0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
150 tayangan3 halaman
Cerebral palsy adalah kelainan permanen dan non-progresif pada otak yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti toksemia maternalis, prematuritas, atau cedera otak pada masa pertumbuhan awal yang menyebabkan gangguan perkembangan dan kerusakan saraf motorik. Gejala utamanya adalah spastisitas, hipotonia, atetosis, ataksia atau parese. Diagnosis didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan dap
Cerebral palsy adalah kelainan permanen dan non-progresif pada otak yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti toksemia maternalis, prematuritas, atau cedera otak pada masa pertumbuhan awal yang menyebabkan gangguan perkembangan dan kerusakan saraf motorik. Gejala utamanya adalah spastisitas, hipotonia, atetosis, ataksia atau parese. Diagnosis didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan dap
Cerebral palsy adalah kelainan permanen dan non-progresif pada otak yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti toksemia maternalis, prematuritas, atau cedera otak pada masa pertumbuhan awal yang menyebabkan gangguan perkembangan dan kerusakan saraf motorik. Gejala utamanya adalah spastisitas, hipotonia, atetosis, ataksia atau parese. Diagnosis didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan dap
NIP. 19580618 198312 1 001 1. Pengertian (Definisi) suatu kelainan yang diakibatkan kerusakan otak yang permanen dan non-progresif pada awal masa pertumbuhan, yang dapat disebabkan toksemia maternalis, prematuritas, anoksia perinatal, kern icterus, infeksi atau cedera serebral postnatal 2. Anamnesis Pada usia pasien < 2th terdapat keterlambatan perkembangan di banding anak - anak seusianya. Terdapat beberapa refleks yang seharusnya sudah menghilang pada usianya, tapi masih tetap ada. . 3. Pemeriksaan Fisik 1. Spastisitas 2. Hypotonia 3. Atethosis 4. Ataksia 5. Parese
4. Kriteria Diagnosis Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Slipi, Jakarta 9. Edukasi 1. Prosedur tindakan dan rencana perawatan 2. Penyulit 3. Komplikasi yang dapat terjadi . 10. Prognosis Ad vitam : ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad functionam : dubia ad malam 11. Tingkat Evidens IV
12. Tingkat Rekomendasi C
13. Penelaah Kritis dr.M.Bahtera.T.A.Sp.OT
14. Indikator Medis Perbaikan fungsi dari deformitas yang dikoreksi
15. Kriteria Pasien Pulang - Kondisi umum baik
- Tidak ada tanda - tanda pemasangan gips yang terlalu kencang ( neurovaskularisasi distal baik) - Tidak ada tanda - tanda perdarahan luka operasi 16. Kepustakaan 1. Herring JA.,Disorder of the Braint. Dalam ; Herring JA, editor. Tachdjian’s Pediatric Orthopaedics. Edisi 4. Volume 1. Philadephia ; Saunders Elsavier. 2008. Hal 1277 - 1382 2. Staunton T, Eastwood D Salomon L., Neuromuscular disorders.Dalam : Salomon L., Warwick D, Nayagam S, editor. Apley's System of Orthopaedics and Fractures, Edisi 9. NewYork : Hodder Arnold. 2010. Hal.235-244