Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT PANDUAN PRAKTIK KLINIK DISAHKAN OLEH

PKU MUHAMMADIYAH Tentang DIREKTUR


KARANGANYAR

Tetanus Dr. Aditiya Nurcahyanto


Nomer Dokumen Tanggal : 25 Januari 2017
Nomer Revisi 01 Tanggal : 25 Januari 2017
A. Pengertian (Definisi) Penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh eksotoksin spesifik kuman
Clostridium tetani dengan gejala neuromuskular akut berupa trismus,
kekakuan, dan kejang otot.
B. Anamnesis
1. Riwayat mendapat trauma/luka yang kotor dan dalam, otitis
media supurativa kronik (OMSK) atau gangren gigi sebagai port
d entree.
2. Kesulitan menelan atau membuka mulut.
3. Otot kaku
4. Perut tegang
5. Nyeri otot sekitar luka.
6. Kejang

C. Pemeriksaan Fisik 1. Pada pemeriksaan umum terdapat luka.


2. Trismus (sulit membuka mulut karena spasme otot)
3. Risus sardonikus (spasme otot muka atau alis tertarik ke atas,
sudut mulut tertarik ke luar dan ke bawah, sedangkan bibir
tertekan kuat pada gigi)
4. Opistotonus (otot dinding perut tegang)
5. Otot leher kaku dan nyeri
6. Angota gerak spastik
7. Kejang

D. Kriteria Diagnosis 1. Hipertoni dan spasme otot ( trismus, risus sardonikus, otot leher
kaku dan nyeri, opistotonus)
2. Umumnya ada luka atau riwayat luka
3. Kejang

E. Diagnosis Tetanus
F. Diagnosis Banding 1. Kejang karena hipokalsemia
2. Reaksi distonia
3. Meningitis
4. Rabies
5. Sepsis

G. Pemeriksaan Penunjang Anamnesis dan gejala cukup khas sehingga sering tidak memerlukan
pemeriksaan penunjang, kecuali dalam keadaan meragukan untuk
membuat diagnosis banding.
1. Darah rutin
2. Preparat darah tepi

H. Terapi / Tindakan Netralisasi toksin


Human Tetanus Imunoglobulin (HTIG) 3.000 6.000 IU i.m.
Antibiotik
1. Metronidazole 500 mg/8 jam drips i.v., atau
2. Peniscillin G i.v. 1-5 MIU/ 6 jam
Anti spasme
1. Diazepam 0,1-0,3 mg/kgbb tiap intravena bila kejang

Terapi suportif
1. Bebaskan jalan napas
2. Hindarkan aspirasi dengan menghisap lendir perlahan
3. Pemberian oksigen
4. Perawatan dengan stimulasi minimal

Perawatan luka atau port dentree

I. Edukasi Edukasi terhadap pasien dan/ atau keluarga tentang:


1. Diagnosis
2. Risiko dan komplikasi selama perawatan
3. Rencana pemeriksaan penunjang
4. Rencana penatalaksanaan
5. Prognosis dan komplikasi

J. Prognosis Quo ad vitam : dubia


Quo ad sanam : dubia
Quo ad functionam : dubia
K. Tingkat Evidens Level IA
L. Tingkat Rekomendasi Level A
M. Penelaah Kritis Kelompok staf medis (KSM) Interna RS PKU Muhammadiyah
Karanganyar
N. Indikator Medis Perbaikan klinis
O. Kepustakaan 1. Dawn MT, Elisson RT. Tetanus. In: Irwin RS, Rippe JM, editors.
Irwin and Rippes intensive care medicine. 6th ed. Massachusetts:
Lippincot Williams & Wilkins. 2008.p.1140-1.
2. Lipman J. Tetanus. In: Bersten AD, Soni N, eds. Ohs Intensive
Care Manual. 6th ed. Philadelphia: Butterworth Heinemann
Elsevier; 2009.p.593-7.
3. WHO. Current recommendations for treatment of tetanus during
humanitarian emergencies. WHO Tech Note. [Internet]. 2010 [cited
2013 Oct 20]. Available at: http://www.whqlibdoc.
who.int/hq/2010/WHO_HSE_GAR_DCE_2010.2_eng.pdf.

Karanganyar, 25 Januari 2017

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Ketua Komite Medik Kelompok Medik Fungsional Peyakit Dalam

Prof.DR.Dr.Os.Hartanto,SpS (K) Dr. Veronika Dyah S, Sp.PD

Anda mungkin juga menyukai