Disusun oleh :
Tri Widaryanti (DA120025)
Peradangan pada tonsil yang dapat disebabkan oleh bakteri atau virus, termasuk
strain bakteri Streptokokus, Adenovirus, virus Influenza, virus Epstein-Barr, Enterovirus,
dan virus Herpes simplex. Salah satu penyebab paling sering pada tonsilitis adalah bakteri
grup A Streptococcus beta hemolitik (GABHS) dan disebarkan melalui udara (air borne
droplets), tangan dan ciuman. Peradangan tonsil akan menyebabkan pembesaran di daerah
tonsil sehingga sulit untuk menelan. Apabila tidak terjadi penyembuhan yang sempurna
pada tonsil, dapat terjadi infeksi berulang. Apabila keadaan ini menetap, bakteri patogen
akan bersarang di dalam tonsil dan terjadi peradangan yang kronis atau yang disebut
dengan tonsilitis kronis (Fakh, Novialdi, & Elmatris, 2016; Sundariyati, 2017).
2. Penyebab (etiologi)
a. Sakit tenggorokan
b. Demam
Tonsilitis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri (seperti spesies Streptococcus, spesies
Staphylococcus).
c. Demam tinggi Kurangnya gejala saluran pernapasan atas (seperti hidung tersumbat,
sumbatan hidung) (Otolaringology, 2018)
3. Patofisiologi
Alasan utama MRS : Klien dirawat di RS karena mengalami sakit untuk menelan
sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan utama : Klien mengatakan sakit pada daerah ( leher ) tenggorokan tepatnya
pada daerah luka setelah dilakukan operasi pengangkatan amandel, sakit dirasa
bertambah bila untuk menelan.
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal 8 September 2004
HB : 11 gr/dl
Hematokrit : 34%
LED : 50 mm/jam
4. Therapi
– Infuse D1/4 NS 16 tts/mt
– Ampicillin 3X500 mg
– Kalmetashon 3X1/2 amp
– Nolvalgin 3X1/2 amp
ANALISA DATA
– N : 100
x/menit
– Terdapat luka di
daerah tenggorokan, warna
merah, keluar darah ( merem
bes ) Nyeri telan
Pola nutrisi
DS : klien mengatakan
sakit pada daerah leher
( tenggorokan ), sakit
bertambah jika dibuat
menelan
– K/u lemah
– Terdapat luka di
daerah tenggorokan, warna
merah
Rapuhnya jaringan post
op
Resiko perdarahan
DS : klien mengatakan
sakit pada daerah leher
( tenggorokan ), sakit
bertambah jika dibuat
menelan
DO : – k/u lemah
– klien mengatakan
sakit pada daerah leher
( tenggorokan ), sakit
bertambah jika dibuat
menelan
– ekspresi wajah
tampak menahan sakit
– Terdapat luka di
daerah tenggorokan,
warna merah, keluar
darah ( merembes )
10/09/2021 13/09/2021
Gangguan pola nutrisi
2. berhubungan dengan
nyeri telan yang ditandai
dengan
– klien mengatakan
sakit pada daerah leher
( tenggorokan ), sakit
bertambah jika dibuat
menelan
– k/u lemah
– Terdapat luka di
daerah tenggorokan,
warna merah
Resiko perdarahan
3. berhubungan dengan 10/09/2021 12/09/2021
rapuhnya jaringan post op
yang ditandai dengan :
– klien mengatakan
sakit pada daerah leher
( tenggorokan ), sakit
bertambah jika dibuat
menelan
– klien memakai
kalung es
ASUHAN KEPERAWATAN
Kriteria Hasil :
Ekspresi wajah tampak cerah.
Tanda – tanda vital dalam batas normal.
Intervensi :
1. Kaji kualitas, kuantitas dan tingkat nyeri.
Rasional : Data laporan tentang nyeri membantu perawat untuk
mengidentifikasi dan melakukan tindakan berikutnya.
2. Jelaskan pada keluarga tentang sebab – sebab nyeri.
Rasional : Meningkatnya pengetahuan pasien dan keluarga dapat membantu
meningkatkan mekanisme koping.
3. Ajarkan teknik distraksi dan relaksi.
Rasional : Teknik mengalihkan perhatian dan relaksasi nafas dalam dapat
menurunkan ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan
intensitas nyeri.
4. Observasi tanda – tanda vital.
Rasional : Ketidaknyamanan ( nyeri ) berpengaruh pada perubahan tanda vital,
untuk mengidentifikasi dini adanya perubahan.
5. Kolaborasi dengan team dokter dalam pemberian obat analgesic.
Rasional : Obat analgesik membantu mengurangi nyeri.
b. Gangguan pola nutrisi berhubungan dengan nyeri telan yang ditandai dengan
– Klien mengatakan sakit pada daerah leher ( tenggorokan ), sakit bertambah jika
dibuat menelan
– Klien masih belum mendapat diet kecuali ice cream
– K/u lemah
– Terdapat luka di daerah tenggorokan, warna merah
Tujuan :
a. Jangka pendek : Dalam waktu 1 – 2 jam nyeri berkurang sampai dengan
hilang.
b. Jangka panjang : Dalam waktu 1 – 7 hari kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria Hasil :
Peningkatan masukan oral
Intervensi :
a. Tentukan kalori harian
Rasional : Dengan mengetahui kalori yang dibutuhkan dapat mengetahui jumlah
diit yang diperlukan.
b. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
Rasional :.Nutrisi yang adekuat dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
mempercepat penyembuhan luka.
c. Beri dorongan individu untuk makan, khususnya makanan lunak.
Rasional :.Asupan makanan yang cukup dan adekuat dapat meningkatkan daya
tahan tubuh.
d. Berikan kesenangan, suasana makan yang rileks
Rasional :.Suasana yang nyaman meningkatkan semangat klien untuk makan.
e. Sajikan makanan porsi kecil tapi seringRasional : Makanan dalam porsi kecil
dapat mengurangi intensitas dalam menelan.
TINDAKAN KEPERAWATAN
1 2 3 4
1 2 3 4
EVALUASI
1 2 3 4
Dx III
1 2 3 4
12/09/21 Dx I
S : Klien mengatakan nyeri berkurang,
nyeri buat makan
O : Terdapat bekas luka ditenggorokan,
tidak berdarah
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1 2 3 4
13/09/21 Dx I
S : Klien mengatakan nyeri berkurang,
nyeri buat makan
O : Terdapat bekas luka ditenggorokan,
tidak berdarah
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Dx II
O : Diet Bubur halus habis ½ porsi,
minum es krim
P : Lanjutkan intervensi
Dx II
DAFTAR PUSTAKA
Maulana Fakh, Ivan, Novaldi, dan Elmatris, 2016. “Artikel Penelitian Karakteristik Pasien
Tonsilitis Kronis Pada Anak Di Bagian THT-KL RSUP Dr.M.Djamil Padang.”
Kesehatan Andalas 5(2):436-42. http://jurnal.fk.unand.ac.id.
Otolaringology. (2018, Maret 27). Retrieved Maret 13, 2019, fron National Heart Center
Singapore:
https://www.nhcs.sg/patient-care/conditions-treatments/acute-pharyngitis-
tonsilitis/causes-risk-factors