UPT
PUSKESMAS
KLATAKAN
6. Langkah- 1. Anamnesa
Langkah 1.1 Menanyakan apakah ada keluhan keluar cairan dari liang
telinga secara terus menerus atau hilang timbul
1.2 Menanyakan apakah ada riwayat pernah keluar cairan dari liang
telinga sebelumnya.
1.3 Menanyakan apakah cairan yang keluar dari telinga berwarna
kuning / kuning-kehijauan / bercampur darah / jernih / berbau
1.4 Gangguan pendengaran
2 Pemeriksaan Klinis
2.1 OMSK tipe aman
(tubotimpani)
Perforasi pada sentral atau pars tensa berbentuk ginjal atau
bundar
Sekret biasanya mukoid dan tidak terlalu berbau
Mukosa kavum timpani tampak edema, hipertrofi, granulasi,
atau
timpanosklerosi
s
2.2 OMSK tipe
bahaya
Perforasi atik, marginal, atau sental besar (total)
Sekret sangat berbau, berwarna kuning abu-abu, purulen,
dan dapat
terlihat kepingan berwarna putih mengkilat
Kolesteatoma
3 Pemeriksaan Penunjang
3.1 Tes garputala Rinne, Weber, Schwabach menunjukkan jenis
ketulian yang dialami pasien
3.2 Audiometri nada murni
3.3 Foto mastoid (bila tersedia)
4. Diagnosis
4.1 Otitis Media Supuratif Kronik
5. Diagnosis Banding
5.1 Barotrauma
5.2 Otitis media akut stadium perforasi
6 Terapi
6.1 Non Medikamentosa:
Membersihkan dan mengeringkan saluran telinga dengan
kapas lidi atau cotton bud. Obat cuci telinga dapat berupa NaCl
0,9%, Asam Asetat 2%, atau Hidrogen Peroksida 3%
6.2 Medikamentosa
Antibiotik oral:
• Dewasa:
- Lini pertama : Amoxicillin 3 x 500 mg per hari selama 7
hari, atau Amoxicillin-Asam clavulanat 3 x500 mg per hari
selama 7 hari, atau Ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 7 hari.
- Lini kedua : Levofloxacin 1 x 500 mg per hari selama 7 hari,
atau Cefadroxil 2 x 500 - 100 mg per hari selama 7 hari.
• Anak:
- Amoxicillin - Asam clavulanat 25 - 50 mg/kgBB/hari, dibagi
menjadi 3 dosis per hari, atau
- Cefadroxil 25 - 50 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 2 dosis per
hari.
6.3 Konseling dan edukasi
Edukasi keluarga dan pasien untuk selalu menjaga kebersihan
telinga dan tidak mengorek-ngorek telinga dengan benda tajam,
menjaga agar telinga tidak kemasukan air, menjelaskan bahwa
penyakit ini merupakan penyakit infeksi sehingga dengan
penanganan yang tepat dapat disembuhkan tetapi bila
dibiarkan dapat mengakibatkan hilangnya pendengaran serta
komplikasi lainnya.
Pasien di rujuk jika mengalami komplikasi intratemporal: Labirinitis,
Paresis nervus fasialis, Hidrosefalus otik, Petrositis, komplikasi
intrakranial: Abses (subperiosteal, epidural, perisinus, subdura, otak),
Trombosis sinus lateralis, Sereberitis
7.Bagan Alir
Pasien datang
dengan gejala OMSK
Pemeriksaan tes
1 Anamnesa garputala, audiometri,
2 Pemeriksaan fisik foto mastoid untuk
konfirmasi
Diagnosis OMSK
tidak ya
Diagnosis Lain Terapi
1. Barotrauma
1. Non Medikamentosa
2. Otitis media akut stadium
2. Medikamentosa
perforasi
3. Konseling dan Edukasi
Komplikasi
Rujuk