi : Meringankan gejala batuk berdahak, batuk karena
alergi, dan hidung tersumbat yang disertai flu
Aturan pakai :
Dewasa dan anak-anak lebih dari 12 tahun : `02 sendok teh,
3-4 x sehari
Anak usia 5 tahun : ½-1 sendok teh, 3-4 kali sehari.
Produsen : Ifars

b. Guaifenesin (Gliseril Guaiakolat)


Guaifenesin adalah obat untuk mengencerkan dahak, sehingga dahak lebih
mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan, obat ini sering dikombinasikan
dengan obat lain di dalam produk obat flu dan batuk.
a) Anakonidin

Komposisi: Tiap 5 ml mengandung :Dextromethrophan HBr 5


mg,Guaifenesin 25 mg, Pseudoephedrine HCL 7,5 mg, CTM
0,5 mg
Indikasi :
Dosis
Anak 2-5 tahun : 3 kali sehari 1 sendok takar ( 5ml)
Anak 6-12 tahun : 3 kali sehari 2 sendok takar ( 10ml)
Efek samping
Dapat menyebabkan mengantuk , tidak dianjurkan mengemudi
setelah mengonsumsi obat ini
Produsen: Konimex

b) Konidin

Komposisi :
Guaifenesin 100 mg, Dextromethorpan HBr 5 mg, CTM 2
mg
Indikasi : Untuk mengatasi batuk karena alergi, flu, pilek
Dosis
Dewasa dan anak-anak > 12 tahun: 3 x sehari 1-2 tablet
Anak-anak 6-12 tahun : 3 x sehari ½ -1 tablet
Anak-anak 3-6 tahun: 3x sehari ¼ -1/2 tablet
Bentuk sediaan : Tablet
Produsen : Konimex

c) Hufagrip forte

Komposisi :
Mengandung zat aktif Paracetamol 500mg, Ephedrine hcl
5 mg, CTM 2 mL, Glycerol guaiacolat 50 mg
Indikasi: Untuk meringankan gejala-gejala batuk pilek
yang menyertai influenza
Dosis
Dewasa : 3 kali sehari 1-2 kaplet
Anak: 3 kali sehari ½ kaplet
Bentuk sediaan : Kaplet

2. Mukolitik
Mukolitik adalah obat yang bekerja dengan mengurangi kekentalan dahak
sehingga diharapkan dahak tersebut menjadi lebih mudah dikeluarkan.
a. Ambroksol
1) Indikasi : Ambroksol adalah obat yang digunakan untuk memecah dahak,
digunakan pada terapi gangguan pernafasan terkait mukus yang kental atau
berlebih.
2) Efek samping : Mual atau muntah, Diare
3) Brand Name :
a) Erlapect
Komposisi : Tablet Kandungan: Ambroxol 30 mg
Sirup Kandungan: Ambroxol 15 mg / 5 ml

Indikasi : Batuk Berdahak


Dosis : Erlapect Tablet :
1 tablet, diminum 3 kali sehari atau 2 tablet, diminum 3 kali
sehari.
Erlapect Sirup :
2 sendok takar, diminum 3 kali sehari atau 4 sendok takar,
diminum 3 kali sehari
Produsen : Erela
b) Etabroxol

Komposisi : Ambroxol 30 mg/ 5 mL

Indikasi :Obat mukolitik atau pengencer dahak,


meningkatkan sekresi di saluran pernapasan dengan
meningkatkan produksi surfaktan paru dan merangsang
aktivitas siliaris.

Aturan pakai : Dewasa dan anak-anak 12 tahunkeatas:


1 sendoktakar 5 ml sebanyak 2-3 kali/hari
Anak-anak 6-12 tahun: ½ sendoktakar 5 ml (2,5 ml)
sebanyak 2-3 kali/hari

Produsen : Errita pharma

c) Mucos

Komposisi : Tablet : Ambroxol Hydrochloride 30


mg, Sirup : Ambroxol Hydrochloride 15 mg/ 5 m,
Drops:Ambroxol Hydrochloride 15 mg/mL

Indikasi : Batuk berdahak

Aturan pakai : Dewasa: 1 tablet, diminum 2-3 kali


sehari.
Anak usia 6-12 tahun ½ tablet, diminum 2-3 kali
sehari.
Mucopect Sirup
Anak usia < 2 tahun: ½ sendok takar (2.5 mL),
diminum 2 kali sehari.
Anak usia 2-6 tahun: ½ sendok takar (2.5 mL),
diminum 3 kali sehari.
Anak usia 6-12 tahun: 1 sendok takar (5 mL),
diminum 2-3 kali sehari.
Mucopect Drops
Anak usia < 2 tahun: dosis 1 mL, diminum 2 kali
sehari.

Produsen : Meprofarm Indonesia.

d) Nuvopec

Komposisi : Sirup Ambroxol HCl 15 mg/ 5 ml


Tablet : Ambroxol HCl 30 mg

Indikasi : Untuk mengobati batuk berdahak.


Nuvopec bekerja dengan cara mengecerkan dahak
yang tersumbat di saluran pernapasan.

Aturan pakai : Nuvopec Tablet: 1-2 tablet,


diminum 3 kali sehari. , Nuvopec Sirup: 2-4
sendok teh (10 ml-20 ml), diminum 3 kali sehari.

Produsen : Novapharin

b. Asetilsistein

1) Indikasi : Acetylcysteine atau asetilsistein adalah obat untuk memecah


lendir yang ada di mulut, tenggorokan, danparu-paru.

2) Efek samping : Sesak dada atau kesulitan bernapas, Lengket di sekitar


wajah yang terkenatopeng nebulizer, Bercakputihatauluka di
dalammulutatau di bibirAnda, Mual dan muntah., Demam, pilek, saki
tenggorokan

3) Brand name

a) Nalitik

Komposisi : Kapsul Acetylcysteine 200 mg

Indikasi : mengencerkan dahak dan menurunkan


mukovisidosis (produksi lender yang berlebih)

Aturan pakai : Dewasa: 1 kapsul, diminum 3 kali


sehari.

Produsen : Mahakam Beta Farma

b) Pectocil
Komposisi : Kapsul Acetylcysteine 200 mg

Indikasi : untuk menangani bronkitis akut atau


kronis, emfisema paru, mucoviscidosis, serta asma
bronkial yang disertai kesulitan pengeluaran
dahak.

Aturan pakai : Dewasa: 1 kapsul diminum 3 kali


sehari. Maksimal: 3 kapsul setiap hari.
Anak usia > 6 tahun: 1 kapsul diminum 2-3 kali
sehari

Produsen : Soho Industri Farmasi

c. Bromheksin

1) Indikasi : Bromhexine berfungsi mengencerkan dahak di saluran


pernapasan. Obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja sel yang
memprodusi dahak atau mukus, sehingga menghasilkan dahak yang tidak
kental dan mudah untuk dikeluarkan.

2) Efek samping : Pusing, sakit kepala, maul, muntah, perut kembung, diare

3) Brand Name :

a) Bisolvon

Komposisi : Tablet : Bromhexine HCl 8 mg


Sirup: Per 5 mL: BromhexineHCl 4 mg, guaifenesin 100 mg

Indikasi : Obat yang digunakan untuk mengencerkan dahak.

Aturan pakai :
Tablet : Dewasa dan anak > 10 tahun : 3 kali sehari 1 tablet.
Anak 5-10 tahun : 3 kali sehari 1/2 tablet. Anak 2-5 tahun : 2
kali sehari 1/2 tablet.
Dewasa dan Anak diatas 12 tahun:10 ml (sendok takar 5 ml),
diberikan 3 kali perhari. Anak 6-12 tahun: 5 ml (1 sendok
takar 5 ml), diberikan 3 kali per hari. Anak 2-6 tahun: 2.5 ml
(setengah sendok takar 5 ml), diberikan 3 kali per hari.

Produsen :

b) Mucosolvan
Komposisi : Tablet Bromhexine HCl 8 mg
Sirup : Bromhexine HCl setara bromhexine 4 mg / 5 ml syrup

Indikasi : di gunakan untuk mengobati penyakit saluran


pernafasan akibat sekresi dahak/mukus yang berlebihan dan
kental.

Aturan pakai : Anak diatas 10 tahun dan dewasa: 1 tablet di


minum 3 kali sehari.
Anak 5-10 tahun: ½ tablet, di minum 3 kali sehari.
Anak 2-5 tahun: ¼ tablet, di minum 2 kali sehari.

Produsen : Kalbe farma

c) Mucohexin

Komposisi :
Tablet : Bromhexine Hydrochloride 8 mg.
Sirup : Bromhexine Hydrochloride 4 mg/5 mL

Indikasi : digunakan untuk mengatasi dahak berlebih pada


saluran pernapasan yang biasa digunakan oleh penderita
bronkitis.

Aturan pakai :
Mucohexin Tablet: Dewasa dan anak usia > 10 tahun: 1 tablet
diminum 3 kali sehari, Anak usia 5-10 tahun: ½ tablet
diminum 3 kali sehari, Anak usia 2-5 tahun: ½ tablet diminum
2 kali sehari.
Mucohexin Sirup : Dewasa dan anak usia > 10 tahun: 2
sendok teh diminum 3 kali sehari, Anak usia 5-10 tahun: 1
sendok teh diminum 3 kali sehari, Anak usia 2-5 tahun: ½
sendok teh diminum 3 kali sehari

Produsen : Sanbe Farma

d) Lexovan
Komposisi : Bromhexine HCl 4mg/ml

Indikasi : obat yang digunakan untuk mengencerkan dahak


pada saluran pernapasan atau yang disebut juga dengan
mukolitik.

Aturan pakai : Dewasa: 8-16 mg, 3 kali sehari, Anak-anak


usia 2-5 tahun: 8 mg per hari, yang dapat dibagi ke dalam 2-3
jadwal konsumsi, Anak-anak usia 6-11 tahun: 4-8 mg, 3 kali
sehari, Anak-anak usia ≥ 12 tahun: Sama dengan dosis
dewasa.

Produsen : Molex Ayus

3. Antitusif
Antitusif adalah obat yang digunakan untuk mengurangi gejala batuk akibat
berbagai sebab termasuk infeksi virus pada saluran napas atas. Obat ini tidak
dianjurkan untuk pemakaian kronik. Obat antitusif terbagi menjadi dua kelas yaitu
obat perifer dan sentral. Obat perifer bekerja dengan menurunkan sensitifitas
reseptor batuk di paru.
a. Codein
1) Indikasi : Meredakan nyeri ringan hingga sedang pada pasien dewasa dan
batuk bkeringb disertai nyeri pada dewasa pada dosis terapieutik minimal
yang aman.
2) Efek samping : Konstipasi, mengantuk, kebingungan, pusing, sakit kepala
3) Brand Name :
a) Condikaf codein

Komposisi : Codikaf tablet 10 mg: kodein fosfat 10 mg,


Codikaf tablet 15 mg: kodein fosfat 15 mg, Codikaf tablet 20
mg: kodein fosfat 20 mg.

Indikasi: Mengatasi nyeri ringan hingga


sedang,Mengatasi batuk kering (antitusif).

Aturan pakai : Dewasa :15-30 mg sebanyak 3-4 kali/hari


Anak anak : 2-5 tahun: 3 mg sebayak 3-4 kali/hari, 6-12
tahun: 7,5-15 mg sebanyak 3-4 kali/hari.

Produsen : Kimia Farma

b) Condipront
Komposisi : Sirup : Tiap 5 ml mengandung Codeine anhydrate
11,11 mg dan Phenyltoloxamine 3,67 mg.
Kapsul : terkandung 30 mg codeine anhidrat, 10 mg
feniltoloksamin, dan 100 mg guaifenesin.

Indikasi :Meredakan batuk yang bisa disebabkan oleh alergi dan


infeksi.

Aturan pakai : Dikonsumsi pada pagi dan sore hari.


Dewasa dan anak-anak berusia 14 tahun ke atas: 3 sendok takar
5 ml (15 ml) sebanyak 2 kali/hari.
Anak-anak : 2-4 tahun: ½ sendok takar (2,5 ml) sebanyak 2
kali/hari, 4-6 tahun: 1 sendok takar 5 ml sebanyak 2 kali/hari, 6-
14 tahun: 2 sendok takar 5 ml (10 ml) sebanyak 2 kali/hari.
Untuk dewasa dan anak-anak berusia di atas 14 tahun adalah 1
kapsul, 2 kali sehari (pagi dan sore)

Produsen : Kimia Farma

b. Noskapin
Noscapine merupakan obat antitusif yang bisa menekan refleks batuk, yaitu
dengan cara menghambat respon dan penumpukan bradikinine yang berperan
dalam merangsang batuk, sehingga obat ini dapat digunakan untuk meredakan
batuk kering.
1) Indikasi : Meredakan batuk kering
2) Efek samping : Mual atau rasa tidak nyaman di perut
3) Brand name :
a) Dextrosin

Komposisi : Per 5 mL : Dextromethorphan HBr 15 mg,


Phenylpropanolamine HCl 12.5 mg, Diphenhydramine HCl 5 mg,
Glyceryl guaiacolate 50 mg

Indikasi : Batuk dan gejala lain yang berkaitan dengan saluran napas

Aturan pakai : Dewasa : 5 mL 3 x sehari. Anak 6-12 thn : 2.5 mL 3


x sehari, Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

Produsen :Otto Pharmaceuticals


b) Flucodin

Komposisi : Parasetamol 500 mg, noskapin 10 mg, gliseril


guaiakolat 50 mg, klorpeniramin maleat 2 mg, fenilpropanolamin
HCL 15 mg.

Indikasi : Meredakan batuk

Aturan pakai : Dewasa 1 tablet 3 kali sehari. Anak usia diatas 6


tahun 1/2 tablet 3 kali sehari. Dapat diberikan bersama makanan

Produsen : Coronet Crown

c) Longatin

Komposisi:Kapsul Longatin 25 mg : Noscapin 25 mg, Longatin


50 mg : Noscapin 50 mg.

Indikasi: Batuk yang disebabkan oleh Bronkhitis akut &


khronis, Laringitis, Trakhitis, Flu, Pilek.

Aturan pakai : Sebelum atau sesudah makan, . Dewasa : 4 x


sehari 25-50 mg

Produsen : Actavis

d) Mercotin

Komposisi: Per-mL : Noscapine 10 mg

Indikasi: Mengatasi batuk kering

Aturan pakai : Dewasa : 10 tetes. Anak 6-12 tahun : 5


tetes. Bayi : 2 tetes. Semua dosis diberikan 3-4 x sehari.
Sebelum atau sesudah makan

Produsen : Eisai

c. Dekstrometorfan
Dextromethorphan merupakan obat penekan respon batuk. Obat ini bekerja
dengan cara menghambat respon atau refleks batuk di otak.
1) Indikasi : Batuk kering tidak produkitf
2) Efek samping: Psikosis (hiperaktif dan halusinasi) pada dosis besar,
depresi pernapasan pada dosis besar.
3) Brand name :
a) Decolsin

Komposisi : Kapsul : Paracetamol 400 mg, Pseudoephedrine


HCl 30 mg, Chlorpheniramine maleate 1 mg,
Dextromethorphan HBr 10 mg, Guaifenesin 50 mg
Sirup: Per 5 mL: Paracetamol 250 mg, Pseudoephedrine HCL
15 mg, Chlorpheniramine maleate 1 mg, Dextromethorphan
HBr 5 mg, Guaifenesin 50 mg

Indikasi : Meredakan batuk yang menyertai gejala-gejala flu


seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin

Aturan pakai : Dewasa : 3 kali sehari 1 kapsul


Dewasa : 2-4 sendok takar 5 mL; Anak 7-12 tahun : 1-2
sendok takar 5 mL, Anak 2-6 tahun : sesuai petunjuk dokter.
Semua dosis diiberikan 3-4 x sehari. Dikonsumsi sebelum
atau sesudah makan.

Produsen : Sirup : Probus , Kapsul : Darya varia laboratoria

b) Alpara

Komposisi:
Kaplet : Paracetamol 500 mg, Phenylpropanolamine HCl 12.5
mg, Chlorpheniramine Maleate 2 mg, Dextromethorphan HBr 15
mg.
Sirup : Prekusor, Per 5 mL : Paracetamol 125 mg,
Phenylpropanolamine HCl 3.125 mg, Chlorpheniramine maleate
0.5 mg, Dextromethorphan HBr 3.75 mg

Indikasi: Obat ini digunakan untuk meringankan gejala flu


seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin
yang disertai batuk.

Aturan pakai : Dewasa dan diatas 12 tahun : 3 kali sehari 1


kaplet. Anak 6-12 tahun : 3 kali sehari 0.5 kaplet
Sirup : Anak-anak 6-12 tahun : 10ml 3x sehari, setelah makan

Produsen : Molex Ayus Pharmaceutical


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
, Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan yang ditandai oleh
inflamasi, peningkatan reaktivitas terhadap berbagai stimulus, dan sumbatan
saluran napas yang bisa kembali spontan atau dengan pengobatan yang sesuai.
Berdasarkan mekanisme kerjanya obat asma dapat dibagi dalam beberapa
kelompok, yaitu zat-zat yang menghindari degranulasi mast-cells (anti-alergika)
dan zat-zat yang meniadakan efek mediator (bronchodilator, antihistaminika,
mukolitik dan ekspektoransia, serta kortikosteroida).
Batuk adalah reflex fisiologi protektif yang bermanfaat untuk mengeluarkan
dan membersihkan saluran pernapasan dari dahak, debu, zat perangsang asing
yang dihirup, partikel-partikel asing dan unsur-unsur infeksi. Batuk biasanya
merupakan gejala infeksi saluran pernapasan atas (misalnya batuk-pilek, flu)
dimana sekresi hidung dan dahak merangsang saluran pernapasan. Batuk juga
merupakan cara untuk menjaga jalan pernapasan tetap bersih. Batuk dapat
dibedakan menjadi dua jenis batuk, yaitu : batuk produktif dan non produktif.
Tanda dan gejala batuk antara lain, Pengeluaran udara dari saluran pernapasan
secara kuat, yang mungkin disertai dengan pengeluaran dahak serta Tenggorokan
sakit dan gatal. Batuk disebabkan karena infeksi dan alergi. Penggolongan obat
batuk yaitu golongan ekspektoransia, mukolitik, antitusif.

3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa mampu belajar dengan baik agar nantinya mampu
melakukan pelayanan kefarmasian dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai