Anda di halaman 1dari 2

ASMA EKSASERBASI AKUT

No. Dokumen :

KOTA MANADO SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit:
Halaman : 1 dari 2

PUSKESMAS Tanda Tangan Dr. Deisy E. L. Supit


BAILANG NIP.19741223 200501 2 009

 Eksasebasi (serangan) asma adalah episode perburukan gejala-gejala asma


secara progresif.
 Gejala yang dimaksud adalah sesak nafas, batuk, mengi, dada rasa tertekan,
atau berbagai kombinasi gejala tersebut
 Derajat serangan asma mulai ringan sampai mengancam jiwa.
Pengertian
 Kriteria Rujukan:
1. Asma tidak terkontrol
2. Asma persisten
3. Asma eksaserbasi sedang-berat
4. Asma mengancam jiwa

Tujuan Sebagai acuan penanganan pasien Asma eksaserbasi akut di puskesmas Bailang

Kebijakan
1. KMK Republik Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat

Referensi Pertama, Hal 440


2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi III. Buku Satu.
Tahun 2008. Hal 31
Prosedur 1. Petugas medis/paramedis menerima pasien dengan keluhan sesak
2. Petugas medis/paramedis melakukan triase
3. Petugas melakukan anamnesa
4. Petugas medis/paramedis melakukan pemeriksaan fisik
5. Petugas melakukan pemasangan canul O2
6. Petugas memberikan informasi dan edukasi mengenai rencana terap dan terapi
yang akan dilakukan. Rencana terapi berupa rujukan internal untuk
pemeriksaan penunjang (laboratorium) bila diperlukan
7. Petugas melakukan nebul ventolin 1-2x selang 20 menit dan melakukan sesuai
dengan alur tata laksana derajat asma.
Asma episodik jarang cukup diobati dengan obat pereda berupa SABA
inhalasi
Asma episodik sering/serangan sedang dengan pemberian steroid oral, pasang
jalur parenteral, nebulisasi tiap 2 jam
Asma persiten/asma serangan berat dengan teruskan pemasangan canul 02,
pasang jalur parenteral, steroid iv tiap 6-8 jam (dosis pada anak
ASMA EKSASERBASI AKUT

No. Dokumen :

KOTA MANADO SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit:
Halaman : 2 dari 2

PUSKESMAS Tanda Tangan Dr. Deisy E. L. Supit


BAILANG NIP.19741223 200501 2 009

deksamethason 4mg/kgBB/kali tiap 6 jam, prednison atau


prednisolon1-2mg/kgBB/hari tiap 6 jam), nebulisasi tiap 1-2 jam (dosis anak
0,1-0,15 mg/kg), aminofilin IV awal (dosis pada anak dosis awal 6mg/kgBB
dalam dextrose/NaCl sebanyak 20 ml dalam 20-30 menit, bila telah
mendapatkan aminophylin kurang dari 4 jam, dosis diberikan separuhnya,
dosis rumatan 0,5-1mg/kgBB/jam). Jika membaik nebulisasi menjadi 4-6x.
8. Petugas medis/paramedis memberikan informasi dan edukasi mengenai
kondisi pasien, termasuk edukasi mengenai penyakit, penghindaran makanan
berpotensi alergi, pengurangan pajanan dan pada pasien bayi pemberian ASI
eksklusif minimal 6 bulan. Bila sesuai dengan kriteria rujukan, petugas
melakukan prosedur rujukan bila pasien/keluarga pasien setuju untuk dirujuk
dan memberikan alternatif penanganan dan resiko bila pasien/keluarga pasien
menolak untuk dirujuk.
9. Petugas medis/ paramedis melengkapi rekam medis dan memasukan data ke
family folder

Unit terkait Ruang tindakan

Anda mungkin juga menyukai