0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan2 halaman
Panduan praktik klinis ini membahas tentang torus mandibularis, yaitu pertumbuhan jaringan tulang yang bersifat jinak pada mandibula bagian dalam. Dokumen ini menjelaskan definisi, gejala, kriteria diagnosis, diagnosa beding, pemeriksaan pendukung, tatalaksana, edukasi kesehatan, prognosis, tingkat rekomendasi, dan referensi untuk kondisi torus mandibularis.
Panduan praktik klinis ini membahas tentang torus mandibularis, yaitu pertumbuhan jaringan tulang yang bersifat jinak pada mandibula bagian dalam. Dokumen ini menjelaskan definisi, gejala, kriteria diagnosis, diagnosa beding, pemeriksaan pendukung, tatalaksana, edukasi kesehatan, prognosis, tingkat rekomendasi, dan referensi untuk kondisi torus mandibularis.
Panduan praktik klinis ini membahas tentang torus mandibularis, yaitu pertumbuhan jaringan tulang yang bersifat jinak pada mandibula bagian dalam. Dokumen ini menjelaskan definisi, gejala, kriteria diagnosis, diagnosa beding, pemeriksaan pendukung, tatalaksana, edukasi kesehatan, prognosis, tingkat rekomendasi, dan referensi untuk kondisi torus mandibularis.
1. Pengertian : Torus mandibularis adalah pertumbuhan jaringan tulang yang
bersifat jinak pada mandibula bagian dalam/ lingual. Tonjolan (Definisi) ini terjadi dalam masa pertumbuhan, etiologi tidak diketahui. 2. Anamnesis : Pernah Ada nyeri atau tidak, lokal atau menjalar Waktu mulai, proses dan lama terjadinya Riwayat pengobatan keluhan Riwayat kesehatan keluarga 3. Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan keadaan umum Pemeriksaan tanda vital, meliputi pemeriksaan tekanan darah, kecepatan nadi, frekuensi pernafasan, dan suhu tubuh. Pemeriksaan dan penentuan status generalis, meliputi pemeriksaan keadaan kepala dan leher, dada (thorax), abdomen dan ekstrimitas Pemeriksaan dan penentuan status lokalis (inspeksi dan palpasi pada daerah keluhan) 4. Gambaran Klinis :
5. Kriteria Diagnosis : Terdapat tonjolan tulang pada lingula mandibula yang
dapat kecil atau besar. Bentuk permukaan dapat licin atau berbonjol-bonjol menyerupai buah anggur. 6. Diagnosis Kerja : Torus Mandibularis 7. Diagnosis Banding : Osteoma 8. Pemeriksaan : Panoramik Penunjang Thorax Laboratorium darah 9. Tatalaksana : Torektomi (ICD 9 27.31) Antibiotik dan analgesik 10. Edukasi/Hospital : Sebab : Etiologi tidak diketahui. Akibat : Dapat menyebabkan gangguan fungsi bicara dan Health Promotion pengunyahan bila ukuran cukup besar. Dapat pula menyebabkan mukosa yang melapisinya mengalami ulkus, dan mengganggu pola perencanaan gigi tiruan. 11. Prognosis : Quo Ad Vitam : ad bonam Quo Sanationam : dubia ad bonam Quo Ad Functionam : dubia ad bonam 12. Tingkat Evidens : 2 13. Tingkat : A Rekomendasi 14. Penelaah : Prof. R.M. Coen Pramono Danudiningrat, drg., SU., Sp.BM(K)., FICS Muhammad Ruslin, drg., M.Kes., Ph.D., Sp.BM (K) M. Syafruddin Hak, drg, MPH., Ph. D., Sp. BM (K) 15. Indikator Medis : Perlu dibuat untuk kepentingan arsip, follow up, penelitian. Dilakukan pencatatan identitas pasien secara jelas dan lengkap, diagnosis akhir, penatalaksanaan, penyulit, keadaan pasien setiap kali kontrol. 16. Kepustakaan : Miloro, M, G.E. Ghali, P. Larsen, and P. W. 2016. Peterson’s principles of oral and maxillofacial surgery , 3rd edition by Michael Hassett, Brenna. 2006. Mandibular Torus: etiology and bioarchaeological utility. Dental Anthropology.