Nomor :
No.Revisi :
SOP
Tgl.diberlakukan :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS dr.Haposan A.Sialalhi,M.Kes
SIMARIMBUN NIP.196806282006041001
1. Pengertian Merupakan salah satu kegiatan rutin untuk memeriksa kesehatan anak
sekolah
3. Kebijakan
4. Referensi
7. Bagan/Diagram
Alur (Jika Perlu)
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
Nomor :
No.Revisi :
SOP
Tgl.diberlakukan :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS dr.Haposan A.Sialalhi,M.Kes
SIMARIMBUN NIP.196806282006041001
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standart Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
8. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa
9. Peraturan Menteri Nomor 54 Tahun 2017 Kesehatan tentang
Penanggulangan Pemasungan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa
5. Alat dan Bahan 1. Tensimeter
2. Alat Tulis
3. Timbangan
4. Lembar skrining Jiwa
6. Prosedur 1. MenerimaPendaftaran
2. Pasien kunjungan baru/lama, Memeriksa persyaratan, menuliskan
identitas pasien di buku register dan buku rekam medis, Memberikan
kartu pendaftaran dan buku rekam medis kepada petugas
5. Pemberian obat untuk pasien gangguan jiwa lama diberikan obat rutin
seperti biasa ditambah keluhan baru, untuk pasien baru diberi
pengobatan sesuai gejala.
6. Rujukan ke RSU/KlinikUtama
7. Bagan/Diagram
Alur (Jika Perlu)
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
Nomor :
No.Revisi :
SOP
Tgl.diberlakukan :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS dr.Haposan A.Sialalhi,M.Kes
SIMARIMBUN NIP.196806282006041001
1. Pengertian Penyakit Tidak Menular adalah penyakit yang tidak bisa ditularkan dari
orang ke orang yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka
waktu yang panjang(kronis).Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) adalah
kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular
terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan
dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan
terpadu.
2. Tujuan Tersedianya acuan secara berjenjang bagi pengelola program untuk dapat
menyelenggarakan program PTM secara berkala.
7. Bagan/Diagram
Alur (Jika Perlu)
Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara
khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah beradadi stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari
kondisi kelainan yang adapada dirinya. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit
tidak menular terus meningkat dari 41,7% menjadi 59,5%. Penyakit Tidak Menular dapat dicegahdengan mengendalikan
faktor resikonya, yakni merokok, diet yang tidak sehat, aktivitas fisik,konsumsi sayur dan buah-buahan yang
seimbangseta konsumsi minuman beralkohol.Pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular merupakan upaya
untuk mencegah agartidak terjadi faktor resiko bagi yang belum memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi faktor
resiko PTM menjadi normal atau mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor resiko ataupun yang sudah
menyandang Penyakit Tidak Menular.
Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang merupakan wujud peran serta masyarakat dalam
kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini fakto rresiko penyakit tidak menular secara mandiri dan
berkesinambungan
Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan
peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas danbimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor
resiko PTM dengan dibekalipengetahuan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta
tindaklanjutnya, yang kemudian kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)Penyakit Tidak
Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan
monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan priodik
Wujud dari usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan masyarakat adalah dicanangkannya
pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan kesehatan masyarakat tingkat dasar,sehingga masyarakat yang berumur 15
tahun keatas bisa mendeteksi penyakit tidak menular sejak dini
Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang merupakan wujud peran serta masyarakat dalam
kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor resiko penyakit tidak menular secara mandiri dan
berkesinambungan.Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan
peningkatan peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas danbimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam
pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali pengetahuan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor
resiko PTM serta tindaklanjutnya, yang kemudian kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu
(POSBINDU)Penyakit Tidak Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan
priodik.Wujud dari usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan masyarakat adalah
dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan kesehatanmasyarakat tingkat dasar, sehingga masyarakat
yang berumur 15 tahun keatas bisamendeteksi penyakit tidak menular sejak dini.Dengan demikian, posbindu PTM
(POSBINDU)Penyakit Tidak Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan
priodik.Wujud dari usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan masyarakat adalah
dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan kesehatanmasyarakat tingkat dasar, sehingga masyarakat
yang berumur 15 tahun keatas bisamendeteksi penyakit tidak menular sejak dini.Dengan demikian, posbindu PTM
sangat kita perlukan, dimana posbindu ini dapatmembantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tentang faktor
resiko penyakit tidak menular baik pada dirinya sendiri,keluarganya, maupun orang-orang yang ada dilingkungannya.Di
Puskesmas sendiri Penyakit Tidak Menular menduduki peringkat teratas kunjungan, seperti hipertensi dan diabetes mellitus
yang selalu masuk kedalam 3 besar.. Selain itu, kejadian kecelakaan lalu lintas dan cedera akibat berbagai hal sering
dijumpai dalam penanganan kegawatan di Puskesmas . Rerata kasuscedera yang ditangani di Puskesmas berkisar antara 1-
2 kasus per hari
III. TUJUAN