15. Gastroenteritis
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
ENTEROKOLITIS NEKROTIKANS NEONATAL
2017
RSUP SANGLAH
DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 2/6
16. Septikemia
Pemeriksaan Gejala klinis dapat berupa manifestasi sistemik seperti
Fisik apnea berulang, bradikardi, letargi, hipotonia, capillary refill
time lebih dari tiga detik, suhu yang tidak stabil, asidosis
metabolik. Manifestasi gastrointestinal antara lain perut
kembung, residu dalam lambung, muntah mengandung
empedu atau darah dan adanya darah dalam feses.
Berdasarkan gejala klinis dan radiologi abdomen, yaitu
menggunakan kriteria Bell:
Stadium satu (tersangka)
1. Terdapat faktor risiko
2. Manifestasi sistemik: suhu badan tidak stabil, letargi,
apnea, bradikardi
3. Manifestasi gastrointestinal, intoleransi minum, residu
dalam lambung, muntah bercampur empedu atau darah,
distensi abdomen ringan, adanya darah dalam feses.
Stadium dua (Proven)
1. Terdapat faktor risiko
2. Gejala dan tanda klinis pada stadium satu, ditambah
dengan adanya darah segar yang persisten atau
perdarahan gastrointestinal atau distensi abdomen yang
jelas, tidak terdengar suara usus.
Stadium tiga (Lanjut)
1. Terdapat faktor risiko
2. Gejala dan tanda klinis seperti pada stadium dua,
ditambah dengan perburukan tanda vital, syok septik
atau perdarahan gastrointestinal, gagal napas, oligouria,
neutropenia, DIC.
Kriteria Berdasarkan gejala klinis dan radiologi abdomen, yaitu
Diagnosis menggunakan kriteria Bell:
Stadium satu (Tersangka)
1. Terdapat faktor risiko
2. Manifestasi sistemik: suhu badan tidak stabil, letargi,
apnea, bradikardi
3. Manifestasi gastrointestinal, intoleransi minum, residu
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
ENTEROKOLITIS NEKROTIKANS NEONATAL
2017
RSUP SANGLAH
DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 3/6
dalam lambung, muntah bercampur empedu atau darah,
distensi abdomen ringan, adanya darah dalam feses.
4. Radiologi abdomen menunjukkan adanya distensi
dengan ileus ringan
Stadium dua (Proven)
1. Terdapat faktor risiko
2. Gejala dan tanda klinis pada stadium satu, ditambah
dengan adanya darah segar yang persisten atau
perdarahan gastrointestinal atau distensi abdomen yang
jelas, tidak terdengar suara usus
3. Radiologi abdomen menunjukkan distensi intestinal
dengan ileus, edema pada dinding usus, gambaran usus
yang kaku dan persisten dengan atau tanpa gas dalam
vena porta atau asites.
Stadium tiga (Lanjut)
1. Terdapat faktor risiko
2. Gejala dan tanda klinis seperti pada stadium dua,
ditambah dengan perburukan tanda vital, syok septik
atau perdarahan gastrointestinal, gagal napas, oligouria,
neutropenia, DIC.
Radiologi abdomen, terdapat gambaran pneumatosis
intestinal, pneumoperitonium disamping gambaran
radiologi abdomen stadium dua.
Diagnosis
Sepsis neonatorum
Banding
Pemeriksaan Foto polos abdomen, faal hemostasis, septic marker (darah
Penunjang rutin, IT ratio, prokalsitonin).
Konsultasi Bedah Anak
Perawatan Rawat inap
Rumah Sakit
Terapi / 1. Oksigenasi sesuai klinis. Dukungan alat respirator
tindakan (ICD 9 (ventilator/CPAP/O2 head box) bila diperlukan.
– CM) 2. Puasa sesuai dengan klinis dan stadium EKN
3. Total Parental Nutrition untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi basal. (lihat tabel modifikasi kriteria Bell)
4. NGT untuk dekompresi
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
ENTEROKOLITIS NEKROTIKANS NEONATAL
2017
RSUP SANGLAH
DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 4/6
5. Antibiotik umumnya diberikan sampai 14 hari, dimulai
dengan ampicilin dan gentamisin (sesuai PPK Sepsis
Neonatorum).
Ditambahkan metronidazol (oral atau intravena) bila
diduga terdapat peritonitis.
Dosis metronidazole usia < 7 hari
< 1.2 kg : 7,5mg/kg/kali, tiap 48 jam
1,2 – 2 kg : 7,5mg/kg/kali, tiap 24 jam
≥ 2kg : 15mg/kg/hari, tiap 12 jam
Monitoring
1. Tanda vital dan lingkar abdomen
2. perdarahan gastrointestinal
3. DIC, terutama pada stadium dua atau tiga.
4. Cairan masuk dan cairan keluar, pemantauan produksi
urin 1-3 ml/kgBB/jam.
Pemeriksaan Penunjuang
1. Elektrolit setiap 3 hari atau sesuai klinis pasien
2. Septic workup sesuai indikasi setiap 3 hari atau sesuai
klinis pasien
3. Evaluasi ulang foto Rontgen abdomen sesuai klinis
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
ENTEROKOLITIS NEKROTIKANS NEONATAL
2017
RSUP SANGLAH
DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 5/6
Tempat Perawatan ruang neonatus level II/III
Pelayanan
Penyulit Perforasi, pneumoperitonium
Informed Bila diperlukan tindakan operasi, pemeriksaan laboratorium
Consent secara lisan dan tertulis.