0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan panduan praktik klinis untuk penatalaksanaan tonsilofaringitis akut pada anak. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan gejala klinis tonsilofaringitis akut, kriteria diagnosis, pemeriksaan pendukung, tatalaksana rumah sakit yang meliputi terapi antibiotik dan antipiretik, serta edukasi kepada orang tua tentang diagnosis dan perawatan yang diberikan.
Dokumen ini memberikan panduan praktik klinis untuk penatalaksanaan tonsilofaringitis akut pada anak. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan gejala klinis tonsilofaringitis akut, kriteria diagnosis, pemeriksaan pendukung, tatalaksana rumah sakit yang meliputi terapi antibiotik dan antipiretik, serta edukasi kepada orang tua tentang diagnosis dan perawatan yang diberikan.
Dokumen ini memberikan panduan praktik klinis untuk penatalaksanaan tonsilofaringitis akut pada anak. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan gejala klinis tonsilofaringitis akut, kriteria diagnosis, pemeriksaan pendukung, tatalaksana rumah sakit yang meliputi terapi antibiotik dan antipiretik, serta edukasi kepada orang tua tentang diagnosis dan perawatan yang diberikan.
TONSILOFARINGITIS AKUT 2021 RSUD LANDAK No. Dokumen No. Revisi Halaman LANDAK 00 1/2 Ditetapkan oleh: Direktur Utama PPK Rawat Inap Tanggal terbit: KSM Ilmu 14 Oktober 2021 Kesehatan Anak Dr. H.S. Wahyu P., Sp.B. NIP 19810715 200904 1 002 No.ICD 10 J02.0 (Streptococcal pharyngitis) J02.8 (Acute pharyngitisdue to other specified organisms) J02.9 (Acute pharyngitis unspecified) Pengertian Radang pada faring dan tonsil Anamnesis Demam, sakit tenggorok, anoreksia, nyeri kepala, dapat disertai batuk, pilek, mual, muntah dan nyeri perut. Pemeriksaan 1. Demam Fisik 2. Pembesaran tonsil disertai eritema mukosa faring dan tonsil 3. Eksudat putih atau kekuningan, folikel atau ulkus pada tonsil 4. Petekie pada palatum mole 5. Pembesaran limfonodi leher yang lunak 6. Infeksi nasal atau konjungtivitis Kriteria Ditegakkan berdasarkan klinis diagnosis Menentukan infeksi streptokokus grup A pada anak di atas 3 tahun, digunakan kriteria McIsaac (tabel 1). Bila skor ≥4 kemungkinan infeksi streptokokus grup A. Diagnosis 1. Kandidiasis Banding 2. Difteria 3. Mononukleosis infeksiosa 4. Demam skarlatina Pemeriksaan Darah rutin Penunjang Konsultasi Tidak ada Perawatan Rawat inap bila didapatkan skor McIsaac 4 ke atas dan Rumah Sakit disertai dehidrasi dan intake sulit Terapi/tindakan 1. D5 0,225 NS untuk anak <2 tahun dan D5 0,45 (ICD 9 CM) NS untuk ≥2 tahun sesuai derajat dehidrasi dan rumatan 2. Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali oral setiap 4 jam, bila suhu tubuh ≥380C 3. Sefotaksim 50 mg/kgbb/kali setiap 8 jam intravena hingga 48 jam bebas demam tanpa antipiretik 4. Amoksisilin 25-30 mg/kgbb/hari tiap 8 jam atau Eritromisin 10 mg/kgbb/kali setiap 6 jam bila alergi terhadap amoksisilin oral saat pasien pulang hingga 5 hari Tempat Ruang rawat inap Pelayanan Penyulit 1. Abses peritonsil 2. Abses parafaring 3. Demam reumatik 4. GNAPS Informed Lisan dan tertulis Consent Tenaga Standar Dokter Spesialis Anak
Lama Perawatan 2-4 hari
Masa Pemulihan 5-7 hari
Hasil Infeksi teratasi dan tidak terjadi komplikasi Patologi Tidak ada Otopsi 1. Ad vitam: dubia ad bonam 2. Ad fungsionam: dubia ad bonam 3. Ad sanationam: dubia ad bonam Prognosis Kontrol poliklinik
Tindak Lanjut Tingkat evidens 1a, rekomendasi A untuk terapi
Tingkat Eviden Diagnosis, tatalaksana dan prognosis
& Rekomendasi Perbanyak konsumsi air putih dan istirahat Indikator Medis Perbaikan klinis
Edukasi Penjelasan tentang diagnosis, rencana perawatan dan
prognosis Kepustakaan 1. Rodrigo C, Fernando D, Rajapakse S. Pharmacological management of tetanus: an evidence-based review. Crit Care 2014;18:1. 2. Leman MM, Tumbelaka AR. Penggunaan anti tetanus serum dan human tetanus imunoglobulin pada tetanus anak (laporan kasus). Sari Pediatri 2010;12:283-8. 3. Depkes RI. Penatalaksanaan tetanus pada anak. Health technology assessment indonesia. Jakarta: Depkes RI; 2008.