Anda di halaman 1dari 21

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

“Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Melitus (DM)”


Pada Ny. S Umur 31 Tahun G2P1A0AH1 Umur Kehamilan 30 minggu
Di BPM Haniyah, Sleman, Yogyakarta.

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama                                  : Ny ‘S’                                  
Umur                                  : 31th                                                               
Suku/Bangsa                       : Sumatera/Indonesia 
Agama                                : Islam         
Pendidikan                         : SMA 
Pekarjaan                            : Pedagang 
Alamat                                : Jl.Krapyak, Sleman
No. Register                     : 01042013
Dx. Medis                            : DM
Tanggal masuk                  : Minggu, 31 Maret 2013
Tanggal pengkajian            : Minggu, 31 Maret 2013
b. Identitas penanggung jawab
Nama                                    : Tn. ‘Z’
Umur                                    : 34th
Jenis kelamin                     : laki-laki
Agama                                  : Islam
Pendidikan                            : D3
Pekarjaan                               : Karyawan swasta
Suku/Bangsa                         : Jawa/Indonesia

12
Alamat                                  : Jl.Krapyak, Sleman
Hubungan dengan klien       : Suami
2. Data Subjektif
a. Alasan Datang/ Dirawat :
Ibu mengatakan ingin memeriksakan keadaanya.
b. Keluhan utama
Ibu mengeluh sering merasa haus, merasa lapar dan sering BAK
c. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular
seperti PMS, HIV/AIDS, TBC, penyakit menurun seperti DM, Hipertensi,
jantung, dan penyakit menahun seperti Asma, jantung, dan Hipertensi. Dan
Ibu mengatakan dulu pernah melakukan operasi sesar.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarga ibu maupun keluarga suami tidak pernah/sedang
menderita penyakit menular seperti PMS, HIV/AIDS, TBC, penyakit
menurun seperti DM, Hipertensi, jantung, dan penyakit menahun seperti
Asma, jantung, dan Hipertensi.
e. Riwayat Kehamilan Sekarang :
1) HPM           : 4-9-2012                    HPL    :  11-6-2013
2) ANC pertama umur kehamilan       :  6minggu
3) Kunjungan ANC
Trimester I Trimester II
Frekuensi    : 6 Minggu Frekuensi    :  2x
Keluhan      : mual muntah Keluhan      : pusing
Komplikasi :  tidak ada Komplikasi : DMG
Terapi          :  belum diberikan Terapi    tablet Fe, Lico Calk

Trimester III
Frekuensi    : 2x

13
Keluhan      : sering haus, lapar, BAK
Komplikasi : DMG
Terapi          : tablet fe
4) Imunisasi TT: 
TT 1 : TT Caten
TT 2 : tanggal 25 September 2007
TT 3 : tanggal 28 Oktober 2007
TT 4 : tanggal        
TT 5 : tanggal        
5) Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan janinnya bergerak lebih dari 10x sehari.
f. Aspek psikologis
1) Ibu mengatakan suami dan keluarga senang dan menerima dengan
kehamilan sekarang.
2) Ibu mengatakan suami dan keluarga mendukung ibu dengan kehamilan
sekarang.
3) Ibu mengatakan hubungan ibu, suami, keluarga, dan tetangga baik-baik
saja
g. Aspek social
Hubungan klien dengan keluarga sangat baik, terbukti keluarganya
bergantian menjaganya selama di Rumah Sakit. Hubungan klien dengan
lingkungan juga sangat baik, terbukti banyak yang menjenguknya,
h. Aspek spiritual
Klien dan keluarga beragama islam menurut keluarga selama sehatnya klien
rajin beribadah, begitu juga selama dirawat di rumah sakit.
i. Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)
1) Ibu mengatakan belum mengetahui tentang kehamilan trimester 1,2, dan
3.
2) Ibu mengatakan belum mengetahui tentang masa persalinan.

14
3) Ibu mengatakan belum mengerti tentang masa nifas dan menyusui.
3. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum           : baik
Kesadaran                   : composmentis
Status emosional         : stabil
Tanda vital                  :
Tekanan darah                    : 120/80mmhg             Nadi    : 72x/menit
Pernafasan                          : 25x/menit                  Suhu    : 36.50c
BB                                      : 68kg                           TB       : 150cm
b. Pemeriksaan Fisik
Kepala             : messocepal. Tidak ada benjolan, bersih, tidak berketombe
Wajah              : simetris, tidak ada odema, ada cloasma gravidarum
Telinga  : simetris, terdapat lubang telinga
Mata               : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
Hidung            : simetris, tidak polip, tidak ada secret
Mulut               : simetris, tidak labioskisis/palatoskisis, tidak karies gigi
Leher               : tidak ada pmbesaran vena jugularis, kelenjar parotis/limfe
Dada                : simetris, tidak retraksi dinding dada.
Payudara         : simetris, putting menonjol, colustrum(-), hyperpigmentasi
Abdomen        : linea(+), striae(+), tfu 3 jari atas pusat.

Palpasi           
1) Leopold I        : pada bagian fundus teraba bulat, lunak, dan ridak
melenting yaitu bokong janin.
2) Leopold II      : pada bagian kanan ibu teraba panjang, datar, keras yaitu
punggung janin, pada bagian kiri ibu teraba bagian-bagian kecil yaitu
ekstremitas janin.

15
3) Leopold III     : Pada bagian terendah teraba bulat, keras, melenting yaitu
kepala janin.
4) Leopold IV     : Bagian terendah janin belum masuk PAP

Auskultasi
1) DJJ                                        : 144x/menit
2) Ekstremitas atas                    : Simetris, tidak ada udema,jari lengkap
3) Ekstermitas bawah                : Simetris, tidak ada udema,jari lengkap
4) Genitalia luar                        : bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi
5) Pemeriksaan panggul            : tidak dilakukan
c. Pemeriksaan penunjang             tanggal: 31-3-2013      jam: 09.30WIB
Cek GDS = 220 mg/dl
4. Data penunjang
GDP: 120 mg/dl
2 jam sesudah makan: 140mg/dl
HbA1c : 7%
5. System pengindraan
a. Sistem penglihatan
Inspeksi       : bentuk mata dan bola mata simetris, reflek pupil klien baik,
saat ada rangsangan cahaya miosis, konjungtiva tak anemis, sclera tidak
ikterik, gerakan bola mata baik.
Palpasi         : tidak terdapat lesi atau oedema, tidak dirasakan nyeri tekan.
b. Sistem pendengaran
Bentuk dan letak simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran cukup
baik karena klien mampu mengerjakan apa saja yang diperintahkan.
c. Sistem penciuman
Bentuk dan letak simetris, klien di tes dengan mengguanakan alcohol dan
kopi disertai dengan tulisan alcohol dan kopi, klien dapat menunjuk dengan
tepat bau yang dirasakan.

16
d. Sistem pengecapan
Keadaan lidah sedikit kotor, klien dites dengan menggunakan garam dan
gula disertai tulisan garam dan gula, klien dapat menunjuk dengan tepat apa
yang dirasakan.
e. Sistem integument
Gastisitas/turgor kulit baik walaupun saat di tarik kulit klien kembali ke
semuala +/- 3-5 detik karena proses penuaan, tidak ada lesi, warna kulit
putih,tidak ada masa, tampilan umum kulit bersih, kulit kepala bersih,
distribusi rambut merata. 
f. Sistem pencernaan
Bentuk mulut simetris, gigi utuh mukosa bibir kering, reflek menelan ada,
auskultasi pada bising usus 10x/menit.
g. Sistem pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak tampak polip, tidak aa pernafasan cuping
hidung, retraksi dada negative, tidak ada nyeri tekan pada adda, tidak ada
benjolan pada dada, terdengar suara sonor pada dada sebelah kiri dan kanan,
tidak ada wheezing.
h. Sistem kardiovaskuler
Tachicardi, cyanotic negative pada akral bibir klien, tidak terdapat
peningakatan vena juularis, tidak ada bunyi tambahan.
i. Sistem perkemihan
Eliminasi urine tidak sering, ketok CVA tidak dirasaka nyeri, tidak ada nyeri
pada aderah supra pubis, blas tidak teraba keras dan saat di palpasi tidak
terasa nyeri.
j. System persarafan
1) N1 (olfaktorius)                       : klien dapat membedakan bau minyak kayu
putih

17
2) N2(optikus)                             : lapang pandang klien agak berkurang
behubungan dengan penuaan
3) N3 (okulomotorius)                 : normal (bila terkena cahaya miosis dan
midriasis bila tidak terkena cahaya)
4) N4 (trakelis)                            : mata masih terkoordinasi sesuai perintah.
5) N5 (trigeminus)                       : reflek mengunyah ada, kelopak mata(+),
rahang dapat mengatup secara simetris
6) N6 (abdusen)                          : klien dapat menggerakan bola mata ke kiri
dan ke kanan.
7) N7 (fasialis)                             : klien dapat menggerakan muka.
8) N8 (cochlealis)                        : pendengaran baik.
9) N9 (glosopharingeus)              : ada reflek menelan.
10) N10 (vagus)                        : kemampuan menelan baik.
11) N11 (accesorius)                  : kedua bahu masih mampu mengatasi
tahanan dengan cukup baik.
12) N12 (hipoglosus)                  : pergerakan lidah normal.
k. Sistem musculoskeletal
Tidak ada kelumpuhan pada ekstermitas, kekuatan otot penuh, tidak ada
nyeri dan tidak ada luka.
6. Pola Aktivitas Sehari-hari
No. ADL(Activity Daily Living) Sebelum Masuk RS Di RS
1. Nutrisi
1. Makan 3x/hari Kalori
-  Frekuensi
-   Jenis Nasi dan lauk-pauk
(sayur, ikan, tempe,
dll)
-   Porsi/Jumlah
-   Makanan pantangan Tidak Ada

18
2. Minum 6-7 gls/hari
-   Frekuensi ±1.500–1.750ml/hari
-   Jumlah
2. Eliminasi 1-2 x/hari 1 x/hari
1. BAB Lembek Lembek
1
-  Frekuensi /2 -1 cc/kg berat Tidak tentu
-  Konsistensi badan/jam ± 900 – 1.000
2. BAK ± 900 – 1.000 ml/hari ml/hari
- Frekuensi Jernih Jernih
-          Jumlah urine output Tidak Ya
-          Warna
-          Terpasang kateter
3. Istirahat Tidur 21.00 – 05.00 WIB 21.00– 05.00 WIB
- Waktu Tidur  : Malam Siang 12.00 – 13.00 WIB 11.30– 13.30 WIB
- Lama Tidur  : Malam Siang ± 8 jam ± 8 jam
- Masalah tidur ± 1 jam ± 2 jam
Tidak Tidak
4. Personal Hygiene 2x sehari 2x sehari
1. Mandi Ya Ya
-  Frekuensi Sendiri Sendiri
-  Penggunaan Sabun 2x sehari Tidak
-   Cara melakukan Ya Tidak
2. Oral Hygiene Sendiri -
-  Frekuensi 2x Seminggu Belum cuci
-  Penggunaan pasta gigi Ya rambut
-  Cara melakukan Sendiri -
3. Pemeliharaan Rambut Tidak tentu -
-   Frekuensi sendiri Tidak tentu
-   Penggunaan shampoo -

19
-  Cara melakukan
4. Pemeliharaan Kuku
-  Frekuensi
-   Cara melakukan
5. Aktivitas Klien mengatakan Klien melakukan
mulai beraktivitas aktivitasnya
pada jam 05.30 – Sendiri
16.30 WIB sebagai
Petani

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat.
2. Resiko cedera berhubungan dengan hipoglikemia atau hiperglikemia
3. Resiko Tinggi cidera janin berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa
maternal, perubahan pada sirkulasi.
4. Resiko tinggi terhadap trauma, gangguan pertukaran gas pada janin
berhubungan dengan ketidakadekuatan kontrol diabetik maternal, makrosomnia
atau retardasi pertumbuhan intra uterin.
C. INTERVENSI
No DX Tujuan KH Intervensi Rasional

1 Resiko Setelah  Memperta 1. Timbang berat 1. Penambahan berat


tinggi dilakuka hankan badan setiap badan adalah kunci
terhada n kadar gula kunjungan petunjuk untuk
p tindakan darah prenatal memutuskan
perubah keperaw puasa 2. Observasi penyesuaian
an atan antara 60- masukan kebutuhan kalori.
nutrisi nutrisi 100 mg/dl kalori dan pola 2. Membantu dalam
kurang pasien dan 2 jam makan dalam mengevaluasi

20
dari terpenuhi sesudah 24 jam. pemahaman pasien
kebutuh . makan 3. Perhatikan tentang aturan diet
an tidak lebih adanya mual 3. Mual dan muntah
berhub dari 140 dan muntah dapat
ungan mg/dl. khususnya mengakibatkan
dengan pada trimester defisiensi
ketidak pertama karbohidrat yang
mampu 4. Ajarkan pasien dapat
an tentang mengakibatkan
mencer metode finger metabolisme lemak
na dan stick untuk dan terjadinya
menggu memantau ketosis.
nakan glukosa 4. Kebutuhan insulin
nutrisi sendiri. dapat dinilai
kurang 5. Diskusikan berdasarkan
tepat. tentang dosis , temuan glukosa
jadwal dan darah serum secara
tipe insulin. periodic
6. Kolaborasi 5. Pembagian dosis
dengan ahli insulin
gizi. mempertimbangka
7. Observasi n kebutuhan basal
kadar Glukosa maternal dan rasio
darah. waktu makan.
8. Tentukan hasil 6. Diet secara spesifik
HbA1c setiap pada individu perlu
2 – 4 minggu. untuk
mempertahankan

21
normoglikemi.
7. Insiden
abnormalitas janin
dan bayi baru lahir
menurun bila kadar
glukosa darah
antara 60-100
mg/dl, sebelum
makan antara 60
-105 mg/dl, 1 jam
sesudah makan
dibawah 140 mg/dl
dan 2 jam sesudah
makan kurang dari
200 mg/dl.
8.  Memberikan
keakuratan
gambaran rata rata
control glukosa
serum selama 60
hari . - Kontrol
glukosa serum
memerlukan waktu
6 minggu untuk
stabil.
2 Resiko Setelah Pasien 1. Jelaskan pada 1.Dengan
cedera dilakuka dapat pasien, suami meningkatnya
berhub n memverba atau keluarga pengetahuan ibu,
ungan tindakan lisasi mengenai suami dan keluarga

22
dengan keperaw pemahama hipoglikemia kondisi
hipogli atan n dan hipoglikemi dan
kemia tidak mengenai hiperglikemia hiperglikemi dapat
atau terjadi hipogleke termasuk dicegah sehingga
hipergli resiko mia dan penyyebab dan dapat
kemia cedera. hiperglike tanda meminimalkan
mia gejalanya. resiko cedera.
termasuk 2. Anjurkan 2. Dimungkinkan
sebab dan pasien untuk jika pada keadaan
tanda membawa hipoglikemia atau
gejalanya. insulin spuit, hiperglikemi dapat
Pasien juga gula dilakukan
dapat kerja-cepat penanganan cepat.
mengident saat bepergian 3. Latihan fisik dan
ifikasi jauh dari kepatuhan diet dan
konsekuen rumah. stres sangat
si 3. Diskusikan berpengaruh pada
potensial hubungan kondisi ibu
dari latihan fisik maupun janin,
hiperglike dan diet dan maka dari itu
mi dan efek keduanya perlunya
hipoglkem pada stres. membatasi
ia pada kegiatan fisik yang
dirinya berlebih dan
dan kepatuhan diet
janinnya. sangat berperan
Hipoglike dalam menjaga
mia dan kondisi ibu dan

23
hiperglike janin.
mia dapat
dicegah
atau
diminimal
kan.
3 Resiko Setelah Menunjuk 1. Observasi cont 1. Pengontrolan
Tinggi dilakuka an reaksi rol diabetik secara ketat
cidera n Non stress sebelum sebelum konsepsi
janin tindakan test dan konsepsi. membantu
berhub keperaw Oxytocin 2. Observasigera menurunkan resiko
ungan atan Challenge kan janin dan mortalitas janin
dengan tidak Test denyut janin dan abnormal
peningk terjadi negative setiap konginental.
atan resiko atau kunjungan. 2. Terjadi insufisiensi
kadar cidera Constructi 3. Observasi plasenta dan
glukosa janin. on Stress tinggi fundus ketosis maternal
materna Test uteri setiap mungkin secara
l, secara kunjungan. negatif
perubah normal. 4. Tinjau ulang mempengaruhi
an pada prosedur dan gerakan janin dan
sirkulas rasional untuk denyut jantung
i. Non stress janin.
Test setiap 3.  Untuk
minggu. mengidentifikasi
5. Observasikada pola pertumbuhan
r albumin abnormal
glikosilat pada 4. Aktifitas dan
getasi minggu pergerakan janin

24
ke 24 sampai merupakan petanda
ke 28 baik dari kesehatan
khususnya janin.
pada ibu 5. Tes serum albumin
dengan resiko glikosilat
tinggi. menunjukkan
6. Dapatkan glikemia lebih dari
kadar serum beberapa hari.
alfa 6. Insiden kerusakan
fetoprotein tuba neural lebih
pada gestasi besar pada ibu
minggu ke 14 diabetik dari pada
sampai non diabetik bila
minggu ke 16. kontrol sebelum
7. Siapkan untuk kehamilan sudah
ultrasonografi buruk.
pada gestasi 7. Ultrasonografi
minggu ke 8, bermanfaat dalam
12, 18, 28, 36 memastikan
sampai tanggal gestasi dan
minggu ke 38. membantu dalam
evaluasi retardasi
pertumbuhan intra
uterin.
4 Resiko Setelah 1.Kehamila 1. Tinjau ulang 1. Hiperglikemia
tinggi dilakuka n cukup riwayat pranatal maternal pada
terhada n bulan. dan kontrol periode pranatal
p tindakan 2.Meningka maternal. meningkatkan
trauma, keperaw tkan 2. Periksa makrosomia,

25
ganggu atan keberhas adanya glukosa membuat janin
an pasien ilan atau keton dan berisiko terhadap
pertuka tidak kelahira albumin dalam cedera kelahiran
ran gas mengala n dari urin ibu dan karena distosia atau
pada mi bayi usia pantau tekanan disporsia
janin trauma gestasi darah. sefalopelvis.
berhub dan yang 3. Observasi
Kadar glukosa maternal
ungan ganggua tepat. tanda vital. yang tinggi pada
dengan n 3. Bebas 4. Anjurkan kelahiran meransang
ketidak pertukara cedera. posisi rekumben pankreas janin,
adekuat n gas 4.Menunjuk lateral selama mengakibatkan
an pada kan persalinan. hiperinsulinemia.
kontrol janin. kadar 5. Tinjau hasil 2. Peningkatan
diabetik glukosa tes pranatal glukosa dan kadar
materna normal, seperti profil keton menandakan
l, bebas biofisikal, tes ketoasidosis yang
makros tanda nonstres dan tes dapat mengakibatkan
omnia hipoglik stres kontraksi. asidosis janin dan
atau emia 6. Observasi potensial cedera
retardas frekuensi denyut susunan syaraf pusat.
i jantung janin. 3. Peningkatan
pertum infeksi asenden,
buhan dapat mengakibatkan
intra sepsis neonatal.
uterin. 4. Meningkatkan
perfusi plasenta dan
meningkatkan
kesediaan n -

26
---Peningkatan
infeksi asenden,
dapat mengakibatkan
sepsis neonatal.
5. Meningkatkan
perfusi plasenta dan
meningkatkan
kesediaan oksigen
untuk janin.
Memberikan
informasi tentang
cadangan pada
plasenta untuk
oksigenasi janin
selama periode
intrapartal
6. Tacikardi,
bradikardi atau
deselerasi lambat
pada penurunan
variabilitas
menandakan
kemungkinan
hipoksia janin.

D. IMPLEMENTASI
No Dx Implementasi Evaluasi
1 1 1. Menimbang
: Pasien mampu
berat mempertahankan nutrisi
badan setiap kunjungan adekuat

27
prenatal
2. Mengobservasi
masukan kalori dan pola
makan dalam 24 jam.
3. Memperhatikan
adanya mual dan muntah
khususnya pada trimester
pertama
4. Mengajarkan pasien
tentang metode finger stick
untuk memantau glukosa
sendiri.
5. Mendiskusikan
tentang dosis , jadwal dan
tipe insulin.
6. Mengkolaborasi
dengan ahli gizi.
7. Mengobservasi kadar
Glukosa darah.
8. Menentukan hasil
HbA1c setiap 2 – 4 minggu.
2 2 1. Menjelaskan pada Cidera tidak terjadi
pasien, suami atau keluarga
mengenai hipoglikemia dan
hiperglikemia termasuk
penyyebab dan tanda
gejalanya.
2. Menganjurkan pasien
untuk membawa insulin

28
spuit, juga gula kerja-cepat
saat bepergian jauh dari
rumah.
3. Mendiskusikan
hubungan latihan fisik dan
diet dan efek keduanya pada
stres.
3 3 1. Mengobservasi control : Cidera terhadap janin
diabetik sebelum konsepsi. tidak terjadi
2. Mengobservasigeraka
n janin dan denyut janin
setiap kunjungan.
3. Mengobservasi tinggi
fundus uteri setiap
kunjungan.
4. Meninjau ulang
prosedur dan rasional untuk
Non stress Test setiap
minggu.
5. Mengobservasikadar
albumin glikosilat pada
getasi minggu ke 24 sampai
ke 28 khususnya pada ibu
dengan resiko tinggi.
6. Mendapatkan kadar
serum alfa fetoprotein pada
gestasi minggu ke 14 sampai
minggu ke 16
7. Menyiapkan untuk

29
ultrasonografi pada gestasi
minggu ke 8, 12, 18, 28, 36
sampai minggu ke 38.
4 4 1. Meninjau ulang Trauma tidak terjadi
riwayat pranatal dan kontrol
maternal
2. Memeriksa adanya
glukosa atau keton dan
albumin dalam urin ibu dan
pantau tekanan darah
3. Mengobservasi tanda
vital.
4. Menganjurkan posisi
rekumben lateral selama
persalinan
5. Meninjau hasil tes
pranatal seperti profil
biofisikal, tes nonstres dan
tes stres kontraksi.
6. Mengobservasi
frekuensi denyut jantung
janin

30
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Diabetes melitus pada kehamilan dapat mengakibatkan dampak buruk bagi sang
ibu dan juga janin yang tengah dikandungnya.
2. Penyakit diabetes melitus yang terjadi selama kehamilan disebabkan karena
kurangnya jumlah insulin yang dihasilkan oleh tubh yang dibutuhkan untuk
membawa glukosa melewati membran sel.
3. Faktor resiko ibu hamil dengan diabetes melitus adalahRiwayat keluarga
dengan diabetes melitus, Glukosuria dua kali berturut-
turut, Obesitas,Keguguran kehamilan yang tidak bisa dijelaskan (abortus

31
spontan), Adanya hidramnion, Kelahiran anak sebelumnya besar, Umur mulai
tua,Herediter.
4. Hal yang terpenting dari penanganan diabetes gestasional adalah mengontrol
kadar gula dalam darah.
B. Saran
Bagi ibu hamil hendaknya mengatur pola makan dan porsi makan dengan benar,
menhindari makan dan minuman yang mengandung glukosa berlebih, rutin
berolahraga, serta selalu rajin untuk control gula darah, agar jika terdapat
peningkatan gula darah yang berlebih, segera mendapatkan penangan dari petugas
kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
Mitayani. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta. Salemba Medika
Bobak, lowdermik, dan Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta:
EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede dan I N Chandranita Manuaba. 2007. Pemgantar Kuliah
Obstetri. Jakarta: EGC
Purwaningsih, Wahyu dan Siti Fatmawati. 2010. Asuhan Keperawatan
Maternitas. Jogjakarta : Nuha Medika

32

Anda mungkin juga menyukai