1
Bagian bawah Tampak Tidak terdapat Tidak normal
hidung lipatan lipatan
horizontal
S:
● Pasien mengalami pilek sejak 2 bulan yang lalu dan hampir setiap hari disertai bersin, ingus cair
bening, gatal pada hidung.
● Pasien mengantuk ketika meminum obat pilek yang dibeli di toko obat.
O:
A:
● Potensi kejadian merugikan akibat obat, yaitu frekuensi dari Nasonex Nasal Spray dan pemberian
Cetirizine.
2
● Efek terapi obat tidak optimal, yaitu dosis dari Nasonex Nasal Spray.
P:
● Dosis Nasonex nasal spray menurut AHFS seharusnya diberikan sebanyak 2 spray untuk sekali
penggunaan pada tiap lobang hidung.
● Pemilihan obat kurang sesuai. Pemberian Cetirizine sebaiknya diganti dengan Loratadine 1 kali
sehari 1 tablet karena efek sedasi Cetirizine lebih besar.
Identifikasi masalah
Masalah:
1. (P 2.1) Potensi kejadian merugikan akibat obat, yaitu frekuensi dari Nasonex Nasal Spray dan
pemberian Cetirizine.
2. (P 1.2) Efek terapi obat tidak optimal, yaitu dosis dari Nasonex Nasal Spray.
Penyebab masalah:
1. (C 3.4) Frekuensi pemberian berlebih. Frekuensi Nasonex nasal spray menurut AHFS seharusnya 1
x sehari.
2. (C 3.1) Dosis terlalu rendah. Dosis Nasonex nasal spray menurut AHFS seharusnya diberikan
sebanyak 2 spray untuk sekali penggunaan pada tiap lobang hidung.
3. (C 1.1) Pemilihan obat kurang sesuai. Pemberian Cetirizine sebaiknya diganti dengan Loratadine 1
kali sehari 1 tablet karena efek sedasi Cetirizine lebih besar.
3
● Meminimalkan atau hindari efek samping pengobatan.
● (I1.3) Merekomendasikan kepada dokter untuk menurunkan frekuensi obat Cetirizine menjadi 1 x
sehari 1 tablet sesuai dengan dosis yang disarankan oleh AHFS.
● (I1.3) Merekomendasikan kepada dokter untuk mengganti obat Cetirizine dengan obat Loratadine
dengan dosis 10 mg untuk pemakaian 1 x sehari. Karena Loratadine memiliki efek sedasi yang
lebih rendah dibandingkan Cetirizine.
● (I1.3) Merekomendasikan kepada dokter untuk menurunkan frekuensi obat dan meningkatkan dosis
obat Nasonex Nasal Spray menjadi 1 kali sehari 2 spray pada masing-masing lubang hidung pasien
sesuai dengan dosis yang disarankan oleh AHFS.
● Monitoring gejala pilek dan bersin yang dapat mengganggu keseharian pasien.
● Edukasi pasien untuk mengompres matanya dengan menggunakan handuk dengan air hangat untuk
menghilangkan mata yang menghitam atau gelap.
● Edukasi pasien dan keluarga pasien untuk menghindari pencetus alergi dengan memperbaiki
sirkulasi udara di kamar pasien.
● Edukasi untuk meminum obat secara teratur, dan untuk obat Loratadine disarankan untuk diminum
saat malam hari sebelum tidur untuk menghindari efek sedasi saat beraktivitas bila diminum saat
4
pagi atau siang hari.
- Pegang botol dengan posisi jempol di bagian bawah, sedangkan telunjuk dan jari tengah di
bagian atas.
- Gunakan jari tangan satunya untuk menutup lubang hidung yang tidak menerima obat;
- Tekan pompa dengan telunjuk dan jari tengah hingga cairan keluar. Pada saat yang sama, hirup
cairan tersebut ke dalam lubang hidung.
Referensi:
● AHFS, 2011.
● Small et al. 2018. Allergy Asthma Clin Immunol. 14 (Suppl 2): 51.
5
TABEL PENGKAJIAN OBAT
Dosis: 10 mg
Rute: Oral
Dosis: 10 mg
Rute: Oral
-
Durasi terapi
-
Efek samping obat
Rute: Intranasal
6
Dosis: 50 mcg
Rute: Intranasal
-
Durasi terapi
-
Efek samping obat