HOSPITAL BYLAWS
RUMAH SAKIT MATA ACHMAD WARDI BWI-DD
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
HOSPITAL BYLAWS RUMAH SAKIT MATA ACHMAD WARDI BWI-DD
merupakan dokumen yang mengatur tata hubungan, kedudukan, tugas, wewenang dan fungsi antara pengurus
PT, Badan Pelaksana Harian rumah sakit, direksi dan jajaran manajemen rumah sakit pada saat sekarang
maupun pada masa yang akan datang.Dokumen ini berisi pernyataan tentang keadaan dan kedudukan lembaga
ini dalam berbagai situasi atau kondisi yang terjadi baik pada saat sekarang maupun pada masa yang akan
datang dan disahkan oleh PENGURUS PT RUMAH SEHAT TERPADU SERANG.
II. SEJARAH
Pada tahun 2001 Dompet Dhuafa mendirikan Balai Pengobatan yang memberikan akses layanan kesehatan
yang layak dan optimal secara tidak berbayar bagi kaum dhuafa. Layanan Balai Pengobatan ini dinamakan
Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC-DD) yang memberikan pelayanan kesehatan
tingkat dasar.
Dalam perkembangannya, LKC-DD harus melayani pasien-pasien dhuafa yang membutuhkan pelayanan
spesialistik, rawat inap dan juga tindakan operatif. Sehingga fasilitas layanan yang ada dirasakan sudah tidak
memadai lagi. Karena itulah Dompet Dhuafa melalui PT Rumah Sehta Terpadu Serang mendirikan pelayanan
kesehatan tingkat rujukan yang akan memberikan pelayanan kesehatan tingkat rujukan sekelas rumah sakit.
Layanan ini dinamakan RS Mata Achmad Wardi BWI-DD yang telah diresmikan pada tanggal 28 September
2017.
BAB II
NAMA, VISI, MISI DAN NILAI
RUMAH SAKIT MATA ACHMAD WARDI BWI-DD
Pasal 1
1. Nama Rumah Sakit ini adalah ACHMAD WARDI BWI-DD untuk selanjutnya disebut
RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD.
2. RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD adalah RUMAH SAKIT milik PT RUMAH SEHAT TERPADU
SERANG yang didirikan berdasarkan Akte Notaris Edi Priyono, SH nomor 31 tanggal 06 Juli 2017.
3. Dinamakan Rumah karena RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD adalah sebuah model rumah yang
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis khususnya
kaum dhuafa dengan pendekatan kehangatan keluarga dan sentuhan hati dengan mengedepankan
suasana seperti berada di rumah sendiri.
4. Makna sehat meliputi aspek fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit (Definisi Sehat
WHO Tahun 1950).
Pertama, Pelayanan di RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD memadukan pendekatan terhadap aspek
fisik, sosial dan aspek mental spiritual sebagai unsur yang terpadu dalam diri setiap orang.
Kedua, Pelayanan yang diberikan meliputi aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitatifdengan
memperhatikan 4 (empat) faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan yaitu lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
a. Ibadah merupakan segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah syariat Islam yang harus
dituruti pemeluknya.
c. Profesional yang mempunyai makna yaitu berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankannya.Insan RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD yang bekerja menurut
keahlian dan keterampilannya serta memenuhi capaian standar.
7. Visi RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD adalah menjadi model rujukan rumah sakit TERPADU dalam
memberikan pelayanan kesehatan bernuansa Islami bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan
medis khususnya kaum dhuafa,secara profesional ditingkat nasional dan internasional pada tahun 2017.
a. Mengembangkan pelayanan kesehatan terpadu bernuansa Islami yang mengutamakan mutu dan
keselamatan pasien.
d. Menggalang kemitraan dan kepedulian publik baik dalam maupun luar negeri untuk membantu
kesehatan dhuafa.
b. Tersedianya SDM profesional sesuai bidangnya dengan standar nasional dan internasional.
c. Terjalinnya kemitraan dengan institusi terkait di dalam negeri dan luar negeri.
11. Judul dokumen ini adalah HOSPITAL BYLAWS RUMAH SAKIT MATA ACHMAD WARDI BWI-DD yang
selanjutnya disingkat sebagai HOSPITAL BYLAWS.
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT HOSPITAL BYLAWS
Tujuan Umum
Pasal 2
TUJUAN UMUM HOSPITAL BYLAWS adalahdengandimilikinyasuatutatananatauaturandasar yang mengatur
tata hubungan, kedudukan, tugas, wewenang dan fungsi antara pengurus PT, Badan Pelaksana Harian rumah
sakit, direksi dan jajaran manajemen rumah sakit sehingga penyelenggaraan rumah sakit dapat efektif, efisien,
bermutu dan mengutamakan keselamatan pasien.
Tujuan Khusus
Pasal3
TUJUAN KHUSUS HOSPITAL BYLAWS adalah :
1. Dimilikinya pedoman aspek hukum oleh rumah sakit dalam hubungannya dengan pengurus PT, Badan
Pelaksana Harian RS, direksi dan jajaran manajemen rumah sakit.
2. Dimilikinya pedoman aspek hukum dalam pembuatan kebijakan teknis operasional rumah sakit.
Manfaat
Pasal 4
MANFAAT HOSPITAL BYLAWS ini :
a. Memilikiacuanaspek hukum.
b. Memiliki pedoman dalam menilai kinerja Direksi RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD.
BAB IV
KETENTUAN UMUM
Pengertian
Pasal 5
1. HOSPITAL BYLAWS adalah peraturan dasar internal dan tata kelola RS MATA ACHMAD WARDI BWI-
DD yang ditetapkan oleh Pengurus PT Rumah Sehat Terpadu Serang. Dokumen ini menjadi rujukan tata
cara penyelenggaraan Achmad Wardi yang ditetapkan oleh Direksi RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD.
2. PT RUMAH SEHAT TERPADU SERANG adalah badan hukum PT rumah sakit RS MATA ACHMAD
WARDI BWI-DD yang dalam kegiatan sehari-hari diwakili oleh pengurus PT RUMAH SEHAT TERPADU
SERANG didirikan pada tanggal 06 bulan Juli tahun 2017 berdasarkan akta notaris No. 31 yang berlokasi
di Jl. Warung Buncit Raya No. 37 RT 001 RW 07 Kelurahan Pejaten Barat Kecamatan Pasar Minggu
Jakarta Selatan, selanjutnya disebut PT.
3. PT RUMAH SEHAT TERPADU SERANG adalah badan hukum PT yang didirikan berdasarkan akta
Notaris EDI PRIYONO S.H. No. 31 06 Juli 2017. PT Dompet Dhuafa Republika berkedudukan di Jakarta
Selatan, dan berkantor pusat di Jalan Insinyur Haji Juanda No. 50 Komplek Perkantoran Ciputat Indah
Permai Blok C 28-29 Ciputat, Tangerang Selatan. Hubungan dan tata kelola antara Yayasan Dompet
Dhuafa Republika dan PT RUMAH SEHAT TERPADU SERANG akan diatur dalam ketentuan tersendiri,
selanjutnya disebut YDDR.
4. BADAN PELAKSANA HARIAN RUMAH SAKIT adalah Badan Pelaksana Harian RS. ACHMAD
WARDI BWI-DD yang diangkat oleh PT untuk menjalankan tugas, wewenang, tanggung jawab
sebagaimana yang diatur dalamperaturan perundang-undangan yang berlaku tentang Badan Pelaksana
Harian Rumah Sakit.
6. DIREKSI RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD adalah dewan direksi RS yang ditunjuk oleh PT, terdiri
dari Direktur Utama dan Direktur Operasional yang diangkat dan diberhentikan oleh PT.
7. KARYAWAN RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD adalah seluruh karyawan RSM AW yang diangkat
melalui SK Direktur Utama.
8. KARYAWAN TETAP adalah seluruh karyawan RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD yang diangkat
melalui SK Direktur Utama setelah melalui masa kerja minimal 1 tahun dengan penilaian kinerja baik.
9. KARYAWAN TIDAK TETAP adalah seluruh karyawan RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD yang
diputuskan melalui SK Direktur Utama dengan masa kerja maksimal 2 tahun.
10. DOKTER PURNA WAKTU adalah dokteryang memberikan pelayanan medik di RS MATA ACHMAD
WARDI BWI-DD sesuai kontrak kerja sebagai dokter purna waktu.
11. DOKTER PARUH WAKTU adalah dokter yang memberikan pelayanan medik di RS MATA ACHMAD
WARDI BWI-DD sesuai kontrak kerja sebagai dokter paruh waktu atau dokter tamu.
12. SATUAN PENGAWAS INTERNAL adalah unit kerja yang bertugas membantu Direktur Utama dalam
mengadakan penilaian / pemeriksaan / pengawasan atas sistim pengendalian, pengelolaan (manajemen)
dan pelaksanaan serta memberikan saran perbaikannya.
13. KOMITE KEPERAWATAN adalah wadah non-struktural rumah sakit yang mempunyai fungsi utama
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
14. KOMITE MEDIK adalah suatu wadah non struktural yang terdiri dari kelompok Staf Medik Profesional
(dokter umum dan dokter spesialis).
15. SUB KOMITE adalah kelompok kerja yang dibentuk oleh Komite Medik atau Komite Keperawatan untuk
mengatasi masalah khusus medik atau keperawatan yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
Utama atas usul Komite Medik atau Komite Keperawatan.
16. KEWENANGAN KLINIS adalah kewenangan melakukan tata laksana klinis yang diberikan oleh Direktur
Utama atas usulan Komite Medik melalui Surat Keputusan.
17. KEWENANGAN KEPERAWATAN adalah kewenangan melakukan asuhan keperawatan yang diberikan
oleh Direktur Utama atas usulan Komite Keperawatan melalui Surat Keputusan.
19. STAF MEDIK FUNGSIONAL adalah kelompok dokter dan dokter gigi yang telah disetujui dan diterima
bekerja di RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD sesuai dengan aturan yang berlaku untuk menjalankan
profesi masing-masing.
BAB V
PENGURUS PT
b. Melakukan review secara berkala minimal satu kali dalam lima tahun atas Visi, Misi dan Nilai
RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD
d. Turut bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kelangsungan operasional RS
MATA ACHMAD WARDI BWI-DD.
f. Menyetujui dan menetapkan rencana kegiatan dan anggaran tahunan (RKAT) yang disusun oleh
Direksi RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD
h. Menyetujui dan menetapkan program mutu dan keselamatan pasien (PMKP) rumah sakit
j. Melakukan penilaian kinerja Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD minimal satu kali
dalam setahun atas capaian target dan indikator yang telah ditentukan berdasarkan perspektif
keuangan,pelanggan, bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
k. Melakukan penilaian Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD atas pencapaian program
mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit
l. Memanggil Direksi RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD untuk memberikan penjelasan atas
kejadian tertentu.
m. Memberikan pendampingan hukum pada Direksi dalam hal kejadian berkenaan dengan hukum.
7. PT mendelegasikan kewenangan kepada Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD dalam hal
sebagai berikut :
a. Mengeluarkan publikasi visi, misi dan nilai RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD yang telah disetujui
PT melalui siaran pers atau promosi lainnya atas nama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD.
b. Melakukan penilaian kinerja Direktur Pelayanan Medis dan Direktur Umum dan Keuangan RSM
AWBWIDD secara periodik, minimal dua kali dalam setahun atas capaian target dan indikator yang
telah ditentukan berdasarkan perspektif keuangan,pelanggan,bisnis internal dan perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran serta mutu dan keselamatan pasien.
c. Melakukan seleksi, orientasi, penempatan, pengembangan, rotasi & mutasi karyawan. Khusus
sampai dengan level Kepala Bagian/Supervisor, pengangkatan, mutasi, rotasi dan pemberhentian
karyawan dilakukan setelah sebelumnya mendapat persetujuan PT secara tertulis.
d. Merumuskan besaran penyesuaian gaji karyawan RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD untuk dapat
diajukan ke PT dan diputuskan oleh PT.
e. Merumuskan besaran insentif kinerja keryawan untuk dapat diajukan ke PT dan diputuskan oleh PT.
f. Melakukan kerjasama dengan pihak lain yang terkait dengan operasional rumah sakit.
g. Menerima bantuan/donasi baik berupa uang maupun barang bergerak yang tidak termasuk Zakat
dan Wakaf dimana bantuan/donasi tersebut wajib dilaporkan kepada YDDR. Jika terdapat donasi
dalam bentuk zakat dan wakaf, RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD dapat menerima bantuan
tersebut dan wajib disetorkan kepada YDDR.
h. Menyetujui dan menetapkan serta melakukan pengawasan atas program mutu keselamatan pasien
j. Membentuk tim atau komite yang dibutuhkan rumah sakit beserta kewenangannya guna menjamin
mutu pelayanan rumah sakit.
k. Menyetujui dan menetapkan pengadaan barang dan jasa,termasuk di dalamnya pengadaan alat
kesehatan dan obat sesuai formularium yang telah ditetapkan sesuai kebijakan PT.
m. Membuat dan menjalankan kebijakan operasional RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD sesuai
target PT
Rapat Tahunan PT
Pasal 7
1. Rapat Tahunan PT adalah rapat yang diselenggarakan olehPT di setiap tahun, dengan tujuan untuk
menetapkan kebijakan tahunan operasional rumah sakit.
3. Rapat Tahunan dihadiri oleh Pengurus PT, Badan Pelaksana Harian RS dan Direksi RS. RSM AW
4. Materi rapat disampaikan minimal 7 hari sebelum rapat tersebut dilaksanakan (misalnya berbentuk
laporan tahunan dan dokumen RKAT).
5. Risalah rapatharus disahkan dalam waktu maksimal 7 (tujuh) hari setelah rapat diselenggarakan dan
segala putusan dalam risalah rapat tersebut dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Rapat Khusus PT
Pasal 8
1. Rapat Khusus PT adalah rapat yang diselenggarakan oleh PT untuk menetapkan kebijakan hal-hal
khusus yang tidak termasuk dalam rapat tahunan.
b. ada permintaan yang ditandatangani oleh paling sedikit 2 (dua) orang PENGURUS PT
3. Undangan rapat khusus disampaikan oleh Sekretaris PT kepada peserta rapat paling lambat 24 (dua
puluh empat) jam sebelum rapat tersebut diselenggarakan.
7. Peserta rapat terdiri dari Pengurus PT, Direktur utama RSM AW, Badan Pelaksana Harian RS dan pihak
lain yang diminta secara khusus untuk hadir.
8. Risalah rapatharus disahkan dalam waktu maksimal 7 (tujuh) hari setelah rapat diselenggarakan dan
segala putusan dalam risalah rapat tersebut dilaksanakan sebagaimana mestinya.
2. Rapat Konsultasi diselenggarakan atas permintaan Direksi RSM AW maupun inisiatif dari Badan
Pelaksana Harian RS
3. Rapat Konsultasi dihadiri oleh Badan Pelaksana Harian RS, Direksi RSM AW BWI-DD dan pihak lain
yang diminta secara khusus untuk hadir.
4. Risalah rapatharus disahkan dalam waktu maksimal 7 (tujuh) hari setelah rapat diselenggarakan dan
segala putusan dalam risalah rapat tersebut dilaksanakan sebagaimana mestinya.
3. Rapat rutin bulanan dilaksanakan guna membahas laporan keuangan dan operasional bulanan RS MATA
ACHMAD WARDI BWI-DD.
4. Rapat rutin triwulan dilaksanakan guna membahas laporan program mutu dan keselamatan pasien
Rumah Sakit
6. Risalah rapatharus disahkan dalam waktu maksimal 7 (tujuh) hari setelah rapat diselenggarakan dan
segala putusan dalam risalah rapat tersebut dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Pasal 11
1. Rapat Khusus RSM AW adalah rapat yang diselenggarakan oleh RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD
untuk menetapkan kebijakan hal-hal khusus yang tidak termasuk dalam rapat rutin.
2. RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD mengundang untuk rapat khusus dalam hal:
b. ada permintaan yang ditandatangani oleh Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD.
3. Undangan rapat khusus disampaikan oleh Sekretaris RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD kepada
peserta rapat paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sebelum rapat tersebut diselenggarakan.
5. Rapat khusus yang diminta oleh Direktur Utama RSM AW sebagaimana diatur dalam ayat 2 butir b diatas
harus diselenggarakan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah diterimanya surat permintaan tersebut.
7. Peserta rapat terdiri dari Management RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD, Badan Pelaksana Harian RS
sebagai peninjau dan pihak lain yang diminta secara khusus untuk hadir.
8. Risalah rapatharus disahkan dalam waktu maksimal7 (tujuh) hari setelah rapat diselenggarakan dan
segala putusan dalam risalah rapat tersebut dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Cap
Pasal 12
Dalam HOSPITAL BYLAWS ini ditentukan cap RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD sebagai berikut :
BAB VII
DIREKSI RUMAH SAKIT ACHMAD WARDI BWI-DD
Komposisi DIREKSI RUMAH SAKIT ACHMAD WARDI BWI-DD
Pasal 19
DIREKSI RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD, terdiri dari:
1. Direktur Utama yang mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan operasional Rumah
Sakit;
2. Direktur Umum dan Keuangan yang mempunyai fungsi sebagai pembantu Direktur Utama dalam bidang
Pasal 20
Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD bertanggungjawab kepada PT terkait operasional dan
keuangan Rumah Sakit secara umum dan keseluruhan.
Pasal 21
Semua DIREKSI RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD dibawah Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI
BWI-DD bertanggung jawab kepada Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD sesuai bidang
tanggungjawab masing-masing.
Pasal 22
1. Komposisi DIREKSIRS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD dapat dilakukan perubahan, baik jumlah
maupun jenisnya, setelah melalui analisis organisasi guna memenuhi tuntutan perubahan.
2. Perubahan komposisi DIREKSI RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) pasal ini ditetapkan oleh PT.
Pengangkatan
DIREKSI RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD
Pasal 23
1. Pengangkatan dan penempatan DIREKSI RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD ditetapkan berdasarkan
kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang sehat.
2. Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini merupakan keahlian berupa pengetahuan,
ketrampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam tugas jabatan.
3. Kebutuhan praktik bisnis yang sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini merupakan
kesesuaian antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi sesuai kemampuan keuangan Rumah Sakit.
4. DIREKSI RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan PT.
Pasal 29
1. Satuan Pengawas Internal adalah kelompok jabatan fungsional yang bertugas melaksanakan
pengawasan dan monitoring terhadap pengelolaan sumber daya Rumah Sakit.
2. Pengawasan dan monitoring terhadap pengelolaan sumber daya Rumah Sakit sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah untuk mengawasi apakah kebijakan DIREKSI telah dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya oleh bawahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk mencapai tujuan
organisasi.
3. Satuan Pengawas Interal berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama RS MATA
ACHMAD WARDI BWI-DD dan memiliki kewenangan untuk meminta berbagai laporan yang dibutuhkan
dari struktur di bawah Direktur Utama.
4. Satuan Pengawas Internal dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan Direktur Utama RS MATA
ACHMAD WARDI BWI-DD serta wajib memberikan rekomendasi dan melakukan monitoring & evaluasi
dari rekomendasi perbaikan tersebut.
5. Dalam menjalankan kewajibannya Satuan Pengawas Internal dapat membentuk panitia ad hoc yang
terdiri dari berbagai jabatan atau profesi baik dari dalam maupun eksternal RS MATA ACHMAD WARDI
BWI-DD sepengetahuan Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD.
Komite Medik
Pasal 30
Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tatakelola klinis (clininal governance) agar staf
medis di rumah sakit terjaga profesionalismenyamelalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis,
dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
Pasal 31
1. KOMITE MEDIK merupakan organisasi non struktural yang dibentuk oleh Direktur Utama RS MATA
ACHMAD WARDI BWI-DD.
2. KOMITE MEDIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan wadah perwakilan dari staf
medis.
3. KOMITE MEDIK bertanggung jawab kepada Direktur Utama rumah sakit.
2. Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD dapat mengangkat dan menetapkan sub komite
yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan teknis dan non teknis medis.
Pasal 33
1. Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD menetapkan kriteria dan syarat-syarat penugasan
setiap staf medis untuk suatu tugas atau jabatan klinis tertentu dan akan menyampaikan hal tersebut
kepada setiap tenaga medis yang menghendaki kewenangan klinis di rumah sakit.
2. Kriteria dan syarat-syarat penugasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Direktur
Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD setelah disepakati oleh Komite Medik.
3. Tenaga medis yang telah mendapat kewenangan klinis dirumah sakit dapat berstatus sebagai karyawan
tetap atau tidak tetap dandokter purna waktu atau paruh waktu.
4. Jangka waktu penugasan tenaga medis adalah 3 tahun, kecuali ditetapkan lain oleh Direktur Utama RS
MATA ACHMAD WARDI BWI-DD dengan memperhatikan kondisi yang akan meyebabkan penugasan
dirumah sakit akan berakhir sebagai berikut apabila:
a. Ijin praktek yang bersangkutan sudah tidak berlaku sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang ada.
c. Tenaga medis telah berusia 65 tahun, namun yang bersangkutan masih dapat pula diangkat sesuai
dengan pertimbangan Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD, atau
d. Tenaga medis tidak memenuhi ketentuan dan syarat-syaratyang ditetapkan dalam kontrak, atau
e. Tenaga medis ditetapkan telah melakukan tindakan yang tidak profesional, kelainan, atau perilaku
meyimpang lainnya sebagaimana ditetapkan oleh Komite Medik, atau
f. Tenaga medis diberhentikan oleh Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD karena
yang bersangkutan mengakhiri kontrak dengan rumah sakit setelah mengajukan pemberitahuan
atau bulan sebelumnya.
5. Kewenangan klinis di rumah sakit pada seorang tenaga medis hanya dapat ditetapkan bila yang
bersangkutan menyetujui syarat-syarat sebagai berikut :
a. Memenuhi syarat sebagai tenaga medis berdasarkan peraturan perundang- undangan kesehatan
yang berlaku dan ketentuan lain sebagaimana ditetapkan dalam HOSPITAL BYLAWS ini.
b. Menangani pasien dalam batas-batas sebagaimana ditetapkan oleh Direktur Utama RS MATA
ACHMAD WARDI BWI-DD setelah mempertimbangkan daya dukung fasilitas rumah sakit, dan bila
diperlukan rekomendasi dari komite kredensial.
c. Mencatat segala tindakan yang diperlukan untuk menjamin agar rekam medis tiap pasien yang
ditanganinya di rumah sakit terpelihara dengan kuat dan rekam medis dilengkapi dalam waktu yang
wajar.
e. Sehubungan dengan tindakan di rumah sakit dengan mengacu pada ketentuan pelayanan yang
berlaku di rumah sakit.
f. Mematuhi etika kedokteran yang berlaku di Indonesia,baik yang berkaitan dengan kewajiban
terhadap masyarakat pasien, teman sejawat dan diri sendiri.
Komite Keperawatan
Pasal 34
1. Guna membantu Direktur Utama dalam menyusun Standar Pelayanan Keperawatan dan memantau
pelaksanaannya, mengatur kewenangan keperawatan (privilege) perawat dan bidan,
2. mengembangkan pelayanan keperawatan, program pendidikan, pelatihan dan penelitian serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, maka dibentuk Komite Keperawatan.
Tata Kerja
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugasnya setiap direktorat di lingkungan Rumah Sakit wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan pendekatan lintas fungsi (cross functional approach) secara vertikal dan
horisontal baik di lingkungannya serta dengan instalasi lain sesuai tugas masing-masing.
Pasal 37
Setiap direkturwajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan, wajib
mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 38
Setiap direktur bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan dan memberikan bimbingan
serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
Pasal 39
1. Setiap direktur wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan serta
menyampaikan laporan berkala.
2. Ketentuan mengenai Tata cara Petunjuk pelaksanaan Juklak dan laporan berkala sebagaimana dimaksud
pada ayat 1(satu) ditetapkan melalui keputusan Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD
Perekrutan Karyawan
Pasal 41
1. Perekrutan Karyawan Tetap maupun yang Tidak Tetap dilaksanakan atas usulan dari Direktur Utama RS
MATA ACHMAD WARDI BWI-DD mengacu pada dokumen Man Power Planning (MPP)yang telah disetujui
oleh PT
2. Mekanisme Perekrutan Karyawan lebih lanjut diatur dengan ketetapan PT
Pasal 44
Kenaikan pangkat merupakan penghargaan yang diberikan oleh Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI
BWI-DD atas prestasi kerja dan pengabdian karyawan yang bersangkutan berdasarkan sistem kenaikan
pangkat reguler dan kenaikan pangkat pilihan mengacu kepada dokumen pengelolaan sumber daya manusia
RS RSM AW yang telah disetujui oleh PT. Direksi RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD mengajukan dokumen
usulan tata kelola sumber daya sebagai pertimbangan dan masukan bagi PT
Disiplin Karyawan
Pasal 46
1. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban yang dituangkan
dalam :
a. Daftar hadir
b. Buku evaluasi
2. Tingkatan dan jenis hukuman disiplin karyawan sebagaimana ayat 1 (satu) merujuk pada ketentuan PT.
Remunerasi
Pasal 47
1. Remunerasi adalah segala penerimaan yang diterima dan merupakan hak Karyawan Tetap maupun
Tidak Tetap termasuk DIREKSI RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD baik berupa gaji atau upah
termasuk tunjangan atau penerimaan lain yang diberikan Rumah Sakit sebagai pemberi kerja yang
didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, Ketentuan PT, Perjanjian Kerja dan
peraturan Karyawan.
2. Remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji,
tunjangan tetap, honorarium, insentif (jasa medis/pelayanan dll), bonus atas prestasi, pesangon, dan/
atau pension.
3. Remunerasi bagi Badan Pelaksana Harian dan Sekretaris Badan Pelaksana Harian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk honorarium.
BAB X
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pasal 48
1. Untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan umum yang diberikan maka
Rumah Sakit menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
2. Standar Pelayanan minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Direktur Utama RS
MATA ACHMAD WARDI BWI-DD dengan mempertimbangkan ketentuan PT.
3. Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus mempertimbangkan kualitas
layanan, pemerataan, dan kesetaraan layanan serta kemudahan untuk mendapatkan layanan.
Pasal 49
Standar Pelayanan Minimal harus memenuhi persyaratan :
a. fokus pada jenis pelayanan
b. terukur
c. dapat dicapai
d. relevan dan dapat diandalkan dan
e. tepat waktu
Pasal 50
Syarat-Syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 mengandung arti sebagai berikut;
a. fokus pada jenis pelayanan artinya, mengutamakan kegiatan pelayanan yang menunjang terwujudnya
tugas dan fungsi Rumah Sakit.
b. terukur artinya kegiatan yang pencapaiannya dapat dinilai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
c. dapat dicapai artinya kegiatan nyata, dapat dihitung tingkat pencapaiannya, rasional, sesuai kemampuan
dan tingkat pemanfaatannya.
d. relevan dan dapat diandalkan artinya kegiatan yang sejalan, berkaitan dan dapat dipercaya untuk
menunjang tugas dan fungsi Rumah Sakit.
e. tepat waktu artinya sesuai dengan jadwal dan kegiatan pelayanan yang telah ditetapkan.
Tarif Pelayanan
Pasal 52
1. Rumah Sakit dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang dan/atau jasa
layanan yang diberikan.
2. Imbalan atas barang dan/atau jasa layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dalam
bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya satuan per unit layanan atau hasil per investasi
dana atau berdasarkan tarif pembanding pada rumah sakit sekitar dan memperhatikan Tarif BPJS.
3. Tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa besaran tarif dan/atau pola tarif sesuai
jenis layanan Rumah Sakit.
Pasal 53
1. Tarif layanan Rumah Sakit diusulkan oleh Direktur Utama RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD kepada
PT.
2. Tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan PT.
3. Penetapan tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempertimbangkan kontinuitas dan
pengembangan layanan, daya beli masyarakat, serta kompetisi yang sehat.
Pasal 54
1. Peraturan PT mengenai tarif layanan Rumah Sakit dapat dilakukan perubahan sesuai kebutuhan dan
perkembangan keadaan.
2. Perubahan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara keseluruhan maupun per
unit layanan.
Pasal 57
1. Pengelolaan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (2) meliputi pengelolaan limbah
rumah sakit.
2. Pengelolaan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi limbah medis dan non medis.
3. Tata laksana pengelolaan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai ketentuan perundang-
undangan.
1. Visi dan Misi RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD dilaksanakan oleh seluruh komponen dalam
Struktur Organisasi RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD.
2. Struktur OrganisasiRS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD diusulkan oleh Direksi dan ditetapkan
oleh PENGURUS PT.
3. Tugas setiap direktorat, bagian, dan unit diatur dalam satu pedoman oleh Direksi RS MATA ACHMAD
WARDI BWI-DD.
4. Renstra dan RKAT ditetapkan dalan Surat Keputusan PT untuk dijalankan manajemen RS MATA
ACHMAD WARDI BWI-DD.
5. Kriteria dan standar patient safety disusun oleh direksi RSM AW sebagai salah satu target kerja Direksi
RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD.
BAB XIV
PERATURAN RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD
Pasal 59
Direktur UtamaRS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD menetapkan berbagai ketentuan dan peraturan
pelaksanaan untuk melaksanakan HOSPITAL BYLAWS ini yang meliputi peraturan RS MATA ACHMAD WARDI
BWI-DD, peraturan Kepegawaian RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD, pengendalian pasien dan pengunjung,
serta masalah lain yang tidak dicantumkan dalam HOSPITAL BYLAWS ini.
BAB XV
PEMAPARAN DAN PERUBAHAN HOSPITAL BYLAWS
Pasal 60
PT atau DIREKSI RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DD berwenang mengungkapkan HOSPITAL BYLAWS ini
kepada pihak yang berkepentingan.
Pasal 61
1. PT berhak mengubah HOSPITAL BYLAWS ini melalui rapat khusus yang diselenggarakan untuk itu.
2. Usulan untuk mengubah HOSPITAL BYLAWS hanya dapat dilaksanakan bila pemberitahuan tertulis untuk
maksud tersebut telah disampaikan kepada PT paling lambat satu bulan sebelumnya.
2. Semua peraturan RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DDyang ditetapkan sebelum berlakunya HOSPITAL
BYLAWS ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan HOSPITAL BYLAWS ini.
3. Semua peraturan RS MATA ACHMAD WARDI BWI-DDyang dianggap bertentangan dengan HOSPITAL
BYLAWS ini agar disesuaikan dalam waktu tiga bulan sejak ditetapkannya HOSPITAL BYLAWS ini.
Kesekretariatan
Dir. Operasional
Keperawatan
Spesialis
Keuangan
HRD
Umum Farmasi
Kasir Umum
Rekam Medis
Humas
Admin Optik
Marketing
Refraksionis