BEDAH DIPONEGORO Satu Klaten DUA SATU KLATEN PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TETANUS dr. Rachmawati Dewi, Sp.OG NIP. 1995 12 009 Nomor Dokumen: Terbit ke: Tanggal: 14 Agustus 2019 PPK/DDS/KPS/ Nomor Revisi: Revisi Ke: - Tanggal:- Kode ICD: A35 Halaman: a. Pengertian (definisi) Tetanus adalah suatu penyakit toksemik akut dan fatal yang disebabkan oleh Clostridium tetani dengan tanda utama spasme tanpa gangguan kesadaran. b. Anamnesis 1. Riwayat mendapat trauma/luka yang kotor dan dalam, riwayat menderita otitis media supurativa kronik (OMSK) atau gangren gigi sebagai port d’entree. 2. Imunisasi tetanus tidak lengkap 3. Anak atau bayi sadar 4. Sering mengalami kekakuan (spasme), terutama bila terangsang atau tersentuh, pada kondisi berat dapat terjadi kekakuan spontan ( tanpa rangsangan ) 5. Kesulitan menelan/membuka mulut c. Pemeriksaan Fisik 1. Terjadi spasme otot berulang 2. Trismus (mulut sukar dibuka) 3. Perut teraba keras (perut papan) 4. Opistotonus (ada sela antara punggung pasien dengan alas, saat pasien ditidurkan) 5. Anggota gerak spastik (boxing position) 6. Rhisus sardonicus d. Kriteria Diagnosis 1. Sesuai dengan anamnesis 2. Sesuai dengan pemeriksaan fisik e. Diagnosis Tetanus f. Diagnosis Banding 1. Sepsis 2. Meningitis g. Pemeriksaan Penunjang Anamnesis dan gejala cukup khas sehingga sering tidak diperlukan pemeriksaan penunjang, kecuali dalam keadaan meragukan untuk membuat diagnosis banding. 1. Pungsi lumbal 2. Pemeriksaan darah rutin, preparat darah tepi h. Terapi/Tatalaksana 1. Antibiotik Metronidazol loading dose 15mg/kg/ jam, selanjutnya, 7,5mg/ kg tiap 6 jam atau Penisilin prokain 50.000 IU/kg/kali IM tiap 12 jam, atau Ampisilin 150mg/ kg/ hari IV dibagi 4 dosis atau Tetrasiklin 25-50mg/kg/ hari PO dibagi 4 dosis (maksimal 2 g), atau Eritromisin 40-50mg/kg/hari PO dibagi 4 dosis Dapat ditambahkan sefalosporin bila ada sepsis atau pneumonia 2. Netralisasi toksin Bila tersedia dapat diberikan human tetanus immunoglobulin (HTIg) 3.000-6.000 IU IM, jika tidak tersedia diberikan Anti tetanus serum (ATS) 50.000-100.000 IU, setengah dosis diberikan IM dan setengahnya IV, dilakukan uji kulit terlebih dahulu 3. Anti spasmodik Diazepam 0,1-0,3 mg/kg/kali IV tiap 2-4 jam Dalam keadaan berat: diazepam drip 20 m/kg/hari di ICU Dosis pemeliharaan 8 mg/kgBB/hari oral dibagi 6- 8 dosis. 4. Perawatan luka atau port d’entree 5. Terapi suportif Bebaskan jalan napas Hindarkan aspirasi dengan menghisap lendir perlahan dan mengubah posisi tidur pasien secara berkala Pemberian oksigen Perawatan dengan stimulasi minimal Fisioterapi apabila sudah tidak demam Pemberian cairan dan nutrisi adekuat, bila trismus berat dapat dipasang pipa nasogastrik Bantuan napas pada tetanus berat Pemantauan/ monitoring kejang dan tanda penyulit
i. Edukasi 1. Upaya pencegahan dengan imunisasi aktif
2. Upaya pencegahan dengan perawatan luka atau port d’entrée yang baik. j. Prognosis Advitam : dubia adbonam Ad Sanationam : dubia adbonam Ad Fungsionam : dubia adbonam k. Tingkat Evidens I l. Tingkat Rekomendasi B m. Penelaah Kritis 1. SMF Bedah Umum n. Indikator 1. Bebas demam 24 jam tanpa antipretik 2. Perbaikan klinis 3. Tidak tampak spasme ataupun trismus 4. Luka atau port d’entrée dirawat dengan baik o. Kepustakaan 1. Feigin RD, Demmler GJ, Cherry JD, Kaplan SL. Textbook of pediatric infectious diseases, 5th ed. Philadelphia: WB Saunders; 2004 2. Long SS, Pickering LK, Prober CG. Principles and practice of pediatric infectious diseases. 2nd ed. Philadelphia: Churchill & Livingstone; 2003 3. Gershon AA, Hotex PJ, Katz, SL. Krugman’s infectious disease of children. 11th ed. Philadelphia: Mosby; 2004 4. Pomerans AJ, Busey SL, Sabnis S. Pediatric decision making strategies. Philadelphia: WB Saunders; 2002 5. Okoromah, CN, Lesi FEA. Diazepam for treating tetanus (Cochrane review). Dalam: The Cochrane library, Issue 2, 2004. Chicester, UK: John Wiley & Sons, Ltd 6. American Academy on Pediatric (AAP). Tetanus. Report of the committee on control of infectious diseases, 24thed. New York; 1997. H518-22 7. Wenstein L. Tetanus. Dalam: Feigin RD, Cherry YD, penyunting. Textbook of Pediatric infectious diseases. 2th ed. Philadelphia: WB Saunders; 1992.h 106-40. 8. Markowitz SM. Tetanus. Strickland Hunter’s tropical medicine, 7th ed. Philadelphia: WB Saunders; 1991. H 149-60