Anda di halaman 1dari 3

Rumah Sakit Umum

Daerah Genteng

PANDUAN PRAKTIK

Disahkan oleh

KLINIK

Direktur Rumah Sakit Umum


Daerah Genteng

Tentang

Tetanus

dr. Hj. INDAH SRI LESTARI, MMRS


Pembina Tingkat I
NIP. 19630703 198903 2 016

NOMOR DOKUMEN :

TANGGAL :

REVISI KE :

NOMOR REVISI :

TANGGAL :

A. Pengertian
( Definisi )

Penyakit infeksi akut yang memberikan gambaran gangguan


neuromuskular akut berupa trismus, kekakuan dan kejang otot akibat
eksotoksin spesifik kuman clostridium tetani

B. Anamnesis

Terdapat anggota tubuh yang terasa kaku, dapat berupa


1. Tetanus local : kaku persisten pada otot disekitar luka
2. Tetanus sefalika : terjadi fenomena motoric sesuai dengan
serabut saraf kepala yang terkena (N III, IV, V, VI, VII, IX, X
dan XII)
3. Tetanus umum : gangguan membuka mulut (trismus), kaku
kuduk, kaku leher dan kaku punggung (opistotonus), dinding
perut menjadi kaku dan tampak pula risus sardonikus karena
kaku otot wajah
Keluhan diatas biasanya timbul pada pasien dengan riwayat tertusuk
paku, pasien dengan higienitas mulut yang buruk serta riwayat keluar
cairan dari telinga

C. Pemeriksaan Fisik

Dapat ditemukan: kekakuan otot setempat, trismus sampai kejang


yang hebat.
1. Pada tetanus lokal ditemukan kekakuan dan spasme yang
menetap.
2. Pada tetanus sefalik ditemukan trismus, rhisus sardonikus dan
disfungsi nervus kranial.

3. Pada tetanus umum/generalisata adanya: trismus, kekakuan


leher,
kekakuan dada dan perut (opisthotonus), fleksi-abduksi
lengan serta ekstensi tungkai, kejang umum yang dapat terjadi
dengan rangsangan ringan seperti sinar, suara dan sentuhan
dengan kesadaran yang tetap baik.
D. Kriteria Diagnosis
E. Diagnosis

Tetanus

F. Diagnosis Banding

G. Pemeriksaan
Penunjang

Tidak ada pemeriksaan penunjang yang spesifik

H. Terapi

Tatalaksana nonmedikamentosa :
1. Debridement luka yang kotor
2. Apabila terjadi spasme laring, pasang pipa nasogastrik
3. Pencegahan ulkus dekubitus selama perawatan
Tatalaksana medikamentosa :
1. Human tetanus imunoglobulin (HTIG) 3000-6000 U secara
intramuskular
2. Penisilin prokain 1.2 juta unit setiap hari
3. Metronidazol 4x500 mg
4. Antispasme otot dapat diberikan diazepam atau fenobarbital

Meningitis
Ensefalitis
Gangguan elektrolit

I. Edukasi
J. Prognosis

Ad vitam : dubia ad bonam


Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad funsionam : dubia ad bonam

K. Tingkat Evidens

I/II/III/IV

L. Tingkat Rekomendasi

A/B/C

M. Penelaah kritis

1. .................

2. ...................
N. Indikator Medis
O. Kepustakaan :

Buku ajar bedah UI


PPM Bedah
Buku Ajar Bedah De Jong

Anda mungkin juga menyukai