Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 12

PBL KLINIS 1. Era Ndaru Tata Negari (2107062058)


2. Farras Ayu Setyaningtyas
(2107062059)
AP 3. Rifka Salasabila Mutiara S.
(2107062063)

Kasus 5
4. Syahrury Istajib Ramadhany
(2107062068)
5. Miftahul Afwansyah (2107062069)

( Rhinitis Alergi )
6. Novitasari (2107062070)
7. Hayatis Syarifa (2107062071)

DOSEN TUTOR :
Dr. Wahyu Widyaningsih, Apt
SKENARIO KASUS

A grown female patient (45 y.o) presented to a pharmacy with some health problems
i.e. a sneezing, blocked and runny nose. She constantly gets these symptoms when
waking up every morning. She asked for demacolin and advice from the pharmacist on
how to get these symptoms away.

Patient’s History : Hypertension


Medical History : AIRAA
Family Medical History : Hypertension
Allergy : Penicillin
Habit : Hardly do any exercise
Defining the problems

1. Apa itu rhinitis alergi?


2. Bagaimana etiologi dari rhinitis alergi?
3. Bagaimana patofisiologi rhinitis alergi ?
5. Bagaimana tanda dan gejala rhinitis alergi ?
6. Bagaimana faktor resiko rhinitis alergi?
7. Bagaimana tujuan terapi dari rhinitis alergi?
8. Bagaimana standar terapi farmakologi dan non farmakologi rhinitis alergi?
DEFINISI

Rhinitis alergi sendiri merupakan inflamasi saluran pernafasan pada bagian mukosal nasal
yang diakibatkan adanya alergen sehingga memicu adanya respon yang dimediasi oleh
imunoglobulin E (IgE).

(Dipiro edisi 9)
ETIOLOGI

Rhinitis alergi secara umum disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas adanya alergen yang terdapat
dilingkungan pasien sehingga merangsang imun penderita. Alergen dapat berupa tungau, debu, kecoa,
serpihan epitel kulit binatang (kucing dan anjing), rerumputan (Bermuda grass) dan jamur .

(Mangunkusumo et al., 2016).


PATOFISIOLOGI
● Alergen pada udara masuk ke dalam mukosa hidung 
terbentuknya alergen imunoglobulin E spesifik (IgE)
 Paparan berulang terhadap alergen akan
menghasilkan presentasi alergen oleh antigen
presenting cells (APC) ke limfosit T-CD4+ 
pelepasan interleukin (IL)-3, IL-4, IL-5 dan sitokin Th-
2 lainnya  melibatkan produksi IgE, sel plasma, sel
mast dan eosinofil dan berlanjut dengan terjadinya
kaskade respon imun  sel mast juga mengeluarkan
mediator seperti prostaglandin-D2 (PGD2) dan
sulfidopeptidyl leukotrienes (LT)C4, LTD4, dan LTE4
 peningkatan permeabilitas pembuluh darah,
menimbulkan gejala klinis bersin, edema 2.mukosa, Menggunakan AC/Hepa Filter untuk mengkondisikan sirkulasi
hidung berair dan gatal yang merupakan gejala udara.
klinis
rinitis alergi Okubo K, et al., 2020
Tanda dan Gejala rhinitis alergi

• Bersin bersin
• Hidung tersumbat dan
berair
• Radang konjungtiva
• Rasa gatal pada mata,
hidung atau telinga
Faktor Resiko

1. Faktor keturunan, terutama jika orang tua atau saudara kandungnya juga
memiliki kondisi yang sama.
2. Memiliki alergi jenis lain, misalnya asma atau dermatitis atopik.
3. Sering terpapar asap rokok.

Nurhutami et al., 2020


Tujuan Terapi

1. Meminimalkan atau mencegah gejala dan mencegah komplikasi jangka panjang.


2. Meminimalkan efek samping obat dan biaya pengobatan.
3. Pasien tidak terganggu dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, pasien dapat
mempertahankan gaya hidup normal, termasuk berpartisipasi dalam kegiatan di
luar ruangan, pekerjaan halaman, dan bermain dengan hewan peliharaan sesuai
keinginan.

(Dipiro edisi 9)
Terapi Farmakologi

Dipiro Edisi 9
Alogaritma Terapi Rhinitis Alergi
(Dipiro ed. 9)
Terapi non Farmakologi

1. Menghindari faktor Alergi (Allergen)


Allergen dapat berupa debu, serbuk sari, cuaca, bulu, dan
sebagainya.Misalnya seseorang akan kambuh rhinitis alergi jika terkena
udara dingin, maka sebaiknya menggunakan jaket, jika karena bulu
maka sebaiknya tidak memelihara binatang berbulu, jika karena debu
maka rumah atau lingkungan sebaiknya bersih, menggunakan masker
jika keluar rumah, dsb.

2. Menggunakan AC/Hepa Filter untuk mengkondisikan sirkulasi udara.

(dipiro edisi 9)
Penyelesaian Kasus

No Drugs / Medication Strength Total Frequency Patient


number Information

1. Levocetirizin 5 mg 1 tablet 1x sehari malam,


sesudah
makan

2. Nasal saline irrigation Sea water 1-2 spray 3 x sehari Disemprotkan


(Sterimar Nasal 32,81 ml pada kedua
Spray) +purified hidung
water ad
100 ml
TERIMAKASIH
Kelompok 12
PBL KLINIS 1. Era Ndaru Tata Negari (2107062058)
2. Farras Ayu Setyaningtyas
(2107062059)
P.C 3. Rifka Salasabila Mutiara S.
(2107062063)

Kasus 5
4. Syahrury Istajib Ramadhany
(2107062068)
5. Miftahul Afwansyah (2107062069)

( Rhinitis Alergi )
6. Novitasari (2107062070)
7. Hayatis Syarifa (2107062071)

DOSEN TUTOR :
Dr. Wahyu Widyaningsih, Apt
a. Clinical manifestation and clinical problem
Subjective : bersin, hidung tersumbat dan pilek
Objective : tidak ada data objektif/data lab yang tercantum

Clinical problem:
- Actual:bersin, hidung tersumbat dan pilek
- Potential: Rhinitis Allergi

b. Administrative aspect of prescription (legal/illegal) :


Pada kasus tersebut merupakan kasus tanpa resep
(swamedikasi)

c. Diagnosis of Pharmaceutical Care : Rhinitis alergi


Conclusion of DRP Demacolin assesment:

- ADR : Pseudoefedrin dalam Demacolin dapat memicu kenaikan tekanan darah dan ritme
jantung (pasien memiliki riwayat hipertensi).
- Ada obat tidak ada indikasi : Demacolin mengandung Paracetamol (pasien tidak
mengalami nyeri maupun demam).

Final diagnosis of Pharmaceutical Care and Priority Problem of Pharmaceutical Care:


-Rhinitis Alergi

Priority Rank of Pharmaceutical Care :


Mengurangi gejala rhinitis alergi yang dialami pasien seperti : bersin, hidung tersumbat dan
berair pada waktu pagi hari.
C. Rekomendasi Terapi
1. Levocetorozine: 5 mg 1x1, dimunum malam herai sesudah makan.
2. Nasal Saline Irrigation (Sterimar Nasal Spray)
kandungan Sea Water 32,81 ml + Purified water ad 100 mL : 1-2 Spray 3x1
Cara Penggunaan Obat Semprot:

– hembuskan nafas sebelum menggunakan spray untuk membersihkan lubang hidung


– kocok spray sebeum di gunakan
– pegang nasal menghadap keatas dan taruh ujung semprotan kedalam salah satu lubang hidung
dengan hati hati
– arahkan ujung spray berlawanan dengan ujung penyemprot
– saat menarik nafas melalui hidung tekan tombol spray satu kali untuk menyemprotkan ke
dalam hidung
– lepaskan ujung penyemprot keluar dari hidung dan bernafaslah melalui hidung
– ulangi langkah tersebut pada lubang hidung lain .
C.2. Pharmaceutical Care Plan

No Clinical Problems Medication goal and outcome Medication, dose, route &
schedule

1 Rhinitis alergi ● Berkurangnya gejala rhinitis Levocetirizin 5 mg tab, 1 x


alergi seperti bersin, hidung sehari 1 tablet malam
tersumbat dan berair
Sterimar Nasal Spray 3 x
● Mengurangi efek samping sehari 1-2 spray pada kedua
hidung
● Menekan gejala seminimal
mungkin agar pekerjaan
tidak terganggu
Plan of Drug Monitoring
1. Levocetirizine
● Parameter Monitoring: Antialergi (bersin-bersin)
● Normal Value: Tidak bersin-bersin
● End Point: Mengurangi gejala alergi yang mengakibatkan bersin
● Frekuensi Monitoring: Gejala bersin sembuh
● Rekomendasi: Menghindari Allergen yang dapat mengakibatkan kekambuhan rhinitis allergi
(misalnya alergi debu = rumah bersih, alergi dingin= jaket, menghindari bulu atau serbuk sari)
1. Nasal saline irrigation (Sterimar Nasal Spray)
● Parameter Monitoring: Bersin- bersin, Hidung tersumbat, Hidung berair
● Normal Value: Tidak ada gejala (bersin-bersin, hidung tersumbat, hidung berair)
● End Point: Mengurangi gejala hidung tersumbat dan hidung berair).
● Frekuensi Monitoring: Gejala alergi (bersin-bersin, hidung tersumbat dan berair) berkurang
atau sembuh.
● Rekomendasi: Perbanyak Istirahat, Mengkonsumsi makanan yang bergizi (dengan tetap
memperhatikan diet untuk hipertensi/kurangi garam) dan memperbanyak air putih, Rutin
berolahraga untuk meningkatkan sistem imunitas, Jika gejala memburuk seperti keluarnya
lendir berwarna kuning dan gejalanya menetap lebih dari 3 hari maka dianjurkan ke dokter.
ADR Monitoring
1. Levocetirizine
● Parameter Monitoring:Mengantuk, sakit kepala, mulut kering,
● Normal Value: Tidak mengantuk, tidak sakit kepala, mulut tidak kering, tidk timbul efek
samping
● End Point: Tidak mengantuk, tidak sakit kepala, mulut tidak kering,
● Frekuensi Monitoring: Sesaat setelah mengalami efek samping, bisa beristirahat
● Rekomendasi: Perbanyak konsumsi air putih
1. Sterimar Nasal Spray
● Parameter Monitoring: Kondisi rongga hidung
● Normal Value: Kondisi hidung normal yaitu tidak terdapat gejala seperti bersin, hidung
tersumbat dan berair.
● End Point: Tidak lecet atau tidak iritasi
● Frekuensi Monitoring: Sesaat jika merasakannyeri atau sakit pada rongga hidung setelah
menggunakan obat
● Rekomendasi: Jika gejala semakin memburuk yaitu lendir berwarna kuning dan gejala
menetap lebih dari 3 hari maka dianjurkan untuk ke dokter.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai