Anda di halaman 1dari 1

OBJEK VIII.

FARMAKOTERAPI ACNE VULGARIS

Deskripsi Kasus
Seorang pria bernama A berusia 20 tahun datang ke Poli Kulit RSUP. Dr. M. Djamil
Padang pada tanggal 1 Desember 2021. Pasien mengeluhkan kondisi jerawat yang ia
derita. Pasien mengaku sudah sejak 3 tahun ini timbul jerawat pertama kali, kemudian
karena dirasa jerawat semakin banyak, sekitar dua minggu yang lalu pasien
berinisiatif membeli salep obat jerawat di apotek dan mengobati sendiri dicampur
dengan ramuan jamu (daun-daunan yang ditumbuk halus) dan diusapkan di muka
pasien. Setelah beberapa hari diobati sendiri bukannya sembuh malah jerawat
semakin parah, pasien mengeluh jerawat pada muka terasa nyeri, gatal dan bernanah
serta keluar darah. Oleh karena kondisi jerawat semakin parah, lalu pasien berobat ke
dokter spesialis kulit di poli kulit. Pasien belum pernah mengalami penyakit serupa
sebelumnya. Tidak mempunyai alergi obat dan makanan apapun. Kakak pasien
pernah mengalami penyakit serupa waktu masih muda. Pasien sehari-sehari bekerja
sebagai buruh angkat di proyek bangunan.
Pemeriksaan fisik didapatkan status dermatologis sebagai berikut:
 Lokasi: dahi, pipi kanan dan kiri
 Terdapat macula eritem, papula eritem, pustule, krusta, erosi, komedo
Pasien didiagnosis mengalami akne vulgaris papulopustulosa.
Pasien mendapatkan terapi pengobatan rawat jalan antara lain:

Doksisiklin 2 x 100 mg Selama 2 minggu, obat habis kontrol


Lameson 3 x 4 mg Selama 2 minggu, obat habis kontrol
Fucilex krim sue 2 x 1 (pagi – sore)
Benzolac-CL gel sue 2 x 1 (pagi – sore)
Tabir surya sue 1 x 1 (pagi saja)

Tugas mahasiswa:
1. Memahami prinsip farmakoterapi acne vulgaris dari kasus diatas
2. Lakukan pemberian informasi obat terkait cara penggunaan obat
3. Lakukan pemberian saran berupa terapi non-farmakologi terkait kasus

Anda mungkin juga menyukai