(EKTIMA)
No. Dokumen : ..../SOP/PKM.WHII/III/2020
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 29 februari 2020
Halaman : 1/2
Puskesmas Rawat Ida Fitriyani, ST,M.Kes
Inap Way Halim II NIP. 19741016 200312 2 003
4. Referensi 1. Permenkes RI No.5 Tahun 2016 tentang panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di fasilitas pelayanan kesehatan Primer
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
5. Prosedur/ 1. Penatalaksanaan
Langkah- 1) Terapi suportif dengan menjaga hygiene, nutrisi TKTP dan
langkah staminatubuh.
2) Farmakoterapi dilakukandengan:
a. Topikal:
a) Bila banyak pus/krusta, dilakukan kompres terbuka dengan
Kalium permangat (PK) 1/5.000 dan1/10.000.
b) Bila tidak tertutup pus atau krusta, diberikan salep atau krim
asam fusidat 2% atau mupirosin 2%, dioleskan 2-3 kali sehari
selama 7-10 hari.
b. Antibiotik oral dapat diberikan dari salah satu golongan di
bawahini:
a) Penisilin yang resisten terhadap penisilinase, seperti:
oksasilin, kloksasilin, dikloksasilin danflukloksasilin.
Dosis dewasa: 4 x 250-500 mg/hari, selama 5-7 hari, selama
5- 7 hari. Dosis anak : 50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4
dosis, selama 5- 7hari.
b) Amoksisilin dengan asam
klavulanat. Dosis dewasa: 3
x 250-500mg
Dosis anak : 25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis, selama
5- 7hari
c) Sefalosporin
Dosis 10-25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis, selama 5-7
hari
d) Eritromisin:
Dosis dewasa: 4 x 250-500 mg/hari
Dosis anak : 20-50 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis, selama 5-7
hari.
c. Insisi untuk karbunkel yang menjadi abses untuk membersihkan
eksudat dan jaringannekrotik.
2. Konseling dan Edukasi
Edukasi pasien dan keluarga untuk pencegahan penyakit dengan
menjaga kebersihan diri dan stamina tubuh.
3. Kriteria rujukan
Pasien dirujuk apabila terjadi:
a) Komplikasi mulai dariselulitis.
b) Tidak sembuh dengan pengobatan selama 5-7hari.
Terdapatpenyakitsistemik
(gangguanmetabolikendokrindanimunodefisiensi).
4. Bagan Alir -
5. Hal-hal Yang
Perlu
Diperhatikan