Anda di halaman 1dari 2

ABSES

No Dokumen : 25/SOP/PSUK.NELLE
/VI/2016
SOP No. Revisi : 0
Tanggal : 01 Juni 2016
Terbit
Halaman : 1/2
Puskesmas Nelle Tanda tangan kapus
Lusia Marice Amd.Keb
NIP : 19620409 198801 2 01

Pengertian Abses kulit merupakan infeksi lanjutan pada kulit yang disebabkan adanya
sumbatan pada kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Tujuan Sebagai acuan untuk petugas dalam standar penatalaksanaan abses sehingga
mencegah terjadi infeksi kulit lebih lanjut.
Kebijakan SK Ka Puskesmas X Tentang …….( tulis Judul )…………
Referensi Faqih DM, Paranadipa M, Trisna DV, Waluyo DA, Herqutanto, Ekayanti F, et al.
Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Edisi I.
Jakarta, 2013.
Prosedur Anamnesis
1. Keluhan adanya bengkak berwarna kemerahan atau bengkak berisi nanah
yang nyeri pada kulit.
2. Keluhan benjolan besar yang pecah mengeluarkan nanah.
3. Keluhan sistemik seperti demam, nyeri sendi, nyeri otot.

Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan pada kulit ditemukan adanya tanda inflamasi, nyeri saat ditekan,
pada permukaan abses akan teraba undulasi dan fluktuasi.

Tata Laksana
Nonfarmakologis:
- Menjaga higienitas kulit.
- Mengkonsumsi makanan yang bergizi.
- Istirahat yang cukup.

Farmakologis:
a. Topikal.
Ictiol topikal pada stadium awal dan salep antibiotik (chloramphenicol salep)
pada stadium lanjut diberikan 2-3 kali sehari selama 7-10 hari.
b. Antibiotik oral dapat diberikan dari salah satu golongan di bawah ini:
 Amoksisilin : dosis dewasa: 3 x 250-500 mg , dosis anak: 25 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 3 dosis, selama 5-7 hari
 Eritromisin: dosis dewasa: 4 x 250-500 mg/hari, anak: 20-50 mg/kgBB/hari
terbagi 4 dosis, selama 5-7 hari.
c. Insisi untuk membersihkan eksudat dan jaringan nekrosis.
Catatan :
Pasien dirujuk apabila terjadi:
1. Komplikasi mulai dari selulitis.
2. Tidak sembuh dengan pengobatan selama 5-7 hari.
3. Terdapat penyakit sistemik (gangguan metabolik endokrin dan
imunodefisiensi).

Unit terkait Poli umum, Ruang Tindakan, Apotik.

Anda mungkin juga menyukai