Anda di halaman 1dari 232

RSUD Dr. R.

Koesma
Kabupaten Tuban

KARIES DENTIS

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 01 01
PANDUAN PRAKTEK Ditetapkan
KLINIK Tangggal Terbit : Direktur RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban
SMF GIGI . . . . .

Dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk 1
NIP. 19630424 198901 1 001
1. Pengertian Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah
(Definisi) mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang merupakan
tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena kerusakan pada
permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja) biasanya belum
menimbulkan keluhan.

2. Anamnesis Pasien datang dengan keluhan giginya berlubang dan belum terasa sakit

1. Terlihat karies yang kecil/superficial, bisa juga hilangnya enamel karena


3. Pemeriksaan fisik
abrasi.
2. Dengan sonde tidak memberi reaksi kadang-kadang linu sedikit.
3. Test thermis dengan chloraethyl tidak terasa.
4. Kriteria Diagnosis 1. Iritasi Pulpa
2. Abrasi Oklusal
3. Abrasi Servikal
5. Diagnosa Kerja
6. Diagnosis Banding Abrasi Oklusal
7. Pemeriksaan -
Penunjang

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KARIES DENTIS

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 01 01
8. Tatalaksana Tumpatan sesuai indikasi / tumpatan tetap.
Terapi
Konservatif Tindakan
Operatif Konsultasi
Lama
Perawatan
9. Edukasi (Hospital
Health Promotion)
10. Prognosis Bila segera dilakukan penumpatan maka prognosis baik.
11. Tingkat Evidens

12. Tingkat Rekomendasi

13 Penelaah Kritis

14. Indikator

15. Kepustakaan - drg. Donna Pratiwi, Sp.Prosto (Gigi Sehat 2007)


- Edwina A.M.Kidd & Sally Joyston - Bechal (Dasar-Dasar Karies 1992)
- Edi Hartini Sundoro (Serba Serbi Ilmu Konservasi Gigi 2005)

RSUD Dr. R. Koesma

Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERIAPIKAL


KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERIAPIKAL

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 01 01
PANDUAN PRAKTEK Ditetapkan
KLINIK Tangggal Terbit : Direktur RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban
SMF GIGI . . . . .

Dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk 1

NIP. 19630424 198901 1 001

1. Pengertian Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
(Definisi) terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan ini
2. Anamnesis sudah
Pasienmenimbulkan
mengeluh gigikeluhan berupa
terasa sakit jikarasa sakit baikmakanan,
kemasukan linu /sakitterasa
jika kemasukan
linu jika
makanan / minum dingin
kena rangsangan dingin. atau menimbulkan sakit spontan, bisa terus menerus
atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.
3. Pemeriksaan fisik 1. Terlihat karies media dan superficial

2. Dengan sonde : sakit pulpa belum terbuka


3. Druk (tekanan) tidak
4. sakit
Termis (Chloraethyl) terasa sakit
5. Minum dingit sakit
6. Kena angin dingin sakit, panas tidak sakit

7. Makanan manis sakit


4. Kriteria Diagnosis 1. Hyperemie pulpa
2. Pulpitis akut
3. Pulpitis kronis
4. Gangrena pulpa
5. Nikrosis pulpa
5. Diagnosa Kerja
6. Diagnosis Banding Pulpitis kronis
7. Pemeriksaan -
8. Penunjang
Tatalaksana 1. Perawatan saluran akar/Pulp Capping/ZincOxide (Tumpatan Sementara)
Terapi
2. Tumpatan permanen, beberapa hari setelah tidak terasa sakit
Konservatif Tindakan
Operatif Konsultasi
Lama
Perawatan
Tatalaksana
Terapi
Konservatif Tindakan
Operatif Konsultasi 3. Exodontia bila mahkota tinggal sedikit setelah rasa sakit mereda (tidak
Lama memungkinkan)
Perawatan
9. Edukasi (Hospital
Health Promotion)

10. Prognosis Bila segera dilakukan penumpatan maka prognosis baik.


Tingkat Evidens
11.

12. Tingkat Rekomendasi


13 Penelaah Kritis
14. Indikator
15. Kepustakaan - drg. Donna Pratiwi, Sp.Prosto (Gigi Sehat 2007)
- Edwina A.M.Kidd & Sally Joyston - Bechal (Dasar-Dasar Karies 1992)
- Edi Hartini Sundoro (Serba Serbi Ilmu Konservasi Gigi 2005)

Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
2. Anamnesa terasa
Pasiensakit dandengan
datang kemeng.
keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh sakit yang sangat, cekot-cekot terutama bila dipakai makan..
3. Diagnosis Peridontitis akut
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.
4.

5.

6.

5. Kriteria Diagnosa 1.
2.

3.

4.

6. Diagnosis Banding Peridontitis kronis

7. Pemeriksaan 1.
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.

4.

5.

9. Daftar Pustaka -
-
-
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

KELAINAN PERIODONTAL

1. Pengertian Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
2. Anamnesa terasa
Pasiensakit dandengan
datang kemeng.
keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh.
3. Diagnosis Periodontitis kronis
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.
4.

5.

6.

7.

5. Kriteria Diagnosa 1.
2.

3.
4.
6. Diagnosis Banding Periodontitis akut
7. Pemeriksaan Radiologi, sudah ada kerusakan jaringan periodontal
Penunjang
8. Terapi 1.
2.
3.

4.
9. Daftar Pustaka -

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

KELAINAN PERIODONTAL

1. Pengertian Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
2. Anamnesa terasa
Pasiensakit dandengan
datang kemeng.keluhan gigi terasa sakit menonjol, cekot-cekot
hilang kambuh, makan minum sakit, terutama untuk menggigit
3. Diagnosis Periapikal abses
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.
4.

5.

6.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.
4.

6. Diagnosis Banding Pulpitis acut purulenta

7. Pemeriksaan 1.
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.
9. Daftar Pustaka -

-
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

KELAINAN PERIODONTAL

1. Pengertian Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
2. Anamnesa terasa
Pasiensakit dandengan
datang kemeng.
keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh.
3. Diagnosis Granoloma
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.
4.

5. Kriteria Diagnosa 1.
2.
3.

4.

6. Diagnosis Banding 1.
2.
7. Pemeriksaan 1.
8. Penunjang
Terapi 1.

2.

9. Daftar Pustaka -

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

PERSISTENSI

1. Pengertian Persistensi adalah suatu keadaan dimana gigi sulung belum tanggal
(Definisi) sementara gigi permanen (penggantinya) sudah ada.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi goyang, gigi belum tanggal.

3. Diagnosis 1.
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
5. Kriteria Diagnosa Persistensi
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

9. Daftar Pustaka -

`
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

ABSES

1. Pengertian Abses adalah kumpulan tertutup jaringan cair yang dikenal sebagai
(Definisi) nanah disuatu tempat didalam tubuh, ini adalah hasil dari reaksi
2. Anamnesa pertahanan tubuh terhadap
Pasien mengeluh benda sakit
gigi bengkak, asing.bila dipakai makan dan minum,
sakit yang amat sangat, cekot-cekot jika malam hari, kadang-kadang
3. Diagnosis tidur
Fossatergangggu.
kanina abses
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.

4.
5.

6.

7.

8.
5. Kriteria Diagnosa 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

6. Diagnosis Banding 1.
2.

7. Pemeriksaan Radiologi
Penunjang
8. Terapi 1.

2.
9. Daftar Pustaka -

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN
ABSES

1. Pengertian Abses adalah kumpulan tertutup jaringan cair yang dikenal sebagai
(Definisi) nanah disuatu tempat didalam tubuh, ini adalah hasil dari reaksi
2. Anamnesa pertahanan tubuh terhadap
Pasien mengeluh benda sakit
gigi bengkak, asing.bila dipakai makan dan minum,
sakit yang amat sangat, cekot-cekot jika malam hari, kadang-kadang
3. Diagnosis tidur tergangggu.abses
Sub mandibular
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.

4.
5.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

6. Diagnosis Banding Perimandibular abses


7. Pemeriksaan Radiologi
Penunjang
8. Terapi 1.
2.

3.

9. Daftar Pustaka -

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

ABSES

1. Pengertian Abses adalah kumpulan tertutup jaringan cair yang dikenal sebagai
nanah disuatu tempat didalam tubuh, ini adalah hasil dari reaksi
(Definisi) nanah disuatu tempat didalam tubuh, ini adalah hasil dari reaksi
2. Anamnesa pertahanan tubuh terhadap
Pasien mengeluh benda sakit
gigi bengkak, asing.bila dipakai makan dan minum,
sakit yang amat sangat, cekot-cekot jika malam hari, kadang-kadang
3. Diagnosis tidur tergangggu.abses
Perimandibular
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.

4.
5.

6.

5. Kriteria Diagnosa 1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

6. Diagnosis Banding Sub mandibular abses


7. Pemeriksaan Radiologi
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

9. Daftar Pustaka -

-
-

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

ABSES

1. Pengertian Abses adalah kumpulan tertutup jaringan cair yang dikenal sebagai
(Definisi) nanah disuatu tempat didalam tubuh, ini adalah hasil dari reaksi
2. Anamnesa pertahanan tubuh terhadap
Pasien mengeluh benda sakit
gigi bengkak, asing.bila dipakai makan dan minum,
sakit yang amat sangat, cekot-cekot jika malam hari, kadang-kadang
3. Diagnosis tidur tergangggu.
Masseter abses
4. Pemeriksaan fisik 1.
2.
3.

4.
5.

6.

5. Kriteria Diagnosa 1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

6. Diagnosis Banding 1.

2.
7. Pemeriksaan Radiologi
Penunjang
8. Terapi 1.

2.
3.

9. Daftar Pustaka -

-
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

ABSES

1. Pengertian Abses adalah kumpulan tertutup jaringan cair yang dikenal sebagai
(Definisi) nanah disuatu tempat didalam tubuh, ini adalah hasil dari reaksi
2. Anamnesa pertahanan tubuh terhadap
Pasien mengeluh benda sakit
gigi bengkak, asing.bila dipakai makan dan minum,
sakit yang amat sangat, cekot-cekot jika malam hari, kadang-kadang
3. Diagnosis tidur
Nassaltergangggu.
abses
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.
4.
5.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

6. Diagnosis Banding Kista radikuler 1 kanan atas/ 1 kiri atas


7. Pemeriksaan Radiologi
Penunjang
8. Terapi 1.

2.
9. Daftar Pustaka -

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

ABSES
ABSES

1. Pengertian Abses adalah kumpulan tertutup jaringan cair yang dikenal sebagai
(Definisi) nanah disuatu tempat didalam tubuh, ini adalah hasil dari reaksi
2. Anamnesa pertahanan tubuh terhadap
Pasien mengeluh benda sakit
gigi bengkak, asing.bila dipakai makan dan minum,
sakit yang amat sangat, cekot-cekot jika malam hari, kadang-kadang
3. Diagnosis tidur tergangggu.
Sub lingual abses
4. Pemeriksaan fisik 1.
2.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

6. Diagnosis Banding 1.

2.
7. Pemeriksaan Radiologi
Penunjang
8. Terapi 1.

2.
3.
9. Daftar Pustaka -

-
-

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

ABSES

1. Pengertian Abses adalah kumpulan tertutup jaringan cair yang dikenal sebagai
(Definisi) nanah disuatu tempat didalam tubuh, ini adalah hasil dari reaksi
2. Anamnesa pertahanan tubuh terhadap
Pasien mengeluh benda sakit
gigi bengkak, asing.bila dipakai makan dan minum,
sakit yang amat sangat, cekot-cekot jika malam hari, kadang-kadang
3. Diagnosis tidur
Buccaltergangggu.
abses
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.

4.

5. Kriteria Diagnosa 1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

6. Diagnosis Banding Masseter abses


7. Pemeriksaan -
Penunjang
8. Terapi 1.

2.
9. Daftar Pustaka -

-
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

ABSES

1. Pengertian Abses adalah kumpulan tertutup jaringan cair yang dikenal sebagai
(Definisi) nanah disuatu tempat didalam tubuh, ini adalah hasil dari reaksi
2. Anamnesa pertahanan tubuh terhadap
Pasien mengeluh benda sakit
gigi bengkak, asing.bila dipakai makan dan minum,
sakit yang amat sangat, cekot-cekot jika malam hari, kadang-kadang
3. Diagnosis tidur tergangggu.
Sub Mucous abses
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

6. Diagnosis Banding Periodontal abses


7. Pemeriksaan -
Penunjang
8. Terapi Ektraksi gigi penyebab atau insisi dulu dengan pengobatan konserfatif

9. Daftar Pustaka -

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

ABSES

1. Pengertian Abses adalah kumpulan tertutup jaringan cair yang dikenal sebagai
nanah disuatu tempat didalam tubuh, ini adalah hasil dari reaksi
(Definisi) nanah disuatu tempat didalam tubuh, ini adalah hasil dari reaksi
2. Anamnesa pertahanan tubuh terhadap
Pasien mengeluh benda sakit
gigi bengkak, asing.bila dipakai makan dan minum,
sakit yang amat sangat, cekot-cekot jika malam hari, kadang-kadang
3. Diagnosis tidur tergangggu.
Sub Cutan abses
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

6. Diagnosis Banding Osteomylitis dengan fistel extra oral


7. Pemeriksaan Radiologi
Penunjang
8. Terapi 1.

2.
3.
9. Daftar Pustaka -

-
-

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

IMPAKSI

1. Pengertian Impaksi adalah suatu keadaan dimana gigi tidak bisa tumbuh di
(Definisi) permukaan dengan normal
2. Anamnesa Pasien datang mengeluh terasa sakit hingga rasa sakit menjalar daerah
sekitarnya/samar
3. Diagnosis Impaksi Gigi 8 kanan kiri bawah
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.
4.

5.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

6. Diagnosis Banding Penyakit TMJ


7. Pemeriksaan Rontgen Foto
Penunjang
8. Terapi Odontektomi
9. Daftar Pustaka -
-
-
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

IMPAKSI

1. Pengertian Impaksi adalah suatu keadaan dimana gigi tidak bisa tumbuh di
(Definisi) permukaan dengan normal
2. Anamnesa Pasien datang mengeluh terasa sakit hingga rasa sakit menjalar daerah
sekitarnya/samar
3. Diagnosis Impaksi Gigi kaninus kanan kiri atas
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.

4.

5. Kriteria Diagnosa 1.
2.

3.

6. Diagnosis Banding

7. Pemeriksaan Rontgen Foto


Penunjang
8. Terapi Odontektomi

9. Daftar Pustaka -
-

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

IMPAKSI

1. Pengertian Impaksi adalah suatu keadaan dimana gigi tidak bisa tumbuh di
(Definisi) permukaan dengan normal
2. Anamnesa Pasien datang mengeluh terasa sakit hingga rasa sakit menjalar daerah
sekitarnya/samar
3. Diagnosis Impaksi Gigi 8 kanan kiri atas
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.

5. Kriteria Diagnosa 1.
2.

3.

6. Diagnosis Banding Sinusitis maxilaris

7. Pemeriksaan Rontgen Foto


Penunjang
9. Daftar Pustaka -

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

MOCOCEL

1. Pengertian Mococel adalah tersumbatnya kelenjar saliva pada rongga mulut


(Definisi)
2. Anamnesa Pasien mengeluh pada bibir tumbuh daging atau benjolan tetapi tidak
terasa sakit.
3. Diagnosis Sub lingual
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
5. Kriteria Diagnosa 1.
2.
6. Diagnosis Banding Bibir / Mukosa lain
7. Pemeriksaan -
Penunjang
8. Terapi 1.
2.

9. Daftar Pustaka -

-
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN

MOCOCEL

1. Pengertian Mococel adalah tersumbatnya kelenjar saliva pada rongga mulut


(Definisi)
2. Anamnesa Pasien mengeluh pada bibir tumbuh daging atau benjolan tetapi tidak
terasa sakit.
3. Diagnosis Bibir / mukosa lain
4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
5. Kriteria Diagnosa 1.
2.
6. Diagnosis Banding Sub lingual
7. Pemeriksaan -
Penunjang
8. Terapi 1.
2.

9. Daftar Pustaka -

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban PANDUAN PRAKTEK KLIN
KISTA

1. Pengertian Kista adalah ruangan yang anatomis tidak ada diliputi oelh dinding yang
(Definisi) berlapis epithel, berisi bahan cair atau setengah cair
2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi sakit, kemeng merasa ada benjolan didalam mulut
sering keluar cairan.
3. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.
4.
4. Kriteria Diagnosa 1.
2.
5. Diagnosis 1.
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.

9. Daftar Pustaka -

-
HALAMAN
1/2
tetapkan
SUD Dr. R. Koesma
paten Tuban

UL ARIFIN, Sp.PK
mbina Tk 1
0424 198901 1 001
an enamelnya telah
el junction yang merupakan
karena kerusakan pada
ailnya saja) biasanya belum

dan belum terasa sakit

ga hilangnya enamel karena

-kadang linu sedikit.


.
HALAMAN
2/2

is baik.

007)
(Dasar-Dasar Karies 1992)
servasi Gigi 2005)

AN PERIAPIKAL
AN PERIAPIKAL

HALAMAN
1/2
tetapkan
SUD Dr. R. Koesma
paten Tuban

UL ARIFIN, Sp.PK
mbina Tk 1

0424 198901 1 001

lpa bertambah karena


m pulpa dimana keadaan ini
ikmakanan,
linu /sakitterasa
jika kemasukan
linu jika
spontan, bisa terus menerus
ma sekali.

Oxide (Tumpatan Sementara)


idak terasa sakit
ah rasa sakit mereda (tidak

is baik.

007)
(Dasar-Dasar Karies 1992)
servasi Gigi 2005)

yang terjadi pada jaringan


asanya pasien mengeluh gigi
menonjol, cekot-cekot hilang
ama bila dipakai makan..

Gigi ada karies yang


besar, ada karang gigi
kadang-kadang
Gigi agak goyang,
bekas trauma
Gigi non vital,
menggigit sakit/gigi
menonjol
Perkusi : kadang-
kadang sakit
Druk : sakit

Gigik terasa sakit


terus menerus tetapi
bukan cekot-cekot
hanya kemeng/ linu/
gatal-gatal

Periodontitis akut
Peridontitis kronis

Periapikal abses

Granoloma

Radiologi

Scalling

Oklusal grinding

Perawatan saluran
akar
exodontia

Antibiotik - analgesik

drg. Donna Pratiwi,


Sp.Prosto (Gigi Sehat
Edwina A.M.Kidd &
2007)Hartini
Sally
Edi Joyston
Sundoro-
Bechal
(Serba (Dasar-Dasar
Serbi Ilmu
Karies 1992)
Konservasi Gigi
2005)

9
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF sudah
RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

yang terjadi pada jaringan


asanya pasien mengeluh gigi
menonjol, cekot-cekot hilang

Karies/Tumpatan
yang besar
Gigi non vital, gigi
berlubang karies
Perkusi : tidak sakit
propunda
Druk (tekanan) tidak
apa-apa
Untuk menggigit
sakit, gigi terasa
menonjol
Gigi terasa sakit,
cekot-cekot yang
sangat hebat
Tidak ada bengkak
jaringan lunak extra
oral maupun intra
oral

Periodontitis akut
Peridontitis kronis

Periapikal abses
Granoloma
iodontal
Perawatan saluran
akarr
Scalling
exodontia

Antibiotik - analgesik
drg. Donna Pratiwi,
Sp.Prosto (Gigi Sehat
Edwina A.M.Kidd &
2007)
Sally Joyston -
Edi Hartini
Bechal Sundoro
(Dasar-Dasar
(Serba Serbi Ilmu
Karies 1992)
Konservasi Gigi
2005)

10

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

yang terjadi pada jaringan


asanya pasien mengeluh gigi
sakit menonjol, cekot-cekot
ma untuk menggigit
Gigi terasa sakit
terutama untuk
menggigit dan gigi
terasa menonjol
Gigi non vital
(gangraena)
Perkusi sakit
Druk sakit sangat
sensitif
Penderita lesu/febris

Pembengkaan
kelenjar sub
mandibularis sakit

Periodontitis akut

Peridontitis kronis

Periapikal abses
Granoloma

Radiologi

Pengobatan saluran
akar
Exodontia

Antibiotik analgesik
drg. Donna Pratiwi,
Sp.Prosto (Gigi Sehat
Edwina
2007) A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Edi Hartini
Bechal Sundoro
(Dasar-Dasar
(Serba Serbi Ilmu
Karies 1992)
Konservasi Gigi
2005)

11
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

yang terjadi pada jaringan


asanya pasien mengeluh gigi
menonjol, cekot-cekot hilang

Peradangan kronis
akibat infeksi
periapikal yang
ditandai dengan
terbentuknya jaringan
granulasi pada tulang
alviolar dibawah
apikal gigi

Gigi non vital


(gangraena)
Perkusi sakit ringan
Druk tidak sakit

Periodontitis akut
Peridontitis kronis
Periapikal abses

Granoloma

Nikrosis pulpa
Periapikal abses
Radiologi
Perawatan saluran
akar
exodontia, antibiotik
analgesik

drg. Donna Pratiwi,


Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Edi Hartini Sundoro
Karies 1992)
(Serba Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)

12

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF sudah
RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

gigi sulung belum tanggal


dah ada.
gigi belum tanggal.

Persistensi
Ada gigi sulung
goyang
Gigi
permanen/penggantin
ya
- sudah ada.
-

Pencabutan gigi
sulung
drg. Donna Pratiwi,
Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Edi Hartini Sundoro
Karies 1992)
(Serba Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)
13

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF sudah
RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

cair yang dikenal sebagai


ni adalah hasil dari reaksi
dipakai makan dan minum,
malam hari, kadang-kadang

Ada pembekakan bisa


berbatass jelas/tidak

Palpasi lunak
Gigi goyang kadang-
kadang
Ada karies profunda
Bengkak extra oral
sekitar fossa kanina
(rubor, dolor, color)
Labial fold regio 3
kadang-kadang
kanan
sampai infraatau
atas 3 kiri
orbital
Gigi penyebabnya 3
atas terangkat
kanan atas atau 3 kiri
atas
Gigi GP
Fossa kaninus abses
Sub Mandibular
abses
Perimandibular abses
Masseter abses
Nassal abses
Sub lingual abses
Buccal abses
Sub Mucous abses
Sub Cutan abses

Nassal abses
Kista dengan
penyebab gigi 2 kiri
atas dan 3 kiri atas

Pengobatan
konserfatif dan insisi
labial fold 3 kanan
atas / 3 kiri atas
Extraksi 3 kiri atas
drg. Donna Pratiwi,
Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Karies 1992)
Edi Hartini Sundoro
(Serba Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)

14

PANDUAN PRAKTEK KLINIK


SMF : POLI GIGI DAN MULUT
RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

cair yang dikenal sebagai


ni adalah hasil dari reaksi
dipakai makan dan minum,
malam hari, kadang-kadang

Ada pembekakan di
daerah ssub
mandibularr
Palpasi lunak, dolor,
rubor, color
Kelenjar sub
mandibular tidak
teraba
Kadang-kadang
disertai trismus
Penyebab biasanya
gigi 6, 7, 8 kanan
bawah dan 6, 7 , 8
Fossa kaninus abses
kiri bawah
Sub Mandibular
abses
Perimandibular abses
Masseter abses
Nassal abses
Sub lingual abses
Buccal abses
Sub Mucous abses
Sub Cutan abses

Pengobatan
konsertatif
Insisi Extra oral,
regio sub mandibular
Extraksi gigi
penyebab
drg. Donna Pratiwi,
Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Karies 1992)
Edi Hartini Sundoro
(Serba Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)

15

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

cair yang dikenal sebagai


ni adalah hasil dari reaksi
dipakai makan dan minum,
malam hari, kadang-kadang

Derajat kesakitan
tinggi
Pinggiran mandibular
tidak teraba
Kelenjar sub
mandibular teraba
Febris
Penyebab biasanya
gigi 4, 5, 6 kanan
bawah/ 4, 5, 6 kiri
Tidak
bawah trismus tetapi
jika membuka mulut
Fossa
terasa kaninus
sakit abses
Sub Mandibular
abses
Perimandibular abses
Masseter abses
Nassal abses
Sub lingual abses
Buccal abses
Sub Mucous abses
Sub Cutan abses

Pengobatan
konsertatif
Extraksi gigi
penyebab
drg. Donna Pratiwi,
Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Karies 1992)
Edi Hartini Sundoro
(Serba Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)

16

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

cair yang dikenal sebagai


ni adalah hasil dari reaksi
dipakai makan dan minum,
malam hari, kadang-kadang

Trismus berat
Asimetris wajah
Penyebab gigi 7, 8
kanan bawah / 7, 8
kiri bawah
Febris
Kesehatan Umum,
Lesu, Lemah
Kelenjar sub
mandibular teraba,
Fossa kaninus
tetapi abses
kadang-kadang
tidak terabaMandibular
Sub
abses
Perimandibular abses
Masseter abses
Nassal abses
Sub lingual abses
Buccal abses
Sub Mucous abses
Sub Cutan abses

Sub mandibular abses

Perimandibular abses

Pengobatan
konsertatif
Insisi
Extraksi gigi
penyebab/operasi gigi
penyebab
drg. Donna Pratiwi,
Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Karies 1992)
Edi Hartini Sundoro
(Serba Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)
17

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

cair yang dikenal sebagai


ni adalah hasil dari reaksi
dipakai makan dan minum,
malam hari, kadang-kadang

Sulit nafas oleh


karena hidung
bengkak
Wajah monyong
Febris
Pusing
Gigi penyebab 1
kanan atas/ 1 kiri atas
Fossa kaninus abses

Sub Mandibular
abses
Perimandibular abses
Masseter abses
Nassal abses
Sub lingual abses
Buccal abses
Sub Mucous abses
Sub Cutan abses
Pengobatan
konserfatif
Cabut gigi penyebab
drg. Donna Pratiwi,
Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Karies 1992)
Edi Hartini Sundoro
(Serba Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)

18

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF sudah
RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN
cair yang dikenal sebagai
ni adalah hasil dari reaksi
dipakai makan dan minum,
malam hari, kadang-kadang

Lidah terangkat
Penyebab gigi 1, 2, 3,
4, 5 kanan atas/ 1, 2,
3, 4, 5 kiri atas

Fossa kaninus abses

Sub Mandibular
abses
Perimandibular abses
Masseter abses
Nassal abses
Sub lingual abses
Buccal abses
Sub Mucous abses
Sub Cutan abses

Phlegmon dasar
mulut
Cellulitis, mukokel

Pengobatan
konserfatif
Insisi
Cabut gigi penyebab
drg. Donna Pratiwi,
Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Karies 1992)
Edi Hartini Sundoro
(Serba Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)

19

PANDUAN PRAKTEK KLINIK


sudah
SMF : POLI GIGI DAN MULUT
RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

cair yang dikenal sebagai


ni adalah hasil dari reaksi
dipakai makan dan minum,
malam hari, kadang-kadang

Asimetri wajah di
daerah buccal
Asimetri (bengkak)
terlihat jugagigi
Penyebab dari 6,
intra
7
oral
kanan atas / 6, 7 kiri
atas
tidak ada trismus
hanya sukar buka
mulut karena
terganjal
Fossa kaninus abses
Sub Mandibular
abses
Perimandibular abses
Masseter abses
Nassal abses
Sub lingual abses
Buccal abses
Sub Mucous abses
Sub Cutan abses

Pengobatan
konserfatif
Cabut gigi penyebab
drg. Donna Pratiwi,
Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Karies 1992)
Edi Hartini Sundoro
(Serba Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)

20
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

cair yang dikenal sebagai


ni adalah hasil dari reaksi
dipakai makan dan minum,
malam hari, kadang-kadang

Pembengkaan lokal
di daerah gigi
penyebab berbatas
jelas
Fluktuasi jelas

Fossa kaninus abses

Sub Mandibular
abses
Perimandibular abses
Masseter abses
Nassal abses
Sub lingual abses
Buccal abses
Sub Mucous abses
Sub Cutan abses
-

an pengobatan konserfatif

drg. Donna Pratiwi,


Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Karies 1992)
Edi Hartini Sundoro
(Serba Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)

21

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

cair yang dikenal sebagai


ni adalah hasil dari reaksi
dipakai makan dan minum,
malam hari, kadang-kadang

Terjadi pada rahang


bawah
Penyebab gigi rahang
bawah karena
Pada lokal lokasi
yang
gigi penyebab dengan
bersangkutan tampak
kulit
merah dengan sentral
abses memutih

Fossa kaninus abses

Sub Mandibular
abses
Perimandibular abses
Masseter abses
Nassal abses
Sub lingual abses
Buccal abses
Sub Mucous abses
Sub Cutan abses

Pengobatan
konserfatif
Incisi extra oral
Cabut gigi penyebab
drg. Donna Pratiwi,
Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Karies 1992)
Edi Hartini Sundoro
(Serba Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)

22

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

gigi tidak bisa tumbuh di

a rasa sakit menjalar daerah

Kadang-kadang
asimetri wajah
Gigi tampak sebagian
atau seluruhnya sukar
Kadang-kadang tidak
tampak
buka mulut pada
pemeriksaan intra
oral
Kadang-kadang bibir
parastethesia
Sakit pada daerah
temporal dan TMJ
Impaksi Gigi 8 kanan
kiri bawah
Impaksi Gigi kaninus
kanan kiri atas
Impaksi Gigi 8 kanan
kiri atats

drg. Donna Pratiwi,


Sp.Prosto (Gigi Sehat
Edwina A.M.Kidd &
2007)
Sally Joyston -
Edi Hartini Sundoro
Bechal (Dasar-Dasar
(Serba Serbi Ilmu
Karies 1992)
Konservasi Gigi
2005)

23
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

gigi tidak bisa tumbuh di

a rasa sakit menjalar daerah

Kadang-kadang
asimetri wajah
Air mata mudah
keluar sepihak
Kadang-kadang
asimetri palatum
Intra oral : terlihat
tidak adanya kaninus
atau terlihat sebagian

Impaksi Gigi 8 kanan


kiri bawah
Impaksi Gigi kaninus
kanan kiri atas
Impaksi Gigi 8 kanan
kiri atats

drg. Donna Pratiwi,


Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Edi Hartini Sundoro
Karies
(Serba 1992)
Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)

24

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

gigi tidak bisa tumbuh di

a rasa sakit menjalar daerah

Sakit pada rahang


atas
Pusing terus menerus
Intra oral 8 kanan kiri
atas tidfak terlihat
atau terlihat sebagian

Impaksi Gigi 8 kanan


kiri bawah
Impaksi Gigi kanines
kanan kiri atas
Impaksi Gigi 8 kanan
kiri atats

drg. Donna Pratiwi,


Sp.Prosto (Gigi Sehat
2007)
Edwina A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Bechal (Dasar-Dasar
Edi Hartini Sundoro
Karies
(Serba 1992)
Serbi Ilmu
Konservasi Gigi
2005)

25
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

a pada rongga mulut

g atau benjolan tetapi tidak

Terdapat benjolan
pada bibir
Terdapat benjolan
pada pipi
Sub Lingual
Bibir / mukosa lain

Insisi intra oral


Anti biotik analgesik

drg. Donna Pratiwi,


Sp.Prosto (Gigi Sehat
Edwina A.M.Kidd &
2007)
Sally Joyston -
Edi Hartini
Bechal Sundoro
(Dasar-Dasar
(Serba Serbi Ilmu
Karies 1992)
Konservasi Gigi
2005)
26

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

a pada rongga mulut

g atau benjolan tetapi tidak

Terdapat benjolan
pada bibir
Terdapat benjolan
pada pipi
Sub Lingual
Bibir / mukosa lain

Insisi intra oral


Anti biotik analgesik

drg. Donna Pratiwi,


Sp.Prosto (Gigi Sehat
Edwina A.M.Kidd &
2007)
Sally Joyston -
Edi Hartini Sundoro
Bechal (Dasar-Dasar
(Serba Serbi Ilmu
Karies 1992)
Konservasi Gigi
2005)

27

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN
da diliputi oelh dinding yang
gah cair
ada benjolan didalam mulut

Intra oral ada


pembengkaan pada
gingngiva
Intra oral ada
fluktuasi
Ekstra oral tidak apa-
apa
Palpasi sakit
Kista odontogen
Kista non odontogen
Kista rongga mulut
-
Foto Rontgen

Insisi intraoral

Anti biotik analgesik

Pencabutan gigi

drg. Donna Pratiwi,


Sp.Prosto (Gigi Sehat
Edwina
2007) A.M.Kidd &
Sally Joyston -
Edi Hartini
Bechal Sundoro
(Dasar-Dasar
(Serba Serbi Ilmu
Karies 1992)
Konservasi Gigi
2005)
28
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KARIES DENTIS

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 01 01
PANDUAN PRAKTEK Ditetapkan
KLINIK Tangggal Terbit : Direktur RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban
SMF GIGI . . . . .

Dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk 1
NIP. 19630424 198901 1 001
1. Pengertian Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah
(Definisi) mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang merupakan
tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena kerusakan pada
permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja) biasanya belum
menimbulkan keluhan.

2. Anamnesis Pasien datang dengan keluhan giginya berlubang dan belum terasa sakit

1. Terlihat karies yang kecil/superficial, bisa juga hilangnya enamel karena


3. Pemeriksaan fisik
abrasi.
2. Dengan sonde tidak memberi reaksi kadang-kadang linu sedikit.
3. Test thermis dengan chloraethyl tidak terasa.
4. Kriteria Diagnosis 1. Iritasi Pulpa
2. Abrasi Oklusal
3. Abrasi Servikal
5. Diagnosa Kerja Karies Dentis
6. Diagnosis Banding Abrasi Oklusal

7. Pemeriksaan -
Penunjang
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KARIES DENTIS

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 01 01
8. Tatalaksana Tumpatan sesuai indikasi / tumpatan tetap.
Terapi
Konservatif Tindakan
Operatif Konsultasi
Lama
Perawatan
9. Edukasi (Hospital Menjaga kesehatan gigi dengan cara menyikat gigi tepat waktu dan tepat cara.
Health Promotion) Kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
10. Prognosis Bila segera dilakukan penumpatan maka prognosis baik.
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13 Penelaah Kritis Dokter Gigi.
14. Indikator Keluhan hilang dan gigi dapat berfungsi normal kembali.
15. Kepustakaan - drg. Donna Pratiwi, Sp.Prosto (Gigi Sehat 2007)
- Edwina A.M.Kidd & Sally Joyston - Bechal (Dasar-Dasar Karies 1992)
- Edi Hartini Sundoro (Serba Serbi Ilmu Konservasi Gigi 2005)
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERIAPIKAL

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 02 01
PANDUAN PRAKTEK Ditetapkan
KLINIK Tangggal Terbit : Direktur RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban
SMF GIGI . . . . .

Dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk 1
NIP. 19630424 198901 1 001
1. Pengertian Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
(Definisi) terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan ini
sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika kemasukan
makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa terus menerus
atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

2. Anamnesis Pasien mengeluh gigi terasa sakit jika kemasukan makanan, terasa linu jika
kena rangsangan dingin atau diam-diam. Ketika dipakai menggigit terasa
mengganjal.
3. Pemeriksaan fisik 1. Terlihat karies media dan profunda
2. Dengan sonde : sakit pulpa belum terbuka
3. Druk (tekanan) : tidak sakit/sakit
4. Perkusi : tidak sakit/sakit
5. Termis (Chloraethyl) : terasa sakit
6. Minum dingit sakit
7. Kena angin dingin sakit, panas tidak sakit
8. Makanan manis sakit
4. Kriteria Diagnosis 1. Hyperemie pulpa
2. Pulpitis akut
3. Pulpitis kronis
4. Gangrena pulpa
5. Nikrosis pulpa
5. Diagnosa Kerja Kelainan Pulpa dan Jaringan Periapikal
6. Diagnosis Banding Granuloma dan Alveolar Abses Kronis
7. Pemeriksaan Dental X-Ray
Penunjang

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERIAPIKAL

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 02 01
8. Tatalaksana 1. Perawatan saluran akar/Pulp Capping/ZincOxide (Tumpatan Sementara)
Terapi 2. Tumpatan permanen, beberapa hari setelah tidak terasa sakit
Konservatif Tindakan 3. Exodontia bila mahkota tinggal sedikit setelah rasa sakit mereda (tidak
Operatif Konsultasi memungkinkan)
Lama
Perawatan
9. Edukasi (Hospital Menjaga kesehatan gigi dengan cara menyikat gigi tepat waktu dan tepat cara.
Health Promotion) Kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
10. Prognosis Bila segera dilakukanperawatan pulpa maka prognosis baik.
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13 Penelaah Kritis Dokter Gigi
14. Indikator Keluhan hilang dan gigi dapat berfungsi normal kembali.
15. Kepustakaan - drg. Donna Pratiwi, Sp.Prosto (Gigi Sehat 2007)
- Edwina A.M.Kidd & Sally Joyston - Bechal (Dasar-Dasar Karies 1992)
- Edi Hartini Sundoro (Serba Serbi Ilmu Konservasi Gigi 2005)
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KELAINAN PERIODONTAL

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 03 01
PANDUAN PRAKTEK Ditetapkan
KLINIK Tangggal Terbit : Direktur RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban
SMF GIGI . . . . .

Dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk 1
NIP. 19630424 198901 1 001
1. Pengertian Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan
(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi terasa
sakit dan kemeng.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh sakit yang sangat, cekot-cekot terutama bila dipakai makan.
3. Pemeriksaan fisik 1. Gigi ada karies yang besar, ada karang gigi kadang-kadang
2. Gigi agak goyang, bekas trauma
3. Gigi non vital, menggigit sakit/gigi menonjol
4. Perkusi : kadang-kadang sakit
5. Druk : sakit
6. Gigik terasa sakit terus menerus tetapi bukan cekot-cekot hanya
kemeng/ linu/ gatal-gatal
4. Kriteria Diagnosa 1. Periodontitis akut
2. Peridontitis kronis
3. Periapikal abses
4. Granoloma
5. Diagnosis Kerja Kelainan Periodontal
6. Diagnosis Banding Peridontitis kronis
7. Pemeriksaan Radiologi
Penunjang

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PERIODONTAL

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 03 01
8. Tatalaksana 1. Curretage
Terapi Konservatif 2. Oklusal grinding
Tindakan Operatif 3. Exodontia
Konsultasi 4. Antibiotik - Analgesik-Anti Inflamasi
Lama Perawatan

9. Edukasi (Hospital Menjaga kesehatan gigi dengan cara menyikat gigi tepat waktu dan tepat cara.
Health Promotion) Kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
10. Prognosis Bila segera dilakukan Curretage dan obat-obatan maka prognosis baik.
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13 Penelaah Kritis Dokter Gigi
14. Indikator Keluhan hilang dan gigi dapat berfungsi normal kembali.
15. Kepustakaan - drg. Donna Pratiwi, Sp.Prosto (Gigi Sehat 2007)
- Edwina A.M.Kidd & Sally Joyston - Bechal (Dasar-Dasar Karies 1992)
- Edi Hartini Sundoro (Serba Serbi Ilmu Konservasi Gigi 2005)
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

PERSISTENSI

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 04 01
PANDUAN PRAKTEK Ditetapkan
KLINIK Tangggal Terbit : Direktur RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban
SMF GIGI . . . . .

Dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk 1
NIP. 19630424 198901 1 001
1. Pengertian Persistensi adalah suatu keadaan dimana gigi sulung belum tanggal sementara
(Definisi) gigi permanen (penggantinya) sudah ada.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi goyang, gigi belum tanggal.

3. Pemeriksaan fisik 1. Ada gigi sulung goyang


2. Gigi permanen/penggantinya sudah ada.

4. Kriteria Diagnosa Persistensi

5. Diagnosis Kerja -
6. Diagnosis Banding -
7. Pemeriksaan -
Penunjang
8. Tatalaksana Pencabutan gigi sulung
Terapi
Konservatif Tindakan
Operatif Konsultasi
Lama
Perawatan
9. Edukasi (Hospital Kontrol pada usia-usia gigi pengganti mau tumbuh.
Health Promotion)
10. Prognosis Bila segera dilakukan pencabutan gigi maka prognosis baik.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERSISTENSI

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 04 01
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13 Penelaah Kritis Dokter Gigi
14. Indikator Gigi penggantinya sudah ada di dalam lengkung gigi.
15. Kepustakaan - drg. Donna Pratiwi, Sp.Prosto (Gigi Sehat 2007)
- Edwina A.M.Kidd & Sally Joyston - Bechal (Dasar-Dasar Karies 1992)
- Edi Hartini Sundoro (Serba Serbi Ilmu Konservasi Gigi 2005)
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

ABSES

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 05 01
PANDUAN PRAKTEK Ditetapkan
KLINIK Tangggal Terbit : Direktur RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban
SMF GIGI . . . . .

Dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk 1
NIP. 19630424 198901 1 001
1. Pengertian Abses adalah kumpulan tertutup jaringan cair yang dikenal sebagai nanah
(Definisi) disuatu tempat didalam tubuh, ini adalah hasil dari reaksi pertahanan tubuh
terhadap benda asing.
2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi bengkak, sakit bila dipakai makan dan minum, sakit
yang amat sangat, cekot-cekot jika malam hari, kadang-kadang tidur
tergangggu.
3. Pemeriksaan fisik 1. Ada pembekakan bisa berbatass jelas/tidak
2. Palpasi lunak
3. Gigi goyang kadang-kadang
4. Ada karies profunda
5. Bengkak extra oral sekitar wajah (rubor, tumor, dolor, color) kadang-
kadang sampai infra orbital
6. Labial fold terangkat
7. Penyebabnya bisa dari periodontal atau gingival
8. Gigi GP
4. Kriteria Diagnosa 1. Fossa kaninus abses
2. Sub Mandibular abses
3. Perimandibular abses
4. Masseter abses
5. Nassal abses
6. Sub lingual abses
7. Buccal abses
8. Sub Mucous abses
9. Sub Cutan abses

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

ABSES

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 05 01
5. Diagnosis Kerja Abses
6. Diagnosis Banding a. Nassal abses
b. Kista beradang dengan penyebab dari gigi
7. Pemeriksaan Radiologi
Penunjang
8. Tatalaksana a. Pemberian obat, Insisi dan Drainase
Terapi b. Extraksi gigi penyebab
Konservatif Tindakan c. Konsultasi ke bagian lain jika pasien mempunyai penyakit sistemik
Operatif Konsultasi
d. Antibiotik - Analgesik-Anti Inflamasi
Lama
Perawatan
9. Edukasi (Hospital Memeriksakan gigi secara teratur, meminum obat sesuai aturannya dan
Health Promotion) apabila mempunyai penyakit sistemik perlu memeriksakan secara teratur.
10. Prognosis Bila segera dilakukan pengobatan dan pencabutan gigi penyebab maka
prognosis baik.
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13 Penelaah Kritis Dokter Gigi
Keluhan dan tanda-tanda pembengkakannya hilang dan gigi dapat berfungsi
14. Indikator
normal kembali.
15. Kepustakaan - drg. Donna Pratiwi, Sp.Prosto (Gigi Sehat 2007)
- Edwina A.M.Kidd & Sally Joyston - Bechal (Dasar-Dasar Karies 1992)
- Edi Hartini Sundoro (Serba Serbi Ilmu Konservasi Gigi 2005)

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

IMPAKSI

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 06 01
PANDUAN PRAKTEK Ditetapkan
KLINIK Tangggal Terbit : Direktur RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban
SMF GIGI . . . . .

Dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk 1
NIP. 19630424 198901 1 001
1. Pengertian Impaksi adalah suatu keadaan dimana gigi tidak bisa tumbuh di permukaan
(Definisi) dengan normal.
2. Anamnesa Pasien datang mengeluh terasa sakit hingga rasa sakit menjalar daerah
sekitarnya/samar.
3. Pemeriksaan fisik 1. Kadang-kadang asimetri wajah
2. Gigi tampak sebagian atau seluruhnya tidak tampak pada pemeriksaan
intra oral
3. Kadang-kadang sukar buka mulut
4. Kadang-kadang bibir parastethesia
5. Sakit pada daerah temporal dan TMJ
4. Kriteria Diagnosa 1. Impaksi Gigi 8 kanan kiri bawah
2. Impaksi Gigi kaninus kanan kiri atas
3. Impaksi Gigi 8 kanan kiri atats
5. Diagnosis Kerja Impaksi Gigi

6. Diagnosis Banding - Penyakit TMJ


7. Pemeriksaan Dental X-Ray
Penunjang
8. Tatalaksana 1. Odontektomy
Terapi 2. Antibiotik - Analgesik-Anti Inflamasi
Konservatif Tindakan
Operatif Konsultasi
Lama
Perawatan

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

IMPAKSI

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 06 01
9. Edukasi (Hospital Gigi kurang berfungsi dalam pengunyahan, sehingga sebaiknya dicabut.
Health Promotion)
10. Prognosis Bila segera dilakukan penumpatan maka prognosis baik.
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13 Penelaah Kritis Dokter Gigi
14. Indikator Keluhan hilang dan gigi dapat berfungsi normal kembali.
15. Kepustakaan - drg. Donna Pratiwi, Sp.Prosto (Gigi Sehat 2007)
- Edwina A.M.Kidd & Sally Joyston - Bechal (Dasar-Dasar Karies 1992)
- Edi Hartini Sundoro (Serba Serbi Ilmu Konservasi Gigi 2005)
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

MUCOCELE

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 07 01
PANDUAN PRAKTEK Ditetapkan
KLINIK Tangggal Terbit : Direktur RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban
SMF GIGI . . . . .

Dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk 1
NIP. 19630424 198901 1 001
1. Pengertian Mococel adalah lesi pada mukosa mulut (jaringan lunak) mulut yang
(Definisi) diakibatkan oleh pecahnya saluran kelenjar liur dan keluarnya mucin ke
jaringan lunak di sekitarnya.
Mococel adalah lesi pada mukosa mulut (jaringan lunak) mulut yang
diakibatkan oleh pecahnya saluran kelenjar liur dan keluarnya mucin ke
jaringan lunak di sekitarnya.
2. Anamnesa Pasien mengeluh pada bibir tumbuh daging atau benjolan tetapi tidak terasa
sakit.
3. Pemeriksaan fisik 1. Terdapat benjolan pada bibir/dibawah lidah
2. Terdapat benjolan pada pipi

4. Kriteria Diagnosa 1. Ranula


2. Hemangioma

5. Diagnosis Kerja Mucocele

6. Diagnosis Banding - Sialodenitis

7. Pemeriksaan -
Penunjang
8. Tatalaksana 1. Intoto Mucocele
Terapi 2. Analgesik - antipiretik
Konservatif Tindakan
Operatif Konsultasi
Lama
Perawatan
9. Edukasi (Hospital Menjaga agar bibir tidak tergigit atau terkena trauma lain.
Health Promotion)
10. Prognosis Bila segera dilakukan operasi mucocele maka prognosis baik.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

MUCOCELE

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 07 01
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13 Penelaah Kritis Dokter Gigi
14. Indikator Benjolan hilang dan tidak tumbuh lagi.
15. Kepustakaan - drg. Donna Pratiwi, Sp.Prosto (Gigi Sehat 2007)
- Edwina A.M.Kidd & Sally Joyston - Bechal (Dasar-Dasar Karies 1992)
- Edi Hartini Sundoro (Serba Serbi Ilmu Konservasi Gigi 2005)
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KISTA

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 08 01
PANDUAN PRAKTEK Ditetapkan
KLINIK Tangggal Terbit : Direktur RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban
SMF GIGI . . . . .

Dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk 1
NIP. 19630424 198901 1 001
1. Pengertian Kista adalah bentuk suatu kavitas yang dilapisi oleh jaringan atau kapsul yang
(Definisi) terdiri dari jaringan epitel, berisi bahan cair atau setengah cair dan dapat
timbul pada jaringan keras maupun lunak.
2. Anamnesa Pasien mengeluh kadang-kadang gigi sakit, kemeng, merasa ada benjolan
didalam mulut sering keluar cairan.
3. Pemeriksaan fisik 1. Intra oral ada pembengkaan pada gingngiva
2. Intra oral ada fluktuasi
3. Ekstra oral tidak apa-apa
4. Palpasi sakit dan ada krepitasi
5. Aspirasi biopsi ada cairan kolesterin berwarna kuning
4. Kriteria Diagnosa 1. Kista odontogen
2. Kista non odontogen

5. Diagnosis Kerja Kista

6. Diagnosis Banding a. Ameloblastoma


b. Odontoma
7. Pemeriksaan Radiologi
Penunjang
8. Tatalaksana - Intoto kista kecil
Terapi - Marsupialisasi kista besar
Konservatif Tindakan - Antibiotik, Analgesik, Anti inflamasi
Operatif Konsultasi
Lama - Pencabutan gigi
Perawatan

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KISTA

No. Dokumen No. REVISI


PPK/ GIGI/ 08 01
9. Edukasi (Hospital Segera memeriksakan apabila ada benjolan didalam mulut.
Health Promotion)
10. Prognosis Bila segera dilakukan operasi kista maka prognosis baik.
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13 Penelaah Kritis Dokter Gigi.
14. Indikator Tulang yang mengalami deformitas berkurang dan lama-lama tertutup.
15. Kepustakaan - drg. Donna Pratiwi, Sp.Prosto (Gigi Sehat 2007)
- Edwina A.M.Kidd & Sally Joyston - Bechal (Dasar-Dasar Karies 1992)
- Edi Hartini Sundoro (Serba Serbi Ilmu Konservasi Gigi 2005)
HALAMAN
1/2
tetapkan
SUD Dr. R. Koesma
paten Tuban

UL ARIFIN, Sp.PK
mbina Tk 1
0424 198901 1 001
an enamelnya telah
el junction yang merupakan
karena kerusakan pada
ailnya saja) biasanya belum

dan belum terasa sakit

ga hilangnya enamel karena

-kadang linu sedikit.


.
HALAMAN
2/2

gi tepat waktu dan tepat cara.

is baik.

kembali.
007)
(Dasar-Dasar Karies 1992)
servasi Gigi 2005)
AN PERIAPIKAL

HALAMAN
1/2
tetapkan
SUD Dr. R. Koesma
paten Tuban

UL ARIFIN, Sp.PK
mbina Tk 1
0424 198901 1 001
lpa bertambah karena
m pulpa dimana keadaan ini
ik linu /sakit jika kemasukan
spontan, bisa terus menerus
ma sekali.

makanan, terasa linu jika


ipakai menggigit terasa
AN PERIAPIKAL

HALAMAN
2/2
Oxide (Tumpatan Sementara)
idak terasa sakit
ah rasa sakit mereda (tidak

gi tepat waktu dan tepat cara.

nosis baik.

kembali.
007)
(Dasar-Dasar Karies 1992)
servasi Gigi 2005)
NTAL

HALAMAN
1/2
tetapkan
SUD Dr. R. Koesma
paten Tuban

UL ARIFIN, Sp.PK
mbina Tk 1
0424 198901 1 001
jadi pada jaringan
pasien mengeluh gigi terasa

ol, cekot-cekot hilang


bila dipakai makan.
kadang-kadang

ol

n cekot-cekot hanya
NTAL

HALAMAN
2/2

gi tepat waktu dan tepat cara.

maka prognosis baik.

kembali.
007)
(Dasar-Dasar Karies 1992)
servasi Gigi 2005)
HALAMAN
1/2
tetapkan
SUD Dr. R. Koesma
paten Tuban

UL ARIFIN, Sp.PK
mbina Tk 1
0424 198901 1 001
ung belum tanggal sementara

elum tanggal.
nosis baik.

HALAMAN
2/2

gigi.
007)
(Dasar-Dasar Karies 1992)
servasi Gigi 2005)
HALAMAN
1/2
tetapkan
SUD Dr. R. Koesma
paten Tuban

UL ARIFIN, Sp.PK
mbina Tk 1
0424 198901 1 001
g dikenal sebagai nanah
ri reaksi pertahanan tubuh
makan dan minum, sakit
adang-kadang tidur
mor, dolor, color) kadang-

ival

HALAMAN
2/2

unyai penyakit sistemik

sesuai aturannya dan


eriksakan secara teratur.
n gigi penyebab maka
ng dan gigi dapat berfungsi
007)
(Dasar-Dasar Karies 1992)
servasi Gigi 2005)

HALAMAN
1/2
tetapkan
SUD Dr. R. Koesma
paten Tuban

UL ARIFIN, Sp.PK
mbina Tk 1
0424 198901 1 001
bisa tumbuh di permukaan

akit menjalar daerah


tampak pada pemeriksaan

HALAMAN
2/2
gga sebaiknya dicabut.

is baik.

kembali.
007)
(Dasar-Dasar Karies 1992)
servasi Gigi 2005)
HALAMAN
1/2
tetapkan
SUD Dr. R. Koesma
paten Tuban

UL ARIFIN, Sp.PK
mbina Tk 1
0424 198901 1 001
n lunak) mulut yang
an keluarnya mucin ke
benjolan tetapi tidak terasa

ma lain.

gnosis baik.

HALAMAN
2/2

007)
(Dasar-Dasar Karies 1992)
servasi Gigi 2005)
HALAMAN
1/2
tetapkan
SUD Dr. R. Koesma
paten Tuban

UL ARIFIN, Sp.PK
mbina Tk 1
0424 198901 1 001
eh jaringan atau kapsul yang
etengah cair dan dapat

ng, merasa ada benjolan

na kuning

HALAMAN
2/2
am mulut.

is baik.
n lama-lama tertutup.
007)
(Dasar-Dasar Karies 1992)
servasi Gigi 2005)
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

PERAWATAN KARIES GIGI PADA KASUS IRITASI PULPA

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK
Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksakan penambalan gigi secara langsung

Tujuan 1. Memperbaiki keadaan gigi agar tidak terasa sakit


2. Mengembalikan fungsi makan
Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum
Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan

a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Plastik Filling
(6) Glasplat
(7) Semen Spatel
(8) Glasionomir
(9) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien

(1) Pasien dipersilahkan duduk

(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan

(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut, lubang gigi dibersihkan
disemprot dengan air dan dikeringkan
(2) Gigi diblokir dengan kapas kemudian dilakukan penambalan gigi dengan
glasionomir/ART
1

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN KARIES GIGI PADA KASUS HIPEREMI PULPA

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan tindakan penambalan gigi yang sudah menimbulkan keluhan atau
reaksi karena adanya rangsangan dingin(linu)
Tujuan 1. Menghilangkan rasa sakit pada gigi
2. Mengembalikan fungsi kunyah pada gigi

Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum


Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban
Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Plastik Filling
(6) Glasplat
(7) Semen Spatel
(8) Eugenol
(9) Bahan tambalan sementara/Fletser
(10) Bahan tambalan permanen amalgam/silikat
(11) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut, lobang gigi dibersihkan dengan
dipeparasi Cavity
(2) Gigi dibersihkan dengan Alkohol 70% dan dikeringkan
(3) Gigi diberi ZNO + Eugenol + Fletcher
(4) Pasien diberi resep jika ada keluhan sakit
(5) Pasien dipesan 1 minggu untuk kembali, bila tidak ada rasa sakit, jika
terjadi sakit sewaktu-waktu pasien kontrol
(6) Setelah 1 minggu pasien datang tidak ada keluhan sakit gigi ditambal
dengan tembelan permanen
2

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN KARIES GIGI PADA KASUS KELAINAN PULPA DAN


JARINGAN PERIAPIKAL

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan tindakan penambalan gigi pada kasus pulpitis akut dengan karies
propunda/pulpa terbuka
Tujuan 1. Menghilangkan rasa sakit pada gigi
2. Mengembalikan fungsi kunyah pada gigi
Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum
Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban
Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Plastik Filling
(6) Glasplat
(7) Semen Spatel
(8) Arsen, Eugenol, putrex, semen
(9) Bahan tambalan sementara/Fletser
(10) Bahan tambalan permanen amalgam/silikat
(11) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut, lubang gigi dibersihkan dengan
ekskavator
(2) Gigi dibersihkan dengan Alkohol 70% dan dikeringkan
(3) Gigi diberi arsen + eugenol + fletcher selama 3 hari
(4) Pasien diberi obat-obatan analgesik + antibiotik selama 3 hari
(5) Pasien datang berikutnya gigi dibersihkan dan dibor sampai pulpa terbuka
(6) Gigi diberi C.H.K.M. + fletcher diulang sampai 2 kali
(7) Bila kunjungan berikutnya tidak sakit diberi putrex + semen + fletcher
tunggu 1 minggu lagi
(8) Kemudian baru ditambal dengan tambalan permanen

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN KARIES GIGI PADA KASUS KELAINAN PULPA DAN


JARINGAN PERIAPIKAL

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan tindakan penambalan gigi pada kasus pulpitis kronis dengan karies
propunda/pulpa terbuka, panas hampir tak bereaksi, x ray foto, perporasi,
perubahan perio dontium, jika aada polip dilakukan pemotongan dengan anestesi

Tujuan 1. Menghilangkan rasa sakit pada gigi


2. Mengembalikan fungsi kunyah pada gigi

Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum


Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban
Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Plastik Filling
(6) Glasplat
(7) Semen Spatel
(8) Arsen, Eugenol, putrex, semen
(9) Bahan tambalan sementara/Fletser
(10) Bahan tambalan permanen amalgam/silikat
(11) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut, lubang gigi dibersihkan dengan
ekskavator
(2) Gigi dibersihkan dengan Alkohol 70% dan dikeringkan
(3) Gigi diberi arsen + eugenol + fletcher selama 3 hari
(4) Pasien diberi obat-obatan analgesik + antibiotik selama 3 hari
(5) Pasien datang berikutnya gigi dibersihkan dan dibor sampai pulpa terbuka
(6) Gigi diberi C.H.K.M. + fletcher diulang sampai 2 kali
(7) Bila kunjungan berikutnya tidak sakit diberi putrex + semen + fletcher
tunggu 1 minggu lagi
(8) Kemudian baru ditambal dengan tambalan permanen
4

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN KARIES GIGI PADA KASUS PENYAKIT GUSI DAN


JARINGAN PERIODONTAL

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan Perawatan pada kasus gingivitis, retraksi gingiva, periodontitis

Tujuan 1. Membersihkan karang gigi


2. Mengurangi rasa sakit
3. Menyehatkan gusi
4. Menghilangkan perdarahan pada guusi
5. Menghilangkan bau mulut tidak sedap
Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum
Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Scaler
(6) Betadin
(7) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut, gusi diolesi dengan betadin
(2) Gigi dibersihkan dengan scaler
(3) Jika ada sten/warna hitam kecoklatan pada gigi dilakukan dengan
dibersihkan memakai bor.
(4) Pasien diberi obat-obatan analgesik + antibiotik, obat kumur
(5) Pasien disarankan untuk kontrol 6 bulan sekali

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN KARIES GIGI PADA KASUS GIGI SULUNG

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan Perawatan pada kasus gigi sulung

Tujuan 1. Memperbaiki keadaan gigi agar tidak terasa sakit


2. Mengembalikan fungsi makan
Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum
Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan

a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Plastik Filling
(6) Glasplat
(7) Semen Spatel
(8) Glasionomir
(9) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien

(1) Pasien dipersilahkan duduk

(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan

(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut, lubang gigi dibersihkan
disemprot dengan air dan dikeringkan
(2) Gigi diblokir dengan kapas kemudian dilakukan penambalan gigi dengan
glasionomir/ART

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PENCABUTAN GIGI SULUNG PADA KASUS PERSISTENSI

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan Pencabutan gigi sulung dengan kasus persistensi (gigi goyang) gigi
belum tanggal sedang pengggantinya sudah ada

Tujuan 1. Mencabut gigi sulung agar gigi permanennya bisa tumbuh sempurna

Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum


Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan

a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Tang Pencabut Gigi Sulung
(6) Ethylchloride
(7) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien

(1) Pasien dipersilahkan duduk

(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan

(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut, ethylchoride disemprotkan pada
kapas kemudian ditekan pada bagian gusi pada gigi yang akan dicabut
(2) Gigi dicabut memakai tang pencabut gigi sulung
(3) Bekas pencabutan dikasih tampon disuruh menggit selama + 1/2 Jam

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PENCABUTAN GIGI PERMANEN PADA KASUS GANGRAENA PULPA

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan pencabutan pada gigi dengaan kasus gangraena pulpa

Tujuan 1. Menghilangkan rasa sakit pada gigi


2. Mencabut gigi yang sudah rusak
Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum
Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Tang Pencabut Gigi sesuai dengan kebutuhan
(6) Bein
(7) Betadin
(8) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut, dianestesi dengan
Pehacain/Lidocain ditunggu 10 - 15 menit
(2) Pasien disuruh menunggu diruang tunggu selama 10 - 15 menit
(3) Pasien dipanggil kembali untuk duduk dan persiapan pencabutan gigi
(4) Dilakukan pengetesan anestesi apakah anestesi sudah jalan/belum
(5) Jika anestesi sudah jalan baru dilakukan pencabutan dengan cara gigi
digoyang dulu dengan bein
(6) Jika sudah goyang gigi baru dicabut dengan tang pencabut gigi sesuai
dengan kebutuhan
(7) setelah gigi dicabut pasien disuruh gigit tampon selama kurang lebih 1 jam
(8) Pasien dilarang berkumur setelah dilakukan pencabutan
(9) Pasien diberi resep analgesik antibiotik
(10) Jika ada keluhan sakit pasien disuruh kontrol, jika tidak tidak usah kontrol
8

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PENCABUTAN GIGI PERMANEN PADA KASUS GANGRAENA RADIK

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan pencabutan pada gigi dengaan kasus gangraena radik
Tujuan 1. Menghilangkan rasa sakit pada gigi
2. Mencabut gigi yang sudah rusak
Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum
Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Tang Pencabut Gigi sesuai dengan kebutuhan
(6) Bein
(7) Betadin
(8) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut, dianestesi dengan
Pehacain/Lidocain ditunggu
Pehacain/Lidocain 10 10
ditunggu - 15- 15
menit
menit
(2) Pasien disuruh menunggu diruang tunggu selama 10 - 15 menit
(3) Pasien dipanggil kembali untuk duduk dan persiapan pencabutan gigi
(4) Dilakukan pengetesan anestesi apakah anestesi sudah jalan/belum
(5) Jika anestesi sudah jalan baru dilakukan pencabutan dengan cara gigi
digoyang dulu dengan bein
(6) Jika sudah goyang gigi baru dicabut dengan tang pencabut gigi sesuai
dengan kebutuhan
(7) setelah gigi dicabut pasien disuruh gigit tampon selama kurang lebih 1 jam
(8) Pasien dilarang berkumur setelah dilakukan pencabutan
(9) Pasien diberi resep analgesik antibiotik
(10) Jika ada keluhan sakit pasien disuruh kontrol, jika tidak tidak usah kontrol
9

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN PADA KASUS GIGI ABSES

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan pengobatan pada pasien dengan kasus abses

Tujuan 1. Menghilangkan rasa sakit


2. Menghilangkan pembengkakan pada gusi
Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum
Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Perhidrol
(6) Betadin
(7) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut, gusi diolesi dengan betadin
(2) Gusi yang bengkak disemprot dengan pehidrol
(3) Pasien diberi resep obat-obatan analgesik + antibiotik selama 3 hari
(4) Selanjutrnya jika pasien datang pada kunjungan berikutnya jika
bengkaknya hilang gigi dicabut
(5) Jika bengkaknya sampai keluar ke pipi pasien dirujuk ke Poli Bedah untuk
dilakukan eksisi

10

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN PASCA OPERASI GIGI

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan perawatan pada gigi setelah operasi

Tujuan 1. Menyembuhkan bekas luka setelah operasi gigi


2. Menghilangkan rasa sakit pada bekas operasi
Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum
Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Perhidrol
(6) Betadin
(7) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut, gusi diolesi dengan betadin
(2) Gusi yang bengkak disemprot dengan pehidrol
(3) Pasien dipesan untuk kumur-kumur air garam hangat sesering mungkin
(4) Pasien dipesan untuk datang kembali 3 hari lagi
(5) Setelah datang kunjungan berikutnya dilakukan tindakan pengambilan
jahitan

11

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

OPERASI GIGI MIRING

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan tindakan operasi pada gigi dengan kasus gigi miring/impaksi

Tujuan 1. Menghilangkan rasa sakit


2. Mengambil gigi yang miring, impaksi/tertanam
Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum
Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Fizet/cairan infus
(6) Betadin
(7) Surgical blade
(8) Benang jahit dan jarum
(9) Tang holder
(10) Pincet anatomis
(11) Bone file
(12) Rus paratorium
(13) Bein
(14) Tang operasi
(15) Hand piece dan mata bor yang disteril
(15) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

12

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

OPERASI GIGI MIRING

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut dilakukan anestesi + 10 - 15 menit
(2) Pasien disuruh menunggu diruang tunggu selama 10 - 15 menit
(3) Pasien dipanggil kembali untuk duduk dan persiapan pencabutan gigi
(4) Dilakukan pengetesan anestesi apakah anestesi sudah jalan/belum
(5) Jika anestesi sudah jalan baru dilakukan operasi gigi
(6) Daerah sekitar gigi diolesi dengan betadin, gusi diinsisi/dibuka, gigi dibor
pada bagian yang menghalangi kemudian dibein, digoyang dengan tang
dengan cara luxasi/rotasi kemudian gigi diambil
(7) Soket tempat gigi yang diambil dihaluskan dengan bonefile lalu disemprot
dengan PZ kemudian dijahit
(8) Pasien disuruh gigit tampon
(9) Pasien dilarang berkumur setelah dilakukan operasi
(10) Pasien diberi resep analgesik antibiotik

(11) Pasien dipesan untuk kontrol 3 hari lagi

13

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN FRAKTUR GIGI

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan pemeriksaan klinis untuk mengetahui klasifikasi fraktur antara lain
Kelas I : fraktur enamel.
Kelas II : fraktur enamel dentin
Kelas III : fraktur enamel + dentin + mengenai pulpa
Kelas IV : fraktur mengenai akar, lakukan x-ray foto terutama pada kelas V
Melaksanakan pemeriksaan klinis untuk mengetahui klasifikasi fraktur antara lain
Kelas I : fraktur enamel.
Kelas II : fraktur enamel dentin
Kelas III : fraktur enamel + dentin + mengenai pulpa
Kelas IV : fraktur mengenai akar, lakukan x-ray foto terutama pada kelas V

Tujuan 1. Menghilangkan rasa sakit


2. Mengembalikan fungsi makan
Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum
Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Fizet/cairan infus
(6) Betadin
(7) Surgical blade
(8) Benang jahit dan jarum
(9) Tang holder
(10) Pincet anatomis
(11) Bone file
(12) Rus paratorium
(13) Bein
(14) Tang operasi
(15) Hand piece dan mata bor yang disteril
(15) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
14

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN FRAKTUR GIGI

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

2. Pelaksanaan

(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut dilakukan anestesi + 10 - 15 menit

(2) Pasien disuruh menunggu diruang tunggu selama 10 - 15 menit


(3) Pasien dipanggil kembali untuk duduk dan persiapan pencabutan gigi

(4) Dilakukan pengetesan anestesi apakah anestesi sudah jalan/belum

(5) Jika anestesi sudah jalan baru dilakukan operasi gigi

(6) Dilakukan perawatan konservatif (tumpatan biasa) untuk Kelas I dan Kelas
II
(7) Dilakukan perawatan endodontik untuk Kelas IIII
(8) Dilakukan perawatan endodontik dan apicoctomy (apex reseksi) bila tidak
memungkinkan dilakukan pencabutan pada Kelas IV
(9) Pasien diberi reseep obat antibiotik analgesik
(10) Pasien disarankan untuk kontrol 3 hari lagi

15

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN TUMOR JARINGAN LUNAK RONGGA MULUT

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL
dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK
Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan pengambilan tumor pada rongga mulut

Tujuan 1. Menghilangkan tumor

Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum


Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Fizet/cairan infus
(6) Betadin
(7) Surgical blade
(8) Benang jahit dan jarum
(9) Tang holder
(10) Pincet anatomis
(11) Bone file
(12) Arteryclam
(13) Knable tang
(14) Curitase besar/kecil
(15) Rasparatorium
(16) Gunting operasi
(17) Penjepit lidah
(15) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

16

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN TUMOR JARINGAN LUNAK RONGGA MULUT

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

2. Pelaksanaan
(1) Pasien disilahkan untuk membuka mulut dilakukan anestesi + 10 - 15 menit

(2) Pasien disuruh menunggu diruang tunggu selama 10 - 15 menit

(3) Pasien dipanggil kembali untuk duduk dan persiapan pencabutan gigi

(4) Dilakukan pengetesan anestesi apakah anestesi sudah jalan/belum

(5) Jika anestesi sudah jalan baru dilakukan operasi gigi

(6) Daerah sekitar gigi diolesi dengan betadin, bagian tumor dijepit dengan
penjepit kemudian diinsisi dan dibuka selanjutnya tumor diangkat keluar
(7) Bekas pengambilan tumor disemprot dengan PZ dibersihkan kemudian
dijahit
(8) Pasien disuruh gigit tampon
(9) Pasien diberi resep analgesik antibiotik

(10) Pasien dipesan untuk kontrol 3 hari lagi


(11) Pada kunjungan berikutnya jika sudah menutup baik dan sembuh
dilakukan angkat jahitan

17

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN TINDAKAN PADA KERUSAKAN JARINGAN PERIODONTAL

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman


STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan perawatan kerusakan jaringan periodontal

Tujuan 1. Menghilangkan rasa sakit yang disebabkan karena kerusakan jaringan


periodontal
2. Mempertahankan gigi selama mungkin

Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum


Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Fizet/cairan infus
(6) Betadin
(7) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
(1) Pada pemeriksaan klinis :
a. Gigi goyang derajat 1 - 4
b. Pada ketukan (perkusi) dan tekana terasa sakitt
(2) Tindakan
a. Pemberian obat-obatan Analgesik dan Antibiotik

b. Tidak dilakukan suatu tindakan lanjutan (dibiarkan) bila gigi goyang


derajat 1 dan 2
c. Dilakukan immobilisasi dengan splinting, bila gigi goyang derajat 3 dan 4

18

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERAWATAN FRAKTUR RAHANG

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman


STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan perawatan pada kasus fraktur rahang

Tujuan 1. Mengembalikan rahang pada posisi yang benar


2. Menghilangkan rasa sakit karena fraktur rahang

Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum


Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan
a. Persiapan alat
(1) Sonde
(2) Pinset
(3) Kaca Mulut
(4) Eksavator
(5) Fizet/cairan infus
(6) Betadin
(7) Gelas kumur
b. Persiapan Pasien
(1) Pasien dipersilahkan duduk
(2) Posisi Pasien diatur sesuai kebutuhan
(3) Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
(1) Pemeriksaan
a. Lakukan anamnese untuk mengetahui macam trauma, waktu terjadinya
b. Kesadaran penderita pada waktu terjadi trauma
c. Pada pemeriksaan klinis lakukan pemeriksaan ke3adaan umum,
keadaan
dalam mulut dan lakukan pembuatan x-ray foto
(2) Tindakan
a. Lakukan peerawatan reposisi dengan close redoction, bila tidak
memungkinkan/hasilnya tidak memuaskan, lakukan dengan open
reduction
imobilisasi dengan splinting
b. pemberian obat-obatan analgesik dan antibiotik

19

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

TINDAKAN UNTUK ANAFILASTIK SHOK


No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Melaksanakan perawatan pada penderita shok

Tujuan 1. Mengembalikan kesadaran kepada pasien

Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum


Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur 1. Persiapan
(1) Posisi Pasien diatur dengan posissi kepala diturunkan kebawah dan
kaki diangkat keatas
(2) Pasien disuruh menghisap alkohol dengan nafas panjang dan cepat
(3) Jika memungkinkan pasien diberi minum air ataua the hangat

2. Pelaksanaan

(1) Adrenali 0,5 mili subkutan padaa tempat suntikan


Adrenali 0,5 mili subkutan pada daerah kontralateral setiap 15 menit Jika
perlu
(2) Pasang tourniquet pada daerah prosimal tempat suntikan atau sengatan
serangga
(3) Anti histamin, Diphenhydramin (Delladryl) 50 - 100 mg I.M. dapat diulang
setiap 6 jaminfud Dextrose 5% atau PZ bila tensi menurun
(4) Pasang
(5) Steroid Dexamethasone 5 - 10 mg atau Hydrokortison 100 - 200 md dapat d
diulang 4 - 6 jam
(6) Bila shok tetap bertahan, letakkan penderita dalam posisi datar dengan
kaki lebih tinggi kemudiaan dapat ditambahkan vossopresor : Dopamin 1
-5 ampul (50 - 250 mg) dilarutkan dalam 500 ml D - 5 hingga mengandung
100 - 500 mcg Dopamin tiap cc tetesan dapat mulai dengan 20 - 100 tetes
per menit (sekitar 1 - 5 ml atau 100 mcg sampai maksimal 2.500 mcg per
menit) sampai tekanan darah meningkat. dosis maksimal 50 mcg/kg/menit

(7) Ingat mempertahankan jalan nafas dan pernafasan sebaik mungkin kalau
perlu : aspirasi lendir, obat-obat bronchdilator (aminophililin) dan Oksigen

20

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban
TATA TERTIB PASIEN DAN KEGIATAN PELAYANAN

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Peraturan yang harus ditaati oleh pasien dalam kegiatan pelayanan di Poli Gigi

Tujuan Agar pasien dapat dilayani dengan baik dan merasa nyaman

Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum


Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur I. Peraturan bagi Pasien dan Pelayanan


1. Jam Buka Loket : jam 07.00 - 12.00 WIB.
2. Jam Buka Poli : jam 08.00 - selesai pelayanan

II. Persiapan
1. Dimulai jam 07.30 WIB. selesai Apel Pagi Ruangan Poli dibuka
2. Paramedis melakukan tindakan apseksis ruangan dan asepsis alat`-alat
3. Petugas Administrasi melakukan persiapan registrasi penderita, formulir
retribusi
4. Dokter Gigi melakukan pengawasan, evaluasi kegiatan sehari sebelumnya
dan perencanaan yaang akan datang

III. Kegiatan Pelayanan


1. Pelayanan dimulai jam 08.00 WIB sampai dengan selesai
2. Sebelum pelayanan alat-alat dan ruangan dijaga seseteril mungkin
3. Sebelum pelayanan petugas menjaga sikap yang baik kepada penderita
dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip tindakan medis
4. Penderita dilayani sesuai urutan dan tidak membeda-bedakan
5. setelah pasien masuk diperiksa oleh Dokter Gigi kemudian apabila
dibutuhkan tindakan yang dapat didelegasikan pada perawat gigi langsung
dikerjakaan oleh perawat gigi
6. Dokter Gigi sebagai konsultan dan melakukan tindakan apabila perawat gigi
mendapat kesulitan atau tindakan yang bukan haknya perawat gigi
7. Selama pelayanan rekam medis selalu diisi dan dicatat sesuai dengan apa
yang dilakukan
8. Apabila diperlukan tindakan yang mana RSUD Tipe B belum mampu
mengerjakan penderita dirujuk ke upaya pelayanan kesehatan yang lebih
mampu

21

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

TATA TERTIB PASIEN DAN KEGIATAN PELAYANAN

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

IV. Persiapan Tutup Klinik


1. Setelah pasien selesai semua, semua alat-alat yang dipakai untuk
pelayanan diseterilkan dan disimpan dalam almari
2. Sebelum disimpan dihitung (dicek) jumlah alat-alat yang dipakai
3. Rekapitulasi jumlah kunjungan pada hari itu untujk persiapan pelaporan
4. Mencatat rekam medis sesuai dengan tindakaan yang dilakukan pada saat
itu
5. Mencatat sensus harian pasien dan kemudiaan menyetorkan ke bagian
rekam medis
6. Pembersihan ruangan
7. Dokter Gigi meneliti ulang persiapan akhir

22
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN GIGI DAN MULUT

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban
OPERASIONAL

dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp.PK


Pembina Tk.I
NIP. 19630424 198901 1 001
Pengertian Urutan pasien mendapatkan pelayanan di Rawat jalan Gigi dan Mulut

Tujuan Memberi petunjuk rawat jalan gigi dan mulut

Kebijakan SK Direktur No. 188.4/01.72/KPTTS/414.109/2009 tentang Kebijakan Umum


Pelayanan Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

Prosedur I. Bagi Pasien


Pasien di UPF Gigi dan Mulut berasal dari :
1. Pasien Umum
2. Pasien Askes
3. Pasien Jamsostek
4. Pasien Jamkesmas/Jamkesda/SPM
II. Arus Pasien
1. Pasien/keluarga mendaftar ditempat Pendaftaran Pasiuen Rawat Jalan
(TPPRJ) dengan ketentuan :
a. Loket Nomor 1 untuk Pendaftaran Pasien Jamkesmas
b. Loket Nomor 2 untuk Pendaftaran Pasien Jamkesda, SPM, Pasien kerja
sama selain PT Askes dan In Health, Lansia
c. Loket Nomor 3 untuk Pendaftaran Pasien Baru
d. Loket Nomor 4 untuk Pendaftaran Pasien Umum dan pengujian
Kesehatan
e. Loket Nomor 5 untuk Pendaftaran Pasien Asuransi Kesehatan dengan
jaminan PT Askes dan In Health
2. Pasien menunggu di Poli Klinik yang dituju
23

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

A STANDAT PROSEDUR OPERASIONAL TINDAKAN KEPERAWATAN DASAR GIGI DAN MULUT


1. Perawatan Karies Gigi pada Kasus Iritasi Pulpa 1
2. Perawatan Karies Gigi pada Kasus Hiperemi Pulpa .. 2
3. Perawatan Karies Gigi pada Kasus Kelainan Pulpa dan Jaringan Periapikal 3
4. Perawatan Karies Gigi pada Kasus Penyakit Gusi dan Jaringan Periodontal 5
5. Perawatan Karies Gigi pada Kasus Gigi Sulung .. 6
6. Pencabutan Gigi Sulung dengan Kasus Persistensi ...... 7
7. Pencabutan Gigi Permanen pada Kasus Gangraena Pulpa 8
8. Pencabutan Gigi Permanen pada Kasus Gangraena Radix ... 9
9. Perawatan pada kasus Gigi Abses ... 10
10. Perawatan pada Pasca Operasi Gigi ... 11

B STANDAT PROSEDUR OPERASIONAL TINDAKAN KEPERAWATAN LANJUTAN GIGI DAN MULUT


1. Operasi Gigi Miring .. 12
2. Perawatan Fraktur Gigi .. 14
3. Perawatan Tumor Jaringan Lunak Rongga Mulut .. 16
4. Perawatan Kerusakan Jaringan Periodontal .. 18
5. Perawatan Fraktur Rahang .. 19
6. Tindakan untuk Anafilastik shok . 20

C STANDAT PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT


1. Tata Tertib Pasien dan Penungggu Pasien .. 21
2. Alur Pelayanan Rawat jalaan Gigi dan Mulut ... 23
i

STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
POLI GIGI DAN MULUT

RSUD Dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN


Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 800 Telp. (0356) 321010, 325696, 323266

TUBAN - 62315
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan
rahmad dan taufiq-Nya penyusunan Standar Prosedur Operasional Perawatan Poli Gigi dan Mulut
dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga dengan adanya SPO ini pelayanan di RSUD Dr. R .Koesma Tuban dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan sehingga pelayanan semakin baik dan sesuai dengan keinginan masyarakat
terutama di pelayanan gigi dan mulut.
Semua ini berkat kerja keras dari smua fihak yang sangat membantu dan banyak memberi
masukan saran yang bermanfaat dalam penyusunan SPO ini terutama Bapak drg. Tjipto Supiarso
dan Ibu drg. Lailatul Muniroh, Perawat Gigi dan Tenaga Administrasi.
Kami penyusun masih banyak kekurangan dan kesalahan untuk itu saran, kritikan dan masukan
yang bermanfaat buat kami akan kami perhatikan untuk ke depan yang lebih baik.
Semoga apa yg telah kami susun ini bermanfaat dan bisa digunakan sebagai panduan dalam
melayani pasien dengan lebih baik.
Penyusun sadar bahwa SPO ini masih jauh dari sempurna, koreksi dari para pembaca sangat
kami harapkan.

Penyusun
ii

PANDUAN PRAKTEK KLINIK


POLI GIGI DAN MULUT
RSUD Dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 800 Telp. (0356) 321010, 325696, 323266

TUBAN - 62315
FORMULIR PERMINTAAN BARANG
RUANG / INSTALASI : SMF GIGI DAN MULUT
RSUD Dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN

1. Alat-alat Kesehatan, Alat Rumah Tangga & Mebeler : O ke Bidan Medis


: O ke Bidan Penunjang Medis
2. Dokumen Medik : O ke Unit Kerja Rekam Medis
3. Linen dan Bahan Cuci : O ke IPL
4. Bahan & Alat Kebersihan : O ke Unit Kerja Loundry
5. Obat-obatan & Baahan Habis Pakai : O ke Instalasi Farmasi
6. ATK : O ke Subag. Umum dan Kepegawaian

BARANG SAAT INI YANG YANG


No. NAMA BARANG
JUMLAH KEADAAN DIAJUKAN DISETUJUI

1. For Table Dentis


2. X-ray (Ditempatkan di Poli Gigi) 1 Unit
3. Gunting Operasi Kecil 3 Buah
4. Nald Heating (Holder) 2 Buah
5. Sterilisator 1 Buah
6. Stetoskop 1 Buah
7. Almari Dokumen Kecil 1 Buah
8. Higert Hand Pences 4 Buah
9. Alat Operasi 1 set
10. Scaler Elektrik 1 Buah
11. Lemari untuk Obat Emergency 1 Buah
12. Bak Steinlistil Kecil 5 Buah
13 Jas Operasi (Kedap Air) 2 Baju
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Tuban, 26 September 2013

Mengetahui Yang menyetujui Mengetahui Yang meminta/menerima


Bendahara Barang Kepala SMF Gigi dan Mulut Kepala Instansi Rawat Jalan Kepala Ruangan

() drg. H. TJIPTO SUPIARSO drg. Hj. LAILATUL MUNIROH MUKHOLIFAH, A.Md.Kes.Gi


NIP. 19550228 198008 1 001 NIP. 19631014 198901 2 005 NIP. 19710304 199103 2 007
RENCANA PENGAJUAN BBA POLI GIGI TAHUN 2014
KEBUTUHAN KEBUTUHAN
No. NAMA BARANG KEBUTUHAN PER TAHUN
PERHARI PER BULAN

1. PEHACAINE 8 ampul 208 ampul 2496 ampul

2. LIDOCAINE NON ADRENALINE 2 ampul 52 ampul 624 ampul

3. ALQOHOL 70% 115 ml 3 lt 36 lt

4. AQUADES 230 ml 6 lt 72 lt

5. KASSA 1 rol 26 rol 312 rol

6. EUGENOL 20 tetes 5 ml 60 lt (6 botol)

7. CHKM 20 tetes 5 ml 60 lt (6 botol)

8. KAPAS 29 gr 3 fles 36 fles

9. POWDER FUJI IX + LIQUIT 0,12 gr 3,3 gr 40 gr (4 botol ) + liquit

10. POWDER CILICAT + LIQUIT 0,20 gr 5 gr 60 gr (4 botol ) + liquit

11. POWDER FLETCHER + LIQUIT 1,30 gr 34 gr 408 gr (4 botol ) + liquit

12. POWDER AMALGAM + LIQUIT 0,20 gr 5 gr 60 gr + liquit (4 botol)

13 BETAADINE 4 ml 100 ml 1200 ml

14. NALD HEATING (JARUM OP) 1 biji 3 dusin 36 dusin

15. MES OP 1 biji 30 biji 360 biji

16. SIDE (BENANG OP) 30 cm 35 m 300 m (2 rol)

17. HIBISCRUB / X-TRGENE 2 40 ml 100 ml 12.000 ml (12 botol)

18. TKF LIQUID 20 tetes 5 ml 60 ml (6 botol)

19. CLORECTHYL 1,3 ml 34 ml 400 ml (6 botol)

20. ARSEN (PASTA) 0,06 gr 1,6 gr 20 gr (2 botol)

21. ONE CLINE 153 ml 4 lt 48 lt (48 botol)

22. P.Z (CAIRAN INFUS) 58 ml 1500 ml 1800 ml (36 fles)

23. H2.02 (3%) 77 ml 2 lt (2 botol) 24 lt (24 botol)

24 ALBHTHYL 0,06 tetes 1, 6 ml 20 ml (2 botol)

25 Spuit Disposible/Torumo 2,5 cc 7 buah 210 buah 14 box

Tuban, 5 Oktober 2013

Mengetahui Yang menyetujui Mengetahui Yang meminta/menerima


Bendahara Barang Kepala SMF Gigi dan Mulut Kepala Instansi Rawat Jalan Kepala Ruangan

() drg. H. TJIPTO SUPIARSO drg. Hj. LAILATUL MUNIROH MUKHOLIFAH, A.Md.Kes.Gi


NIP. 19550228 198008 1 001 NIP. 19631014 198901 2 005 NIP. 19710304 199103 2 007
PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN
RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN
Jl. Dr. Wahidin Ssudirohusodo No. 800 Tuban

Bagian : Poli Gigi No. :


PERMINTAAN TINDAKAN PERBAIKAN
Standar : ISO 9001 : 2008 Tgl. : 25 September 2013
Auditor : 1. Komarul Huda
Auditee : Mukholifah, A.Md.Kes.Gi Lead Auditor : dr. Erwin
. 2. Utami

Uraian Temuan : (diisi oleh Auditor) Elemen terkait : Dokumen terkait : (bila ada)
1 Tidak ada informasi/papantentang
pelayanan yang diberikan, pemberi layanan
dan waktu pelayanan

Major Target selesai tanggal :


Minor

Anjuran

Akar Masalah : (diisi oleh Auditee) Koreksi : (diisi oleh Auditee)


Tidak adanya sosialisasi tentang pembuatan Segera mengusulkan ke bagian manajemen untuk
papan pelayanan yang diberikan, pemberi membuatkan papan tentang pelayanan yang diberikan,
layanan dan waktu pelayanan pemberi layanan dan waktu pelayanan

Tindakan Perbaikan : (diisi oleh Auditee) Verifikasi Tindakan Perbaikan : (diisi oleh Auditor)
Akan segera memasang papan pelayanan
yang diberikan, pemberi layanan dan waktu
pelayanan di Poli Gigi

Tanggal : Auditor : MR :

Uraian Temuan : (diisi oleh Auditor) Elemen terkait : Dokumen terkait : (bila ada)
2 Tidak terdapat obat obatan emergensi

Major Target selesai tanggal :


Minor
Anjuran

Akar Masalah : (diisi oleh Auditee) Koreksi : (diisi oleh Auditee)


Poli Gigi tidak meminta obat-obatan Mengusulkan untuk meminta obat-obatan emergensi
emergensi karena jarang sekali ke fihak farmasi dan mengusulkan ke bagian
dipergunakan pengadaan untuk membuat tempat obat-obatan
Belum adanya tempat khusus untuk emergensi
menyimpan obat-obatan emergensi

Tindakan Perbaikan : (diisi oleh Auditee) Verifikasi Tindakan Perbaikan : (diisi oleh Auditor)
Aakan menyediakaan obat-obatan
emergensi di Poli Gigi dan menyimpan
didalam almari khusus obat-obatan
emergensi
Tanggal : Auditor : MR :

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN


RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN
Jl. Dr. Wahidin Ssudirohusodo No. 800 Tuban

Bagian : Poli Gigi No. :


PERMINTAAN TINDAKAN PERBAIKAN
Standar : ISO 9001 : 2008 Tgl. : 25 September 2013
Auditor : 1. Komarul Huda
Auditee : Mukholifah, A.Md.Kes.Gi Lead Auditor : dr. Erwin
. 2. Utami

Uraian Temuan : (diisi oleh Auditor) Elemen terkait : Dokumen terkait : (bila ada)
3 Tidak ada tempat sampaah medis non
infeksius

Major Target selesai tanggal :


Minor
Anjuran

Akar Masalah : (diisi oleh Auditee) Koreksi : (diisi oleh Auditee)


Tidak meminta kepada bagian pengadaan Segera meminta kepada bagian pengadaan tempat
tempat sampah non infeksius sampah non infeksius

Tindakan Perbaikan : (diisi oleh Auditee) Verifikasi Tindakan Perbaikan : (diisi oleh Auditor)
Akan membuang sampah non medis
infeksius kedalam tempat sampah medis
non infeksius

Tanggal : Auditor : MR :

Uraian Temuan : (diisi oleh Auditor) Elemen terkait : Dokumen terkait : (bila ada)
4 Ditemukan sampah medis non infeksius
tercampur dengan sampah umum bungkus,
spet dan bungkus spet

Major Target selesai tanggal :


Minor

Anjuran

Akar Masalah : (diisi oleh Auditee) Koreksi : (diisi oleh Auditee)


Karena belum meminta tempat sampah non Segera meminta kepada bagian pengadaan tempat
infeksius dan tempat sampah umum sampah non infeksius dan tempat sampah umum

Tindakan Perbaikan : (diisi oleh Auditee) Verifikasi Tindakan Perbaikan : (diisi oleh Auditor)
Akan membuaang sampah sesuai dengan
kelompok sampah yang ada, jika sampah
non infeksius dibuang kedalam tembuang
di tempat sampah non infeksius dan
sampah umum dibuang dalam tempat
sampah umum

Tanggal : Auditor : MR :
PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN
RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN
Jl. Dr. Wahidin Ssudirohusodo No. 800 Tuban

Tuban, 26 September 2013

Nomor : 001/POLIGIGI/IX/2013 Kepada


Sifat : Penting Yth. 1. drg. Hj. LAILATUL MUNIROH
Lampiran: - 2. MUKHOLIFAH, A.Md.Kes.Gi.
Perihal : Undangan. 3. DYAH HENI, A.Md.Kes.Gi
4. M. MUSYAFA'
di
TUBAN

. Mengharap dengan hormat atas kehadiran Saudara besok pada :

Hari / Tanggal : Sabtu, 28 September 2013


Waktu : Pukul 11.00 WIB.
Tempat : SMF Gigi dan Mulut RSUD Dr. R Koessma Tuban
Acara : Sosialisasi Kebijakan Mutu

Demikian atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terima kasih.

Kepala SMF Gigi dan Mulut


RSUD Dr. R. Koesma Tuban,

drg. H. TJIPTO SUPIARSO


NIP. 19550228 198008 1 001
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KARIES DENTIS

1. Pengertian Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah
(Definisi) mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang
merupakan tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena
kerusakan pada permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja)
biasanya belum menimbulkan keluhan.

2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan giginya berlubang dan belum terasa sakit

3. Diagnosis Iritasi pulpa

4. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

6. Diagnosis Banding 1.

2.

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KARIES DENTIS

1. Pengertian Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah
(Definisi) mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang
merupakan tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena
kerusakan pada permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja)
biasanya belum menimbulkan keluhan.

2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan giginya terasa linu jika kena rangsangan
dingin dan jika rangsangan dihilangkan tidak terasa linu.

3. Pemeriksaan fisik 1.
2.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

5. Diagnosis Abrasi oklusal

6. Diagnosis Banding 1.

2.
7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KARIES DENTIS

1. Pengertian Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah
(Definisi) mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang
merupakan tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena
kerusakan pada permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja)
biasanya belum menimbulkan keluhan.

2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan giginya terasa linu dibagian ujuung gigi.

3. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.
4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

5. Diagnosis Abrasi Servikal

6. Diagnosis Banding 1.

2.

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

1. Pengertian Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.
Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
(Definisi) terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi teerasa sakit jika kemasukan makanan, terasa linu jika
kena rangsangan dingin.
3. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.

4.

5.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5.

5. Diagnosis Hiperemi pulpa

6. Diagnosis Banding 1.

2.

3.

4.

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

1. Pengertian Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
(Definisi) terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi terasa sakit yang menetap/terus menerus meskipun
rangsangan sudah duhilangkan masih terasa sakit, kadang-kadang cekot-
cekot
3. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.

4.

5.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5.

5. Diagnosis Pulpitis akut

6. Diagnosis Banding 1.

2.

3.

4.

7. Pemeriksaan
Penunjang

8. Terapi 1.
2.

3.

4.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

1. Pengertian Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
(Definisi) terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi terasa sakit kadang-kadang bila dipakai makan, dulu
sakit sekarang sudah tidak sakit lagi.
3. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.

4.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5.
5. Diagnosis Pulpitis kronis

6. Diagnosis Banding 1.

2.

3.

4.

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.

4.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

1. Pengertian Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
(Definisi) terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi terasa sakit kadang-kadang hilang kambuh jika dipakai
makan kadang kadang sakit, berbau busuk.
3. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.

4.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5.

5. Diagnosis Gangraena pulpa

6. Diagnosis Banding Nikrosis pulpa

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

1. Pengertian Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.
Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
(Definisi) terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi terasa sakit karena terbentur, putus sebagian dan
terasa linu jika kena rangsangan dingin.
3. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.

4.

5.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5.

5. Diagnosis Nikrosis pulpa

6. Diagnosis Banding 1.

2.

3.

4.

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.

4.
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KELAINAN PERIODONTAL

1. Pengertian Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh sakit yang sangat, cekot-cekot terutama bila dipakai makan..
3. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.

4.

5.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5. Diagnosis Peridontitis akut

6. Diagnosis Banding 1.

2.

3.

7. Pemeriksaan 1.
Penunjang
8. Terapi
1.

2.

3.
4.

5.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PERIODONTAL

1. Pengertian Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh.
3. Pemeriksaan fisik Subyektif : Peradangan kronis pada jaringan periodontal di daerah apikal gigi
yang merupakan kelanjutan periodontitis apikalis akut, gigi sakit tidak
menonjol

Obyektif :

Extra oral : tidak ada pembengkaan

Intra oral :

1.

2.

3.

4.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.
4.

5. Diagnosis Periodontitis kronis

6. Diagnosis Banding

7. Pemeriksaan 1.
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PERIODONTAL

1. Pengertian Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi terasa sakit menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh, makan minum sakit, terutama untuk menggigit
Pasien datang dengan keluhan gigi terasa sakit menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh, makan minum sakit, terutama untuk menggigit
3. Pemeriksaan fisik Subyektif : Gigi terasa sakit terutama untuk menggigit dan gigi terasa
menonjol

Obyektif :

Extra oral ada pembengkaan pada pipi

Intra oral

1.

2.

3.

4.

5.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5. Diagnosis Periapikal abses

6. Diagnosis Banding 1.

2.

3.

7. Pemeriksaan 1.
Penunjang
8. Terapi 1.

2.
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KELAINAN PERIODONTAL

1. Pengertian Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh.
3. Pemeriksaan fisik Subyektif : Peradangan kronis akibat infeksi periapikal yang ditandai dengan
terbentuknya jaringan granulasi pada tulang alviolar dibawah apikal gigi

Obyektif :
Extra oral tidak ada kelainan
Intra oral
1.

2.

3.

4.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5. Diagnosis Granoloma

6. Diagnosis Banding 1.

2.
3.

7. Pemeriksaan 1.
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERSISTENSI

1. Pengertian Persistensi adalah suatu keadaan dimana gigi sulung belum tanggal
(Definisi) sementara gigi permanen (penggantinya) sudah ada.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi goyang, gigi belum tanggal.

3. Pemeriksaan fisik 1.
2.
4. Kriteria Diagnosa 1.
5. Diagnosis 1.
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.
ABSES

1. Pengertian Abses adalah radang bernanah didalam rongga tubuh yang dalam keadaaan
normal rongga tidak ada

(Definisi)
2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi bengkak, sakit bila dipakai dan minum

3. Pemeriksaan fisik 1.
2.

3.
4.
5.
4. Kriteria Diagnosa 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

5. Diagnosis 1.
6. Diagnosis Banding

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

IMPAKSI

1. Pengertian Impaksi adalah suatu keadaan dimana gigi tidak bisa tumbuh di permukaan
(Definisi) dengan normal
2. Anamnesa Pasien datang mengeluh gigi terasa sakit, kemeng sulit membuka mulut,
cekot-cekot waktu mengunyah sakit, hingga rasa sakit menjalar daerah
sekitarnya.
3. Pemeriksaan fisik 1.
2.
3.
4.
4. Kriteria Diagnosa 1.
2.
3.
5. Diagnosis 1.
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan 1.
Penunjang
8. Terapi 1.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

MOCOCEL

1. Pengertian Mococel adalah tersumbatnya kelenjar saliva pada rongga mulut


Mococel adalah tersumbatnya kelenjar saliva pada rongga mulut
(Definisi)
2. Anamnesa Pasien mengeluh pada bibir tumbuh daging atau benjolan tetapi tidak terasa
sakit.
3. Pemeriksaan fisik 1.
2.
4. Kriteria Diagnosa 1.
2.
5. Diagnosis 1.
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.
2.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KISTA

1. Pengertian Kista adalah ruangan yang anatomis tidak ada diliputi oelh dinding yang
(Definisi) berlapis epithel, berisi bahan cair atau setengah cair
2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi sakit, kemeng merasa ada benjolan didalam mulut
sering keluar cairan.
3. Pemeriksaan fisik 1.
2.
3.
4.
4. Kriteria Diagnosa 1.
2.
5. Diagnosis 1.
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.
2.
3.
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KARIES DENTIS

Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah


mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang
merupakan tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena
kerusakan pada permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja)
biasanya belum menimbulkan keluhan.

Pasien datang dengan keluhan giginya berlubang dan belum terasa sakit

Iritasi pulpa

Terlihat karies yang kecil/superficial, bisa juga hilangnya enamel karena


abrasi.
Dengan sonde tidak memberi reaksi kadang-kadang linu sedikit.

Test thermis dengan chloraethyl tidak terasa linu.

Iritasi Pulpa

Abrasi Oklusal

Abrasi Servikal

Abrasi Oklusal

Abrasi Servikal

Tumpatan sesuai indikasi / tumpatan tetap


1

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KARIES DENTIS

Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah


mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang
merupakan tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena
kerusakan pada permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja)
biasanya belum menimbulkan keluhan.

Pasien datang dengan keluhan giginya terasa linu jika kena rangsangan
dingin dan jika rangsangan dihilangkan tidak terasa linu.

Terlihat gigi abrasi/oklusanya halus.


Dengan chloretyl kadang-kadang terasa linu.

Iritasi Pulpa

Abrasi Oklusal

Abrasi Servikal

Abrasi oklusal

Iritasi Pulpa

Abrasi Servikal
-

Tumpatan sesuai indikasi / tumpatan tetap

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KARIES DENTIS

Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah


mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang
merupakan tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena
kerusakan pada permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja)
biasanya belum menimbulkan keluhan.

Pasien datang dengan keluhan giginya terasa linu dibagian ujuung gigi.

Terlihat karies yang kecil/superficial dibagian servikal pada gigi.

Dengan sonde tidak memberi reaksi kadang-kadang linu sediti.

Test thermis dengan chloraethyl kadang-kadang terasa linu.


Iritasi Pulpa

Abrasi Oklusal

Abrasi Sservikal

Abrasi Servikal

Iritasi Pulpa

Abrasi Oklusal

Tumpatan sesuai indikasi / tumpatan tetap

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena


terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.
Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

Pasien mengeluh gigi teerasa sakit jika kemasukan makanan, terasa linu jika
kena rangsangan dingin.
Terlihat karies media

Dengan sonde : sakit pulpa belum terbuka

Perkusi : tidak sakit

Druk (tekanan) tidak apa-apa

Termis (Chloraethyl) terasa linu

Hyperemie pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Hiperemi pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Pulp Capping (Tumpatan sementara)

Tumpatan permanen

Exodontia bila mahkota tidak memungkinkan

4
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena


terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

Pasien mengeluh gigi terasa sakit yang menetap/terus menerus meskipun


rangsangan sudah duhilangkan masih terasa sakit, kadang-kadang cekot-
cekot
Terlihat karies profunda

Kadang-kadang sudah peerporasi pulpa

Perkusi : sakit

Druk (tekanan) tidak sakit

Termis (Chloraethyl) terasa linu

Hyperemie pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Pulpitis akut

Hyperemie pulpa

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Perawatan Saluran akar


Tumpatan permanen, beberapa hari setelah tidak terasa sakit

Antibiotek analgesik

Exodontia bila mahkota tinggal sedikit setelah rasa sakit mereda

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena


terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

Pasien mengeluh gigi terasa sakit kadang-kadang bila dipakai makan, dulu
sakit sekarang sudah tidak sakit lagi.
Terdapat karies propunda, pulpa terbuka

Dengan sonde : tidak sakit pulpa terbuka

Perkusi : tidak sakit

Druk (tekanan) tidak sakit

Hyperemie pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa
Pulpitis kronis

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Perawatan saluran akar

Tumpatan permanen

Exodontia bila mahkota tidak memungkinkan

Aantibiotik analgesik

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena


terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

Pasien mengeluh gigi terasa sakit kadang-kadang hilang kambuh jika dipakai
makan kadang kadang sakit, berbau busuk.
Terlihat karies profunda yang besar dan dalam

Dengan sonde : tidak sakit pulpa sudah terbuka


Perkusi : tidak sakit

Druk (tekanan) tidak apa-apa

Hyperemie pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Gangraena pulpa

Nikrosis pulpa

Perawatan saluran akar jika mahkota masih bagus

Exodontia bila mahkota tidak memungkinkan

Aantibiotik analgesik

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena


terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.
Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

Pasien mengeluh gigi terasa sakit karena terbentur, putus sebagian dan
terasa linu jika kena rangsangan dingin.
Terlihat karies media

Dengan sonde : sakit pulpa sudah terbuka belum terkontaminasi

Perkusi : tidak sakit

Druk (tekanan) tidak apa-apa

Termis (Chloraethyl) gigi non vital

Hyperemie pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Nikrosis pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Perawatan saluran akar

Tumpatan permanen

Exodontia bila mahkota tidak memungkinkan

Aantibiotik analgesik

8
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PERIODONTAL

Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh sakit yang sangat, cekot-cekot terutama bila dipakai makan..
Gigi ada karies yang besar

Gigi agak goyang

Gigi non vital

Perkusi sakit

Druk : sakit

Periodontitis akut

Peridontitis kronis

Periapikal abses

Granoloma

Peridontitis akut

Peridontitis kronis

Periapikal abses

Granoloma

Radiologi

Open bor

Oklusal grinding

Perawatan saluran akar


exodontia

Antibiotik - analgesik

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PERIODONTAL

Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh.
Subyektif : Peradangan kronis pada jaringan periodontal di daerah apikal gigi
yang merupakan kelanjutan periodontitis apikalis akut, gigi sakit tidak
menonjol

Obyektif :

Extra oral : tidak ada pembengkaan

Intra oral :

Karies/Tumpatan yang besar


Gigi non vital
Perkusi : tidak sakit

Druk (tekanan) tidak apa-apa

Periodontitis akut

Peridontitis kronis

Periapikal abses
Granoloma

Periodontitis kronis

Radiologi

Perawatan saluran akarr

exodontia

Antibiotik - analgesik

10

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PERIODONTAL

Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
Pasien datang dengan keluhan gigi terasa sakit menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh, makan minum sakit, terutama untuk menggigit
Pasien datang dengan keluhan gigi terasa sakit menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh, makan minum sakit, terutama untuk menggigit
Subyektif : Gigi terasa sakit terutama untuk menggigit dan gigi terasa
menonjol

Obyektif :

Extra oral ada pembengkaan pada pipi

Intra oral

Gigi non vital (gangraena)

Perkusi sakit

Druk sakit sangat sensitif

Penderita lesu/febris

Pembengkaan kelenjar sub mandibularis sakit

Periodontitis akut

Peridontitis kronis

Periapikal abses

Granoloma

Periapikal abses

Periodontitis akut

Peridontitis kronis

Granoloma

Radiologi

Akut : meredakan rasa sakit, open bor, oklusal grinding, exodontia,


antibiotik analgesik
khronis : exodontia, antibiotik analgesik

11
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PERIODONTAL

Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh.
Subyektif : Peradangan kronis akibat infeksi periapikal yang ditandai dengan
terbentuknya jaringan granulasi pada tulang alviolar dibawah apikal gigi

Obyektif :
Extra oral tidak ada kelainan
Intra oral
Gigi non vital (gangraena)

Perkusi sakit ringan

Druk tidak sakit

Gigi sakit jika dipakai menggigit

Periodontitis akut

Peridontitis kronis

Periapikal abses

Granoloma

Granoloma

Periodontitis akut

Peridontitis kronis
Periapikal abses

Radiologi

Perawatan saluran akar

exodontia, antibiotik analgesik

12

PANDUANA PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

PERSISTENSI

Persistensi adalah suatu keadaan dimana gigi sulung belum tanggal


sementara gigi permanen (penggantinya) sudah ada.
Pasien datang dengan keluhan gigi goyang, gigi belum tanggal.

Ada gigi sulung goyang


Gigi permanennya (penggantinya sudah ada.
Persistensi
Persistensi
-
-

Pencabutan gigi sulung


ABSES

Abses adalah radang bernanah didalam rongga tubuh yang dalam keadaaan
normal rongga tidak ada

Pasien mengeluh gigi bengkak, sakit bila dipakai dan minum

Ada pembekakan bisa berbatass jelas/tidak


Palpasi lunak

Gigi goyang kadang-kadang


Ada karien profunda
Gigi GP
Fossa kaninus abses
Sub Mandibular abses
Perimandibula abses
Masseter abses
Nassal abses
Neural abses
Sublingual abses
Buccal abses
Sub Mucous abses
Sub Cutan abses

Abses
-

Pemberian obat-obatan anti biotik dan analgeesik

PANDUANA PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

IMPAKSI

Impaksi adalah suatu keadaan dimana gigi tidak bisa tumbuh di permukaan
dengan normal
Pasien datang mengeluh gigi terasa sakit, kemeng sulit membuka mulut,
cekot-cekot waktu mengunyah sakit, hingga rasa sakit menjalar daerah
sekitarnya.
Adanya gigi miring
Gigi tidak tumbuh sempurna
Palpasi sakit
Gusi kemerahan
Impaksi Gigi 8 kanan kiri bawah
Impaksi Gigi kanines kanan kiri atas
Impaksi Gigi 8 kanan kiri atats
Impaksi
-
Rontgen Foto

Odontektomi

PANDUANA PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

MOCOCEL

Mococel adalah tersumbatnya kelenjar saliva pada rongga mulut


Mococel adalah tersumbatnya kelenjar saliva pada rongga mulut

Pasien mengeluh pada bibir tumbuh daging atau benjolan tetapi tidak terasa
sakit.
Terdapat benjolan pada bibir
Terdapat benjolan pada pipi
Sub Lingual
Bibir / mukosa lain
Mucocal
-
-

Insisi intra oral


Anti biotik analgesik

PANDUANA PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN
KISTA

Kista adalah ruangan yang anatomis tidak ada diliputi oelh dinding yang
berlapis epithel, berisi bahan cair atau setengah cair
Pasien mengeluh gigi sakit, kemeng merasa ada benjolan didalam mulut
sering keluar cairan.
Intra oral ada pembengkaan pada gingngiva
Intra oral ada fluktuasi
Ekstra oral tidak apa-apa
Palpasi sakit
Kista odontogen
Kista non odontogen
Kista rongga mulut
-
Foto Rontgen

Insisi intraoral
Anti biotik analgesik
Pencabutan gigi
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KARIES DENTIS

1. Pengertian Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah
(Definisi) mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang
merupakan tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena
kerusakan pada permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja)
biasanya belum menimbulkan keluhan.

2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan giginya berlubang dan belum terasa sakit

3. Diagnosis Iritasi pulpa

4. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

6. Diagnosis Banding 1.

2.

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KARIES DENTIS

1. Pengertian Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah
(Definisi) mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang
merupakan tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena
kerusakan pada permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja)
biasanya belum menimbulkan keluhan.

2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan giginya terasa linu jika kena rangsangan
dingin dan jika rangsangan dihilangkan tidak terasa linu.

3. Diagnosis Abrasi oklusal

4. Pemeriksaan fisik 1.
2.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

6. Diagnosis Banding 1.

2.
7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KARIES DENTIS

1. Pengertian Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah
(Definisi) mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang
merupakan tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena
kerusakan pada permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja)
biasanya belum menimbulkan keluhan.

2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan giginya terasa linu dibagian ujuung gigi.

3. Diagnosis Abrasi Servikal

4. Pemeriksaan fisik 1.

2.
3.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

6. Diagnosis Banding 1.

2.

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

1. Pengertian Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.
Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
(Definisi) terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi teerasa sakit jika kemasukan makanan, terasa linu jika
kena rangsangan dingin.
3. Diagnosis Hiperemi pulpa

4. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.

4.

5.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5.

6. Diagnosis Banding 1.

2.

3.

4.

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

1. Pengertian Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
(Definisi) terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi terasa sakit yang menetap/terus menerus meskipun
rangsangan sudah duhilangkan masih terasa sakit, kadang-kadang cekot-
cekot
3. Diagnosis Pulpitis akut

4. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.

4.

5.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5.

6. Diagnosis Banding 1.

2.

3.

4.

7. Pemeriksaan
Penunjang

8. Terapi 1.
2.

3.

4.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

1. Pengertian Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
(Definisi) terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi terasa sakit kadang-kadang bila dipakai makan, dulu
sakit sekarang sudah tidak sakit lagi.
3. Diagnosis Pulpitis kronis

4. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.

4.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.
5.

6. Diagnosis Banding 1.

2.

3.

4.

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.

4.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

1. Pengertian Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
(Definisi) terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi terasa sakit kadang-kadang hilang kambuh jika dipakai
makan kadang kadang sakit, berbau busuk.
3. Diagnosis Gangraena pulpa

4. Pemeriksaan fisik 1.
2.

3.

4.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5.

6. Diagnosis Banding Nikrosis pulpa

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

1. Pengertian Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.
Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
(Definisi) terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi terasa sakit karena terbentur, putus sebagian dan
terasa linu jika kena rangsangan dingin.
3. Diagnosis Nikrosis pulpa

4. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.

4.

5.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5.

6. Diagnosis Banding 1.

2.

3.

4.

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.

4.
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KELAINAN PERIODONTAL

1. Pengertian Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh sakit yang sangat, cekot-cekot terutama bila dipakai makan..
3. Diagnosis Peridontitis akut

4. Pemeriksaan fisik 1.

2.

3.

4.

5.

5. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

6. Diagnosis Banding 1.

2.

3.

7. Pemeriksaan 1.
Penunjang
8. Terapi
1.

2.

3.
4.

5.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PERIODONTAL

1. Pengertian Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh.
3. Pemeriksaan fisik Subyektif : Peradangan kronis pada jaringan periodontal di daerah apikal gigi
yang merupakan kelanjutan periodontitis apikalis akut, gigi sakit tidak
menonjol

Obyektif :

Extra oral : tidak ada pembengkaan

Intra oral :

1.

2.

3.

4.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.
4.

5. Diagnosis Periodontitis kronis

6. Diagnosis Banding

7. Pemeriksaan 1.
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

3.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KELAINAN PERIODONTAL

1. Pengertian Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi terasa sakit menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh, makan minum sakit, terutama untuk menggigit
Pasien datang dengan keluhan gigi terasa sakit menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh, makan minum sakit, terutama untuk menggigit
3. Pemeriksaan fisik Subyektif : Gigi terasa sakit terutama untuk menggigit dan gigi terasa
menonjol

Obyektif :

Extra oral ada pembengkaan pada pipi

Intra oral

1.

2.

3.

4.

5.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5. Diagnosis Periapikal abses

6. Diagnosis Banding 1.

2.

3.

7. Pemeriksaan 1.
Penunjang
8. Terapi 1.

2.
RSUD Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban

KELAINAN PERIODONTAL

1. Pengertian Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


(Definisi) penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh.
3. Pemeriksaan fisik Subyektif : Peradangan kronis akibat infeksi periapikal yang ditandai dengan
terbentuknya jaringan granulasi pada tulang alviolar dibawah apikal gigi

Obyektif :
Extra oral tidak ada kelainan
Intra oral
1.

2.

3.

4.

4. Kriteria Diagnosa 1.

2.

3.

4.

5. Diagnosis Granoloma

6. Diagnosis Banding 1.

2.
3.

7. Pemeriksaan 1.
Penunjang
8. Terapi 1.

2.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

PERSISTENSI

1. Pengertian Persistensi adalah suatu keadaan dimana gigi sulung belum tanggal
(Definisi) sementara gigi permanen (penggantinya) sudah ada.
2. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan gigi goyang, gigi belum tanggal.

3. Pemeriksaan fisik 1.
2.
4. Kriteria Diagnosa 1.
5. Diagnosis 1.
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.
ABSES

1. Pengertian Abses adalah radang bernanah didalam rongga tubuh yang dalam keadaaan
normal rongga tidak ada

(Definisi)
2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi bengkak, sakit bila dipakai dan minum

3. Pemeriksaan fisik 1.
2.

3.
4.
5.
4. Kriteria Diagnosa 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

5. Diagnosis 1.
6. Diagnosis Banding

7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

IMPAKSI

1. Pengertian Impaksi adalah suatu keadaan dimana gigi tidak bisa tumbuh di permukaan
(Definisi) dengan normal
2. Anamnesa Pasien datang mengeluh gigi terasa sakit, kemeng sulit membuka mulut,
cekot-cekot waktu mengunyah sakit, hingga rasa sakit menjalar daerah
sekitarnya.
3. Pemeriksaan fisik 1.
2.
3.
4.
4. Kriteria Diagnosa 1.
2.
3.
5. Diagnosis 1.
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan 1.
Penunjang
8. Terapi 1.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

MOCOCEL

1. Pengertian Mococel adalah tersumbatnya kelenjar saliva pada rongga mulut


Mococel adalah tersumbatnya kelenjar saliva pada rongga mulut
(Definisi)
2. Anamnesa Pasien mengeluh pada bibir tumbuh daging atau benjolan tetapi tidak terasa
sakit.
3. Pemeriksaan fisik 1.
2.
4. Kriteria Diagnosa 1.
2.
5. Diagnosis 1.
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.
2.

RSUD Dr. R. Koesma


Kabupaten Tuban

KISTA

1. Pengertian Kista adalah ruangan yang anatomis tidak ada diliputi oelh dinding yang
(Definisi) berlapis epithel, berisi bahan cair atau setengah cair
2. Anamnesa Pasien mengeluh gigi sakit, kemeng merasa ada benjolan didalam mulut
sering keluar cairan.
3. Pemeriksaan fisik 1.
2.
3.
4.
4. Kriteria Diagnosa 1.
2.
5. Diagnosis 1.
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan
Penunjang
8. Terapi 1.
2.
3.
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KARIES DENTIS

Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah


mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang
merupakan tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena
kerusakan pada permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja)
biasanya belum menimbulkan keluhan.

Pasien datang dengan keluhan giginya berlubang dan belum terasa sakit

Iritasi pulpa

Terlihat karies yang kecil/superficial, bisa juga hilangnya enamel karena


abrasi.
Dengan sonde tidak memberi reaksi kadang-kadang linu sedikit.

Test thermis dengan chloraethyl tidak terasa linu.

Iritasi Pulpa

Abrasi Oklusal

Abrasi Servikal

Abrasi Oklusal

Abrasi Servikal

Tumpatan sesuai indikasi / tumpatan tetap


1

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KARIES DENTIS

Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah


mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang
merupakan tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena
kerusakan pada permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja)
biasanya belum menimbulkan keluhan.

Pasien datang dengan keluhan giginya terasa linu jika kena rangsangan
dingin dan jika rangsangan dihilangkan tidak terasa linu.

Abrasi oklusal

Terlihat gigi abrasi/oklusanya halus.


Dengan chloretyl kadang-kadang terasa linu.

Iritasi Pulpa

Abrasi Oklusal

Abrasi Servikal

Iritasi Pulpa

Abrasi Servikal
-

Tumpatan sesuai indikasi / tumpatan tetap

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KARIES DENTIS

Karies dentis adalah suatu keadaaan dimana lapisan enamelnya telah


mengalami kerusakan sampai batas dentino enamel junction yang
merupakan tempat terakhir dari ujung-ujung syaraf, bisa juga karena
kerusakan pada permukaan gigi, dangkal (yang terkena hanya emailnya saja)
biasanya belum menimbulkan keluhan.

Pasien datang dengan keluhan giginya terasa linu dibagian ujuung gigi.

Abrasi Servikal

Terlihat karies yang kecil/superficial dibagian servikal pada gigi.

Dengan sonde tidak memberi reaksi kadang-kadang linu sediti.


Test thermis dengan chloraethyl kadang-kadang terasa linu.

Iritasi Pulpa

Abrasi Oklusal

Abrasi Sservikal

Iritasi Pulpa

Abrasi Oklusal

Tumpatan sesuai indikasi / tumpatan tetap

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena


terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.
Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

Pasien mengeluh gigi teerasa sakit jika kemasukan makanan, terasa linu jika
kena rangsangan dingin.
Hiperemi pulpa

Terlihat karies media

Dengan sonde : sakit pulpa belum terbuka

Perkusi : tidak sakit

Druk (tekanan) tidak apa-apa

Termis (Chloraethyl) terasa linu

Hyperemie pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Pulp Capping (Tumpatan sementara)

Tumpatan permanen

Exodontia bila mahkota tidak memungkinkan

4
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena


terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

Pasien mengeluh gigi terasa sakit yang menetap/terus menerus meskipun


rangsangan sudah duhilangkan masih terasa sakit, kadang-kadang cekot-
cekot
Pulpitis akut

Terlihat karies profunda

Kadang-kadang sudah peerporasi pulpa

Perkusi : sakit

Druk (tekanan) tidak sakit

Termis (Chloraethyl) terasa linu

Hyperemie pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Hyperemie pulpa

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Perawatan Saluran akar


Tumpatan permanen, beberapa hari setelah tidak terasa sakit

Antibiotek analgesik

Exodontia bila mahkota tinggal sedikit setelah rasa sakit mereda

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena


terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

Pasien mengeluh gigi terasa sakit kadang-kadang bila dipakai makan, dulu
sakit sekarang sudah tidak sakit lagi.
Pulpitis kronis

Terdapat karies propunda, pulpa terbuka

Dengan sonde : tidak sakit pulpa terbuka

Perkusi : tidak sakit

Druk (tekanan) tidak sakit

Hyperemie pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa
Nikrosis pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Perawatan saluran akar

Tumpatan permanen

Exodontia bila mahkota tidak memungkinkan

Aantibiotik analgesik

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena


terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

Pasien mengeluh gigi terasa sakit kadang-kadang hilang kambuh jika dipakai
makan kadang kadang sakit, berbau busuk.
Gangraena pulpa

Terlihat karies profunda yang besar dan dalam


Dengan sonde : tidak sakit pulpa sudah terbuka

Perkusi : tidak sakit

Druk (tekanan) tidak apa-apa

Hyperemie pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Nikrosis pulpa

Perawatan saluran akar jika mahkota masih bagus

Exodontia bila mahkota tidak memungkinkan

Aantibiotik analgesik

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PULPA DAN JARINGAN PERI APIKAL

Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena


terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.
Suatu keadaan dimana sirkulasi udara didalam pulpa bertambah karena
terjadinya pelebaran pembuluh darah halus didalam pulpa dimana keadaan
ini sudah menimbulkan keluhan berupa rasa sakit baik linu /sakit jika
kemasukan makanan / minum dingin atau menimbulkan sakit spontan, bisa
terus menerus atau hilang kambuh yang akhirnya tidak sakit sama sekali.

Pasien mengeluh gigi terasa sakit karena terbentur, putus sebagian dan
terasa linu jika kena rangsangan dingin.
Nikrosis pulpa

Terlihat karies media

Dengan sonde : sakit pulpa sudah terbuka belum terkontaminasi

Perkusi : tidak sakit

Druk (tekanan) tidak apa-apa

Termis (Chloraethyl) gigi non vital

Hyperemie pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Pulpitis akut

Pulpitis kronis

Gangrena pulpa

Nikrosis pulpa

Perawatan saluran akar

Tumpatan permanen

Exodontia bila mahkota tidak memungkinkan

Aantibiotik analgesik

8
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PERIODONTAL

Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh sakit yang sangat, cekot-cekot terutama bila dipakai makan..
Peridontitis akut

Gigi ada karies yang besar

Gigi agak goyang

Gigi non vital

Perkusi sakit

Druk : sakit

Periodontitis akut

Peridontitis kronis

Periapikal abses

Granoloma

Peridontitis kronis

Periapikal abses

Granoloma

Radiologi

Open bor

Oklusal grinding

Perawatan saluran akar


exodontia

Antibiotik - analgesik

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PERIODONTAL

Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh.
Subyektif : Peradangan kronis pada jaringan periodontal di daerah apikal gigi
yang merupakan kelanjutan periodontitis apikalis akut, gigi sakit tidak
menonjol

Obyektif :

Extra oral : tidak ada pembengkaan

Intra oral :

Karies/Tumpatan yang besar


Gigi non vital
Perkusi : tidak sakit

Druk (tekanan) tidak apa-apa

Periodontitis akut

Peridontitis kronis

Periapikal abses
Granoloma

Periodontitis kronis

Radiologi

Perawatan saluran akarr

exodontia

Antibiotik - analgesik

10

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PERIODONTAL

Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
Pasien datang dengan keluhan gigi terasa sakit menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh, makan minum sakit, terutama untuk menggigit
Pasien datang dengan keluhan gigi terasa sakit menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh, makan minum sakit, terutama untuk menggigit
Subyektif : Gigi terasa sakit terutama untuk menggigit dan gigi terasa
menonjol

Obyektif :

Extra oral ada pembengkaan pada pipi

Intra oral

Gigi non vital (gangraena)

Perkusi sakit

Druk sakit sangat sensitif

Penderita lesu/febris

Pembengkaan kelenjar sub mandibularis sakit

Periodontitis akut

Peridontitis kronis

Periapikal abses

Granoloma

Periapikal abses

Periodontitis akut

Peridontitis kronis

Granoloma

Radiologi

Akut : meredakan rasa sakit, open bor, oklusal grinding, exodontia,


antibiotik analgesik
khronis : exodontia, antibiotik analgesik

11
PANDUAN PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

KELAINAN PERIODONTAL

Kelainan Periodontal adalah keradangan yang terjadi pada jaringan


penyangga gigi (Periodontal Membran), biasanya pasien mengeluh gigi
terasa sakit dan kemeng.
Pasien datang dengan keluhan gigi terasa menonjol, cekot-cekot hilang
kambuh.
Subyektif : Peradangan kronis akibat infeksi periapikal yang ditandai dengan
terbentuknya jaringan granulasi pada tulang alviolar dibawah apikal gigi

Obyektif :
Extra oral tidak ada kelainan
Intra oral
Gigi non vital (gangraena)

Perkusi sakit ringan

Druk tidak sakit

Gigi sakit jika dipakai menggigit

Periodontitis akut

Peridontitis kronis

Periapikal abses

Granoloma

Granoloma

Periodontitis akut

Peridontitis kronis
Periapikal abses

Radiologi

Perawatan saluran akar

exodontia, antibiotik analgesik

12

PANDUANA PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

PERSISTENSI

Persistensi adalah suatu keadaan dimana gigi sulung belum tanggal


sementara gigi permanen (penggantinya) sudah ada.
Pasien datang dengan keluhan gigi goyang, gigi belum tanggal.

Ada gigi sulung goyang


Gigi permanennya (penggantinya sudah ada.
Persistensi
Persistensi
-
-

Pencabutan gigi sulung


ABSES

Abses adalah radang bernanah didalam rongga tubuh yang dalam keadaaan
normal rongga tidak ada

Pasien mengeluh gigi bengkak, sakit bila dipakai dan minum

Ada pembekakan bisa berbatass jelas/tidak


Palpasi lunak

Gigi goyang kadang-kadang


Ada karien profunda
Gigi GP
Fossa kaninus abses
Sub Mandibular abses
Perimandibula abses
Masseter abses
Nassal abses
Neural abses
Sublingual abses
Buccal abses
Sub Mucous abses
Sub Cutan abses

Abses
-

Pemberian obat-obatan anti biotik dan analgeesik

PANDUANA PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

IMPAKSI

Impaksi adalah suatu keadaan dimana gigi tidak bisa tumbuh di permukaan
dengan normal
Pasien datang mengeluh gigi terasa sakit, kemeng sulit membuka mulut,
cekot-cekot waktu mengunyah sakit, hingga rasa sakit menjalar daerah
sekitarnya.
Adanya gigi miring
Gigi tidak tumbuh sempurna
Palpasi sakit
Gusi kemerahan
Impaksi Gigi 8 kanan kiri bawah
Impaksi Gigi kanines kanan kiri atas
Impaksi Gigi 8 kanan kiri atats
Impaksi
-
Rontgen Foto

Odontektomi

PANDUANA PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN

MOCOCEL

Mococel adalah tersumbatnya kelenjar saliva pada rongga mulut


Mococel adalah tersumbatnya kelenjar saliva pada rongga mulut

Pasien mengeluh pada bibir tumbuh daging atau benjolan tetapi tidak terasa
sakit.
Terdapat benjolan pada bibir
Terdapat benjolan pada pipi
Sub Lingual
Bibir / mukosa lain
Mucocal
-
-

Insisi intra oral


Anti biotik analgesik

PANDUANA PRAKTEK KLINIK

SMF : POLI GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT : RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN
KISTA

Kista adalah ruangan yang anatomis tidak ada diliputi oelh dinding yang
berlapis epithel, berisi bahan cair atau setengah cair
Pasien mengeluh gigi sakit, kemeng merasa ada benjolan didalam mulut
sering keluar cairan.
Intra oral ada pembengkaan pada gingngiva
Intra oral ada fluktuasi
Ekstra oral tidak apa-apa
Palpasi sakit
Kista odontogen
Kista non odontogen
Kista rongga mulut
-
Foto Rontgen

Insisi intraoral
Anti biotik analgesik
Pencabutan gigi

Anda mungkin juga menyukai