Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RS ISLAM FAISAL
MAKASSAR
2013 – 2015
ALOPECIA AREATA (ICD 10: L63.9)
1. Pengertian (Definisi) Alopesia areata adalah penyakit yang dimediasi oleh
imunologik dengan variasi yang tidak hanya pada waktu
onset awal kerontokan rambut tetapi pada durasi,
panjangnya dan pola kerontokan rambut selama
beberapa episode dari kerontokan aktif.
2. Anamnesis  Penyakit Primer :psoriasis vulgaris, perluasan dermatitis,
erupsi obat alergi dan keganasan
 Riwayat perjalanan penyakit dan kemungkinan penyakit
yang mendasarinya.
3. PemeriksaanFisik  Bercak kerontokan rambut pada kulit kepala, alis,
janggut, dan bulu mata berbentuk bulat atau lonjong.
Padatepidaerahbotak, adarambut yang terputus.
Bilarambutinidicabut, terlihatbulbus yang atrofi.
Sisarambutterlihatsebagaitandaseru.
 Padabeberapapenderita,
kelainanmenjadiprogresifdenganterbentuknyabercak
baru, sehinggaterjadialopesiatotalis.
4. Kriteria Diagnosis 1. Sesuaikriteria anamnesis
2. Sesuaihasilpemeriksaanfisik
3. Sesuaihasilpemeriksaanpenunjang

5. DiagnosisKerja Alopecia areata


6. Diagnosis Banding 1. Tineakapitis

2. Kehilanganrambuttidakmenyeluruhpadabercakbotak

danmasihadarambut yang

putusdantidakmengkilaplagi,

disertaieritemdanskuama.

3. Trikotilomania(alopesiatraumatika)

4. Ada rambut yang putusdan yang berbelit,

25
sertaadapenipisansebagiandaerahrambut.

5. Alopesianeoplastika.

6. Dapatmenyerupaialopesiaareatadanmerupakanmetas

tasesuatuadenokarsinomapayudara.

7. Lupuseritematosis stadium dinipadadaerahkepala.

8. Sifilis stadium II.

7. PemeriksaanPenunjang Laboratorium
DarahRutin, Ureum, Kreatinin, GuladarahSewaktu,

Histopatologi
Rambutkebanyakanberadadalamfaseanagen.

Folikelrambutterdapatdalamberbagaiukuran,

tetapilebihkecildantidakmatang. Bulbusrambutberada di

dalam dermis dandikelilingiolehinfiltrasilimfosit.

8. Terapi 1. Kortikosteroid Intralesi


a. Yang paling banyak digunakan adalah
hidrokortison asetat 25 mg/ml dan
triamsinolon asetonid 5-10 mg/ml.
2. Kortikosteroid Topikal
a. Yang paling banyak digunakan
desoximetasone cream 0,25%,
betametason dipropionat 0,05%.
Clobetasol propionate oinment.
3. Kortikosteroidsistemik.Penggunaankortikosteroi
d oral dengandosis 40 mg
seharidapatmenumbuhkanrambutlagisetelah4-6
minggu.
Rambutkemudiangugurkembalipadapenurunandosi
sprednison. Padasebagianpenderita,
pertumbuhanrambutdapatdipertahankandengand

26
osis 10 mg prednisonsehari.
Pengobataninitidakdianjurkan,
mengingatefeksampingpemakaianjangkapanjangko
rtikosteroid.
4. Minoksidil
a. suatu vasodilator perifer yang poten,
telahdicobasecaratopikaldenganhasilbaik.
Diperkirakanminoksi-
dilmeningkatkanpengalirandarahkefolikelra
mbut;
dengandemikianmerangsangpertumbuhanra
mbut.
5. Anthralin
a. Krim anthralin dengan konsentrasi 0,25-1%
digunakan sekali sehari.
6. Dinitrocblorobenzene (DNCB) diguna-
kanuntukmenimbulkan dermatitis
kontakpadakepaladandapatmenumbuhkanrambutp
adaalopesiaareata. Kerugiannya,
gejaladermatitisnyakadang-
kadangagakberatdanterjadiperubahanwarnaramb
utpadapemberianberturut-turut.
7. PUVA (Psoralendiikutipenyinaran ultraviolet).
Cara
pengobataninidapatmenghilangkaninfiltrasiselperi
bulberpadaalopesiaareata yang
didugamenjadipenyebabnya.
Pengobataniniberhasilbaik,
retapikemudianrambutrontoklagi, karenarambut
yang
barutumbuhakanmenutupkepalasehinggacahayati
dakmencapaikepaladanselanjutnyapengobatantida
kbermanfaat.
8. Siklosporin
a. Dengan dosis 6 mg/kg/hari selama 12
minggu.
9. Isoprinosin
a. Berfungsi meningkatkan jumlah dan fungsi

27
limfosit T, serta meningkatkan fungsi
fagositosis. Dosis yang digunakan adalah
50 mg/kgBB/hari dengan maksimal 3-5
g/hari.
10. Golongan vitamin dan mineral
a. Vitamin B12 diberikan dengan dosis 1
mg/minggu/IM pada bulan pertama, yang
dilanjutkan dengan 1 mg/bulan. Biotin 150
mg/hari. Vitamin D dengan dosis 200-400
IU/hari. Vitamin B6 diberikan secara IM
setiap hari selama 20-30 hari.

9. Edukasi  Penjelasan tentang penyakit


(Hospital Health Promotion)  Penjelasan tentang pencegahan
 Penjelasantentangpengobatan
10. Prognosis Advitam :dubia ad bonam
Adsanationam :dubia ad bonam
Adfungsionam :dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens IV
12. Tingkat Rekomendasi C
13. PenelaahKritis 1. dr. AsnawiMadjid, Sp.KK, MARS
2. Dr. dr. Farida Tabri, Sp.KK(K), FINSDV
3. Dr. dr. AnisIrawan Anwar, Sp.KK(K), FINSDV
4. dr. Caroline Noordin, Sp.KK, MHKes
5. dr. RosminiMarola, Sp.KK
14. IndikatorMedis - Pasien denganbercakkerontokanlambutsetempat
- Target : 80% Pasien dengan alopecia
memberikanperbaikan

15. Kepustakaan 1. Goldsmith


LA,KatzSI,GilchrestBA,PallerAS,LeffellDJ,Wolf
f K.Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine.Eight Edition. New York. Mc Graw Hill.
2012; p.991-994
2. Majid I, Keen A. Management of alopecia areata:
an update. BJMP 2012;5(3):a530

28
29

Anda mungkin juga menyukai