Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

DOKTER UMUM
TONSILITIS KRONIS
2018
RSUD KABUPATEN
KLUNGKUNG
1. No. ICD 10 J35.0 Chronic Tonsilitis and adenoiditis
J35.1 Hipertrophy of Tonsil
J35.3 Hypertrophy of tonsils with hypertrophy of adenoids
2. Diagnosis TONSILITIS KRONIS
3. Pengertian Tonsilitis kronis adalah peradangan kronik dari tonsil sebagai
lanjutan peradangan akut yang berulang / rekuren, dengan
kuman penyebab nonspesifik. Peradangan kronik ini dapat
mengakibatkan pembesaran tonsil yang menyebabkan gangguan
menelan dan gangguan pernapasan

4. Etiologi  Bakteri
Streptococcus beta hemolitikus
Streptococcus pyogenes
Streptococcus viridans
 Virus
Epstein Barr virus
Herpes virus
4. Anamnesis  Keluhan lokal :
- Nyeri menelan
- Nyeri tenggorok
- Rasa mengganjal di tenggorok
- Mulut berbau (halitosis)
- Mendengkur
- Gangguan bernapas
- Batuk pilek berulang
 Dapat terjadi keluhan sistemik :
- Rasa lemah
- Nafsu makan berkurang
- Sakit kepala
- Demam
5. Pemeriksaan Fisik 1. Pembesaran tonsil
2. Permukaan tidak rata
3. Kripta tonsil melebar
4. Detritus pada kripta
5. Pembesaran kelenjar cervical
6. Kriteria Diagnosis Satu atau lebih keluhan dari anamnesis yang berulang disertai
dengan pembesaran ukuran tonsil dan atau pemeriksaan fisik
lain
7. Diagnosis 1. Tonsilitis kronis karena penyebab lain : tuberkulosis,
Banding sifilis
2. Pembesaran tonsil karena kelainan darah : leukemia,
limfoma
8. Pemeriksaan 1. Bila perlu kultur resistensi dari swab tenggorok
Penunjang 2. Untuk persiapan operasi (sesuai SOP)
9. Konsultasi dokter spesialis THT-KL
10. Perawatan Rumah Bila ada indikasi pembedahan (konsul Sp THT-KL)
Sakit
11. Terapi / tindakan  Non pembedahan
- Lokal : obat kumur tenggorok
- Medikamentosa : dengan antibiotik spektrum luas
Amoksisilin 25mg/kgbb/hari 3dd
- Simptomatis : analgetik – antipiretik,
antiinflamasi
 Pembedahan
12. Tempat Pelayanan RSUD Kabupaten Klungkung
13. Penyulit Perdarahan
14. Informed Consent Diperlukan
15. Tenaga Standar Dokter umum, Dokter Spesialis THT-KL,
16. Lama Perawatan 2-3 hari
17. Masa Pemulihan 5 hari
18. Hasil Baik
19. Patologi Tidak dilakukan
20. Otopsi Tidak dilakukan
21. Prognosis Ad bonam
22. Tindak Lanjut Kontrol poliklinik 3 hari kemudian
24 Edukasi  Menjelaskan perjalanan penyakit dan komplikasi yang timbul
 Menjaga kebersihan rongga mulut (oral hygiene), misalnya :
menganjurkan sikat gigi dan kumur teratur.
25 Kepustakaan
Brodsky, L., & Poje, C. (2006). Tonsillitis, Tonsillectomy, and
Adenoidectomy. In J. J. Bailey BJ. Baltimore: Head and Neck
Surgery-otolaryngology.

(n.d.). International Classification of Disease 10th Revision (ICD10).


World Health Organization.

Lore M J, M. J. (2005). Tonsilectomy and Adenoidectomy. New York:


Elsevier Saunders.

Soepardi, E. A., Iskandar, N., Bashiruddin, J., & Restuti, R. D. (2012).


Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
dan Leher. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.

Trimartani, Hermani, B., Dharmabakti, U. S., Rasad, S. A., & Rosalina,


D. (2015). Panduan Praktik Klinik Prosedur Tindakan di
Bidang Telinga Hidung Tenggorok - Kepala Leher. Jakarta:
Pengurus Pusat Perhati KL.

Anda mungkin juga menyukai