Anda di halaman 1dari 4

ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS

(ANUG)

No.Dokume
:445/ /SOP/UKP 7/V/2018
n

SOP No. Revisi :

Tgl Terbit :

Halaman : 1/3

PUSKESMAS
WAPLAU Salma Solisa, SKM
NIP. 1975061519990 2 008

1. Tujuan Sebagai pedoman dalam mendiagnosis dan memberikan tatalaksana


yang tepat terhadap pasien dengan ANUG

2. Kebijakan SK KEPALA PUSKESMAS WAPLAU No.445/ /ADMIN


1/PKM-WPL/IV/2018. TENTANG JENIS-JENIS PELAYANAN

3. Ruang Lingkup Poli gigi Puskesmas Waplau

4. Definisi Suatu infeksi oral endogen dengan karakteristik nekrosis gingiva


5. Prosedur Mikroorganisme umumnya ditemukan pada jaringan periodontal,
namun pada host dengan kondisi kompromis imun bisa menyebabkan
mikrooganisme ini berubah menjadi pathogen. Produk endotoksin dan
aktivasi system imun dapat menebabkan kerusakan jaringan gingiva
dan sekitarnya. Adapun factor predisposissinys yaitu; penurunan
imunitas terutama AIDS, merokok, stress, malnutrisi berat dan
kebersihan mulut yang buruk

Hasil Anamnesis (Subjective)


Keluhan :
Sakit, gusi mudah berdarah, mulut terasa seperti logam, bau tidak enak

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
1. Ekstra oral :
- Pembesaran kelenjar limfe
- Limfadenopati
2. Intra oral :
- Ulserasi nekrotik seperti kawah pada interdental papilla dan
marginal gingiva
- Sakit,
- Mudah berdarah spontan
- Hipersalivasi dan mulut terasa logam
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan cairan sulkus gingiva, dengan pewarnaan gentian violet,
akan tampak bakteri spirochaeta/bacillus penyebab infeksi

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
penunjang.

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas WAPLAU
Diagnosis Banding
- Gingivitis marginalis kronis
- Primary herpetic gingivostomatitis

Peralatan dan Bahan obat


- Dental unit lengkap
- Alat diagnostic standar
- Spuit untuk spooling
- Kassa steril,
- Antiseptic larutan H2O2 3%, klorheksidin glukkonat 0,2%
- Antibiotic Amoxycillin 500mg, Metronidazole 500mg.

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Sebelum melakukan tindakan medis, diperlukan persetujuan
tindakan kedokteran berupa inform consent
2. KIE (komunikasi, informasi dan edukasi)
3. Melakukan debridement, menghilangkan jaringan ang nekrotik
dan mikroba penyebab dengan menggunakan H2O2 1,5-3%
4. Pemberian obat kumur (klorhekidin glukonat 0,2%), obat
analgetik, antipiretik, dan antibiotika. Drug of choice (obat
pilihan) Antibiotik yang diberikan antara lain :
- Doksisiklin 1 x 100 mg (waktu paruh 24 jam)
- Amoxicillin 3 x 500 mg (waktu paruh 8 jam)
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg (waktu paruh 12 jam)
- Metronidazole 2 x 500 mg (waktu paruh 8 jam)
5. Supportif : hidrasi, diet lunak tinggi kalori-protein, istirahat,
multivitamin

Rencana Tindak Lanjut


1. Jika kondisi akut telah mereda dapat dilakukan skeling dan root
planning
2. Pasien kontrol kembali apabila dalam 3 hari

Keberhasilan Perawatan
Hilangnya peradangan, ulserasi, dan jaringan nekrotik, keluhan
subektif tidak ada

Kriteria Rujukan
Kondisi munokompromis berat seperti Human Immunodeficiency Virus
(HIV) dan keganasan darah

6. Referensi  KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


HK.02.02/MENKES/514/2015 TENTANG PANDUAN PRAKTIK
KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA

7. Dokumen  Rekam Medis


Terkait  Blanko Resep
 Nota Tagihan
 Register Harian
 Inform Concent
8. Unit terkait BP Umum, KIA, Laboratorim

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas WAPLAU
9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlakukan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas WAPLAU
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas WAPLAU

Anda mungkin juga menyukai