Anda di halaman 1dari 20

BST (BEDSITE TEACHING)

BANGSAL INTERNE
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
DI RUMAH SAKIT DR. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI

“ ”

Preseptor : dr.
Periode : 23 Januari 2023 – 18 Maret 2023

Disusun oleh:

Fuji Hafifah, S.Farm 2241012039


Alyssa Azzahra, S. Farm 2241012062

ANGKATAN I TAHUN 2022


PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023

1
DAFTAR ISI

2
BAB I
TINJAUAN UMUM

3
BAB II
TINJAUAN KASUS

2.1 Ilustrasi Kasus


Pasien Ny. N masuk IGD RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi pada tanggal
2 Februari 2023 pukul 11.57 dengan keluhan utama yaitu nyeri seluruh lapangan
perut sejak 4 hari SMRS. Pasien juga merasakan badan terasa letih, makan (-) sejak 2
hari SMRS, mual (+), dan mengeluhkan sakit di perut bagian kiri. Pasien hanya diam
ketika diajak berkomunikasi sejak 5 jam SMRS. Riwayat penyakit dahulu pasien
pernah dirawat di ruangan bedah selama 2 hari SMRS dengan diagnosa kolelitiasis.
Pasien diketahui juga memiliki riwayat jantung. Pasien berusia 96 tahun tinggal
bersama 1 cucu. Pasien tidak memiliki kebiasaan dan minum alcohol, pasien juga
tidak memiliki kebiasaan minum kopi dan teh.
Pemeriksaan fisik yang didapatkan yaitu tekanan darah 101/61, nadi 80 x/menit,
pernafasan 20 x/menit, suhu badan 36 °C, BB 42 kg, TB 153 cm. Pasien di diagnose
Massa Hepar + Kista ginjal + AKI stage 1 ec. dehidrasi pre renal + trombositopenia.

2.2 Identitas Pasien

DATA UMUM
No. RM 288xxx
Nama Pasien Ny. N
Jenis Kelamin Perempuan
Umur/tanggal lahir 96 tahun 1 bulan/ 1 Januari 1927
Agama Islam
Berat badan/tinggi badan 42 kg / 153 cm
Ruangan Ambun Suri lantai 3 (Interne)
Pembayaran/Status BPJS
Tanggal MRS 2 Februari 2023

4
Tanggal KRS -
DPJP dr. JE, Sp. PD
Apoteker apt. NO, M.Farm

2.3 Anamnesa
Keluhan Utama - Nyeri seluruh lapangan perut sejak 4 hari SMRS
- Pasien hanya diam saat diajak berkomunikasi 5
jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang - Makan (-) sejak 2 hari SMRS
- Badan letih
- Pasien mengeluhkan perut bagian kiri terasa sakit
- Pasien merasa mual
Riwayat Penyakit - Pasien baru selesai dirawat di ruangan bedah
selama 2 hari SMRS
- Jantung (+)
Riwayat Alergi -
Diagnosa Massa Hepar + Kista ginjal + AKI stage 1 ec
dehidrasi pre renal + trombositopenia

2.4 Data Penunjang


2.4.1 Data Pemeriksaan Vital

Tanggal
Data Klinik Nilai Normal
2/2 3/2 4/2 5/2 6/2 7/2 8/2 9/2 10/2

Suhu 36,5- 37,5˚C 36.3 - 36 - 36,5 37,2 - 37,2 36,4

Nadi 75-118 x/menit 80 - 74 - 110 118 - 118 116

RR 18-25 x/menit 20 - 20 - 22 21 - 21 24

Tekanan darah 120/80 mmHg 100/60 99/61 110/70 - 124/78 121/83 - 122/82 125/72

5
2.4.2 Data Pemeriksaan Hasil Laboratorium

Data Nilai Tanggal


No Satuan
Laboratorium Normal 2/2 3/2 4/2 5/2 6/2 7/2 8/2 9/2 10/2
P = 13-16
1 HGB g/dL 11,3 11,8 11,4 10,9 11,4 12,0 11,0 - -
W = 12-14
P= 4,5-5,5
2 RBC 106/µL 3,86 3,77 3,88 3,71 3,7 3,87 3,5 - -
W= 4-5
P= 42-52
3 HCT % 34,6 33,9 35,2 34,4 35,1 37,3 33,5 - -
W= 37-47

4 MCV 79-99 fL 89,6 89,9 90,4 92,7 94,9 96,4 95,7 - -

5 MCH 27-31 pg 29,3 31,3 29,4 29,4 30,8 31,0 31,4 - -

6 MCHC 33-37 g/dL 32,7 34,8 32,4 31,7 32,5 32,2 32,8 - -

7 WBC 5-10 103/µL 14,68 12,02 9,03 9,47 10,05 6,66 8,79 - -

8 Baso 0-1 % 0,1 0,1 0,0 0,1 0,2 0,3 0,3 - -

9 Eo 1-3 % 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,2 0,2 - -

10 Neut 50-70 % 93,1 88,8 85,7 84,6 85,4 86,7 85,3 - -

11 Lymph 20-40 % 3,3 5,9 9,1 8,4 7,1 7,8 8,2 - -

12 Mono 2-8 % 3,5 5,2 5,21 6,9 7,2 5,0 6,0 - -

13 Ig 0-0,6 % 0,7 1,3 1,4 1,3 1,0 1,7 0,8 - -

14 PLT 150-450 103/µL - - 47 - - 91 113 - -

15 Kreatinin 0,51-1,17 mg/dL 2,49 - 1,88 - - 1,46 - - -

16 Urea 16,6- 48,5 mg/dL 236,2 - 189,5 - - 116 - - -

17 Glukosa 74-106 mg/dL 123 - - - - - - - -

6
18 AST-GOT 0-40 U/L - 39 - - - - - - -

19 ALT-GPT 0-41 U/L - 32 - - - - - - -

20 Albumin 3,5-5,2 g/dL - 3,0 - - - - - - -


Kolesterol
21 0-200 mg/dL - 132 - - - - - - -
total
HDL
22 35-65 mg/dL - 17 - - - - - - -
Kolesterol
LDL
23 0-130 mg/dL - 79 - - - - - - -
Kolesterol
24 Trigliserida 0-200 mg/dL - 178 - - - - - - -

25 Asam Urat 2,4-7 mg/dL - - - - - - - - -

26 Natrium 135-147 mg/dL 144,1 - - - - - - - -

27 Kalium 3,5-5,5 mg/dL 3,02 - - - - - - - -

28 Klorida 100-106 mg/dL 110,9 - - - - - - - -

Keterangan:

Merah = Tinggi
Kuning = Renda

7
2.5 Follow Up Pasien
Hari Tanggal Keterangan
Rawatan
1 02/02/2023 S:
 Nyeri seluruh lapangan perut sejak 4 hari SMRS
 Keadaan umum lemah
 Makan (-) sejak 2 hari SMRS
 Badan letih
 Pasien hanya diam saat diajak berkomunikasi 5
jam SMRS
 Pasien mengeluhkan perut bagian kiri terasa sakit
 Pasien merasa mual
 Demam
 Muntah (-)
 BAK (+)
 BAB (-)

O:
 TD : 100/60
 Nadi : 80
 RR : 20
 Suhu 36,3
 TB : 153 cm
 BB : 42 kg

Terapi :
 NaCl 0,9%
 Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
 Omeprazole inj 2x1
 Ondansetron inj 2x1
 PCT 3x1 k/p
 Clinimix + Clinoleic (2:1)

A : Tidak ada permasalahan Obat


P : Monitoring ESO
2 03/02/2023 S :
 Pasien mengatakan nyeri pada perut, skala nyeri 4
 Pasien tampak meringis
 Keadaan umum lemah
 Badan letih
 Pasien merasa mual
 Muntah (-)
 BAB (-)

O:

8
 TD : 99/61
 WBC = 14.680
 TB = 153 cm
 BB = 42 kg
 PLT = 48 x 103
 Hb = 11,3
 GD = 123
 IMT = 17,9

Terapi :
 NaCl 0,9%
 Clinimix + Clinoleic (2:1)
 Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
 Omeprazole inj 2x1
 Ondansetron inj 2x1
 PCT 3x1 k/p

A : Tidak ada permasalahan Obat


P : Monitoring ESO
3 04/02/2023 S :
 Pasien mengatakan nyeri pada perut, skala nyeri 3
 Pasien tampak meringis
 Keadaan umum lemah
 Badan letih dan lesu
 BAB (-)

O:
 TD : 110/70 mmHg
 Nadi : 74x/menit
 RR : 20x/menit
 Suhu : 36‫ﹾ‬C

Terapi :
 NaCl 0,9%
 Clinimix + Clinoleic (2:1)
 Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
 Omeprazole inj 2x1
 Ondansetron inj 2x1
 Dulcolac tab 5 mg 1x1

A : Tidak ada permasalahan Obat


P : Monitoring ESO
4 05/02/2023 S :
 Pasien mengatakan nyeri pada perut, skala nyeri 3
 Pasien tampak meringis
 Keadaan umum lemah
 Badan letih dan lesu

9
 BAB (-)

O:
 TD : -
 Nadi : -
 RR : -
 Suhu : -

Terapi :
 NaCl 0,9%
 Clinimix + Clinoleic (2:1)
 Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
 Omeprazole inj 2x1
 Ondansetron inj 2x1
 Dulcolac tab 5 mg 1x1

A : Tidak ada permasalahan Obat


P : Monitoring ESO
5 06/02/2023 S :
 Pasien mengatakaan nyeri pada perut, skala nyeri
3
 BAB (-) tidak keluar sejak 6 hari yang lalu
 Keadaan umum lemah
 Badan terasa letih dan lesu
 Dada nyeri
 Bahu nyeri
 Nyeri menelan
 Kerongkongan sakit
O:
 TD : 124/78
 Nadi : 110
 RR : 22
 Suhu : 36,5
 Spo : 86
 Hb : 10,9
 RBC : 37
 WBC : 9,47
 PLT : 69 x 103
 Urea : 189,5
 Creatinin : 1,88

Terapi :
 NaCl 0,9%
 Clinimix + Clinoleic (2:1)
 Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
 Omeprazole inj 2x1
 Ondansetron inj 2x1

10
 Dulcolac tab 5 mg 1x1
 Dulcolac supp extra

A : Tidak ada permasalahan Obat


P : Monitoring ESO
6 07/02/2023 S :
 Badan terasa letih dan lesu
 Keadaan umum lemah
 Dada nyeri
 Bahu nyeri
 Perut nyeri
 Nyeri menelan
 Kerongkongan sakit
 BAB sudah keluar
O:
 TD : 121/83
 Nadi : 118
 RR : 21
 Suhu : 37,2
 Spo : 93
 Hb : 12
 PLT : 91 x 103
 Creatinin : 1,46
 Urea : 116
 K : 3,02
 Na : 110.9

Terapi :
 NaCl 0,9%
 Clinimix + Clinoleic (2:1)
 Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
 Omeprazole inj 2x1
 Ondansetron inj 2x1
 PCT 3x1 k/p

A : Tidak ada permasalahan Obat


P : Monitoring ESO
7 08/02/2023 S :
 Kesadaran umum lemah
 Badan terasa letih
 Nyeri perut
 Demam (-)
 Nyeri menelan
 Kerongkongan sakit
 Sariawan (+)
 BAB (-)
 BB turun
O:

11
 TD : -
 Nadi : -
 RR : -
 Suhu : -
 Spo : -
 Hb : 11,0
 HCT : 33,5
 WBC : 8,79
 PLT : 113 x 103
 RBC : 3,5

Terapi :
 NaCl 0,9%
 Clinimix + Clinoleic (2:1)
 Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
 Omeprazole inj 2x1
 Ondansetron inj 2x1

A : Tidak ada permasalahan Obat


P : Monitoring ESO
8 09/02/2023 S :
 Keadaan umum lemah
 Pasien demam
 Badan letih dan lesu
 BAB (-)
 Sulit menelan
 Kerongkongan sakit
 Sariawan
 BB turun
O:
 TD : 122/82
 Nadi : 118
 RR : 21
 Suhu : 37,2
 Spo : -

Terapi :
 NaCl 0,9%
 Clinimix + Clinoleic (2:1)
 Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
 Omeprazole inj 2x1
 Ondansetron inj 2x1
 PCT 3x1 k/p
 Kenalog

A : Tidak ada permasalahan Obat


P : Monitoring ESO
9 10/02/2023 S :

12
 Keadaan batuk lemah
 Batuk berdahak (+)
 Sariawan (+)
 Kepala sakit
 Sudah 2 hari belum BAB
 Badan letih
 Dada terasa nyeri
 BB turun
 Sariawan
 Kerongkongan sakit
O
 TD : 125/72
 Nadi : 116
 RR : 24
 Suhu : 36,4
 Spo : 86

Terapi :
 NaCl 0,9%
 Clinimix + Clinoleic (2:1)
 Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
 Omeprazole inj 2x1
 Ondansetron inj 2x1
 Kenalog
 Curcuma 3x1
 Dulcolac supp extra

A : Tidak ada permasalahan Obat


P : Monitoring ESO

13
BAB III
TINJAUAN OBAT

3.1 NaCl 0,9 % (MIMS, 2018)


Komposisi Per 1000 ml Na 154 meq, (NaCl 9 gram),
Osmolaritas : 308 mOsm
Kelas Terapi Elektrolit
Indikasi  Hiponatremia atau sindrom rendah garam
 Mengembalikan keseimbangan cairan tubuh
dan NaCl
 Penggantian cairan ekstraseluler
 Terapi alkalosis metabolik
 Pelarut untuk obat yang diberikan secara
infus IV drip
Mekanisme Kerja Menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh,
serta mengendalikan tekanna osmotic dan distribusi
air karena mengembalikan ion natrium
Dosis
Pemberian Obat Infus
Kontraindikasi Gagal jantung kongestif
Efek Samping Demam, abses, nekrosis jaringan atau infeksi pada
tempat suntikan, thrombosis vena atau
hypervolemia, dan udem
Interaksi -

3.2 Clinimix (KalbeMed)


Komposisi Tiap 1000 mL larutan infus Clinimix N9G15E
mengandung glukosa 75 gram, asam amino 28
gram dan elektrolit
Kelas Terapi Produk Nutrisi Parenteral
Indikasi Sebagai nutrisi parenteral adalah ketika pemberian
per oral atau enteral tidak memungkinkan, tidak
mencukupi atau menjadi suatu kontraindikasi
Mekanisme Kerja
Dosis Dosis disesuaikan dengan kebutuhan metabolik,
energi yang terpakai, dan status klinis pasien. Pada
dewasa, kebutuhannya berkisar antara 0,16 g
nitrogen/kgBB/hari (1 g asam amino/kgBB/hari)
sampai 0,35 g nitrogen/kgBB/hari (2 g asam

14
amino/kgBB/hari). Kebutuhan kalori antara 30-40
Kkal/kgBB/hari, tergantung dari status nutrisi
pasien dan derajat katabolisme. Akses pemberian :
Larutan asam amino dan glukosa harus diberikan
melalui vena sentral. Larutan asam amino dan
glukosa biasanya diberikan bersamaan dengan
emulsi lemak; pencampuran tersier dapat diberikan
melalui vena perifer atau sentral tergantung dari
osmolaritas akhir
Pemberian Obat Infus
Kontraindikasi Gagal ginjal tanpa hemodialisis, Hemofiltrasi atau
hemodiafiltrasi, Penyakit hati berat, Pasien dengan
kadar serum elektrolit yang tinggi.
Efek Samping Mual dan muntah, berkeringat, flebitis (Peradangan
pembuluh darah vena), Hiperglikemia, dan
kolestasis
Interaksi -

3.3 Clinoleic (MIMS, 2018)


Komposisi Per 1000 ml, Minyak zaitun olahan + minyak
kacang kedelai olahan 200 g ( 80% minyak zaitun +
20% minyak kedelai) Energi 2.000 kkal
Kelas Terapi Produk Nutrisi Parenteral
Indikasi Sumber lipid untuk pasien yang membutuhkan
nutrisi parenteral saat nutrisi oral atau enteral tidak
memungkinkan atau mencukupi
Mekanisme Kerja
Dosis Dewasa : 1g/kg setiap hari hingga maksimal 2 g
lipid/kg setiap hari dengan kecepatan infus lambat
dan tidak melebihi 0,1 g lipid atau 0,5 ml (10 tetes)
per menit selama 10 menit, lalu ditingkatkan secara
bertahap hingga tingkat yang diperlukan tercapai
setelah maksimal 2 jam. Maksimal : Tidak melebihi
0,15 g lipid/kg/jam (0,75 ml/kg/jam)
Dewasa dengan berat 70 kg : 70-140 g lipid (350-
700 ml) setiap hari.
Pemberian Obat Infus
Kontraindikasi Hiperlipidemia berat atau gangguan metabolisme
lipid yang ditandai dengan hipertrigliseridemia,
gangguan metabolisme yang tidak dapat diperbaiki
termasuk asidosis laktat dan diabetes yang tidak

15
terkompensasi, sepsis berat, gangguan pembekuan
darah, tromboflebitis dan gangguan hati yang berat
Efek Samping Nyeri dan distensi perut, mual dan muntah, dispnea,
penurunan tekanan arteri rata-rata, kejang otot,
diare, hipotensi, hiperlipidemia, dan
hipoproteinemia
Interaksi Golongan antikoagulan turunan kumarin termasuk
warfarin

3.4 Cefotaxime (MIMS, 2018)


Komposisi Cefotaxime
Kelas Terapi Antibiotik
Indikasi Infeksi saluran nafas bagian bawah, kulit dan
struktur kulit, tulang dan sendi, intra abdominal,
saluran kemih kelamin, ginekologik dan SSP,
bakteremia dan septikemia
Mekanisme Kerja Mengganggu sintesis dinding sel bakteri, dengan
menghambat langkah terakhir dalam sintesis
peptidoglikan, yaitu heteropolimer yang
memberikan stabilitas mekanik pada dinding sel
bakteri
Dosis Dewasa dan anak > 12 tahun, 1 gram tiap 12 jam
s/d 12 g/hari. Anak 1 bulan – 12 tahun , 50-100
mg/kgBB/hari terbagi dalam 2-4 dosis, 1-4 minggu
50 mg/kgBB/ IV tiap 8 jam, < 1 minggu 50
mg/kgBB IV tiap 12 jam
Pemberian Obat Intravena
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap sepalosporin dan penisilin,
Disfungsi ginjal berat, Riwayat penyakit saluran
cerna, kolitis, hamil dan menyusui
Efek Samping Gangguan saluran cerna, hipersensitif, nyeri pada
tempat injeksi, leukopenia
Interaksi Ekresi diperlambat oleh probenesid, peningkatan
risiko nefrotoksik meningkat oleh aminoglikosida
dan diuretik poten

3.5 Omeprazole (PIONAS ; Basic Pharmacology And Drug Note ; AHFS, 2011)
Komposisi Omeprazole
Kelas Terapi Penghambat Pompa Proton (PPI) (PIONAS)
Indikasi Tukak lambung, tukak duodenum, GERD,

16
hipersekresi patologis (misal sindroma Zollinger
Ellison) (Basic Pharmacology And Drug Note)
Mekanisme Kerja Menghambat sekresi asam lambung dengan cara
menghambat sistem adenosin trifosfatase hydrogen-
kalium (pompa proton) dari sel parietal lambung
(PIONAS)
Dosis Injeksi 40 mg/hari (Basic Pharmacology And Drug
Note)
Pemberian Obat Intravena
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap PPI lainnya (Basic
Pharmacology And Drug Note)
Efek Samping Sakit perut, sakit kepala, sembelit, dyspepsia, mual,
diare, insomnia, pusing dan rhinitis (AHFS, 2011)
Interaksi -

3.6 Ondansetron (Basic Pharmacology And Drug Note)


Komposisi Ondansetron 4mg/2ml
Kelas Terapi Antiemetik
Indikasi Mual dan muntah akibat kemoterapi dan
radioterapi, pencegahan mual dan muntah pasca
operasi
Mekanisme Kerja Antagonis spesifik 5HT3 yang menghambat
reseptor 5HT3 di saluran cerna dan sistem saraf
pusat
Dosis 8 mg tiap 12 jam sampai 5 hari
Pemberian Obat Intravena
Kontraindikasi Hipersensitivitas, sindroma perpanjangan interval
QT bawaan
Efek Samping Sakit kepala, konstipasi, kejang, aritmia, nyeri dada,
brakikardia, gangguan penglihatan sepintas
Interaksi -

3.7 Paracetamol (MIMS, 2018 ; AHFS, 2011)


Komposisi Paracetamol
Kelas Terapi Analgetik dan antipiretik
Indikasi Meredakan nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi
sesudah pencabutan/ekstraksi, nyeri otot, demam
Mekanisme Kerja Menghambat enzim siklooksigenasi (cox). Sebagai

17
analgetik paracetamol akan menghambat cox-2
yang berperan dalam produksi prostaglandin, dan
sebagai antipiretik akan menghambat cox-3 pada
hipotalamus
Dosis Tablet : Untuk dewasa 1-2 tab, anak (6-12 tahun)
½-1 tab, diberikan 3-4x/hari
Injeksi : Dewasa BB > 50 kg, 1000 mg/pemberian
minimal interval 4 jam dosis maksimal 4 g/hari,
Anak dan dewasa > 33-50 kg, 15 mg/kgBB, interval
minimal 4 jam, dosis maksimal 60 mg/kgBB
Pemberian Obat Oral
Kontraindikasi Hipersensitif dan gangguan hati
Efek Samping Malaise, kenaikan kadar transaminase, ruam, reaksi
hipersensitif, hepatotoksik (overdosis)
Interaksi Antikonvulsant, antikoagulan, aspirin, isoniazid,
alcohol, phenothiazine

3.8 Dulcolac (MIMS, 2018)


Komposisi Bisacodyl
Kelas Terapi Laksatif (Obat pencahar)
Indikasi Untuk mengatasi konstipasi, persiapan prosedur
diagnostic, terapi pra dan pasca bedah, dan untuk
kondisi yang memerlukan defekasi
Mekanisme Kerja Merangsang pergerakan pada usus besar dan
membantu jalan keluarnya feses
Dosis Tab : Dewasa dan anak > 12 tahun, 2-3 tab/hari
Supp : Dewasa dan anak > 12 tahun, 1 supp dws
(10 mg)
Pemberian Obat Oral dan supposituria
Kontraindikasi Ileus, obstruksi intensinal, kondisi pada abdomen
yang memerlukan tindakan operasi termasuk
apendisitis, penyakit inflamasi akut pada usus besar
dan dehisrasi berat
Efek Samping Nyeri perut, diare, sembelit, dan reaksi alergi
Interaksi Obat golongan diuretik, adrenokortikosteroid,
glikosida jantung. Dan jangan digunakan dengan
produk yang mengurangi keasaman saluran
pencernaan seperti susu, antasida, atau PPI

18
3.9 Kenalog (MIMS, 2018)
Komposisi Triamcinolone acetonide
Kelas Terapi Antiinflamasi (Kortikosteroid lokal)
Indikasi Terapi penunjang untuk meredakan gejala yang
berhubungan dengan lesi inflamasi oral dan lesi
ulseratif oral, peradangan pada bagian mulut
Mekanisme Kerja Menghambat enzim fosfolipase A2 pada lapisan
fosfolipid membrane sel, sehingga menghalangi
pemecahan membran lisosom leukosit dan
mencegah pembentukan asam arakidonat, Hal ini
akan menghalangi pembentukan prostaglandin dan
leukotriene, menyebabkan modulasi sisten imun
dan efek antiradang
Dosis Oleskan sekitar ¼ inci pada lesi sampai terbentuk
lapisan film tipis. Jangan digosok. Oleskan sebelum
tidur, 2-3x/hari tergantung derajat keparahan
Pemberian Obat
Kontraindikasi Hipersensitivitas, Infeksi bakteri atau jamur pada
mulut dan tenggorokan, Lesi herpetic karena virus
atau lesi intraoral, TBC kulit, Tukak lambung atau
DM
Efek Samping Supresi adrenal, perubahan metabolisme glukosa,
katabolisme protein, aktivasi tukak lambung
Interaksi -

3.10 Curcuma (PIONAS ; MIMS,2018)


Komposisi Ekstrak Curcuma xanthorriza 20 mg, Piperine 2,5
mg
Kelas Terapi Suplemen
Indikasi Membantu mempertahankan kesehatan hati dan
perangsang nafsu makan
Dosis 1-2 tablet salut selaput 3 x sehari
Pemberian Obat Oral
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Efek Samping Amenore (tidak haid) dan anoreksia
Interaksi -

19
DAFTAR PUSTAKA

20

Anda mungkin juga menyukai