Anda di halaman 1dari 3

PITRIASIS VERSIKOLOR

No. : /SOP/FKTP.
Dokumen Mwr./III/2019
No. Revisi :
SOP
Tgl. Mulai : Maret 2019
Berlaku
Halaman : 1/1

Dr. Wida Saleh, SH,


KLINIK MAWAR
MHKes, MARS.
JATIASIH

1. Pengertian Tinea versikolor adalah penyakit infeksi pada superfisial kulit dan
berlangsung kronis yang disebabkan oleh jamur Malassezia
furfur. Prevalensi penyakit ini tinggi pada daerah tropis yang
bersuhu hangat dan lembab.

2. Tujuan Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan


diagnosis dan terapi kasus Pitriasis Versikolor

3. Kebijakan SK Kepala Klinik Mawar No: 440/24/SK/FKTP.Mwr/2019


Tentang

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :


HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Prosedur/ 1 Anamnesa

Langkah- 1.1Menanyakan apakah keluhan tampak bercak putih pada kulit,

langkah kapan muncul dan bagaimana penyebarannya


1.2Menanyakan apakah ada keluhan gatal dan kapan gatal muncul
berkaitan dengan aktivitas, suhu, atau kondisi imun.
2 Pemeriksaan Klinis
2.1Tanda patognomonis :

2.1.1. Lesi berupa makula hipopigmentasi atau berwarna-warni,


berskuama halus, berbentuk bulat atau tidak beraturan dengan

1
batas tegas atau tidak tegas. Skuama biasanya tipis seperti sisik
dan kadangkala hanya dapat tampak dengan menggores kulit
(finger nail sign).

2.1.2. Predileksi di bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki,


ketiak, lipat paha, muka dan kepala. Penyakit ini terutama
ditemukan pada daerah yang tertutup pakaian dan bersifat
lembab.

3 Diagnosis
3.1Pitriasis Versikolor
4 Diagnosis Banding
4.1Vitiligo
4.2Dermatitis seboroik
4.3Pitriasis alba
4.4Morbus hansen
4.5Eritrasma
5 Terapi
5.1Pasien disarankan untuk tidak menggunakan pakaian yang
lembab dan tidak berbagi penggunaan barang pribadi dengan
orang lain.
5.2Pengobatan terhadap keluhannya dengan:
5.2.1 Pengobatan topikal
5.2.1.1 Suspensi selenium sulfida 1,8%, dalam bentuk
shampo yang digunakan 2-3 kali seminggu. Obat ini
digosokkan pada lesi dan didiamkan selama 15-30
menit sebelum mandi.
5.2.1.2 Derivat azol topikal, antara lain mikonazol dan
klotrimazol.
6.2.2 Pengobatan sistemik diberikan apabila penyakit ini terdapat
pada daerah yang luas atau jika penggunaan obat topikal tidak

berhasil. Obat tersebut, yaitu:

6.2.2.1 Ketokonazol per oral dengan dosis 1x200 mg sehari

selama 10 hari, atau

6.2.2.2 Itrakonazol per oral dengan dosis 1 x 200 mg


sehari selama 5-7 hari (pada kasus kambuhan

2
atau tidak responsif dengan terapi lainnya).
7. Konseling dan edukasi
Edukasi pasien dan keluarga bahwa pengobatan harus
dilakukan secara menyeluruh, tekun dan konsisten, karena
angka kekambuhan tinggi (± 50% pasien). Infeksi jamur dapat
dibunuh dengan cepat tetapi membutuhkan waktu berbulan-
bulan untuk mengembalikan pigmentasi ke normal. Untuk
pencegahan, diusahakan agar pakaian tidak lembab dan tidak
berbagi dengan orang lain untuk penggunaan barang pribadi.
Diagram Alur.

6. Unit Terkait - Dokter


- Perawat
- Pendaftaran

Anda mungkin juga menyukai