0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan4 halaman
Panduan ini memberikan pedoman tentang diagnosis dan penatalaksanaan kejang pada neonatus. Kejang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelainan metabolik, infeksi, atau trauma. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Terapi anti kejang utama adalah fenobarbital dan fenitoin, disertai dengan terapi suportif dan pencarian penyebab. Hasil tergantung dari lamanya kejang dan adanya defisit neurologi.
Panduan ini memberikan pedoman tentang diagnosis dan penatalaksanaan kejang pada neonatus. Kejang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelainan metabolik, infeksi, atau trauma. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Terapi anti kejang utama adalah fenobarbital dan fenitoin, disertai dengan terapi suportif dan pencarian penyebab. Hasil tergantung dari lamanya kejang dan adanya defisit neurologi.
Panduan ini memberikan pedoman tentang diagnosis dan penatalaksanaan kejang pada neonatus. Kejang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelainan metabolik, infeksi, atau trauma. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Terapi anti kejang utama adalah fenobarbital dan fenitoin, disertai dengan terapi suportif dan pencarian penyebab. Hasil tergantung dari lamanya kejang dan adanya defisit neurologi.
KEJANG PADA NEONATUS 2017 RSUP SANGLAH DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman 00 1/4 Ditetapkan oleh: Direktur Utama PPK Rawat Inap SMF Ilmu Tanggal terbit: Kesehatan Anak Dr. I Wayan Sudana, M.Kes NIP 19650409 199509 1 001 No. ICD 10 P90 (Convulsions of newborn) Pengertian Serangan kejang yang terjadi pada masa neonatus (sampai dengan umur 1 bulan). Anamnesis 1. Riwayat kejang dalam keluarga 2. Riwayat minum obat-obatan pada waktu ibu hamil 3. Riwayat persalinan 4. Riwayat ibu DM 5. Riwayat trauma kepala Pemeriksaan Pemeriksaan fisik umum dan khusus neurologi Fisik Manifestasi klinis terbanyak adalah kejang subtle Kriteria Kejang yang terjadi pada masa neonatus (sampai dengan Diagnosis umur 1 bulan) Diagnosis Jitteriness, Tetanus neonatorum Banding Pemeriksaan Disesuaikan dengan kecurigaan penyebabnya Penunjang 1. Darah rutin, gula darah, elektrolit 2. Cairan serebrospinal bila dicurigai tanda infeksi intrakranial 3. Kelainan metabolik: kadar amonia, asam amino dalam plasma 4. USG kepala 5. CT scan kepala 6. EEG Konsultasi Neurologi anak Perawatan Rawat inap Rumah Sakit Terapi / tindakan Tata laksana (ICD 9 – CM) 1. Oksigenasi yang baik 2. Atasi kejang. Lama pemberian anti kejang tergantung: Hasil pemeriksaan neurologi, penyebab kejang dan PANDUAN PRAKTEK KLINIS SMF ILMU KESEHATAN ANAK KEJANG PADA NEONATUS 2017 RSUP SANGLAH DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman 00 2/4 pemeriksaan EEG. 3. Cari etiologi segera mungkin. Pengobatan 1. Terapi anti kejang ALGORITME ?? a. Fenobarbital i. Dosis awal (loading dose) 20-40 mg mg/kgBB intravena diberikan mulai dengan 20 mg/kgBB selama 5-10 menit. ii. Pantau depresi pernapasan dan tekanan darah. iii. Dosis rumatan : 3-5 mg/kgBB dibagi dalam 2 dosis. b. Fenitoin (Dilantin): biasanya diberikan hanya apabila bayi tidak memberi respons yang adekuat terhadap pemberian fenobarbital. i. Dosis awal (loading dose) untuk status epileptikus 15-20 mg/kgBB intravena pelan- pelan. ii. Karena efek alami obat yang iritatif maka beri pembilas larutan garam fisiologis sebelum dan sesudah pemberian obat. iii. Pengawasan terhadap gejala bradikardia, aritmia dan hipotensi selama pemberian infus. iv. Dosis rumat hanya dengan jalur intra vena (karena pemberian oral tidak efektif) 5-8 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 atau 3 dosis. v. Kadar terapeutik dalam darah (fenitoin bebas dan terikat) 12-20 mg/L atau 1-2 mg/L (hanya untuk Fenitoin bebas). c. Antibiotik (ampisilin dan amikasin) di stop sampai kultur darah negatif (sesuai PPK sepsis neonatorum). 2. Terapi suportif a. Pemantauan ketat: Pasang monitor jantung dan pernapasan serta “pulse oxymeter”. PANDUAN PRAKTEK KLINIS SMF ILMU KESEHATAN ANAK KEJANG PADA NEONATUS 2017 RSUP SANGLAH DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman 00 3/4 b. Pasang jalur intra vena, berikan infus dekstrose. c. Beri bantuan respirasi dan terapi oksigen bila diperlukan. d. Koreksi gangguan metabolik dengan tepat. Tempat Perawatan neonatus level II-III Pelayanan Penyulit Status epileptikus, apnea Informed Diagnosis penyakit, penyebab, tata laksana, komplikasi, Consent dan prognosis Tenaga Standar 1. Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi 2. Dokter Spesialis Anak 3. Dokter PPDS Anak tingkat senior dan madya Lama Perawatan 7-14 hari Masa Pemulihan 7-14 hari Hasil Tergantung lama dan frekuensi kejang, ada tidaknya defisit neurologi dan gambaran EEG Patologi Tidak ada Otopsi Tidak ada Tingkat Eviden - dan Rekomendasi Prognosis 1. Ad vitam : dubia 2. Ad sanationam : dubia 3. Ad fungsionam : dubia Tindak Lanjut Evaluasi tumbuh kembang Indikator Medis Klinis dan gambaran EEG Edukasi Penyebab kejang, berulangnya kejang, prognosis Kepustakaan 1. Volve JJ. Neonatal seizures. Dalam: Neurology of the newborn. Edisi kelima. Philadelphia: WB Saunders 2008. h. 203-44. 2. Fox G, Hoque N, Watts T. Neonatal seizure. Dalam: Oxford Handbook of Neonatology. Edisi kedua. Oxford; Oxford University Press. 2017.290-93 3. Scher Ms. Neonatal Seizures. Dalam: Gleason CA, Devaskar SU, penyunting. Avery’s diseases of the newborn. Edisi ke-9. Philadelphia: Elsevier Saunders. 2012.h.901-19 4. Mikati MA, Hani AJ. Neonatal Seizures. Dalam Kliegman PANDUAN PRAKTEK KLINIS SMF ILMU KESEHATAN ANAK KEJANG PADA NEONATUS 2017 RSUP SANGLAH DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman 00 4/4 RM, Stanton BF, St Geme III JW, Schor NF, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Philadelphia: Elsevier Edisi keduapuluh.2016.h.2849-54 5. Sansevere AJ, Bergin Am. Neonatal Seizures. Dalam:Cloherty JP, Stark AR, penyunting. Manual of neonatal care. Edisi ke-8. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.2016.h.812-29 6. Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG,. Seizure. Dalam: Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, penyunting. Neonatology: Management, procedure, on- call problems disease, drugs. Edisi ketujuh. New York: Lange Medical Book/McGraw-Hill 2013. h. 857-65