Anda di halaman 1dari 2

PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


SPO/K3/001 01 1/2
Ditetapkan:
Direktur
Tanggal terbit:
Standar Prosedur
Operasional
10 September 2013
Dr. Mariana Suyaka, MSc

Pengertian 1. Penerapan kawasan tanpa rokok adalah upaya - upaya yang dilakukan
oleh rumah sakit untuk melaksanakan kebijakan kawasan tanpa rokok di
Rumah Sakit Awal Bros Bekasi yang meliputi penerapan larangan merokok
diseluruh area rumah sakit, pemantauan dan upaya menegakkan aturan.
2. Area rumah sakit adalah area dalam gedung Rumah Sakit Awal Bros
Bekasi termasuk dari lantai 1 sampai dengan lantai 7 dan area diluar gedung
rumah sakit sampai batas pagar rumah sakit termasuk semua kendaraan dinas
rumah sakit.
Tujuan 1. Tujuan Umum
Penerapan ketentuan ini dimaksudkan agar kebijakan kawasan tanpa rokok
dapat dilaksanakan dengan baik sehingga Rumah Sakit Awal Bros Bekasi
menjadi suatu institusi yang bebas rokok.
2. Tujuan Khusus
Sebagai pedoman bagi setiap karyawan untuk melaksanakan program
kawasan tanpa rokok.
Kebijakan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi No.
001/KBJ/DIR/RSAB/IV/2011
Prosedur 1. Kawasan tanpa rokok
a. Didalam area rumah sakit dinyatakan sebagai kawasan yang harus bebas
dari asap rokok.
b. Setiap pasien, keluarga dan pengunjung yang berada di dalam kamar
perawatan atau di area rumah sakit tidak diperkenankan merokok dengan
alasan apapun.
c. Setiap karyawan tidak diperkenankan merokok di dalam tempat kerjanya
atau selama berada dalam area rumah sakit.
d. Setiap pengunjung yang masuk area rumah sakit harus membuang rokok
di pintu gerbang rumah sakit. Disediakan sarana tempat pembuangan
rokok di pintu gerbang rumah sakit.
e. Merokok dilarang dalam kendaraan milik rumah sakit atau kendaraan
yang berada di area rumah sakit.
2. Promosi rokok di rumah sakit
a. Dilarang memperjualbelikan rokok atau produk yang mengandung
tembakau lainnya didalam rumah sakit atau area rumah sakit.
b. Iklan mengenai rokok dan produk tembakau lainnya tidak diperkenankan
dipasang atau disebarkan di area rumah sakit.
3. Informasi larangan merokok
a. Semua tempat strategis di dalam rumah sakit dan di luar rumah sakit
dipasang tanda "Dilarang Merokok" yang mudah dibaca, tidak mudah
lepas dan tahan lama.
b. Tanda larangan berupa simbol larangan merokok atau tulisan larangan
merokok berbahasa Indonesia dan Inggris.
c. Setiap pasien atau keluarga yang mendampingi akan mendapat brosur
mengenai larangan merokok di area rumah sakit pada saat melaksanakan
pendaftaran di bagian administrasi rawat inap dan administrasi rawat
jalan.
d. Setiap karyawan baru akan diinformasikan mengenai kebijakan kawasan
PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


SPO/K3/001 01 2/2

tanpa rokok.
4. Tanggung jawab karyawan
a. Setiap karyawan mempunyai kewajiban untuk menjaga dan menciptakan
lingkungan kerja yang sehat dan bebas asap rokok.
b. Setiap karyawan berkewajiban memberitahukan kepada pasien,
pengunjung dan sesama karyawan mengenai larangan merokok di area
rumah sakit.
c. Koordinator dan jajaran manajemen diatasnya bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan program kawasan tanpa rokok di lingkungannya
masing-masing dan pemantauan pelaksanaan ketentuan larangan
merokok.
d. Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PK3RS) mempunyai tanggung
jawab untuk memberikan informasi mengenai program larangn merokok
dan membuat program berhenti merokok bagi setiap karyawan rumah
sakit.
5. Peran dokter dan jajaran struktural
a. Dokter yang merawat pasien, tidak diperkenankan memberi ijin kepada
pasien untuk merokok di area rumah sakit dan wajib menegur apabila ada
pasien atau keluarganya yang merokok.
b. Dokter harus menerangkan kepada setiap pasien yang merokok tentang
resiko yang timbul akibat merokok dan kemungkinan berkurangnya
resiko apabila berhenti merokok.
c. Pendekatan farmakologi untuk menghentikan kebiasan merokok dapat
dilakukan dengan menggunakan pengganti nikokin.
d. Dokter dan jajaran struktural harus menjadi contoh bagi pasien dan
pengunjung dengan tidak merokok atau dengan menciptakan lingkungan
bebas rokok di tempat kerjanya.
3. Penegakkan aturan kawasan tanpa rokok
a. Pemantauan dan penegakkan peraturan kawasan tanpa rokok adalah
tanggung jawab dari setiap karyawan, staf dan manajemen rumah sakit.
b. Setiap karyawan, staf dan manajemen mempunyai tanggung jawab untuk
memberikan teguran sopan kepada pasien dan pengunjung yang tidak
melaksanakan ketentuan larangan merokok.
c. Apabila ada pasien atau pengunjung yang masih melanggar aturan ini
setelah mendapat teguran, dapat meminta bantuan humas dan bagian
keamanan untuk menangani masalah ini.
d. Setiap karyawan yang melanggar peraturan larangan merokok ini, harus
dilaporkan kepada koordinator masing-masing untuk diberikan
pembinaan. Apabila karyawan telah berulang kali berulangkali ditemukan
mengabaikan aturan ini akan diberikan sanksi pelanggaran disiplin lebih
lanjut.
Unit terkait Semua Unit
Dokumen terkait -

Lampiran -

Anda mungkin juga menyukai