Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR FEMUR

DI RUANG TULIP 1B (ORTHOPEDI)


RSUD ULIN BANJARMASIN

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Medikal Bedah


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
Nurul Rizka Ruriyanty.R
NIM. 11194692310188

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL LAPORAN :Laporan Pendahuluan Fraktur Femur Di


Ruang Tulip 1B (Orthopedi) RSUD Ulin
Banjarmasin
NAMA MAHASISWA : Nurul Rizka Ruriyanty.R
NIM : 11194692310188

Banjarmasin, Desember 2023

Menyetujui,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

Abdul Wahab, S.Kep., Ns Rifa’atul Mahmudah, S.Kep., Ns., MSN


NIP. 198301282010011007 NIK. 1166062013061
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL LAPORAN :Laporan Pendahuluan Fraktur Femur Di


Ruang Tulip 1B (Orthopedi) RSUD Ulin
Banjarmasin
NAMA MAHASISWA : Nurul Rizka Ruriyanty.R
NIM : 11194692310188

Banjarmasin, Desember 2023

Menyetujui,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

Abdul Wahab, S.Kep., Ns Rifa’atul Mahmudah, S.Kep., Ns., MSN


NIP. 198301282010011007 NIK. 1166062013061

Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners
Universitas Sari Mulia

Muhammad Arief Wijaksono, S.Kep., Ns., MAN


NIK. 1166012016089
TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi dan Fisiologi


1. Anatomi

2. Fisiologi

B. Konsep Dasar Penyakit


1. Definisi

2. Etiologi/Penyebab
Fraktur disebabkan oleh (Setiyowati, 2023):

3. Manifestasi Klinis

4. Patofisiologi
5. Pathway
6. Komplikasi
Komplikasi fraktur menurut dibagi menjadi 2 yaitu (Setiyowati, 2023) :

7. Pemeriksaan Penunjang
Untuk memperjelas dan menegakkan diagnosis pemeriksaan yang
dapat dilakukan adalah (Rachman., dkk, 2023):

8. Penatalaksanaan Medis
Menurut empat konsep dasar yang harus dipertimbangkan pada
waktu menangani fraktur (Hamka., dkk, 2023):

9. Penatalaksanaan Keperawatan
Penatalaksanaan keperawatan yaitu (Setiyowati, 2023)
a. Pengkajian
1) Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa
yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan,
asuransi, golongan darah, no. register, tanggal MRS,
diagnosa medis.
2) Keluhan Utama
Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah
rasa nyeri. Nyeri tersebut bisa akut atau kronik.
3) Riwayat penyakit sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab
dari fraktur, yang nantinya membantu dalam membuat
rencana Tindakan terhadap klien.
4) Riwayat penyakit dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab fraktur
dan memberi petunjuk berapa lama tulang tersebut akan
menyambung.
5) Riwayat penyakit keluarga
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang
merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya fraktur,
seperti diabetes, osteoporosis.
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: baik atau buruknya yang dicatat adalah tanda-
tanda (Rachman., dkk, 2023):
1) Kesadaran penderita: apatis, sopor, koma, gelisah,
komposmentis tergantung pada keadaan klien.
2) Kesakitan, keadaan penyakit: akut, kronik, ringan, sedang,
berat dan pada kasus fraktur biasanya akut.
3) Tanda-tanda vital tidak normal karena ada gangguan baik
fungsi maupun bentuk.

c. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri Akut (D.0077)
2) Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009)
3) Gangguan mobilitas (D.0054)
4) Kerusakan integritas kulit/jaringan (D.0129)
5) Risiko Infeksi (D.0142)
6) Risiko syok (D.0039)

d. Intervensi Keperawatan

No SDKI SLKI SIKI


1 Nyeri Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)
akut keperawatan selama 1x24 Observasi
(D.007 jam dengan kriteria hasil : 1.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
7) Label : tingkat nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
(L.08066) 2.Identifikasi skala nyeri
1. keluhan nyeri dari skala 3 3.Idenfitikasi respon nyeri non verbal
(sedang) ke skala 5
menurun. Terapeutik
2. Meringis dari skala 3 1.Berikan Teknik nonfarmakologis untuk
(sedang) menjadi 5 mengurangi nyeri (mis: TENS,
(menurun). hypnosis, akupresur, terapi music,
3. Gelisah dari skala 3 biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
(sedang) menjadi 5 Teknik imajinasi terbimbing, kompres
(menurun) hangat/dingin, terapi bermain)
4. Sikap protektif dari skala 2.Kontrol lingkungan yang memperberat
3 (sedang) menjadi rasa nyeri (mis: suhu ruangan,
(menurun) pencahayaan, kebisingan)
3.Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi
1.Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
2.Anjurkan menggunakan analgesik
secara tepat
3.Ajarkan Teknik farmakologis untuk
mengurangi nyeri

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
2 Perfus Setelah dilakukan tindakan Perawatan Sirkulasi (I.02079)
i keperawatan selama 1x6 Observasi
Perifer jam dengan kriteria hasil : 1.Periksa sirkulasi perifer (mis: nadi
Tidak Label : tingkat cedera perifer, edema, pengisian kapiler,
Efektif (L.14136) warna, suhu, ankle-brachial index)
(D.000 1. Kejadian cedera dari 2.Identifikasi faktor risiko gangguan
9) skala 3 (sedang) menjadi sirkulasi (mis: diabetes, perokok,
5 (menurun) orang tua, hipertensi, dan kadar
2. Luka/lecet dari skala 3 kolesterol tinggi)
(sedang) menjadi 5 3.Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
(menurun) bengkak pada ekstremitas
3. Ketegangan otot dari
skala 3 (sedang) menjadi Terapeutik
5 (menurun) 1. Hindari pemasangan infus, atau
4. Fraktur dari skala 3 pengambilan darah di area
(sedang) menjadi 5 keterbatasan perfusi
(menurun) 2. Hindari pengukuran tekanan darah
5. Perdarahan dari skala 3 pada ekstremitas dengan
(sedang) menjadi 5 keterbatasan perfusi
(menurun) 3. Hindari penekanan dan pemasangan
tourniquet pada area yang cidera
4. Lakukan pencegahan infeksi
5. Lakukan perawatan kaki dan kuku
6. Lakukan hidrasi

Edukasi
1. Anjurkan berhenti merokok
2. Anjurkan berolahraga rutin
3. Anjurkan mengecek air mandi untuk
menghindari kulit terbakar
4. Anjurkan menggunakan obat penurun
tekanan darah, antikoagulan, dan
penurun kolesterol, jika perlu

Kaloborasi
1. Koloborasi pemberian obat sesuai
dengan resep dokter yang
ditentukan
3 Gangg Setelah dilakukan Dukungan Mobilisasi (I.05173)
uan tindakan Observasi
mobili keperawatan 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
tas selama 1x6 jam fisik lainnya
(D.005 dengan kriteria 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
4) hasil: pergerakan
Label: mobilitas fisik 3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan
(L.05042) darah sebelum memulai mobilisasi
1. Pergerakan ekstermitas 4. Monitor kondisi umum selama
dari sedang (3) menjadi melakukan mobilisasi
meningkt (5)
2. Kekuatan otot dari Terapeutik
sedang (3) menjadi 1.Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
meningkt (5) alat bantu (mis: pagar tempat tidur)
3. Rentang gerak(ROM) 2.Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
dari sedang (3) menjadi perlu
meningkt (5) 3.Libatkan keluarga untuk membantu
4. Gerakan terbatas dari pasien dalam meningkatkan
sedang (3) menjadi pergerakan
menurun (5)
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
2. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis: duduk di tempat
tidur, duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke kursi)

Kolaborasi
1. Kolaborasi Bersama dokter
4 Kerus Setelah dilakukan tindakan Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
akan keperawatan selama 1x24 Observasi
integri jam dengan kriteria hasil : 1. Monitor karakteristik luka (mis:
tas Label: Integritas Kulit dan drainase, warna, ukuran , bau)
kulit/ja Jaringan (L.14125) 2. Monitor tanda-tanda infeksi
ringan 1. Kerusakan jaringan dari Terapeutik
(D.012 sedang (3) menjadi 1. Lepaskan balutan dan plester secara
9) menurun (5) perlahan
2. Kerusakan lapisan kulit 2. Cukur rambut di sekitar daerah luka,
dari sedang (3) menjadi jika perlu
menurun (5) 3. Bersihkan dengan cairan NaCl atau
3. Nyeri dari sedang (3) pembersih nontoksik, sesuai
menjadi menurun (5) kebutuhan
4. Perdarahan dari sedang 4. Bersihkan jaringan nekrotik
(3) menjadi menurun (5) Edukasi
5. Hematoma dari sedang 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
(3) menjadi menurun (5) 2. Anjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
3. Ajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri
Kolaborasi
1. Kolaborasi prosedur debridement
(mis: enzimatik, biologis, mekanis,
autolitik), jika perlu
2. Kolaborasi pemberian antibiotik, jika
perlu
5 Risiko Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi (I.14539)
Infeksi keperawatan selama 1x24 Observasi
(D.014 jam dengan kriteria hasil : 1. Monitor tanda gejala infeksi lokal
2) Label: Tingkat infeksi dan sistemik
(L.14137) Terapeutik
1. Kemerahan dari sedang 1. Batasi jumlah pngunjung
(3) menjadi menurun (5) 2. Berikan perawatan kulit
2. Bengkak dari sedang 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
(3) menjadi menurun (5) kontak dengan pasien dan
3. Berbau busuk dari lingkungan
sedang (3) menjadi 4. Pertahankan teknih aseptik
menurun (5) Edukasi
4. Gangguan kognitif dari 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
sedang (3) menjadi 2. Ajarkan cara memriksa kondisi luka
menurun (5) 3. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi dan cairan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat
6 Risiko Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Syok (I.02068)
syok keperawatan selama 1x24 Observasi
(D.003 jam dengan kriteria hasil : 1. Monitor status kardiopulmonal
9) Label: Tingkat Syok (frekuensi dan kekuatan nadi,
(L.0303) frekuensi napas, TD, MAP)
1. Kekuatan Nadi dari 2. Monitor status oksigenasi (oksimetri
sedang (3) menjadi nadi, AGD)
meningkat (5) 3. Monitor status cairan (masukan dan
2. Tingkat kesadaran dari haluaran, turgor kulit, CRT)
sedang (3) menjadi 4. Monitor tingkat kesadaran dan respon
meningkat (5) pupil
3. Saturnasi oksigen dari 5. Periksa Riwayat alergi
sedang (3) menjadi
meningkat (5) Terapeutik
4. Akaral dingin dari sedang 1. Berikan oksigen untuk
(3) menjadi menurun (5) mempertahankan saturasi oksigen >
5. Pucat dari sedang (3) 94%
menjadi menurun (5) 2. Persiapkan intubasi dan ventilasi
mekanis, jika perlu
3. Pasang jalur IV, jika perlu
4. Pasang kateter urin untuk menilai
produksi urin, jika perlu
5. Lakukan skin test untuk mencegah
reaksi alergi

Edukasi
1. Jelaskan penyebab/faktor risiko syok
2. Jelaskan tanda dan gejala awal syok
3. Anjurkan melapor jika
menemukan/merasakan tanda dan
gejala awal syok
4. Anjurkan memperbanyak asupan
cairan oral
5. Anjurkan menghindari allergen

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian transfusi darah,
jika perlu
3. Kolaborasi pemberian antiinflamasi,
jika perlu
Daftar Pustaka

Aziizah, N. S., Purnomo, H., Mkes, S. N., Muawanah, S. K., Ners, M. H.,
Muawanah, S. K., ... & Aziizah, N. S. (2023). Asuhan Keperawatan
Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri Akut) Pada Pasien Post Operasi H1-H2
Fraktur Femur Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soetijono Blora.
Hakam, M., Tambunan, C. E. V., Sutawardana, J. H., Murtaqib, M., &
Kushariyadi, K. (2023). Gambaran Activity Of Daily Living Pada Pasien
Post Operasi Fraktur Femur: Literature Review. Bima Nursing Journal,
4(2), 119-128
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia .
Dpp Ppni. Jakarta Selatan.

PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia .
Dpp Ppni. Jakarta Selatan.

PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia .
Dpp Ppni. Jakarta Selatan

Rachman, T., Rahmadian, R., & Rusjdi, S. R. (2023). Pola Penatalaksanaan


Fraktur Femur Di Rsup Dr. M. Djamil Padang Tahun 2020. Jurnal Ilmu
Kesehatan Indonesia, 4(2), 81-87.
Setiyowati, A. S. (2023). Asuhan Keperawatan Pada Klien Post Op Orif (Open
Reduction Internal Fixation) Fraktur Femur Tertutup Di Rsud Jombang
(Doctoral Dissertation, Itskes Insan Cendekia Medika Jombang).
Widyastuti, Y. (2022). Gambaran Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Fraktur
Femur Di Rs Ortopedi Prof. Dr. R Soeharso Surakarta. Profesi: Media
Publikasi Penelitian, 12(02), 162609.

Anda mungkin juga menyukai