Anda di halaman 1dari 4

OTITIS MEDIA SUPURATIF

KRONIK
No. Dokumen : UKM/07/PJP
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Terbit : 04 /1/17
Halaman : 1 dari 4

PUSKESMAS dr. Erwin Suherman


JUATA LAUT NIP.198009142009021004

1. PENGERTIAN 1.1. Peradangan kronik telinga tengah dengan perforasi membran


timpani dan riwayat keluarnya sekret dari telinga lebih dari 2 bulan,
baik terus menerus maupun hilang timbul
2. TUJUAN 2.1 Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan diagnosis
dan terapi kasus OMSK di Puskesmas
3. KEBIJAKAN 3.1. Langkah-langkah penanganan dan melakukan diagnosa dan terapi
kasus OMSK di Puskesmas sesuai dengan SPO
4. REFERENSI 4.1. PMK RI no.5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. PROSEDUR/ 5.1. Anamnesa
LANGKAH- 5.1.1. Menanyakan apakah ada keluhan keluar cairan dari liang
LANGKAH telinga secara terus menerus atau hilang timbul
5.1.2. Menanyakan apakah ada riwayat pernah keluar cairan dari
liang telinga sebelumnya.
5.1.3. Menanyakan apakah cairan yang keluar dari telinga
berwarna kuning / kuning-kehijauan / bercampur darah /
jernih / berbau
5.1.4. Gangguan pendengaran

5.2. Pemeriksaan Klinis


5.2.1 OMSK tipe ama(tubotimpani)
5.2.1.1 Perforasi pada sentral atau pars tensa berbentuk
ginjal atau bundar
5.2.1.2 Sekret biasanya mukoid dan tidak terlalu berbau
5.2.1.3 Mukosa kavum timpani tampak edema, hipertrofi,
granulasi, atau timpanosklerosis

5.2.2 OMSK tipe bahaya


5.2.2.1. Perforasi atik, marginal, atau sental besar (total)
5.2.2.2. Sekret sangat berbau, berwarna kuning abu-abu,
purulen, dan dapat
5.2.2.3. terlihat kepingan berwarna putih mengkilat
5.2.2.4. Kolesteatoma

5.3 Pemeriksaan Penunjang


5.3.1. Tes garputala Rinne, Weber, Schwabach menunjukkan
jenis ketulian yang dialami pasien
5.3.2. Audiometri nada murni
5.3.3. Foto mastoid (bila tersedia)
5.4 Diagnosis
5.4.1. Otitis Media Supuratif Kronik
5.5 Diagnosis Banding
5.5.1 Barotrauma
5.5.2 Otitis media akut stadium perforasi
5.6. Terapi
5.6.1. Non Medikamentosa:
Membersihkan dan mengeringkan saluran telinga
dengan kapas lidi atau cotton bud. Obat cuci telinga dapat
berupa NaCl 0,9%, Asam Asetat 2%, atau Hidrogen
Peroksida 3%

5.6.2. Medikamentosa.
5.6.2.1. Antibiotik oral:
5.6.2.1.1. Dewasa:
5.6.2.1.1.1. Lini pertama : Amoxicillin
3 x 500 mg per hari
selama 7 hari, atau
Amoxicillin-Asam
clavulanat 3 x500 mg per
hari selama 7 hari, atau
Ciprofloxacin 2 x 500 mg
selama 7 hari.
5.6.2.1.1.2. Lini kedua : Levofloxacin
1 x 500 mg per hari
selama 7 hari, atau
Cefadroxil 2 x 500 - 100
mg per hari selama 7
hari.
5.6.2.1.2. Anak:
5.6.2.1.2.1. Amoxicillin - Asam
clavulanat 25 - 50
mg/kgBB/hari, dibagi
menjadi 3 dosis per hari,
atau
5.6.2.1.2.2. Cefadroxil 25 - 50
mg/kgBB/hari, dibagi
menjadi 2 dosis per hari.

5.6.3. Konseling dan edukasi


Edukasi keluarga dan pasien untuk selalu
menjaga kebersihan telinga dan tidak mengorek-ngorek
telinga dengan benda tajam, menjaga agar telinga tidak
kemasukan air, menjelaskan bahwa penyakit ini

2/2
merupakan penyakit infeksi sehingga dengan penanganan
yang tepat dapat disembuhkan tetapi bila dibiarkan dapat
mengakibatkan hilangnya pendengaran serta komplikasi
lainnya.
5.6.4. Pasien di rujuk jika mengalami komplikasi intratemporal:
Labirinitis, Paresis nervus fasialis, Hidrosefalus otik,
Petrositis, komplikasi intrakranial: Abses (subperiosteal,
epidural, perisinus, subdura, otak), Trombosis sinus lateralis,
Sereberitis
6. DIAGRAM -
Pasien datang
ALIR dengan gejala
OMSK

Pemeriksaan tes
1 Anamnesa garputala,
2 Pemeriksaan fisik audiometri, foto
mastoid untuk
konfirmasi

Diagnosis
OMSK
Tidak Ya

Terapi
Diagnosis Lain 1. Non Medikamentosa
1. Barotrauma
2. Medikamentosa
2. Otitis media akut
3. Konseling dan Edukasi
stadium perforasi

Komplikasi
Sembuh
1. Intratemporal: labirinitis,
paresis nervus fasialis,
hidrosefalus otik, petrositis
2. Intrakranial: abses,
trombosis sinus lateralis,
sereberitis

Rujuk

7. UNIT TERKAIT 7.1. Loket


7.2. Laboratorium
7.3. Apotik
8. DOKUMEN 8.1. Rekam Medik
TERKAIT 8.2. Buku Register
9. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN

3/2
9. REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

TANGGAL NO.
NO ISI PERUBAHAN
REVISI REVISI

1 17 Oktober 2017 1. Perubahan Kolom terbitan 2015 01


dihilangkan.
2. Perubahan tempat tanda tangan dan 01
Nama Kepala Puskesmas.
3. Perubahan Kolom nomer 7 distribusi,
no.8 dokumen terkait, no.9 Catatan 01
mutu dihilangkan.
4. Penambahan kolom rekaman Histori 01
perubahan.

4/2

Anda mungkin juga menyukai