REVISI OLEH:
INDRIK PRASETYO
AHMAD SHOBIRIN
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. D
Umur : 3 Th 4 Bln 36 Hr
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Status : Anak
Pekerjaan :-
Pedidikan :-
Alasan dirawat?
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. J
Umur : 39 Tahun
Pendidikan : SMP
3. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama :
ibu pasien mengatakan sebelum masuk RS, pada tanggal 26 November 2022
pukul 07.00 WIB pasien demam dan muntah 3x sejak pagi karena panas tidak menuru
ditambah muntah,saat dirumah pasien hanya mendapatkan terapi kompres hangat.
Kemudian pada tanggal 27 November 2022 pasien di bawa ke RSI SULTAN
HADLIRIN JEPARA langsung di bawa di IGD dan di lakukan pemeriksaan dengan
hasil, S : 39C , N : 130x/menit , RR : 18x/menit , SPO2 : 98%. Pasien mendapatkan
terapi infus RL 15 tpm, inj.pct 150 mg/8 jam. Kemudian pasien di pindahkan ke
ruang zam zam 1 untuk mendapatkan terapi selanjutnya. Saat diruang zam zam pasien
dilakukan pemeriksaan dengan hasil ,S: 41c ,N: 110x/mnt ,RR: 24x/mnt ,SPO2: 98%
lalu diberikan terapi.
(Saat diruangan zam zam tidak dicantumkan terapi apa aja yang diberikan)
c. Riwayat kesehatan dahulu :
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien baru pertama kali di rawat di RS dan
Sebelumnya anaknya tidak pernah mengalami penyakit yang di derita saat ini yaitu
DHF
Ibu pasien mengatakan bahwa keluarga pasien tidak ada yang menderita demam
sampai di rawat di RS. Dan keluarga juga tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti TBC dan menuru seperti diabetes militus.
Keterangan:
: perempuan
: laki-laki
: pasien
: meninggal
: meninggal
(garis putus2 yg serumah tidak ada)
e. Keadaan Lingkungan :
Ibu pasien mengatakan bahwa keadaan rumahnya bersih, ada ventilasi udara
didalam rumahnya dan sekitar rumahnya tidak ada yang memiliki penyakit yang
menular maupun tidak menular, Terdapat pencahayaan dalam rumah.
(Apa banyak genangan air atau keadaan selokanya, ada atau tidak pencemaran di
daerah rumah pasien, pembuangan limbah rumah tangga bagaimana, keadaan suhu
pada rumah pasien bagaimana)
d. Pengkajian DDST :
Personal social
Gosok gigi : pasien mampu menggosok gigi sendiri tanpa bantuan orang lain.
Motoric halus
Bahasa
Motoric kasar
Berdiri 1 kaki 2 detik : pasien mampu berdiri dengan 1 kaki selama 2 detik
Pasien tidak menggunakan alat bantu, bila pasien ingin ke kamar mandi
pasien di bantu oleh keluarganya.
(kurang di cantumkan terapi infus yang di berikan dan terpasang kateter apa tidak)
f. Riwayat imunisasi :
Pada usia 1 bulan diberikan imunisasi BCG dan Polio 1, pada usia 2 bulan diberikan
DPT-HB-Hib1 dan Polio 2, pada usia 3 bulan diberikan DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3,
pada usia 4 bulan diberikan DPT-HB-Hib 3,polio 4 dan IPV atau polio suntik, pada
usia 9 bulan di berikan campak atau MR.
c. Tanda-tanda vital
Suhu : 41oC
Nadi : 110x/menit
Tekanan darah :-
Respirasi : 24x/menit
SpO2 : 98 %
d. BB : 14 kg
TB : 90 cm
IMT : 17,28m3
e. Kepala
f. Mata
Normal, Simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri, Pupil isokor, mata tidak juling,korna jernih.
( memakai alat bantu seperti kaca mata apa tidak, fungsi penglihatan
bagaimana)
g. Hidung
Simetris, bersih ,tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, tidak memakai alat
bantu pernafasan, tidak ada benjolan , tidak ada lesi, tidak ada secret,tidak ada
pembengkakan, indra penciuman pasien normal, pasien sebelumya tidak
pernah mengalami epitaksis.
h. Mulut
Mukosa bibir kering, kebersihan bibir baik, tidak ada stomatitis, tidak ada lesi,
tidak ada kelainan mulut seperti bibir sumbing, tidak ada pembengkakan
tensil, (gigi bersih, , keadaan gusi ada perdarahan atau tidak, keadaan ovula
bagaimana, keadaan lidah bagaimana, ada tidaknya pembengkakan tensil,
warna bibir bagaimana, terdapat lesi apa tidak, terdapat sariawan apa tidak,
warna gusi bagaimana)
i. Telinga
Simetris, bersih, pendengaran baik, tidak ada lesi, tidak memakai alat bantu
pendengaran, tidak ada serumen, Tidak ada nyeri tekan, tidak ada cairan pada
membrane timpani,keadaan membrane timpani,tidak ada peradangan
j. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak
ada pembengkakan, teraba nadi karotis, tidak ada gangguan menelan
(tidak ada nyeri tekan,tidak ada masa,rotasi leher, trakea berada di tengah atau
tidak)
k. Dada
Paru-paru
Pa : Tidak ada benjolan tidak ada nyeri tekan, traktil fremitus kanan
dan kiri sama
Pe : Bunyi sonor
(di bagian inter costa yang keberapa pada dada kanan dan kiri)
terasa
Pe : bunyi pekak
(bagaimana irama bunyi jantung reguler apa tidak, ada atau tidaknya bunyi
jantung tambahan seperti murmur, gallop, ada atau tidaknya suara
tambahan seperti s3 s4)
l. Abdomen
(tidak ada massa, tidak ada benjolan,warna kulit merata apa tidak, terdapat
kemerahan apa tidak, ada atau tidaknya bekas luka)
(terdapat suara bising usus dibagian regio berapa atau kuadran berapa)
Pe : Tympani
(tidak dijelaskan dalam Riwayat penyakit sekarang ada nyeri ulu hati)
m. Ekstermitas
Atas: Tampak normal, tidakada luka, tangan kiri terpasang infus, tidak ada
pembengkakan, tidak ada lesi ,tidak ada benjolan,tidak ada edema , kuku
bersih
Bawah : kaki kiri dan kanan bisa bergerak normal, tidak ada nyeri tekan
kaki simetris, tidak sianosis, reflek patella baik.
kekuatan otot
5 5
5 5
n. Genetalia
(terdapat hemoroid atau ambeien apa tidak, ada atau tidaknya benjolan pada
genetalia apa tidak, terdapat massa yang abnormal apa tidak, persebaran warna kulit
genetalia bagaimana, ada atau tidaknya nyeri tekan pada daerah genetalia, ada atau
tidaknya bekas luka pada daerah genetalia)
III. Pola Fungsional
(sering makan makanan rumah dan jarang berolah raga apa tidak,olahraga apa
yang sering dilakukan, pasien bermain secara aktif apa tidak)
TB : 90 cm
IMT : 17,28 m3
B:
-Eosinophil 0 % 1 5
-Bashopile 0,2 % 0 1
-Staf 0 % 2-6
-Manocyt 6.7 % 1 6
D : Bubur halus
3. Pola eliminasi
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit 1 jam tidur siang,
dan 7 jam tidur malam sering terbangun
Sebelum sakit :-
Selama sakit :-
Laboratorium
Eosinophil 0 % 1 5
Bashopile 0,2 % 0 1
Staf 0 % 2-6
Manocyt 6.7 % 1 6
Program Terapi
28 November 2022 :
Infus RL 16 tpm
29 November 2022 :
Infus RL 16 tpm
PROBLEM LIST
Nama : An. D No. Cm : 020xxxx
- Pasien tampak
lemas
- Akral teraba
panas
(akaral teraba
panas tidak ada
data ddalam pol
ekstrimitas)
S : 41oC
N : 110 x/menit
RR : 24x/menit
2. Senin, 28 Ds : Ibu pasien Agen pencedera Nyeri Akut
November mengatakan bahwa fisiologis (D.0077 : 172)
2022 pasien mengeluh nyeri ( peradangan pada
ulu hati saat ditekan mukosa lambung)
10.10 WIB
P : Peradangan mukosa
lambung
Q : Di tusuk-tusuk
R : Ulu hati
S:3
Do :
- Pasien tampak
meringis
kesakitan
- Pasien tampak
gelisah
(bisa
ditambahkan
dalam
pemeriksaan
fisik abdomen)
NURSING CARE PLAN
(bisa mengambil
regulasi temperature
(l.14578)
Terapeutik :
Edukasi
1. Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena
(dijelaskan nama
obat)
Edukasi
- Jelaskan strategis
meredakan nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian analgetik
NURSING NOTE
O:
- Akral panas
S : 41oC
N : 110 x/menit
RR : 24x/menit
O:
- Akral panas
S : 41oC
O : skala nyeri 3
10.00 2 Menjelaskan S: -
WIB strategis
meredangkan nyeri O: keluarga pasien tampak
mengerti
- Akral hangat
S : 37,9oC
N : 110 x/menit
RR : 24x/menit
O:
- Akral hangat
S : 37,9oC
O : skala nyeri 1
10. 35 2 Menjelaskan S: -
WIB strategis
meredangkan nyeri O: keluarga pasien tampak
mengerti
S : 41oC
N : 110 x/menit
RR : 24x/menit
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi penyebab
hipertermi
- Longgarkan atau
lepaskan pakaian
- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena
Q : Di tusuk-tusuk
R : Ulu hati
S:3
O:
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- Jelaskan strategis
meredankan nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgetik
- tampak lemas
S : 38 oC
N : 100 x/menit
RR : 24x/menit
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi penyebab
hipertermi
- Longgarkan atau
lepaskan pakaian
- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- Jelaskan strategis
meredankan nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgetik