Anda di halaman 1dari 12

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

Nomor :
No.Revisi :
SOP
Tgl.diberlakukan :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS dr.Haposan A.Sialalhi,M.Kes

SIMARIMBUN NIP.196806282006041001

1. Pengertian Merupakan salah satu kegiatan rutin untuk memeriksa kesehatan anak
sekolah

2. Tujuan Sebagai acuan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan UKS

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Alat dan Bahan

6. Prosedur 1. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan


2. Mengisi buku tamu
3. Melapor diri kepada kepala sekolah
4. Mengumpul siswa satu kelas
5. Mengabsen siswa dengan bantuan guru UKS
6. Melakukan penyuluhan
7. Siswa diperiksa satu persatu
8. Bila ada siswa yang sakit ringan : Gatal atau alergi,langsung diberi
pengobatan
9. Merujuk siswa ke puskesmas apabila ditemukan hal-hal yang perlu
mendapat tindak lanjut.
10. Pamit pulang kepada Kepala Sekolah dan guru UKS

7. Bagan/Diagram
Alur (Jika Perlu)

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

9. Unit terkait 1. Penanggung jawab program.


2. Puskesmas
3. Sekolah.

10. Dokumen 1. Buku Tamu


Terkait 2. Buku Absensi Siswa
3. Jadwal Kegiatan
4. Poster

11.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Historis
Perubahan

UPTD Puskesmas Simarimbun Page 1


UPTD Puskesmas Simarimbun Page 2
KESEHATAN JIWA (KESWA)

Nomor :
No.Revisi :
SOP
Tgl.diberlakukan :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS dr.Haposan A.Sialalhi,M.Kes

SIMARIMBUN NIP.196806282006041001

1. Pengertian Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seseorang individe dapat


berkembang secarafisik,mental,spiritual,dan sosial sehingga
individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,dapat mengatasi
tekanan,dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya.

2. Tujuan Untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien dengan


gangguan mental psikiatri,merencanakan secara sistematis.

3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Simarimbun Nomor :

tentang Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai Puskesmas.


2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Simarimbun Nomor:

tentang Jenis-jenis Pelayanan yang disediakan

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standart Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
8. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa
9. Peraturan Menteri Nomor 54 Tahun 2017 Kesehatan tentang
Penanggulangan Pemasungan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa
5. Alat dan Bahan 1. Tensimeter
2. Alat Tulis
3. Timbangan
4. Lembar skrining Jiwa

6. Prosedur 1. MenerimaPendaftaran
2. Pasien kunjungan baru/lama, Memeriksa persyaratan, menuliskan
identitas pasien di buku register dan buku rekam medis, Memberikan
kartu pendaftaran dan buku rekam medis kepada petugas

UPTD Puskesmas Simarimbun Page 3


identitas pasien di buku register dan buku rekam medis, Memberikan
kartu pendaftaran dan buku rekam medis kepada petugas
3. Pemeriksaan Pasien meliputi anamnesis,Pemeriksaan tanda vital,
Pemeriksaan fisik, Penentuan diagnosis, penulisan resep, dan
4. prognosis
Pemeriksaan Penunjang (apabila diperlukan) meliputi menerima
formulir pemeriksaan lab, Mengambil sediaan
pembuluh.darah/urine/fases/dahak, melakukan pemeriksaan,
Menuliskan hasil pemeriksaan&membuat laporan, Menyerahkan hasil
pemeriksaan lab kepada pasien

5. Pemberian obat untuk pasien gangguan jiwa lama diberikan obat rutin
seperti biasa ditambah keluhan baru, untuk pasien baru diberi
pengobatan sesuai gejala.

6. Rujukan ke RSU/KlinikUtama

7. Bagan/Diagram
Alur (Jika Perlu)

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

9. Unit terkait 1. Unit Rawat Jalan


2. Unit Rekam Medis
3. Loket Pendaftaran
4. Laboratorium
5. Apotek

10. Dokumen 1. Rekam medis


Terkait 2. Buku Register Pasien

11.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Historis

UPTD Puskesmas Simarimbun Page 4


Historis
Perubahan

UPTD Puskesmas Simarimbun Page 5


POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

Nomor :
No.Revisi :
SOP
Tgl.diberlakukan :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS dr.Haposan A.Sialalhi,M.Kes

SIMARIMBUN NIP.196806282006041001

1. Pengertian Penyakit Tidak Menular adalah penyakit yang tidak bisa ditularkan dari
orang ke orang yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka
waktu yang panjang(kronis).Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) adalah
kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular
terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan
dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan
terpadu.

2. Tujuan Tersedianya acuan secara berjenjang bagi pengelola program untuk dapat
menyelenggarakan program PTM secara berkala.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Simarimbun No. Tentang program PTM

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 71 Tahun 2015


tentang penanggulangan penyakit tidak menular
5. Alat dan Bahan 1. Buku register posbindu
2. Alat tulis
3. Posbindu kit
4. KMS PTM

6. Prosedur 1. Melaporkan ke Rt/Rw atau kader untuk pelaksanaan Posbindu PTM.


2. Pemberitahuan kepada masyarakat melalui pengerassuara atau melalui
grup di whatsapp.
3. Melaksanakan kegiatan 5 langkah.
4. Melakukan registrasi terhadap warga yang datang dan melakukan
pengisian di KMS PTM.
5. Melakukan wawancara.
6. Melakukan pengukuran TB, BB, IMT dan lingkar perut.
7. Melakukan pengukuran tekanan darah.
8. Konseling, edukasi dan tindak lanjut.

7. Bagan/Diagram
Alur (Jika Perlu)

8. Hal-hal yang 1. Jadwal Posbindu.


perlu 2. Kejelasan pengumuman pelaksanaan posbindu dimasyarakat.
diperhatikan

9. Unit terkait 1. Penanggung jawab program.


2. Kader.

10. Dokumen 1. Laporan Posbindu.


Terkait

11.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Historis
Perubahan

UPTD Puskesmas Simarimbun Page 6


UPTD Puskesmas Simarimbun Page 7
KERANGKA ACUAN KEGIATANPELAYANAN POSBINDU PTM
(PENYAKIT TIDAK MENULAR
I. PENDAHULUAN
Untuk mewujudkan pusat kesehatan masyarakat yang efektif, efesien dan akuntabe ldalam penyelenggaraaan pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang bermutu dan berkesinambungan dengan memperhatikan keselamatan pasien dan
masyarakat, di perlukan pengaturan organisasi dan tata hubungan kerja pusat kesehatan masyarakat (PMK No.43
Tahun2019)Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan prefentif untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi
tingginya di wilayah kerjanya.

II. LATAR BELAKANG


Saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta(63%) dari seluruh kasus kematian
yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta(80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010).
Peningkatan kematian akibat penyakit tidak menular dimasa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar15% (44
juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi initimbul akibat perubahan perilaku
manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang

Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara
khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah beradadi stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari
kondisi kelainan yang adapada dirinya. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit
tidak menular terus meningkat dari 41,7% menjadi 59,5%. Penyakit Tidak Menular dapat dicegahdengan mengendalikan
faktor resikonya, yakni merokok, diet yang tidak sehat, aktivitas fisik,konsumsi sayur dan buah-buahan yang
seimbangseta konsumsi minuman beralkohol.Pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular merupakan upaya
untuk mencegah agartidak terjadi faktor resiko bagi yang belum memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi faktor
resiko PTM menjadi normal atau mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor resiko ataupun yang sudah
menyandang Penyakit Tidak Menular.

Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang merupakan wujud peran serta masyarakat dalam
kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini fakto rresiko penyakit tidak menular secara mandiri dan
berkesinambungan

Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan
peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas danbimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor
resiko PTM dengan dibekalipengetahuan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta
tindaklanjutnya, yang kemudian kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)Penyakit Tidak
Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan
monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan priodik

Wujud dari usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan masyarakat adalah dicanangkannya
pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan kesehatan masyarakat tingkat dasar,sehingga masyarakat yang berumur 15
tahun keatas bisa mendeteksi penyakit tidak menular sejak dini

Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang merupakan wujud peran serta masyarakat dalam
kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor resiko penyakit tidak menular secara mandiri dan
berkesinambungan.Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan
peningkatan peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas danbimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam
pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali pengetahuan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor
resiko PTM serta tindaklanjutnya, yang kemudian kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu
(POSBINDU)Penyakit Tidak Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan
priodik.Wujud dari usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan masyarakat adalah
dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan kesehatanmasyarakat tingkat dasar, sehingga masyarakat
yang berumur 15 tahun keatas bisamendeteksi penyakit tidak menular sejak dini.Dengan demikian, posbindu PTM
(POSBINDU)Penyakit Tidak Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan
priodik.Wujud dari usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan masyarakat adalah
dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan kesehatanmasyarakat tingkat dasar, sehingga masyarakat
yang berumur 15 tahun keatas bisamendeteksi penyakit tidak menular sejak dini.Dengan demikian, posbindu PTM
sangat kita perlukan, dimana posbindu ini dapatmembantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tentang faktor
resiko penyakit tidak menular baik pada dirinya sendiri,keluarganya, maupun orang-orang yang ada dilingkungannya.Di
Puskesmas sendiri Penyakit Tidak Menular menduduki peringkat teratas kunjungan, seperti hipertensi dan diabetes mellitus
yang selalu masuk kedalam 3 besar.. Selain itu, kejadian kecelakaan lalu lintas dan cedera akibat berbagai hal sering
dijumpai dalam penanganan kegawatan di Puskesmas . Rerata kasuscedera yang ditangani di Puskesmas berkisar antara 1-
2 kasus per hari

III. TUJUAN

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN
VI. JADWAL KEGIATAN

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan,dengan pelaporan hasil-hasil
yang dicapai pada bulan tersebut.

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai