Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

PERHIMPUNAN SPESIALIS BEDAH SARAF INDONESIA


RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL
MAKASSAR

FRAKTUR IMPRESI
ICD 10: S02.0
1. Pengertian Diskontinuitas tulang kepala dengan tabula interna masuk melebihi ketebalan tulang.
(Definisi)
2. Anamnesis 1. Didapatkan riwayat trauma
2. Mekanisme dan waktu trauma
3. Keluhan: Nyeri kepala, kejang, pingsan
3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Umum: tanda vital, pemeriksaan head to toe

Pemeriksaan Status Lokalis :


Inspeksi : adanya luka kulit, pus, benda asing pada luka, dasar luka, kebocoran
liquor cerebrospinal
Palpasi : dasar luka, diskontinuitas tulang, deformitas tulang
4. Pemeriksaan Foto polos kepala : cari garis fraktur dan tanda deformitas tulang impresi
Penunjang CT Scan : cari gambaran tabula interna masuk melebihi tebal tulang, perdarahan ekstra-
intra aksial di bawah garis fraktur, tanda laserasi duramater, pneumatokel
5. Kriteria Diagnosis 1. Anamnesis sesuai diatas
2. Pemeriksaan klinis sesuai diatas
3. Pemeriksaan imaging sesuai di atas
6. Diagnosis Berdasarkan adanya hubungan antara rongga intrakranial dengan udara
1. Fraktur impresi terbuka
2. Fraktur impresi tertutup
7. Diagnosis Banding Fraktur linear
8. Terapi Fraktur impresi terbuka (level III):
1. Terapi pembedahan dilakukan jika masuknya fraktur tulang melebihi tebal kalvaria dan
tidak memenuhi kriteria terapi konservatif
2. Terapi konservatif dilakukan jika:
1. Tidak didapatkan (secara klinis atau dengan CT scan) tanda robekan duramater
(kebocoran cairan serebrospinal, pneumatocele)
2. Dan tidak didapatkan hematom intrakranial yang signifikan
3. Dan tebal depresi tulang < 1 cm
4. Dan tidak mengenai sinus frontalis
5. Dan tidak didapatkan tanda infeksi pada luka atau kontaminasi yang berat
6. Dan tidak didapatkan cosmetic deformity
Fraktur impresi tertutup dapat diterapi dengan tindakan pembedahan atau konsevatif (level
III)

Waktu pembedahan: pembedahan dapat dilakukan sesegera mungkin untuk mengurangi


resiko infeksi (level III)

Metode pembedahan (level III):


1. Dianjurkan dilakukan tindakan elevasi dan debridement
2. Pilihan: jika tidak didapatkan tanda infeksi, dapat dilakukan primary bone replacement
3. Antibiotic dianjurkan diberikan pada semua kasus fraktur impresi terbuka
9. Edukasi Kondisi cedera otak, kondisi luka, tipe fraktur, pilihan terapi, komplikasi dan prognosa
10. Prognosis 1. Waktu antara kejadian
2. Kondisi luka
3. Fraktur terbuka atau tertutup
4. Lokasi dan luas fraktur (area pertimbangan kosmetik)
5. Lesi intracranial
6. Faktor penyerta yang lain
11. Indikator Medis Perbaikan GCS dan fungsi neurologis, kebocoran liquor, kosmetik
12. Penelaah kritis 1. Dr. Joni Wahyuhadi, dr., Sp.BS
2. Muhammad Faris, dr., Sp.BS
3. Prof. Dr. Abdul Hafid Bajamal, dr., Sp.BS
4. Dr. Agus Turchan, dr., Sp.BS
5. Dr. M. Arifin Parenrengi, dr., Sp.BS
6. Eko Agus Subagyo, dr., Sp.BS
16
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
PERHIMPUNAN SPESIALIS BEDAH SARAF INDONESIA
RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL
MAKASSAR

7. Wihasto Suyaningtyas, dr., Sp.BS


8. Asra Al Fauzi, dr., Sp.BS
9. Rahadian Indarto, dr., Sp.BS
10.Achmad Fahmi, dr., Sp.BS
11.Nur Setiawan Suroto, dr., Sp.BS
13. Kepustakaan 1. Cooper PR, (Ed), 1993, HEAD INJURY, 3 rd Ed, William & Wilkins Beltimore, Maryland,
USA.
2. Greenberg, Mark S. 2010. Handbook of NeuroSurgery 7 th Ed. Thieme Publishers, pp
885-887.
3. Narayan RK, Wilberger JE Jr, Povlishock JT (Eds) 1996 Neurotrauma, Mc Graw Hill
Comp, New York.
4. Wahyuhadi J, dkk. Pedoman Tatalaksana Cedera Otak. Laboratorium Ilmu Bedah
RSUD Dr Soetomo. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 2007, pp 4-10, 31-32
5. Kaye AH. Essential Neurosurgery.Blackwell Publishing,Ltd. Massachusetts. 2005 pp
40-55

17

Anda mungkin juga menyukai