Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN.D DENGAN DHF (Dengue Hemorragic Fever)

DI RUANG ZAM ZAM 1 RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA

Disusun Oleh Kelompok :

1. Ika Ramadhani (20211592)

2. Nita Zulia Putri (20211603)

3. Novita Dwi Listiani (20211604)

4. Silvina Dea Amonica (20211610)

REVISI OLEH:
INDRIK PRASETYO
AHMAD SHOBIRIN

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS

TAHUN AJARAN 2021/2022

PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian : 28 November 2022

Pukul : 09.05 WIB

1. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. D

No. Register : 020xxxx

Umur : 3 Th 4 Bln 36 Hr

Jenis kelamin : Laki laki

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Status : Anak

Pekerjaan :-

Pedidikan :-

Bahasa yang digunakan : Jawa/Indonesia

Alamat : Kancilan 04/05 Kembang, Jepara

Tanggal MRS : 27 November 2022

Cara Masuk : JAMKESDA (IGD/ Poli)

Diagnosa Medis : DHF

Alasan dirawat?
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. J

Umur : 39 Tahun

Jenis kelamin : Laki laki

Pendidikan : SMP

Alamat : Kancilan 04/05 Kembang, Jepara

Hubungan dengan pasien : Ayah

3. RIWAYAT KEPERAWATAN

a. Keluhan utama :

Ibu pasien mengatakan badan anaknya demam

b. Riwayat kesehatan sekarang :

ibu pasien mengatakan sebelum masuk RS, pada tanggal 26 November 2022
pukul 07.00 WIB pasien demam dan muntah 3x sejak pagi karena panas tidak menuru
ditambah muntah,saat dirumah pasien hanya mendapatkan terapi kompres hangat.
Kemudian pada tanggal 27 November 2022 pasien di bawa ke RSI SULTAN
HADLIRIN JEPARA langsung di bawa di IGD dan di lakukan pemeriksaan dengan
hasil, S : 39C , N : 130x/menit , RR : 18x/menit , SPO2 : 98%. Pasien mendapatkan
terapi infus RL 15 tpm, inj.pct 150 mg/8 jam. Kemudian pasien di pindahkan ke
ruang zam zam 1 untuk mendapatkan terapi selanjutnya. Saat diruang zam zam pasien
dilakukan pemeriksaan dengan hasil ,S: 41c ,N: 110x/mnt ,RR: 24x/mnt ,SPO2: 98%
lalu diberikan terapi.

(Saat diruangan zam zam tidak dicantumkan terapi apa aja yang diberikan)
c. Riwayat kesehatan dahulu :

Ibu pasien mengatakan bahwa pasien baru pertama kali di rawat di RS dan
Sebelumnya anaknya tidak pernah mengalami penyakit yang di derita saat ini yaitu
DHF

d. Riwayat kesehatan keluarga :

Ibu pasien mengatakan bahwa keluarga pasien tidak ada yang menderita demam
sampai di rawat di RS. Dan keluarga juga tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti TBC dan menuru seperti diabetes militus.

(apakah keluarga pernah mengalami dhf sebelumnya)

Keterangan:

: perempuan

: laki-laki

: pasien

: meninggal

: meninggal
(garis putus2 yg serumah tidak ada)

e. Keadaan Lingkungan :

Ibu pasien mengatakan bahwa keadaan rumahnya bersih, ada ventilasi udara
didalam rumahnya dan sekitar rumahnya tidak ada yang memiliki penyakit yang
menular maupun tidak menular, Terdapat pencahayaan dalam rumah.

(Apa banyak genangan air atau keadaan selokanya, ada atau tidak pencemaran di
daerah rumah pasien, pembuangan limbah rumah tangga bagaimana, keadaan suhu
pada rumah pasien bagaimana)

d. Pengkajian DDST :

Dari pengkajian Denver terhadap An.D umur 3 th bahwa pertumbuhan dan


perkembangan An.D sudah baik dengan kriteria hasil:

Personal social

 Mengambil makanan : pasien dapat mengambil makanan dengan mandiri

 Gosok gigi : pasien mampu menggosok gigi sendiri tanpa bantuan orang lain.

 Cuci dan mengeringkan tangan : pasien mampu mengeringkan da mencuci


tangan sendiri.

Motoric halus

 Menggoyangkan ibu jari : pasien dapat menggoyangkan ibu jarinya sendiri

 Menara dari kubus : pasien mampu membentuk Menara dari kubus

 Meniru garis vertical : pasien menolak saat meniru gasi vertical.

Bahasa

 Menghitung kubus : pasien dapat menghitung kubus

 Menyebutkan 1 warna : pasien mampu menyebutkan warna yaitu warna


merah

 Bicara dengan di mengerti : pasien mampu berbicara dengan baik dan di


megerti
 Menyebut 1 gambar : pasien dapat mampu menyebutkan 1 gambar yaitu
kucing.

Motoric kasar

 Berdiri 1 kaki 2 detik : pasien mampu berdiri dengan 1 kaki selama 2 detik

 Berdiri 1 kaki 1 detik : pasien mampu berdiri 1 kaki selama 1 detik

 Melompat : pasien mampu melompat sendiri

Berdasarkan hasil iterperstasi di atas di dapatkan kesimpulan normal, karena anak


dapat memenuhi kriteria hasil yang sesuai dengan usianya.

e. Alat bantu yang di pakai :

Pasien tidak menggunakan alat bantu, bila pasien ingin ke kamar mandi
pasien di bantu oleh keluarganya.

(kurang di cantumkan terapi infus yang di berikan dan terpasang kateter apa tidak)

f. Riwayat imunisasi :

Ibu pasien mengatakan pasien melakukan imunisasi secara rutin yaitu :

Pada usia 1 bulan diberikan imunisasi BCG dan Polio 1, pada usia 2 bulan diberikan
DPT-HB-Hib1 dan Polio 2, pada usia 3 bulan diberikan DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3,
pada usia 4 bulan diberikan DPT-HB-Hib 3,polio 4 dan IPV atau polio suntik, pada
usia 9 bulan di berikan campak atau MR.

II. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan umum : Lemah

b. Keasadaran : Composmentis GCS: E=3 M=6 V=5

c. Tanda-tanda vital

Suhu : 41oC

Nadi : 110x/menit

Tekanan darah :-
Respirasi : 24x/menit

SpO2 : 98 %

d. BB : 14 kg

TB : 90 cm

IMT : 17,28m3

e. Kepala

Mesochepal, rambut bersih, rambut berwarna hitam merata, tidak ada


ketombe, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan.

(ada tidaknya bekas luka pada kepala, ada tidaknya masa)

f. Mata

Normal, Simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri, Pupil isokor, mata tidak juling,korna jernih.

( memakai alat bantu seperti kaca mata apa tidak, fungsi penglihatan
bagaimana)

g. Hidung

Simetris, bersih ,tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, tidak memakai alat
bantu pernafasan, tidak ada benjolan , tidak ada lesi, tidak ada secret,tidak ada
pembengkakan, indra penciuman pasien normal, pasien sebelumya tidak
pernah mengalami epitaksis.

(terdapat benjolan apa tidak, keadaan hidung lembab atau kering)

h. Mulut

Mukosa bibir kering, kebersihan bibir baik, tidak ada stomatitis, tidak ada lesi,
tidak ada kelainan mulut seperti bibir sumbing, tidak ada pembengkakan
tensil, (gigi bersih, , keadaan gusi ada perdarahan atau tidak, keadaan ovula
bagaimana, keadaan lidah bagaimana, ada tidaknya pembengkakan tensil,
warna bibir bagaimana, terdapat lesi apa tidak, terdapat sariawan apa tidak,
warna gusi bagaimana)

i. Telinga

Simetris, bersih, pendengaran baik, tidak ada lesi, tidak memakai alat bantu
pendengaran, tidak ada serumen, Tidak ada nyeri tekan, tidak ada cairan pada
membrane timpani,keadaan membrane timpani,tidak ada peradangan

j. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak
ada pembengkakan, teraba nadi karotis, tidak ada gangguan menelan

(tidak ada nyeri tekan,tidak ada masa,rotasi leher, trakea berada di tengah atau
tidak)

k. Dada

Paru-paru

I :Dada simetris, normal tidak ada tarikan dinding dada,tidak ada


lesi,tidak ada benjolan,pengembangan paru kanan dan kiri sama

Pa : Tidak ada benjolan tidak ada nyeri tekan, traktil fremitus kanan
dan kiri sama

(ekspansi dada dilakukan untuk menilai kedalaman dan kualitas


pergerakan dari setiap sisi dada)

Pe : Bunyi sonor

(di bagian inter costa yang keberapa pada dada kanan dan kiri)

A : Suara dasar vesikuler, tidak ada suara tambahan


Jantung

I : ictus cordis tidak tampak, tidak ada jejas

(seharusnya tampak pada intercosta ke 4 atau 5 medial sinistra, ada


atau tidaknya retraksi, warna kulit merata apa tidak, ada bekas lupa
apa tidak,)

Pa : ictus cordis teraba pada intercostal ke 4 dan 5 midclavikula


sinistra

terasa

(taraba pada intercosta ke 4 atau 5 medial sinistra, ada atau tidaknya


benjolan atau massa yang abnormal, terdapat nyeri tekan apa tidak)

Pe : bunyi pekak

(di intercosta yang keberapa, dan bagaimana konfigurasi jantung)

A : bunyi jantung s1 dan s2 normal (Lup-dup)

(bagaimana irama bunyi jantung reguler apa tidak, ada atau tidaknya bunyi
jantung tambahan seperti murmur, gallop, ada atau tidaknya suara
tambahan seperti s3 s4)

l. Abdomen

I : bentuk simetris, tidak terdapat lesi

(tidak ada massa, tidak ada benjolan,warna kulit merata apa tidak, terdapat
kemerahan apa tidak, ada atau tidaknya bekas luka)

A : bising perut normal 6×/menit

(terdapat suara bising usus dibagian regio berapa atau kuadran berapa)
Pe : Tympani

(terdengar suara tympani di bagian regio berapa atau kuadran berapa

Pa : terdapat nyeri tekan pada ulu hati

(tidak dijelaskan dalam Riwayat penyakit sekarang ada nyeri ulu hati)

m. Ekstermitas

Atas: Tampak normal, tidakada luka, tangan kiri terpasang infus, tidak ada
pembengkakan, tidak ada lesi ,tidak ada benjolan,tidak ada edema , kuku
bersih

(infus tidak dijelaskan,tugor kulit, penyebaran warna kulit)

Bawah : kaki kiri dan kanan bisa bergerak normal, tidak ada nyeri tekan
kaki simetris, tidak sianosis, reflek patella baik.

(ada lesi apa tidak, kebersihan kuku,tugor kulit,penyebaran warna


kulit,kondisi akral,kesimetrisan kaki)

kekuatan otot
5 5

5 5

n. Genetalia

bersih, tidak ada hemoroid, tidak terpasang kateter

(terdapat hemoroid atau ambeien apa tidak, ada atau tidaknya benjolan pada
genetalia apa tidak, terdapat massa yang abnormal apa tidak, persebaran warna kulit
genetalia bagaimana, ada atau tidaknya nyeri tekan pada daerah genetalia, ada atau
tidaknya bekas luka pada daerah genetalia)
III. Pola Fungsional

1. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit selalu


menjaga kesehatan anak nya

(sering makan makanan rumah dan jarang berolah raga apa tidak,olahraga apa
yang sering dilakukan, pasien bermain secara aktif apa tidak)

Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit di berikan


obat dari warung

(terapi apa yang diberikan saat sakit)

2. Pola nutrisi dan metabolisme

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit frekuensi


makan pasien secara teratur 3x sehari dengan nafsu makan baik dan
menghabiskan 1 porsi makanan dengan komposisi nasi lauk sayur dan
buah, pasien minum 5-6 gelas/ hari

(tidak disebutkan makanan favorit pasien, pada saat makan dibantu


keluarga apa mandiri)

Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit pasien


makan 3x sehari dengan ½ porsi makanan sesuai yang disediakan di
RS. Pasien minum 4-5 gelas /hari
A : BB : 14 kg

TB : 90 cm

IMT : 17,28 m3

B:

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

-Hemoglobin 13 gr% 10.0-15.6

-Leucocyt 4. 63 mm3 4.5-13.5

-Hematokrit 36. 1 % 40-52

-Trombocyt 95 mm3 181-521

-Eosinophil 0 % 1 5

-Bashopile 0,2 % 0 1

-Staf 0 % 2-6

-Segmen 81.2 % 50-70

-Lymphocyt 11.9 % 25-50

-Manocyt 6.7 % 1 6

C : Lemas, menangis, rewel

D : Bubur halus

3. Pola eliminasi

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit BAB 2 kali


sehari dengan komsistensi lunak, warna kuning ,bauk khas. Dan BAK
6 kali sehari warna kuning, bau khas
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit BAB 1 kali sehari
dengan konsistensi lunak, warna kuning, bau khas. Dan BAK 4 kali
sehari dengan warna kuning, dan bau khas

4. Pola tidur dan istirahat

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit 2 jam tidur


siang, 8 jam tidur malam dengan nyenyak

Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit 1 jam tidur siang,
dan 7 jam tidur malam sering terbangun

5. Pola aktivitas dan latihan

Sebelum sakit :Ibu pasien mengatakan sebelum sakit mampu


melakukan aktivitas mandiri seperti bermain

Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit pasien


tidak melakukan aktivitasnya sehari hari dan dalam melakukan
kegiatan di bantu oleh keluarga

6. Pola hidup dan latihan

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit


kegiatannya di isi dengan yang bermanfaat

Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit belum bisa


melakukan aktivitasnya seperti biasa

7. Pola sensori dan kognitif

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit moodnya


kadang baik, kadang buruk, pemahaman anak terhadap identitas baik

Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit pasien


tidak percaya diri

8. Pola persepsi dan konsep diri

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya


bisa melihat dengan normal, bicara dengan jelas, dengan suara keras
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit hanya
suaranya saja yang kecil

9. Pola seksual dan reproduksi

Sebelum sakit :-

Selama sakit :-

(dijelaskan apakah sudah khitan apa belum)

10. Pola mekanisme

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan jika pasien ingin


sesuatu selalu berbicara ke ibunya

Selama sakit : Ibu pasien mengatakan jika pasien ingin


sesuatu selalu berbicara ke ibunya

11. Pola tata nilai dan kepercayaan

Sebelum sakit : Ibu mengatakan sebelum sakit pasien mau


melantunkan doa, seperti doa mau makan dengan bantuan ibunya

Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit pasien


tidak mau melantunkan doa, seperti doa mau makan

12. Pola kebersihan diri

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien


mandi 2x sehari, sikat gigi dan keramas setiap mandi

(sikat gigi berapa kali sehari,keramas berapa kali sehari)

Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit pasien


mandi 2 kali hanya di sibin, belum sikat gigi, belum keramas

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Laboratorium

Nama pasien : An. D


Umur : 3 Th 4 Bl 36 Hr
Alamat : Kancilan 04/05 Kembang, Jepara
Tgl. Periksa : 27 November 2022
No.cm : 020xxxx
Ruang : Zam Zam 1
Jam : 16 : 08 : 25 WIB

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

Hemoglobin 13 gr% 10.0-15.6

Leucocyt 4. 63 mm3 4.5-13.5

Hematokrit 36. 1 % 40-52

Trombocyt 95 mm3 181-521

Eosinophil 0 % 1 5

Bashopile 0,2 % 0 1

Staf 0 % 2-6

Segmen 81.2 % 50-70

Lymphocyt 11.9 % 25-50

Manocyt 6.7 % 1 6

Program Terapi

28 November 2022 :
Infus RL 16 tpm

Inj. Ranitidin 1/3 ampul /8 jam

Inj. Paracetamol 150 mg/6 jam

Inj. Ondansetron 1/3 ampul/8 jam

Inj. Ceftriaxone 500 mg/12jam

29 November 2022 :

Infus RL 16 tpm

Inj. Ranitidin 1/3 ampul /8 jam

Inj. Paracetamol 150 mg/6 jam

Inj. Ondansetron 1/3 ampul/8 jam

Inj. Ceftriaxone 500 mg/12jam

PROBLEM LIST
Nama : An. D No. Cm : 020xxxx

Umur : 3 Th 4 Bl 36 Hr Ruang : ZAM ZAM I

NO Hari/ Data Fokus Etiologi Masalah TTD


Tanggal

1. Senin, 28 Ds: Ibu pasien Proses penyakit Hipertermia


November mengatakan bahwa (D.0130 : 204)
2022 pasien demam Di tandai dengan (
adanya infeksi
10.00 WIB Do : dalam tubuh)

- Pasien tampak
lemas

- Akral teraba
panas

(akaral teraba
panas tidak ada
data ddalam pol
ekstrimitas)

S : 41oC

N : 110 x/menit

RR : 24x/menit
2. Senin, 28 Ds : Ibu pasien Agen pencedera Nyeri Akut
November mengatakan bahwa fisiologis (D.0077 : 172)
2022 pasien mengeluh nyeri ( peradangan pada
ulu hati saat ditekan mukosa lambung)
10.10 WIB
P : Peradangan mukosa
lambung

Q : Di tusuk-tusuk

R : Ulu hati

S:3

T : ketika ulu hati di


tekan

(data diatas tidak ada


dalam pengkajian tetapi
terdapat dalam
pemeriksaan fisik
abdomen)

Do :

- Pasien tampak
meringis
kesakitan

- Pasien tampak
gelisah

(bisa
ditambahkan
dalam
pemeriksaan
fisik abdomen)
NURSING CARE PLAN

Nama : An. D No CM : 020xxxx

Umur : 3 Th 4 Bl 36 Hr Ruang : ZAM ZAM I

No Hari / Tanggal Dx Keperawatan Tujuan Intervensi TTD

1. Senin, 28 Hipertermia b.d Termoregulasi Manajemen Hipertermi


November proses penyakit (L.14134 : 129) ( I. 15506 : 181 )
2022 ( adanya infeksi
dalam tubuh ) d.d Setelah dilakukan Observasi
10.20 WIB tubuh pasien tindakan keperawatan
selama 2x24 jam di 1. Identifikasi
panas penyebab
harapkan termoregulasi
pasien membaik dengan hipertermi
kriteria hasil : 2. Monitor suhu
1. Suhu tubuh tubuh
normal (36,6- Terapeutik
37,2 c)
1. Longgarkan atau
2. Tidak gelisah lepaskan pakaian
(tidak ada dalam 2. Basahi atau kipasi
data) permukaan tubuh

(bisa mengambil
regulasi temperature
(l.14578)

Terapeutik :

Gunakan gel pad penurun


panas)

Edukasi

1. Anjurkan tirah
baring

Kolaborasi

1. Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena
(dijelaskan nama
obat)

2. Senin, 28 Nyeri akut b.d Tingkat Nyeri (L.08066 Manajemen Nyeri ( I.


November agen pencedera : 145) 08238 : 201 )
2022 fisiologi
( peradangan pada Setelah dilakukan Observasi :
10.30 WIB mukosa lambung) tindakan keperawatan
selama 2x24 jam di - Identifikasi lokasi,
d.d nyeri ulu hati karakteristik, durasi,
saat ditekan harapkan nyeri pasien
berkurang dengan frekuensi, kualitas,
kriteria hasil : intensitas nyeri

1. Skala nyeri dari - Identifikasi skala


3 menjadi 0 nyeri

(skala 3 menjadi 1) - Respon nyeri non


verbal
2. Pasien tampak - Identifikasi faktor
rileks yang memperberat
dan memperingan
3. Gelisah
nyeri
menurun
Teraupetik
(seharusnya jika
pasien tampak - Memberikan Teknik
rileks otomatis non farmakologis
gelisah menurun) untuk mengurangi
rasa nyeri

Edukasi

- Jelaskan strategis
meredakan nyeri

Kolaborasi

- Kolaborasi
pemberian analgetik

NURSING NOTE

Nama : An. D No. Cm : 020xxxx

Umur : 3 Th 4 Bl 36 Hr Ruang : Zam – Zam l

Hari / Tanggal Jam No. Implementasi Respon TTD


DP

Senin, 08.30 1 Mengidentifikasi S : Ibu pasien mengatakan


28/11/2022 WIB penyebab
hipertermia tubuh anaknya panas

O:

- Pasien tampak lemas

- Akral panas

(tidak ada dalam data)

S : 41oC

N : 110 x/menit

RR : 24x/menit

08.35 1 Memonitor suhu S:-


WIB tubuh
S: ibu pasien mengatakan suhu
tubuh masih panas

O:

- Akral panas

(tidak ada dalam data)

S : 41oC

08.40 1 Melonggarkan atau S : ibu pasien mengatakan


WIB melepaskan pakaian anaknya ingin memakai
pakaian yang tebal

O : pasien tampak rewel

08.50 1 Membasahi atau S : Ibu pasien mengatakan


WIB kipasi permukaan anaknya tidak bisa tenang
tubuh
O : pasien tampak gelisah

08.55 1 Menganjurkan tirah S:-


WIB baring O : pasien tampak rileks

09.05 1 Mengkolaborasi S:-


WIB pemberian cairan
dan elektrolit O : pasien mendapatkan terapi
intravena inj.pct 300mg/6 jam ,inj. Dex
3 mg/8 jam , inj. Cefota
(Memberikan terapi x/menit 150 mg/8 jam
inj.pct 300mg/6 jam
,inj. Dex 3 mg/8
jam , inj. Cefota
x/menit 150 mg/8
jam)

09.15 2 Mengidentifikasi S:-


WIB lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, O : pasien tampak meringis,
kualitas, intensitas kesakitan pada ulu hati
nyeri

09.20 2 Mengidentifikasi S : ibu pasien mengatakan


WIB skala nyeri anaknya menangis, rewel,
nyeri pada ulu hati seperti
tertusuk – tusuk

O : skala nyeri 3

09.25 2 Merespon nyeri S : ibu pasien mengatakan


WIB non verbal anaknya merasakan nyeri pada
ulu hati pada saat ditekan

O : pasien tampak meringis


kesakitan, menangis

09.30 2 Mengidentifikasi S : : ibu pasien mengatakan


WIB faktor yang anaknya merasakan nyeri pada
memperberat dan ulu hati pada saat ditekan
memperingan nyeri
O : pasien tampak meringis
kesakitan, menangis dan
gelisah

09.35 2 Memonitor efek S:-


WIB samping
menggunakan O : pasien tampak mengantuk
analgetic dan tenang

09.40 2 Memberikan S:-


WIB Teknik non
farmakologis untuk O : pasien tampak menolak
mengurangi rasa dan menangis saat disarankan
nyeri Tarik napas dalam

09.45 2 Mengontrol S : ibu pasien mengatakan


WIB lingkungan yang dirumahnya terdapat ventilasi
memperberat rasa seperti jendela
nyeri
O: pasien tampak nyaman

09.55 2 Memfasilitas S: ibu pasien mengatakan


WIB istirahat dan tidur anaknya rewel dan sulit tidur
hanya 7 jam tidur tetapi sering
bangun

O : pasien tampat rewel dan


sulit tidur karna batuk

10.00 2 Menjelaskan S: -
WIB strategis
meredangkan nyeri O: keluarga pasien tampak
mengerti

10.10 2 Mengkolaborasi S: ibu pasien mengatakan


WIB pemberian analgetic anaknya selama dirumah blm
diberikan obat

O : pasien tampak lemas


Selasa , 09.00 1 Mengidentifikasi S : Ibu pasien mengatakan
29/11/2022 WIB penyebab tubuh panas anaknya menurun
hipertermia
O:

- Pasien tampak lemas

- Akral hangat

S : 37,9oC

N : 110 x/menit

RR : 24x/menit

09.10 1 Memonitor suhu S : Ibu pasien mengatakan


WIB tubuh tubuh panas anaknya sudah
menurun

O:

- Akral hangat

S : 37,9oC

09.15 1 Melonggarkan atau S : ibu pasien mengatakan


WIB melepaskan pakaian anaknya hanya mau memakai
kaos saja

O : pasien tampak sedikit


rewel

09.20 1 Membasahi atau S : Ibu pasien mengatakan


WIB kipasi permukaan anaknya sedikit lebih tenang
tubuh
O : pasien tampak gelisah

09.25 1 Menganjurkan tirah S : ibu pasien mengatakan


WIB baring anaknya sedikit lebih tenang
tenang

O : pasien tampak rileks


09.30 1 Mengkolaborasi S:-
WIB pemberian cairan
dan elektrolit O : pasien mendapatkan terapi
intravena inj.pct 300mg/6 jam ,inj. Dex
3 mg/8 jam , inj. Cefota
(Memberikan terapi x/menit 150 mg/8 jam
inj.pct 300mg/6 jam
,inj. Dex 3 mg/8
jam , inj. Cefota
x/menit 150 mg/8
jam)

09.40 2 Mengidentifikasi S:-


WIB lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, O : pasien tampak tidak
kualitas, intensitas merasakan sakit pada ulu hati
nyeri

09.45 2 Mengidentifikasi S : ibu pasien mengatakan


WIB skala nyeri anaknya sudah tidak
merasakan nyeri pada ulu hati

O : skala nyeri 1

09.50 2 Merespon nyeri S : ibu pasien mengatakan


WIB non verbal anaknya sudh tidak merasakan
nyeri pada ulu hati

O : pasien tampak tenang

10.00 2 Mengidentifikasi S : : ibu pasien mengatakan


WIB faktor yang anaknya sudah tidak
memperberat dan merasakan sakit ulu hati saat
memperingan nyeri ditekan

O : pasien tampak tenang


10.10 2 Memonitor efek S : ibu pasian mengatakan
WIB samping bersedia anaknya diberikan
menggunakan obat dengan efek samping
analgetic tertentu

O : pasien tampak mengantuk


dan tenang

10.15 2 Memberikan S:-


WIB Teknik non
farmakologis untuk O : pasien tampak
mengurangi rasa mendengarkan intruksi dari
nyeri perawat saat dianjurkan nafas
dalam

10.25 2 Mengontrol S : ibu pasien mengatakan


WIB lingkungan yang dirumahnya terdapat ventilasi
memperberat rasa seperti jendela
nyeri
O: pasien tampak nyaman

10. 30 2 Memfasilitas S: ibu pasien mengatakan


WIB istirahat dan tidur anaknya tertidur dengan
nyenyak selama 8 jam

O : pasien tampak tidur


dengan nyenyak

10. 35 2 Menjelaskan S: -
WIB strategis
meredangkan nyeri O: keluarga pasien tampak
mengerti

10.45 2 Mengkolaborasi S: ibu pasien mengatakan


WIB pemberian analgetic anaknya selama diberikan obat
analgetic dari rs tampak lebih
tenang dan tidak rewel

O : pasien tampak lebih


tenang
PROGRES NOTE

Nama : An.D No. Cm: 020xxxx

Umur : 3 Th 4 Bl 36 Hr Ruang : Zam Zam 1


No Hari /Tanggal Dx Keperawatan Evaluasi TTD

1 Senin, Hipertermia b.d proses S : ibu pasien mengatakan


28/11/2022 penyakit ( adanya bahwa pasien demam
infeksi dalam tubuh )
d.d tubuh pasien panas O :
- Pasien tampak lemas

- Akral teraba panas

(tidak ada dalam data)

S : 41oC

N : 110 x/menit

RR : 24x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Identifikasi penyebab
hipertermi

- Monitor suhu tubuh

- Longgarkan atau
lepaskan pakaian

- Basahi atau kipasi


permukaan tubuh

- Anjurkan tirah baring

- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena

2 Senin, Nyeri akut b.d agen S : Ibu pasien mengatakan


28/11/2022 pencedera fisiologi bahwa pasien mengeluh nyeri
( peradangan pada
mukosa lambung) d.d ulu hati saat ditekan
nyeri ulu hati saat
ditekan P : Peradangan mukosa
lambung

Q : Di tusuk-tusuk

R : Ulu hati

S:3

T : ketika ulu hati di tekan

O:

- Pasien tampak meringis


kesakitan

- Pasien tampak gelisah

A : Masalah teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri

- Identifikasi skala nyeri

- Respon nyeri non verbal

- Identifikasi faktor yang


memperberat dan
memperingan nyeri

- Memberikan Teknik non


farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

- Jelaskan strategis
meredankan nyeri

- Kolaborasi pemberian
analgetik

1 Selasa, 29/11/22 Hipertermia b.d proses S : ibu pasien mengatakan


penyakit ( adanya anaknya demamnya sudah mulai
infeksi dalam tubuh ) turun Pasien
d.d tubuh pasien panas
O:

- tampak lemas

- Akral teraba hangat

S : 38 oC

N : 100 x/menit

RR : 24x/menit

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Identifikasi penyebab
hipertermi

- Monitor suhu tubuh

- Longgarkan atau
lepaskan pakaian

- Basahi atau kipasi


permukaan tubuh

- Anjurkan tirah baring

- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena

2 Selasa, 29/11/22 Nyeri akut b.d agen S : ibu pasien mengatakan


pencedera fisiologi bahwa nyeri pada pasien sudah
( peradangan pada berkurang
mukosa lambung) d.d
nyeri ulu hati saat O:
ditekan - Pasien tampak meringis
kesakitan

- Pasien tampak gelisah

(tidak ada PQRST)

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri

- Identifikasi skala nyeri

- Respon nyeri non verbal

- Identifikasi faktor yang


memperberat dan
memperingan nyeri

- Memberikan Teknik non


farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

- Jelaskan strategis
meredankan nyeri

- Kolaborasi pemberian
analgetik

Anda mungkin juga menyukai