Anda di halaman 1dari 3

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

No. Dokumen :162/UKP/2017


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :02 desember 2017
Halaman :1/2

UPT
PUSKESMAS
KLATAKAN

1. Pengertian Peradangan kronik telinga tengah dengan perforasi membran


timoani dan riwayat keluarnya sekret dari telinga lebih dua bulan,
baik terus menerus maupun hilang timbul
2. Tujuan Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan diaknosis
dan terapi kasus OMSK
3. Kebijakan
4. Referensi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02/MENKES/514/201
5. Alat dan Bahan

6. Langkah- 1. Anamnesa
Langkah 1.1 Menanyakan apakah ada keluhan keluar cairan dari liang
telinga secara terus menerus atau hilang timbul
1.2 Menanyakan apakah ada riwayat pernah keluar cairan dari liang
telinga sebelumnya.
1.3 Menanyakan apakah cairan yang keluar dari telinga berwarna
kuning / kuning-kehijauan / bercampur darah / jernih / berbau
1.4 Gangguan pendengaran
2 Pemeriksaan Klinis
2.1 OMSK tipe aman
(tubotimpani)
 Perforasi pada sentral atau pars tensa berbentuk ginjal atau
bundar
 Sekret biasanya mukoid dan tidak terlalu berbau
 Mukosa kavum timpani tampak edema, hipertrofi, granulasi,
atau
timpanosklerosi
s
2.2 OMSK tipe
bahaya
 Perforasi atik, marginal, atau sental besar (total)
 Sekret sangat berbau, berwarna kuning abu-abu, purulen,
dan dapat
terlihat kepingan berwarna putih mengkilat
 Kolesteatoma
3 Pemeriksaan Penunjang
3.1 Tes garputala Rinne, Weber, Schwabach menunjukkan jenis
ketulian yang dialami pasien
3.2 Audiometri nada murni
3.3 Foto mastoid (bila tersedia)
4. Diagnosis
4.1 Otitis Media Supuratif Kronik
5. Diagnosis Banding
5.1 Barotrauma
5.2 Otitis media akut stadium perforasi
6 Terapi
6.1 Non Medikamentosa:
Membersihkan dan mengeringkan saluran telinga dengan
kapas lidi atau cotton bud. Obat cuci telinga dapat berupa NaCl
0,9%, Asam Asetat 2%, atau Hidrogen Peroksida 3%
6.2 Medikamentosa
Antibiotik oral:
• Dewasa:
- Lini pertama : Amoxicillin 3 x 500 mg per hari selama 7
hari, atau Amoxicillin-Asam clavulanat 3 x500 mg per hari
selama 7 hari, atau Ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 7 hari.
- Lini kedua : Levofloxacin 1 x 500 mg per hari selama 7 hari,
atau Cefadroxil 2 x 500 - 100 mg per hari selama 7 hari.
• Anak:
- Amoxicillin - Asam clavulanat 25 - 50 mg/kgBB/hari, dibagi
menjadi 3 dosis per hari, atau
- Cefadroxil 25 - 50 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 2 dosis per
hari.
6.3 Konseling dan edukasi
Edukasi keluarga dan pasien untuk selalu menjaga kebersihan
telinga dan tidak mengorek-ngorek telinga dengan benda tajam,
menjaga agar telinga tidak kemasukan air, menjelaskan bahwa
penyakit ini merupakan penyakit infeksi sehingga dengan
penanganan yang tepat dapat disembuhkan tetapi bila
dibiarkan dapat mengakibatkan hilangnya pendengaran serta
komplikasi lainnya.
Pasien di rujuk jika mengalami komplikasi intratemporal: Labirinitis,
Paresis nervus fasialis, Hidrosefalus otik, Petrositis, komplikasi
intrakranial: Abses (subperiosteal, epidural, perisinus, subdura, otak),
Trombosis sinus lateralis, Sereberitis
7.Bagan Alir
Pasien datang
dengan gejala OMSK

Pemeriksaan tes
1 Anamnesa garputala, audiometri,
2 Pemeriksaan fisik foto mastoid untuk
konfirmasi

Diagnosis OMSK

tidak ya
Diagnosis Lain Terapi
1. Barotrauma
1. Non Medikamentosa
2. Otitis media akut stadium
2. Medikamentosa
perforasi
3. Konseling dan Edukasi

Komplikasi

1. Intratemporal: labirinitis, paresis


nervus fasialis, hidrosefalus otik,
Sembuh petrositis
2. Intrakranial: abses, trombosis
sinus lateralis, sereberitis
PEMERIKSAAN OMSK
UPT No. Dokumen :162/UKP/2017
PUSKESMAS No. Revisi :
KLATAKAN SOP Tanggal Terbit :02 Desember 2017
Halaman :1/2

Rujuk

8.Unit Terkait 1. POLI UMUM


2. UGD
9.Dokumen Terkait

10. Rekaman Historis Perubahan

No. Yang Di Ubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai