BANGSAL INTERNE
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
DI RUMAH SAKIT DR. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
“ ”
Preseptor : dr.
Periode : 23 Januari 2023 – 18 Maret 2023
Disusun oleh:
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
TINJAUAN UMUM
3
BAB II
TINJAUAN KASUS
DATA UMUM
No. RM 288xxx
Nama Pasien Ny. N
Jenis Kelamin Perempuan
Umur/tanggal lahir 96 tahun 1 bulan/ 1 Januari 1927
Agama Islam
Berat badan/tinggi badan 42 kg / 153 cm
Ruangan Ambun Suri lantai 3 (Interne)
Pembayaran/Status BPJS
Tanggal MRS 2 Februari 2023
4
Tanggal KRS -
DPJP dr. JE, Sp. PD
Apoteker apt. NO, M.Farm
2.3 Anamnesa
Keluhan Utama - Nyeri seluruh lapangan perut sejak 4 hari SMRS
- Pasien hanya diam saat diajak berkomunikasi 5
jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang - Makan (-) sejak 2 hari SMRS
- Badan letih
- Pasien mengeluhkan perut bagian kiri terasa sakit
- Pasien merasa mual
Riwayat Penyakit - Pasien baru selesai dirawat di ruangan bedah
selama 2 hari SMRS
- Jantung (+)
Riwayat Alergi -
Diagnosa Massa Hepar + Kista ginjal + AKI stage 1 ec
dehidrasi pre renal + trombositopenia
Tanggal
Data Klinik Nilai Normal
2/2 3/2 4/2 5/2 6/2 7/2 8/2 9/2 10/2
RR 18-25 x/menit 20 - 20 - 22 21 - 21 24
Tekanan darah 120/80 mmHg 100/60 99/61 110/70 - 124/78 121/83 - 122/82 125/72
5
2.4.2 Data Pemeriksaan Hasil Laboratorium
6 MCHC 33-37 g/dL 32,7 34,8 32,4 31,7 32,5 32,2 32,8 - -
7 WBC 5-10 103/µL 14,68 12,02 9,03 9,47 10,05 6,66 8,79 - -
6
18 AST-GOT 0-40 U/L - 39 - - - - - - -
Keterangan:
Merah = Tinggi
Kuning = Renda
7
2.5 Follow Up Pasien
Hari Tanggal Keterangan
Rawatan
1 02/02/2023 S:
Nyeri seluruh lapangan perut sejak 4 hari SMRS
Keadaan umum lemah
Makan (-) sejak 2 hari SMRS
Badan letih
Pasien hanya diam saat diajak berkomunikasi 5
jam SMRS
Pasien mengeluhkan perut bagian kiri terasa sakit
Pasien merasa mual
Demam
Muntah (-)
BAK (+)
BAB (-)
O:
TD : 100/60
Nadi : 80
RR : 20
Suhu 36,3
TB : 153 cm
BB : 42 kg
Terapi :
NaCl 0,9%
Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
Omeprazole inj 2x1
Ondansetron inj 2x1
PCT 3x1 k/p
Clinimix + Clinoleic (2:1)
O:
8
TD : 99/61
WBC = 14.680
TB = 153 cm
BB = 42 kg
PLT = 48 x 103
Hb = 11,3
GD = 123
IMT = 17,9
Terapi :
NaCl 0,9%
Clinimix + Clinoleic (2:1)
Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
Omeprazole inj 2x1
Ondansetron inj 2x1
PCT 3x1 k/p
O:
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 74x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36ﹾC
Terapi :
NaCl 0,9%
Clinimix + Clinoleic (2:1)
Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
Omeprazole inj 2x1
Ondansetron inj 2x1
Dulcolac tab 5 mg 1x1
9
BAB (-)
O:
TD : -
Nadi : -
RR : -
Suhu : -
Terapi :
NaCl 0,9%
Clinimix + Clinoleic (2:1)
Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
Omeprazole inj 2x1
Ondansetron inj 2x1
Dulcolac tab 5 mg 1x1
Terapi :
NaCl 0,9%
Clinimix + Clinoleic (2:1)
Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
Omeprazole inj 2x1
Ondansetron inj 2x1
10
Dulcolac tab 5 mg 1x1
Dulcolac supp extra
Terapi :
NaCl 0,9%
Clinimix + Clinoleic (2:1)
Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
Omeprazole inj 2x1
Ondansetron inj 2x1
PCT 3x1 k/p
11
TD : -
Nadi : -
RR : -
Suhu : -
Spo : -
Hb : 11,0
HCT : 33,5
WBC : 8,79
PLT : 113 x 103
RBC : 3,5
Terapi :
NaCl 0,9%
Clinimix + Clinoleic (2:1)
Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
Omeprazole inj 2x1
Ondansetron inj 2x1
Terapi :
NaCl 0,9%
Clinimix + Clinoleic (2:1)
Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
Omeprazole inj 2x1
Ondansetron inj 2x1
PCT 3x1 k/p
Kenalog
12
Keadaan batuk lemah
Batuk berdahak (+)
Sariawan (+)
Kepala sakit
Sudah 2 hari belum BAB
Badan letih
Dada terasa nyeri
BB turun
Sariawan
Kerongkongan sakit
O
TD : 125/72
Nadi : 116
RR : 24
Suhu : 36,4
Spo : 86
Terapi :
NaCl 0,9%
Clinimix + Clinoleic (2:1)
Cefotaxime inj 1 gr/8 jam
Omeprazole inj 2x1
Ondansetron inj 2x1
Kenalog
Curcuma 3x1
Dulcolac supp extra
13
BAB III
TINJAUAN OBAT
14
amino/kgBB/hari). Kebutuhan kalori antara 30-40
Kkal/kgBB/hari, tergantung dari status nutrisi
pasien dan derajat katabolisme. Akses pemberian :
Larutan asam amino dan glukosa harus diberikan
melalui vena sentral. Larutan asam amino dan
glukosa biasanya diberikan bersamaan dengan
emulsi lemak; pencampuran tersier dapat diberikan
melalui vena perifer atau sentral tergantung dari
osmolaritas akhir
Pemberian Obat Infus
Kontraindikasi Gagal ginjal tanpa hemodialisis, Hemofiltrasi atau
hemodiafiltrasi, Penyakit hati berat, Pasien dengan
kadar serum elektrolit yang tinggi.
Efek Samping Mual dan muntah, berkeringat, flebitis (Peradangan
pembuluh darah vena), Hiperglikemia, dan
kolestasis
Interaksi -
15
terkompensasi, sepsis berat, gangguan pembekuan
darah, tromboflebitis dan gangguan hati yang berat
Efek Samping Nyeri dan distensi perut, mual dan muntah, dispnea,
penurunan tekanan arteri rata-rata, kejang otot,
diare, hipotensi, hiperlipidemia, dan
hipoproteinemia
Interaksi Golongan antikoagulan turunan kumarin termasuk
warfarin
3.5 Omeprazole (PIONAS ; Basic Pharmacology And Drug Note ; AHFS, 2011)
Komposisi Omeprazole
Kelas Terapi Penghambat Pompa Proton (PPI) (PIONAS)
Indikasi Tukak lambung, tukak duodenum, GERD,
16
hipersekresi patologis (misal sindroma Zollinger
Ellison) (Basic Pharmacology And Drug Note)
Mekanisme Kerja Menghambat sekresi asam lambung dengan cara
menghambat sistem adenosin trifosfatase hydrogen-
kalium (pompa proton) dari sel parietal lambung
(PIONAS)
Dosis Injeksi 40 mg/hari (Basic Pharmacology And Drug
Note)
Pemberian Obat Intravena
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap PPI lainnya (Basic
Pharmacology And Drug Note)
Efek Samping Sakit perut, sakit kepala, sembelit, dyspepsia, mual,
diare, insomnia, pusing dan rhinitis (AHFS, 2011)
Interaksi -
17
analgetik paracetamol akan menghambat cox-2
yang berperan dalam produksi prostaglandin, dan
sebagai antipiretik akan menghambat cox-3 pada
hipotalamus
Dosis Tablet : Untuk dewasa 1-2 tab, anak (6-12 tahun)
½-1 tab, diberikan 3-4x/hari
Injeksi : Dewasa BB > 50 kg, 1000 mg/pemberian
minimal interval 4 jam dosis maksimal 4 g/hari,
Anak dan dewasa > 33-50 kg, 15 mg/kgBB, interval
minimal 4 jam, dosis maksimal 60 mg/kgBB
Pemberian Obat Oral
Kontraindikasi Hipersensitif dan gangguan hati
Efek Samping Malaise, kenaikan kadar transaminase, ruam, reaksi
hipersensitif, hepatotoksik (overdosis)
Interaksi Antikonvulsant, antikoagulan, aspirin, isoniazid,
alcohol, phenothiazine
18
3.9 Kenalog (MIMS, 2018)
Komposisi Triamcinolone acetonide
Kelas Terapi Antiinflamasi (Kortikosteroid lokal)
Indikasi Terapi penunjang untuk meredakan gejala yang
berhubungan dengan lesi inflamasi oral dan lesi
ulseratif oral, peradangan pada bagian mulut
Mekanisme Kerja Menghambat enzim fosfolipase A2 pada lapisan
fosfolipid membrane sel, sehingga menghalangi
pemecahan membran lisosom leukosit dan
mencegah pembentukan asam arakidonat, Hal ini
akan menghalangi pembentukan prostaglandin dan
leukotriene, menyebabkan modulasi sisten imun
dan efek antiradang
Dosis Oleskan sekitar ¼ inci pada lesi sampai terbentuk
lapisan film tipis. Jangan digosok. Oleskan sebelum
tidur, 2-3x/hari tergantung derajat keparahan
Pemberian Obat
Kontraindikasi Hipersensitivitas, Infeksi bakteri atau jamur pada
mulut dan tenggorokan, Lesi herpetic karena virus
atau lesi intraoral, TBC kulit, Tukak lambung atau
DM
Efek Samping Supresi adrenal, perubahan metabolisme glukosa,
katabolisme protein, aktivasi tukak lambung
Interaksi -
19
DAFTAR PUSTAKA
20